Berawal dari sebuah insiden menabrak mobil, Nayra harus terikat oleh sebuah pernikahan yang menjadikannya istri kedua dari seorang pria yang dingin.
Pria yang akan menjeratnya dengan cinta yang sangat besar, yang akan membawanya ke sebuah kehidupan yang tak pernah Nayra bayangkan.
Ada banyak part awal yang banyak kesalahan dalam penulisan yang belum sempat direvisi 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
IG: mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 32
Mansion kedua.
Mobil sudah sampai di depan pintu Mansion, dengan segera Kenzo, Nayra, dan Jimy turun dari mobil.
"Nayra, kemarikan ponselmu!"
"Ponselku? untuk apa tuan?" tanya Nayra.
Kenzo diam saja, matanya menatap menatap tajam pada Nayra.
"Ini tuan." Mau tidak mau Nayra menyerahkan ponselnya, karena diintimidasi oleh tatapan si beruang kutub.
kenzo mengambil ponsel Nayra, lalu melemparkannya kearah Jimy.
"Buang ponselnya!" Kenzo langsung masuk kedalam mansion.
"Baik tuan." Jimy mengambil ponsel milik Nyonya Nayra, dan menaruhnya disaku jas.
"A-apa? Eh, tunggu! Kembalikan ponsel aku tuan Jimy." Pinta Nayra, berusaha mengambil ponselnya.
Namun gerakannya kalah cepat, karena Jimy sudah masuk ke dalam mobil tanpa mempedulikan nyonya Nayra. Dan Nayra, hanya bisa memandang mobil yang dikendarai oleh Jimy, sudah menjauh dari mansion tuan Kenzo.
"Ish, dasar beruang kutub!" Nayra masuk ke dalam mansion, mencari keberadaan tuan Kenzo.
"Tuan tunggu!" Nayra berlari kecil mengejar tuan Kenzo, yang sudah berjalan menaiki anak tangga. "Tuan ..." Belum sempat Nayra meneruskan perkataannya, tuan Kenzo sudah menyodorkan sebuah kotak kepadanya.
"Apa ini?" Nayra membuka kotak tersebut. "Wah, ponselnya bagus sekali! Ini pasti mahal?" matanya berbinar-binar.
"Pakai ponsel itu, agar aku bisa menghubungimu." Kenzo berbicara dengan suara beratnya.
"Ini untuk aku? Seriusan?" Tanya Nayra, dengan senyum bahagia. "Tapi sim card aku ada di ponsel yang kau berikan pada Jimy." Keluh Nayra.
"Di ponsel itu sudah ada nomor baru untukmu."
"Tapi -- " Nayra tidak meneruskan perkataannya, saat melihat mata tuan kenzo yang menatapnya dengan tajam. "Lebih baik aku diam." Nayra bergumam dalam hati.
"Good girl." Kenzo tersenyum, lalu berjalan menuju bathroom. "Siapkan pakaian ganti ku!" Teriak kenzo dari dalam bathroom.
"Sabar Nayra, diam itu adalah emas ..." Nayra mengusap-usap dadanya, sambil melangkah ke lemari pakaian untuk menyiapkan pakaian ganti.
Sambil menunggu tuan Kenzo selesai membersihkan tubuhnya, Nayra mengutak-atik ponsel barunya. Ia menekan tombol kontak, dan hanya ada satu nama yang tertulis di situ.(my husband)
"Ya ampun, my husband? Apa tidak salah?" gerutu Nayra, lalu mengubah nama itu menjadi beruang kutub. "Ini baru benar." Nayra tertawa geli, lalu berselfi ria dengan ponsel baru miliknya.
Beberapa saat kemudian.
"Bau apa ini? Wangi sekali." Nayra menengok kebelakang, menatap tuan Kenzo yang berdiri dengan handuk di atas pinggang. Rambutnya basah, dengan tubuh yang terlihat kekar dengan otot six pack diperutnya. Sungguh pemandangan yang bisa menggoda iman, dan tanpa disadari mulutnya sudah mengangga dengan lebar.
"Tutup mulut .. ! Dan hapus air liur mu.." Kenzo berjalan mengambil pakaian gantinya.
Dengan cepat Nayra langsung mengelap bibirnya.
"Air liur apaan?" Nayra yang kesal karena sudah dikerjai oleh tuan Kenzo, langsung bergegas masuk ke bathroom. Nayra lebih memilih masuk ke dalam bathroom, dari pada melihat tuan Kenzo yang berganti pakaian.
Kenzo yang sudah mengganti pakaiannya, langsung menuju tempat tidur. Dengan laptop di tangannya.
Nayra yang sudah selesai membersihkan tubuhnya, berjalan keluar dengan menggunakan bathrobe. Wajahnya terkejut saat melihat tuan Kenzo, yang berada di atas tempat tidur.
"Tumben banget masih ada di kamar? Biasanya langsung ke ruang kerja." Gumam Nayra, berjalan mengambil pakaian gantinya di dalam lemari.
"Tuan, bisa tidak keluar dulu? Aku mau ganti pakaian." Pinta Nayra.
"Kalau mau ganti pakaian, ganti saja! Lagi pula aku tidak akan tertarik pada tubuhmu yang jelek itu." Kenzo berbicara tanpa ekspresi sedikit pun, matanya masih menatap layar laptop miliknya.
"Ya ampun ... " Nayra langsung menuju bathroom, berganti pakaian. Dan setelah selesai, langsung menuju sofa untuk tidur.
Kenzo yang masih berkutat dengan layar laptopnya hingga tengah malam. Baru menyadari kalau Nayra, sudah tertidur dengan pulas di atas sofa. Kenzo berjalan mendekati Nayra, melihat wajahnya dari dekat.
"Kenapa jantung aku berdegup dengan keras?" Kenzo memegang dadanya, lalu secara refleks mengangkat tubuh Nayra. Memindahkan ke atas tempat tidur. "Dasar gadis bodoh! Kalau sudah tidur seperti orang pingsan saja." Kenzo ikut berbaring di samping Nayra, memeluk gadis bodoh itu dengan erat.