NovelToon NovelToon
Elvander Daniel : Stay To Love You

Elvander Daniel : Stay To Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: ivanyou

Hellena adalah gadis cantik yang hidup dalam belenggu masalalu, Ia berusaha bangkit dan melupakan kekasih yang sangat ia cintai itu. Kemudian Hellena bertemu dengan Daniel yang diam diam menyukainya dan berusaha membuat Hellena jatuh cinta padanya dan mencintainya bukan sebagai bayangan dari masalalu melainkan sebagai sepasang kekasih yang pantas untuk mencintai dan dicintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ivanyou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merayakan kemenangan

Setelah pulang dari rumah sakit, Hellena langsung pulang ke rumah, suasana yang ada di rumah sakit sangat menguras energinya karena bayangan masalalu masih menghantui Hellena terlebih melihat kerabat Yosea yang terbaring lemah dengan wajah yang begitu pucat. Hellena mengambil ponsel yang berdering dari dalam tas yang tak begitu jauh dari jangkauannya.

"Kamu udah sampai rumah, Sayang?"

Hellena sedikit tersenyum tipis saat menerima panggilan telepon dari kekasihnya, Daniel. "Iya, barusan banget. Kamu kenapa baru balesnya pesan aku sekarang?"

"Habis baterai, terus ketiduran makanya baru sempet bales sekarang."

"Ah, habis baterai." balas Hellena, mengulangi isi pesan dari Daniel.

"Kamu besok bisa nonton futsal kan?"

"Seharusnya sih tapi agak telat ya, soalnya bentrok sama jadwal kelas entar besok sore."

Pertandingan futsal akan dilanjutkan besok sore, dimana fakultas teknik akan menghadapi fakultas ekonomi dan bisnis dalam pertandingan yang akan datang untuk memperebutkan posisi yang akan mengisi semi final. Pertarungan ini menjadi cukup krusial, mengingat kedua fakultas memiliki tim yang tangguh. Semua mata tertuju pada pertandingan ini dikarenakan rivalitas yang sudah lama terjalin di antara kedua fakultas baik secara akademis maupun non akademis.

Bagi para pemain, pertandingan besok bukanlah sekedar untuk memperebutkan posisi yang mengisi semi final, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperlihatkan keunggulan mereka dan mengukir prestasi di panggung kampus. Para pendukung dari kedua fakultas pun sudah siap untuk menciptakan atmosfer yang semakin memanas menjelang pertandingan besok.

"Besok bakalan jadi pertandingan yang berat, ya? Mereka fakultas ekonomi kan terkenal solid."

"Hm, lumayan sih kayaknya. Mereka kuat tapi kita juga udah latihan semaksimal mungkin, lagian ini bukan kali pertama ketemu di turnamen. Sering latihan bareng kok beberapa kali." jawab Daniel, sambil tiduran di ranjang memperhatikan Hellena yang juga sedang menatapnya.

"Besok mainnya hati-hati ya, jangan dipaksain kalo emang ga bisa biar gantian. Kamu juga harus jada diri kamu terutama dari cidera."

"Iya, Sayang. Aman kok, aku bakalan hati-hati." jawab Daniel dengan nada yang lembut.

Di tengah-tengah percakapan, notifikasi yang tidak diundang muncul di bagian atas layar membuat Daniel kembali memikirkan masalahnya. Dalam waktu dekat, ia harus segera menyelesaikannya sebelum semuanya terlambat dan dapat mempengaruhi hubungannya dengan Hellena.

"Kamu masih dengerin aku ngomong, kan? Kok bengong?"

"Masih dengerin kok, Sayang. Aku nyimak apa yang kamu omongin dari tadi."

Mereka kembali melanjutkan obrolan dari perihal futsal hingga ke hal-hal yang random sekalipun, karena kesibukan masing-masing membuat mereka akhir-akhir ini kurang mengobrol untuk sekedar bercerita mengenai keseharian serta aktivitas apa saja yang telah dilakukan, Hellena yang sibuk dengan kuliah serta tugas yang diberikan tanpa henti serta Daniel dengan latihan serta revisi skripsi pada malam hari.

Hellena yang tampak serius, menceritakan kegiatannya tadi saat berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk kerabat Yosea kepada Daniel yang mendengarkan dengan sangat antusias, menatap Hellena di layar ponsel tidak mengurangi rasa gemasnya saat melihat wajah serta mulut yang berbicara tanpa henti.

...----------------...

Pada siang hari ini, Hellena akan menghadapi kelas kimia selama dua jam penuh. Ia berjalan ke salah satu bangku yang ada di tengah, lalu duduk bersebelahan dengan Intan. Matanya memperhatikan setiap penjelasan yang dosennya sampaikan di depan, sementara tangannya terus mencatat poin-poin yang terdapat dalam materi serta penjelasan lisan yang dapat ia tulis juga di dalam bukunya. Waktu tidak akan berjalan begitu lama jika Hellena tidak membiarkan pikirannya berjalan memikirkan sudah berapa lama kelas ini berlangsung.

"Mungkin sekian yang bisa saya sampaikan untuk materi kita pada hari ini, untuk pertemuan selanjutnya kita akan membahas materi baru." ucap Dosen paruh baya sebagai kata penutup untuk mengakhiri kelas.

"Baik, Pak. Terima kasih banyak." sahut beberapa mahasiswa.

Hellena mengemasi buku ke dalam tas, bergegas untuk segera ke lapangan futsal. Pertandingan seharusnya sudah dimulai sejak sepuluh menit yang lalu, setengah dari waktu babak pertama. Ia melambaikan tangannya pada Intan, lalu berjalan ke arah yang berlawanan.

Mata Hellena mencari tempat untuk duduk di tribun yang tampak begitu penuh. Sedikit hela napas pelan, ia berjalan melewati barisan penonton dengan hati-hari untuk duduk ke pojokan yang masih tersisa satu tempat untuk dirinya, Hellena berada di tribun pendukung fakultas teknik.

Setelah beberapa kali menonton pertandingan, Hellena sedikit bisa belajar tentang apa yang terjadi di lapangan walau belum terlalu paham karena ia benar-benar tidak mengikuti olahraga kaki baik sepak bola ataupun futsal seperti yang ia saksikan sekarang. Ia belajar untuk memahami karena ini adalah olahraga yang digemari oleh Daniel, sehingga nanti saat lelaki itu bercerita tentang futsal ia bisa sedikit mengerti dan tidak membuat obrolan menjadi garing.

Ternyata sudah ada yang mencetak satu skor dari kubu lawan, Hellena masih memperhatikan permainan yang sering di lapangan dengan tatapan yang serius, melihat setiap perpindahan bola dari satu kaki ke kaki yang lain hingga peluit panjang ditiup menandakan babak pertama telah usai dengan keunggulan dari tim fakultas ekonomi dan bisnis.

Daniel melambaikan tangan sambil tersenyum saat melihat Hellena yang sejak tadi melambaikan kedua tangannya pada dirinya.

"Semangat ya!" ucap Hellena dengan gerakan bibir yang mudah dibaca oleh Daniel yang menangguk mengerti, mengacungkan jempol kanan sebagai respon pada Hellena.

Pertandingan pada babak kedua kembali dimulai, suasana di lapangan mulai tegang membuat semua mata memandang ke arah bola yang terus berpindah dengan cepat. Tim fakultas teknik bermain dengan begitu semangat, mencoba menekan tim lawan dan mencari peluang untuk mencetak skor.

Setiap Daniel mendapatkan bola, Hellena merasakan jantungnya berdegup dengan kencang. Ia tahu betul, bahwa pertandingan ini sangat penting untuk fakultas mereka. Daniel mengatur serangan terakhir, membawa bola mendekati gawang lawan, dan dengan satu tendangan yang keras membuat bola meluncur dengan cepat ke arah gawang.

Gol!

Skor balasan akhirnya bisa fakultas teknik dapatkan. Sorakan penonton semakin riuh saat menyaksikan bola yang melesat ke dalan gawang yang tidak bisa di jangkau oleh kiper. Pertandingan berlanjut, bola yang ada di tim lawan direbut dengan cepat oleh Rafael lalu mengumpannya kepada julian lalu kepada Daniel yang ada di seberang.

Daniel kembali mengiring bola mendekati lawan sambil melihat ke sekitar, mengoper bola kepada Rafael yang dengan cepat menyundul, membuat bola masuk dengan sempurna ke gawang lawan. Beberapa anggota tim lawan yang menyaksikan sundulan bola yang begitu sempurna, terlihat tampak frustasi. Daniel memberikan assist yang begitu bagus hingga tercipta skor yang membuat tim mereka unggul.

Pertandingan yang terus berlanjut dengan sisa waktu yang semakin menipis. Tim lawan berusaha begitu keras untuk menyamakan kedudukan, namun pertahanan tim teknik yang begitu solid berhasil menahan setiap serangan yang datang. Daniel dan pemain yang lain berusaha dengan begitu keras agar menjaga keunggulan mereka serta tidak memberikan kesempatan kepada lawan untuk mendekati gawang mereka.

Wasit meniup peluit panjang, menandakan bahwa pertandingan telah berakhir, tim fakultas teknik meledak dalam sorak-sorai yang bergemuruh dari tribun penonton. Hellena berdiri, ikut bertepuk tangan dengan merasa bangga dengan Daniel serta tim dari fakultasnya yang telah berjuang serta membuktikan bahwa mereka masih unggul. Daniel segera berlari ke sisi lapangan, mencari Hellena di tengah kerumunan. Ketika mata mereka bertemu, ia mengacungkan jempolnya dengan wajah yang dipenuhi senyum bahagia.

"Selamat, Sayang. Kalian menang lagi." ucap Hellena menghampiri Daniel.

Daniel mengangguk, lalu membawa Hellena ke dalam pelukannya, tidak menghiraukan keramaian yang ada di sekitarnya. Baginya, momen ini adalah tentang merayakan kemenangan bersama orang yang paling berharga yang selalu memberikan semangat kepada dirinya di setiap pertandingan. Hellena tersenyum, merasakan kehangatan dalam pelukan Daniel yang begitu erat, seakan semua sorak-sorai serta tatapan yang tertuju kepada mereka hilang begitu saja, hanya menyisakan kedamaian di antara keduanya.

1
michelle
Nih bocah ngapain sih /Left Bah!/
michelle
Ceritanya bagusss!!! /Hey//Chuckle/
ivanyou: thanks /Kiss/
total 1 replies
michelle
Perasaan HTS ga gini amat 🫠🥹
michelle
pengen juga woy!
michelle
Eh ini beneran cp kakak adek? 🫣🫢
michelle
🫠🫠🫠
michelle
Ga kebayang kalo dia sadarnya pas cowoknya udah dikubur :))
michelle
haha kaget banget dia, pasti di circle pertemanan ada aja kayak dia, heboh.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!