Andini hanyalah seorang gadis kecil yang tak kenal lelah bekerja untuk menafkahi keluarganya. Namun, hidupnya berubah menjadi mimpi buruk ketika pengorbanannya dikhianati oleh adiknya, Yogi, yang tega menjualnya kepada teman-temannya untuk keuntungan kotor.
Andini putus asa! Akhirnya, ia memilih langkah ekstrem - ia menemui seorang dukun legendaris yang dikenal sakti, dicari banyak orang karena kekuatannya. Dengan bantuan sang dukun, Andini memasang susuk genderuwo, sebuah kekuatan mistis yang menjamin dia tetap perawan dan mengeluarkan darah setiap kali berhubungan intim dengan kliennya.
Kekuatan mistis itu tidak gratis! Andini harus menumbalkan nyawa demi nyawa agar kekuatan susuk genderuwo tidak musnah. Kehidupan Andini berubah, kaya raya tak terkira tapi penuh kekuatan gelap yang mengerikan.
Namun, seiring kekuatan gelap itu semakin menguasai hidupnya, Andini dihadapkan pada pilihan berbahaya: akankah ia menyerahkan jiwanya sepenuhnya kepada kekuatan terkutuk ini, atau menemukan cara untuk melawan sebelum semuanya terlambat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Tamu
Karena malam ini yang punya pesta adalah Pak Camat, maka dari desa sebelah juga banyak yang datang,mereka sebenar nya lebih dingin kondangan malam karena lebih dingin saja suasana nya, bila siang hari maja akan sangat panas dengan baju yang juga panas karena pasti pakai baju heboh yang nama nya kondangan, semua orang pejabat atau pun orang biasa karena yang mengundang ini orang yang ternama. Camat lebih tinggi dari Pak Lurah sehingga dia sangat di hormati, malam ini tamu nya banyak dari desa sebelah karena mereka cukup jauh jadi lebih memilih malam saja sekalian jalan jalan di malam minggu mungkin dengan keluarga nya.
Yang di undang untuk hiburan pasti nya adalah organ yang sedang viral karena biduan nya yang sangat cantik dan menawan, bila sudah organ ini yang di sewa maka orang pasti akan berbondong bondong untuk menonton sekaligus mencari hiburan dengan berjoget untuk menyawer bila punya uang. Juragan dari segi apa pun juga hadir di sana karena mereka pasti mengincar biduan nya yang sangat cantik itu, apa lagi sekarang yang cantik bukan cuma Andini saja di mata mereka semua. Siska juga semakin menawan bila di perhatikan lama lama, maka nya organ ini sangat laku keras karena ada bunga incaran.
Tak ketinggalan pasangan adik Kakak yang sangat fenomenal di kenal banyak orang, mereka datang dengan pasangan nya masing masing dengan membawa buah hati mereka juga, tampak yang wanita sedang memperhatikan Andini yang sedang menyanyi dengan suara pas pasan itu, pandangan nya tajam menusuk tak bisa di bohongi lagi bahwa dia sudah tahu segala nya. Purnama mengetahui bahwa ada iblis di tubuh nya Andini, dia hanya berharap bahwa jangan sampai allah membelokan dia kejalan di kampung ini sehingga nanti dia pula yang kembali mengurusi semua masalah, masalah yang baru beberapa bulan yang lalu saja masih menyimpan rasa duka di hati wanita cantik ini.
"Ingat ucapan ku ini, Arya! bila ada warga kampung yang akan minta tolong pada kita, tolong berikan alasan apa pun untuk menolak nya." pesan Purnama.
"Maksud mu gadis yang sedang menyanyi itu? Arya memastikan.
"Hemmm! susuk yang dia pakai hampir sama dengan punya Sari, tapi yang ini lebih gabas kelihatan nya. kenapa sekarang para setan lebih canggih ya, aku sampai pusing." keluh Purnama.
"Mungkin mereka gen z sehingga lebih ugal ugalan." sahut Fatma sekena nya.
"Aku yang pusing kalau setan nya semakin terdepan, pokok nya jangan sampai mau! biar saja dia cari dukun yang bisa memisahkan." tegas Purnama.
"Lagi pula beda kampung dia dengan kita, Sayang." sahut Zidan yang memangku Zahra.
"Beda kampung pun tetap saja bisa, kayak kamu kemarin yang tiba tiba dapat pasien seperti Nani." rutuk Purnama.
"Kejadian itu sangat membuat ku trauma." keluh Arya.
"Aku sungguh minta maaf pada kalian." Zidan menyesal juga jadi nya.
Namun Purnama sudah memaafkan nya karena itu bukan salah Zidan sepenuh nya, suami ganteng ini hanya ingin berbuat baik dengan memberikan pasien kepada sang istri namun pasien itu malah membawa petaka besar sehingga dia jadi merasa bersalah dengan apa yang sudah terjadi kala itu atas kejadian demi kejadian tragis dalam hidup mereka.
"Yang itu juga pakai kan, Kak?" Arya menujuk Siska.
"Iya, tapi dia masih baru." jawab Purnama.
"Demi uang mereka kerja sama dengan setan, sungguh miris sekali." cibir Arya.
"Kita tidak bisa menilai nya begitu juga, Sayang! kan kita tidak tahu masalah apa yang mereka alami sehingga memilih jalan ini." Fatma membuka suara.
"Fatma benar, kesusahan mereka kita tidak tahu." angguk Zidan.
"Nama nya juga hidup, mungkin memang sudah di takdirkan dari sana nya." sahut Purnama lirih.
Ketika dia sesang ngobrol dengan adik nya, lewat Meli yang pakai kebaya ketat untuk memikat suami nya agar tidak tergoda melihat wanita lain lagi, padahal Meli juga hasil merebut suami orang, namun dia takut pula suami nya di ambil orang lagi.
"Ini ondel ondel ku tendang juga lama lama pantat nya." geram Purnama.
"Biar apa dia berdiri agak nungging begitu?!" Fatma juga ikut sewot.
Arya dan Zidan tidak mau melihat karena takut kena sembur, lebih baik menikmati hidangan bersama anak mereka dan pura pura tidak tahu saja apa yang sedang mereka debatkan itu.
Braaak.
Akhir nya Purnama tidak tahan lagi dan menendang bokong Meli dari belakang sehingga wanita terjungkal dengan sangat keras, dia menjerit kaget sekaligus malu karena nyungsep di tengah keramaian.
"Siapa yang menendang bokong ku?!" pekik Meli.
"Kamu kan jatuh sendiri." ujar Pak Toha.
Meli menatap kesana kemari karena di yakin tadi ada yang menendang bokong nya, namun dia malah curiga bahwa itu bisa jadi perbuatan Desi yang merasa iri karena dia lebih muda dan lebih segar sehingga menarik perhatian Juragan Mus.
****************
Andini pulang dengan tubuh yang sangat lelah setiap pagi nya karena dia habis nyanyi pasti di gempur dengan otong yang menyala, mau di tolak sayang karena tawaran dari tamu Pak Camat tadi adalah tujuh puluh juta sehingg Andini tak punya pilihan untuk menolak nya, selagi uang yang di terima besar maka dia akan terus menerima ajakan tamu.
"Kemana aaja kau baru pulang jam segini?" tegur Yogi yang sedang sangai merokok dan di samping nya ada Bu Semah.
"Kau masih nanya aku dari mana? baik lah akan ku jawab, aku habis cari uang untuk menghidupi kalian." tunjuk Andini pada kening adik nya.
"Jangan berlagak sekali kau, Andini! kerja mu hanya jadi lonte saja bangga sekali!" bentak Yogi.
Mendidih darah nya Andini karena ucapan Yogi barusan, bagai mana mungkin Yogi sangat tidak tahu diri. Andini cari uang untuk dia tapi malah di hina, tentu akan sangat sakit sekali rasa nya di buat begini.
"Aku jadi lonte pun yang makan duit nya itu kau!" geram Andini.
"Jadi benar kamu jual diri. Andini?" Bu Semah bergetar tidak percaya.
"Lonte adalah pekerjaan yang mudah untuk ku, apa lagi aku sudah rusak akibat perbuatan anak mu." geram Andini.
"Jangan sembarangan kau ya, Andini!" bentak Yogi yang tidak mau masalah itu di ingat lagi.
"Kau pikir aku damai dengan hidup begini? bila kau tidak memperkosa ku maka aku tak akan begini." Andini masuk kedalam rumah.
Bu Semah menangis lagi karena anak gadis nya sudah salah jalan, yang bisa ia lakukan hanya menangis dan sekarang sedang di tenangkan oleh Yogi.
Kasar sm ibu jg dosa, ga kasar koq makin keterlaluan kelakuan Ibu Semah