Alicya Fransisca adalah seorang wanita karir yang kini bekerja pada sebuah perusahaan besar yang ada di kota Yogyakarta.
Alicya atau yang akrab dipanggil dengan nama Cya, memiliki trauma tersendiri akibat hubungan percintaan yang pernah ia jalani sebelumnya.
Begitu trauma nya Cya dengan percintaan yang pernah ia jalani, sampai membuat Cya tidak mau membuka hatinya untuk siapapun selama bertahun tahun.
"JIKA TIDAK MELEPASKAN YANG BURUK, BAGAIMANA YANG BAIK BISA DATANG!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adtnaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makam ayah
Setelah tiga hari demam, dihari ke empat Cya sudah terlihat lebih baik dari hari hari sebelumnya. Walaupun terkadang Cya masih suka merasa sedih karena kepergian Alm ayah Hendra.
Hari ini Nara dan Via sudah berjanji akan berkunjung ke rumah Cya, Karena sejak kepergian Alm ayah Hendra Nara dan Via belum sempat mengunjungi Cya kembali.
Hari ini tepatnya pada pukul 10.45 WIB, bel rumah Cya berbunyi, bi Imah yang sedang berada di dapur langsung berjalan menuju pintu utama untuk melihat siapa yang berkunjung pada siang itu.
"Ehhh Nara sama Viaa, silahkan masukk" ucap bi Imah mempersilahkan Nara dan Via masuk ke dalam rumah.
"Cya nya ada Bii??? kok tumben sepi banget??" tanya Nara kepada bi Imah, karena melihat keadaan rumah yang sangat sunyi.
"Non Cya ada di kamarnya, nyonya sama non Zya lagi pergi keluar" jawab bi Imah.
Setelah di persilahkan masuk dan sedikit mengobrol dengan bibimah, Nara dan Via langsung berjalan menuju ke kamar Cya yang ada di lantai dua.
Sesampainya didepan kamar Cya, Nara dan Via perlahan mulai mengetuk pintu sembari sesekali memanggil nama Cya.
Cya yang mendengar suara ketukan pintu kamarnya diikuti dengan panggilan namanya bergegas untuk membuka pintu.
Baru saja pintu kamar Cya terbuka, Nara dan Via langsung memeluk Cya secara bersamaan "Guaa kangen bangett sama luuu" ucap Nara dan Via.
"Gua juga kangen kalian" jawab Cya dengan membalas pelukan Nara dan Via.
Setelah sedikit drama kerinduan antara mereka bertiga, Cya, Nara dan Via kini memutuskan untuk bersantai di balkon kamarnya.
Cya, Nara dan Via saling bertukar cerita tentang keseharian mereka bertiga, tetapi kali ini Cya lebih banyak diam padahal biasanya Cya yang sangat excited untuk menceritakan hal hal yang baru ia alami.
Nara dan Via memaklumi hal tersebut, karena pasti Cya masih sangat merasa terpukul atas kepergian Alm ayahnya.
Ditengah tengah obrolan, tiba tiba Nara menanyakan bagaimana kabar Daren kekasih Cya. mendengar nama Daren, Cya baru teringat jika sejak hari kepergian Alm ayah nya Cya tidak memegang handphone sama sekali.
"Astagaaa guaa lupaaa, gua ga ngabarin Daren dari hari itu" pekik Cya yang langsung berlari memasuki kamarnya untuk mencari handphone miliknya yang entah berada dimana.
Setelah sedikit mengacak acak kamarnya, akhirnya Cya menemukan handphone miliknya di laci meja samping tempat tidur nya.
ketika Cya menemukan handphone miliknya, handphone tersebut dalam keadaan mati seperti nya habis baterai. Cya langsung mengambil charger diatas meja belajarnya lalu ia lanjut untuk mengecas handphone miliknya.
sembari menunggu baterai handphone terisi, Cya kembali menghampiri Nara dan Via yang sedang bersantai di balkon kamarnya.
Pasti kalian berfikir, kenapa Cya bisa sampai lupa untuk mengabari kekasihnya dan kenapa Cya bisa tidak memegang handphone selama berhari hari.
Mungkin karena Cya benar benar merasa hancur sejak kepergian ayahnya, jadi Cya tidak kepikiran untuk mengabari sang kekasih, apalagi Cya juga sempat demam yang tak kunjung turun selama beberapa hari.
"Masih lama banget sih masuknyaa, gua udah gabut banget dirumah" ucap Nara yang mengeluh akibat libur semester yang terlalu lama baginya.
Nara dan Via memutuskan untuk tidak pulang kerumah mereka masing masing karena entah kenapa mereka berdua merasa sangat malas untuk pulang kerumah. Padahal kebanyakan mahasiswa sangat menanti datangnya libur semester.
Banyak mahasiswa rantau yang berasal dari berbagai daerah yang sangat menantikan waktu libur semester, karena waktu tersebut adalah waktu yang sangat tepat bagi mereka untuk bisa kembali kerumah masing-masing agar bisa bertemu dengan kedua orang tua dan sanak saudara.
\~ \~ \~
"Cyaaa ayo makan,, kamu dari siang belum makan" Ucap Restu sembari membuka pintu kamar Cya dengan perlahan.
ketika Restu membuka pintu kamar Cya, Restu melihat kamar tersebut dalam keadaan kosong.
Awalnya restu berfikir jika Cya sedang berada di teras atau di dapur. Tetapi setelah Restu mencarinya di berbagai sudut rumahnya tetap saja Restu tidak bisa menemukan keberadaan Cya.
"Bii,, liat Cya nggaa??" tanya Restu kepada bi Imah.
"Ngga liat Mass,, mungkin tidur di kamarnya" jawab bi Imah yang sedang mencuci piring di dapur.
"Dikamarnya ngga ada bii, saya juga udah cari di sekeliling rumah tapi gaada" sahut Restu.
Bi Imah pun meninggalkan cucian piringnya yang masih lumayan banyak, untuk membantu Restu mencari Cya yang tiba tiba menghilang.
"Cyaaaa....."
"Cyaaaa....."
"Cyaaaa....."
Suara teriakan Restu dan bi Imah saling bersautan memanggil nama Cya.
hari ini bunda Wati dan Zya tidak ada dirumah sejak pagi tadi, mereka pergi ke salah satu acara keluarga yang ada di Semarang.
Awalnya bunda Wati mengajak Restu, tetapi karena Cya yang baru saja sembuh membuat Restu menolak ajakan bunda agar bisa menjaga Cya dirumah.
Setelah mencari kesetiap sudut dan ruangan yang ada dirumah tersebut restu dan bi Imah belum juga menemukan Cya, sampai tiba-tiba restu kepikiran dengan suatu tempat yang kemungkinan besar Cya sedang berada disana.
"Biii kayanya saya tau dimana Cyaa, saya titip rumah yaaa" ucap Restu tanpa memberitahu bi Imah dimana tempat yang dia maksut saat itu.
Sesampainya Restu di tempat tersebut, ternyata benar saja disana Restu melihat Cya sedang duduk bersandar di batu nisan Alm ayah Hendra. Melihat hal tersebut Restu langsung bergegas memarkirkan motor yang ia kendarai dan langsung berjalan menghampiri Cya.
"Cyaaa,, kamu ngapain kesini sendirian??" tanya Restu yang kini sudah berdiri dihadapan Cya tanpa Cya sadari.
"L-lohh kakak ngapain disini???" tanya Cya ketika mulai menyadari Restu yang kini sudah menghampiri nya disana.
"Kamu kenapa ngga bilang kakak kalo mau kesini??" tanya Restu kepada Cya sang adik.
"Gapapa kakk,, Cya cuma kangen ayah aja kok,, bentar lagi juga udah mau pulang" jawab Cya sembari menghapus air mata yang membasahi pipinya.
Restu sangat memahami apa yang sedang dirasakan oleh sang adik, Restu terus menunggu Cya yang masih ingin disana bersama Alm ayahnya.
Setelah Cya merasa lumayan lega dan sudah lumayan terobati rindunya kepada sang ayah, Cya mengajak Restu untuk kembali kerumah karena hari yang juga sudah mulai gelap.
****
Ditinggalkan oleh seseorang yang kita cintai karena sebuah kematian adalah luka batin yang sampai sekarang belum ditemukan penawarnya.
Kata orang tidak ada obat lain untuk menghilangkan rasa rindu selain pertemuan, lantas bagaimana caraku mengobati kerinduan dengan seseorang yang sudah beda alam???
****