NovelToon NovelToon
Tabib Pilihan Langit : Ditemukan

Tabib Pilihan Langit : Ditemukan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Spiritual / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mardi Raharjo

Pemuda tampan yang sakit-sakitan dan pengangguran di usianya yang telah 30 tahun meski bergelar sarjana, ia dicap lingkungan sebagai pengantin ranjang karena tak kunjung sembuh dari sakit parah selama 2 tahun.

Saat di puncak krisis antar hidup dan mati karena penyakitnya, Jampi Linuwih, mendapat kesempatan kedua.

Jemari petir, ilmu pengobatan, hingga teknik yang tak pernah ia pelajari, tiba-tiba muncul dalam pikirannya. Ia dipilih langit untuk mengemban tugas berat di pundaknya.

Mampukah ia memikul tanggung jawab itu? Saksikan perjalanan Jampi Linuwih, sang Tabib Pilihan Langit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mardi Raharjo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7_ Kantong Semar

"Oh, memulangkanmu itu sewajarnya. Tapi nadzarku harus kutebus. Begini saja, ambil lah apapun yang kamu perlu. Jika tak sanggup membawanya, aku yang akan mengantarkannya ke rumahmu", ujar jin tua sembari menunjukkan bebatuan mulia.

Ada sebuah goa beberapa meter dari pohon sawo itu. Entah sejak kapan Jampi sudah dibawa tepat di mulut goa. Bongkahan emas, berlian, besar dan kecil, telah berbentuk indah dan siap jual. Tentu tanpa surat dan keterangan kadarnya.

Semuanya disembunyikan di bawah lantai goa. Mulut Jampi bisa mudah menolak, namun matanya mengisyaratkan ketakjuban. Jin tua itu pun mengangguk bangga dengan hartanya. Di alam jin, ini tidak berguna, namun di alam manusia, ini luar biasa.

" Kamu, apa kamu ini biang pesugihan?", tanya Jampi yang keluar begitu saja dari mulutnya.

"Ya, dahulu sebelum aku bersyahadat", jawab jin tua itu jujur.

" Ambil lah semua jika kamu mau. Aku yang akan mengantarkan ini semua", tambah jin tua itu tanpa ragu.

"Eh, mana bisa begitu. Nanti yang ada aku disangka ngepet, mencuri, atau penadah dan sebagainya. Em, begini saja, mana yang nilainya paling berharga dari ini semua?", sahut Jampi. Dia ingin hati-hati dengan keputusannya.

" Oh, ini semua tidak berguna bagiku. Tapi, bagi manusia yang dahulu memujaku, berlian ini yang paling mahal harganya, 100 karat", ujar jin tua sembari memperlihatkan berlian 20 gram di tangannya. Batu itu berkilau biru, membuat mata terpana.

"Temukan orang yang tepat, maka harganya sangat tinggi", tambah jin tua sembari meletakkan berlian itu ke tangan Jampi.

" Ah, sulit juga ya. Kenapa aku harus menjaga benda ini dan mempertaruhkan keselamatan keluargaku? Tidak, ambil kembali ini. Pulangkan saja aku", ujar Jampi setelah lama merenung.

Tentu ia tahu, menyimpan 1kg emas dengan kondisi rumah tanpa pertahanan, itu sama saja mengundang maut untuk keluarga. Sama halnya dengan batu itu. Ia pun mengembalikan batu itu ke tangan jin tua meski hatinya tidak rela.

"Em, baik lah jika itu maumu. Mari kuantar pulang", jawab jin tua dengan wajah datar. Ia tidak tersinggung dengan keputusan Jampi.

Segera, mereka menghilang dari tempat itu. Jampi juga mengalami hal yang sama seperti saat berangkat ke alas Kumitir. Sekejap saja, ia telah berdiri di depan pintu rumahnya. Jampi pun membuka mata, melihat ke sekitar, tiada siapa pun. Bedanya, tadi ia berada di dekat masjid, kini ia sudah di depan rumah.

" Apa ini?", lirih Jampi merasakan ada sesuatu di kantong sakunya. Di sana ada sebuah kantong lusuh berwarna abu-abu bertali serut hitam. Bersih namun lusuh layaknya kain tua sebesar telapak tangannya lebih sedikit.

"Ambil lah sebagai ucapan terima kasihku. Kapan pun kamu butuh, ambil lah dari dalam sana. Hanya kamu yang bisa menggunakannya, tidak bisa kamu wariskan.

Juga, jangan khawatir, kamu tidak perlu menyerahkan tumbal apapun. Ini bukan pesugihan, hanya ucapan terima kasih.

Ucapkan lah bismillah, lalu minta lah pada Tuhan, insyaa Allah kamu bisa ambil dari kantong itu, sebanyak apapun yang kamu perlukan", suara jin tua itu menjelaskan tanpa wujud kemudian menghilang begitu saja.

Jampi nampak kebingungan. Meski sekedar kain lusuh, bagaimana ia bisa menjelaskan kepada keluarganya. Apalagi kalau ia bisa mengambil harta berharga apapun dari dalam kantong.

Seketika kepala Jampi pun pening. Ia duduk di teras rumahnya sembari mencari cara menjelaskan benda ini.

" Wah, satu emas saja ribet, ini malah kantong jelek begini tapi kantong ajaib, duh!", lirih Jampi sembari meletakkan kantong itu di atas pahanya.

"Kenapa ngga segera masuk Pi?", tanya Nia saat mendengar langkah seseorang di depan rumah dan ternyata adalah suaminya yang tengah duduk termenung di teras. Jampi pun terkejut mendengar suara Nia.

" Eh, em, itu, ini", Jampi tergagap. Belum sempat ia menemukan alasan dan jawaban, istrinya sudah ada di depannya, memergokinya memegang kantong lusuh.

"Eh ah ih uh, apaan sih Pi? Kamu kenapa?", pertanyaan Nia semakin membuat pening kepala Jampi.

Pemuda itu bingung bagaimana menjelaskan ini semua, juga khawatir risiko kalimat yang ia sampaikan.

Pluk

Nia menepuk paha Jampi, tepat di kain lusuh itu.

" Ditanya malah bengong, ini juga apaan, kain jelek dibawa-bawa", ujar Nia sembari merebut kain lusuh itu dan melihat isinya.

Kosong, lusuh, kemudian melemparnya ke tempat sampah.

"Kain begitu kok disimpan. Pasti kenangan dari mantan!", oceh Nia memanyunkan bibirnya, bersedekap, memalingkan wajah dari suaminya.

Jampi hanya bisa menggeleng dan menepuk keningnya. Belum juga dijelaskan, sudah runyam. Apalagi kain lusuh yang baru saja dibuang, sudah ada di dalam kantong sakunya begitu saja.

Jampi ingin meneriaki jin tua itu, karena memberinya masalah, bukan hadiah. Apalagi melihat kantong lusuh yang berisi khodam itu, ia menduga pasti ada khodamnya. Benda sudah dibuang, tiba-tiba kembali tanpa kotor sampah yang menempel sedikit pun.

" Jin tua! Ambil kembali kantongmu ini!", batin Jampi berteriak. Tentu ia tak berani mengutarakannya. Jampi hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kok garuk-garuk? Jadi benar ya, itu tadi kenangan dari mantan?", oceh Nia saat melihat Jampi tidak menjawab dan nampak kebingungan.

" Sudah lah. Ayo masuk dulu. Aku mau ganti baju, bersih-bersih, lalu belanja. Kamu yang masak seperti biasa", jawab Jampi sembari beranjak dari duduknya. Nia yang merasa diabaikan pun semakin memanyunkan bibirnya, enggan menoleh ke arah Jampi.

"Ih, kok nggak digubris sih?", kesal Nia menghentakkan kaki kanannya saat melihat Jampi malah masuk ke dalam rumah, meninggalkan dirinya sendirian di teras.

Segera, Nia menyusul suaminya, ingin penjelasan sejelas-jelasnya. Suaminya memang tidak punya pacar sebelum menikah, tapi ia dikenal sebagai pria tampan di kampungnya, meski pengangguran dan sakit-sakitan sebelumnya.

" Pi, jawab aku dong. Beri aku penjelasan, jangan pergi begitu saja, ih!", oceh Nia yang cemberut, masih melipat kedua lengan di dadanya, menunggu suaminya selesai ganti baju.

"Eh, sini dulu, ikut aku", ajak Jampi setelah berganti baju lalu menggandeng Nia ke kamar.

" Jadi, aku tadi", ucapan Jampi terhenti cukup lama. Ia mencoba mencari penjelasan paling logis.

"Bukan kah kita diwajibkan mengimani yang ghaib?", alih-alih menjawab, Jampi malah melemparkan pertanyaan. Nia hanya melirik, mengangguk, namun masih memanyunkan bibirnya.

" Nah, tadi sepulang dari masjid, aku dibawa ke alas Kumitir oleh sesosok jin tua", Jampi mulai menceritakan dengan detail dan hati-hati. Ia menyembunyikan beberapa hal seperti goa berisi batu mulia dan hanya menyisakan kantong lusuh sebagai hadiahnya tanpa adanya tumbal.

"Pi, kalau mengarang juga nggak begitu. Aku juga iman pada hal ghaib, tapi apa ada yang seperti itu? Pasti karangan saja kan? Hayo mengaku saja lah", tanggap Nia, mendekatkan wajahnya, melihat mata suaminya, mencari kebenaran atas ucapannya.

1
ahmad nabawi
ceritanya menarik, original
Jimmy Avolution
hadir
Aman 2016
lanjut Thor 💪
Aman 2016
top top markotop lanjut Thor 💪
Aman 2016
mantab Thor 💪
anggita
hadiah iklan lagi buat thor.
anggita
like👍☝iklan, semoga novelnya lancar jaya.
Tabuut: aamin. terimakasih./Smile/
total 1 replies
anggita
si Jampi jadi Sakti👏💪
31_PUTU WIDIARTA
Keajaiban kata
Yoko Littner
Wah, gak kerasa sampe akhir. Makasih thor!
Alexo. ID
Keren abis, pengen baca lagi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!