NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Istri

Pesona Mantan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:98.6k
Nilai: 4.3
Nama Author: Rishalin

Riana Maharani, seorang Ibu rumah tangga yang dikhianati oleh suaminya Rendi Mahardika. Pria yang sudah lima tahun lamanya ia nikahi berselingkuh dengan sekertaris barunya, seorang janda beranak dua.
Alasan Rendi berselingkuh karena melihat Riana yang sudah tidak cantik lagi setelah melahirkan putri pertama mereka, yang semakin hari lebih mirip karung beras.
Riana yang hanya fokus mengurus keluarga kecil mereka sampai lupa merawat diri dengan kenaikan berat badan yang drastis.
Riana bersumpah akan kembali menjadi cantik dan seksi hanya dalam waktu tiga bulan demi membuat suaminya menyesal sudah berselingkuh.

Akankah Riana berhasil merubah penampilannya hanya dalam waktu tiga bulan dan berhasil membuat Rendi menyesal?

Yuk baca ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

"Dasar anak Nakal, kamu mau Mami kutuk jadi batu kalau berani memotong pembicaraan Mami lagi?" 

"Iya Mi, ampun. Jadi Ibu kok galak banget sih" ucap Darren seraya mengusap kepalanya.

"Mami denger kamu lagi cari sekertaris baru, jadi Mami carikan yang pas sama kamu" Bu Windy menarik paksa Riana yang saat ini tengah gemetar ketakutan.

"Bu bisa gak kita batalin aja perjanjiannya" ucap Riana dengan wajah memelas.

"Gak bisa, kamu udah tanda tangan kontraknya, kalau kamu membatalkan kontrak itu, saya jamin kamu gak akan mampu menanggung akibatnya" ancam Bu Windy.

Mau tak mau Riana mengikuti langkah Bu Windy memasuki ruangan milik Darren, Riana berusaha menyembunyikan diri dibelakang Bu Windy. Namun, masih tetap saja terlihat karena tubuh Riana lebih besar.

Lalu Bu Windy menggeser posisinya dan menampakan Riana berdiri mematung sambil menundukan kepalanya.

"Mulai hari ini dia yang akan jadi sekertaris kamu" 

"Dia!!! Ibu yakin mau menjadikan ikan buntal itu menjadi sekertarisku? Dia bisa melakukan apa dengan tubuh sebesar itu? Biar Darren yang cari sekertaris lain, Darren gak suka perempuan itu" jelas Darren sangat membenci Riana karena ulahnya kemarin. Baru melihat wajahnya saja burungnya seketika terasa linu.

"Kemarin Riana nolongin Mami dari jambret, meskipun tubuhnya gemuk tapi Mami yakin dia punya semangat juang yang tinggi, buktinya kemarin dia berhasil mengalahkan jambret itu" 

"Tapi tugas seorang sekertaris itu beda Mi, pokoknya Darren tetep gak mau, masih banyak orang yang lebih layak diluar sana" kekeh Darren.

"Pokoknya Mami gak mau tau, dia tetap harus jadi sekertaris kamu, gak ada alasan lain lagi. Kalau kamu gak nurut, Mami gak akan menganggap kamu anak lagi" ucap Bu Windy tak kalah kekeh.

"Ah Mami, pasti gitu terus ancamannya" jawab Darren kesal.

"Pokoknya Mami tetap gak mau tau, keputusan Mami sudah bulat" 

"Oke .. oke .. tapi dia tetap harus berkerja sesuai prosedur, gak ada perlakuan istimewa karena wanita itu sudah menolong Mami. Aku akan tetap melakukan masa uji coba padanya selama tiga bulan. Jika, selama tiga bulan itu dia masih belum bisa mengimbangi pekerjaan dikantor ini. Dia akan dikeluarkan saat itu juga" 

Namun, Riana masih berdoa dalam hati agar pria itu menolak keinginan Maminya, dengan begitu perjanjiannya dengan Bu Windy otomatis batal karena putranya sendiri yang menolaknya.

Dia tak mau mati berdiri jika harus terus berkerja bersama pria mengerikan itu.

"Oke, Mami juga setuju kalau seperti itu, tapi kamu harus mengambil keputusan sesuai kemampuan Riana, kalau dia memang mampu, kamu gak boleh macam-macam" 

"Siap Mi!!" Jawab Darren seraya menarik sudut bibirnya.

Tentu saja Darren tak akan membiarkan hal itu terjadi, dia punya segudang rencana untuk membuat wanita itu kabur dengan sendirinya.

"Besok dia harus datang pagi-pagi sekali untuk hari pertamanya berkerja, dan Rendi yang akan menjelaskan semua tugasnya"

"Baiklah. Ayo Riana, biar saya yang mengantar kamu pulang" Bu Windy menggiring Riana untuk meninggalkan ruangan Darren.

Setelah Riana dan Bu Windy menghilang dibalik pintu, Darren pun mulai menggerutu dihadapan Rama.

"Kamu bisa bayangkan betapa malunya aku jika harus membawa dia kesetiap acara yang harus aku hadiri? Orang-orang pasti akan menghinaku karena memperkerjakan ikan buntal untuk menjadi sekertaris" Darren mengacak rambutnya frustasi.

"Tenang Pak, Bapak tau kan kalau ikan buntal bisa saja menjadi kempis dan menjadi ikan lucu pujaan Bapak" dengan cepat Rama meninggalkan ruangan itu setelah menyelesaikan kalimatnya. Dia tau Bosnya akan naik pitam setelah mendengar ucapannya tadi.

"Rama!!!" Darren berteriak geram seiring menghilangnya Rama dibalik pintu.

***

Bu Windy mengantar Riana sampai kedepan kontrakannya. Meski dirinya sempat menolak. Namun, Bu Windy tetap memaksanya.

"Kamu harus ingat, besok jangan sampai terlambat karena Darren sangat membenci orang yang lelet, usahakan kamu bisa tiba dikantor sebelum Darren datang. Sebab, Darren akan datang kekantor setengah jam sebelum jam masuk kerja" 

"Baik Bu" lirih Riana.

"Satu hal lagi, kamu harus bersunguh-sungguh dalam berkerja. Saya gak mau kamu lari dari tanggung jawab dengan membuat Darren mengeluarkan kamu dari kantor" Bu Windy memperingatkan kemungkinan hal yang bisa saja dilakukan Riana.

"Baik Bu, saya akan melakukan semuanya sesuai dengan perintah Ibu" 

Setelah mengucapkan beberapa pesan untuk Riana, Bu Windy pun segera pergi meninggalkan tempat itu. Sementara Riana berjalan gontai memasuki kontrakannya.

"Kenapa musibah harus kembali menimpaku? Udah diselingkuhin sama suami, dan sekarang harus terjebak bersama seorang Bos yang galak, mengerikan dan sedikit gila" Riana menghempas kasar tubuhnya keatas kasur.

Bahkan saat malam tiba mata Riana tak dapat terpejam sama sekali. Bayang-bayang banyaknya pekerjaan yang akan diberikan Bos gila itu terus menghantui pikirannya.

Riana sampai tetap terjaga hingga suara adzan subuh berkumandang, ia segera bangkit dari tidurnya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai membersihkan diri dan bersiap, Riana semakin dibuat murung saat melihat isi dompetnya yang hanya berisi beberapa lembar uang hanya cukup untuk menyambung hidup sampai bulan depan.

Jika uang itu ia gunakan untuk naik kendaraan, otomatis dirinya tak akan bisa menyambung hidup sampai bulan depan.

Sehingga mau tak mau ia harus berjalan kaki menuju kantor.

"Gak papa, Riana. Ingat!! Dengan berjalan kaki, bisa membantu proses kamu menurunkan berat badan" Riana terus bergumam untuk menyemangati diri.

Namun, saat dirinya melirik arloji yang melingkar ditangannya, membuat ia mempercepat langkah, sampai dirinya berlari kecil.

Na'as saat dirinya hampir tiba dikantor sebuah mobil yang melaju cepat membuat air yang menggenang ditepi jalan menciprat mengenai pakaiannya.

"Dasar mobil sialan!!" Riana berteriak murka dan kini ia bingung harus berbuat apa.

Pandangannya pun berotasi untuk mencari keberadaan toilet disekitar sana. Yang kebetulan toilet itu berada tepat disamping kantor.

Dengan cepat Riana kembali mengayunkan langkahnya memasuki halaman kantor untuk menuju ketoilet. Namun, baru beberapa meter saja ia memasuki halaman kantor, sebuah teriakan berhasil menghentikan langkahnya.

"Mau kemana kamu dengan pakaian seperti itu?" Teriak Darren seraya menghampiri Riana.

"Saya mau ketoilet dulu Pak, noda ini sepertinya masih bisa dibersihkan" jawab Riana gugup.

"Gak perlu dibersihkan. Pulang!! Dan ganti pakaianmu dengan pakaian yang baru. Saya gak mau melihat kamu berkerja dengan pakaian seperti itu" 

"Tapi Pak, tempat tinggal saya cukup jauh dari sini" 

"Saya gak mau tau dan saya paling gak suka sama orang yang suka beralasan, ganti pakaianmu sekarang atau kamu saya pecat sekarang juga" bentak Darren.

Dengan dua tangan yang terkepal erat, Riana segera berlari pulang untuk menganti pakaiannya. Dia berhasil tiba dikontrakannya setelah berlari dengan kencang dan hal itu bahkan belum pernah ia lakukan selama ini.

Riana mengganti pakaiannya dengan tergesa-gesa karena melirik jam yang melekat didinding sudah menunjukan pukul 7:40.

Dengan sekuat tenaga Riana kembali berlari menuju kantor, tanpa menggunakan alas kaki demi mempercepat langkah.

Dengan dada yang terasa sesak Riana tiba digerbang kantor yang hampir menutup dengan sempurna.

"Tolong ijinkan saya masuk Pak, tadi saya disuruh pulang lagi sama Pak Darren" 

Sang penjaga yang iba melihat Riana yang berlari tanpa alas kaki segera membuka sedikit celah untuk Riana bisa masuk.

Namun saat tiba didepan lift, nasib malang kembali menimpa Riana karena lift itu sudah penuh. Mau tak mau ia harus menaiki tangga darurat menuju ruangan Darren.

Hingga pada akhirnya Riana berhasil tiba diruangan Darren saat waktu menunjukan pukul 8:05. Dengan paru-paru yang terasa sesak dan keringat yang mengucur deras.

"Rama!!" Cepat usir dia dari ruangan saya" suara bariton Darren menggema diruangan itu.

"Apa maksud Bapak dengan mengusir saya? Bahkan Bapak gak tau seperti apa perjuangan saya untuk bisa sampai keruangan ini. Tapi, Bapak mengusir saya tanpa perasaan seperti ini." Cecar Riana. Diiringi suara isak tangis.

******

******

1
Yani Cuhayanih
ok jgn termakan bujuk rayu bu ajeng...ingat riana balas dendam nya jangan setengah2
Neneng Neng
ceritanya aku suka, bagus sih lucu juga. ah gk sabar liat si Rendy nyesel
Murni Dewita
👣
Yuli Ana
percuma bu ajeng bujuk riana. karena sakit hati riana udh terlalu dalam dn sakit. apakah bu ajeng gk mikir gimana posisi jdi riana. bukankah bu ajeng jg sama diselingkuhi suami. jdi jngn pernh memohon untuk membebaskan mereka. karena mereka pantas dipenjara.
kalau bu ajeng memohon untuk kebebasan mereka, yg ada riana bakal kecewa sama bu ajeng. bisa2 riana gk mau kagi ketemu bu ajeng.
Sunaryati
Jangan goyah oleh bujukan calon mantan mertuamu Riana, ingat kelakuan Rendi dan Jihan terhadapmu. Fokus ke perceraian dan mengasuh Byan, jika Rendi bebas membuat hidupmu tidak tenang, pasti akan mengejarmu
Warung Sembako
Kecewa
Warung Sembako
Buruk
Uthie
kenapa ibu mertuanya gak komen soal perubahan Riana yaa 😁
Nani Haryati
yg bener Rendi apa Rangga Thor?
Rishalin: Rendi Kak, ketuker sama tokoh novel yang satunya 🤭
maaf ya Kak, nanti diperbaiki 😊
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Memyr 67
𝗶𝗻𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗯𝗮𝗿𝘂 𝘆𝗮? 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗮𝗿𝗶𝗸, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗰𝘂𝗺𝗮 𝗱𝗶𝗸𝗶𝘁 𝘆𝗴 𝗹𝗶𝗸𝗲?
Memyr 67
𝗿𝗲𝗻𝗱𝘆 𝗺𝗲𝗻𝗶𝘁𝗶𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗷𝗶𝗵𝗮𝗻 𝗱𝗶 𝗿𝘂𝗺𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗿𝘁𝘂𝗮𝗻𝘆𝗮? 𝗯𝗲𝗿𝗮𝗿𝘁𝗶 𝘀𝗿𝗹𝗶𝗻𝗴𝗸𝘂𝗵𝗮𝗻 𝗱𝗶𝘁𝗶𝘁𝗶𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴𝘁𝗶𝗮 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶𝗻𝘆𝗮, 𝗴𝗶𝘁𝘂?
Rishalin: di bab ini gak ada kalimat itu kak
total 1 replies
Uthie
Hahahaaaaa.... nikmatin malam pertama kalian di prodeo 😜🤣🤣🤣🤣
Memyr 67
𝗿𝗲𝗻𝗱𝘆 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗻𝗱𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗲𝗺𝗶 𝗷𝗮𝗻𝗱𝗮 𝗺𝗮𝗿𝘁𝗿𝗲. 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗿𝗲𝗻𝗱𝘆 𝗺𝗶𝘀𝗸𝗶𝗻, 𝗺𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗱𝗮 𝘆𝗴 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗲𝗱𝗶𝗮 𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗽𝗲𝗹𝗮𝗸𝗼𝗿, 𝗱𝗶 𝗿𝘂𝗺𝗮𝗵𝘁𝗮𝗻𝗴𝗴𝗮𝗻𝘆𝗮?
Yuli Ana
nyesel ya ren.... udh terlambat tau... riana udh sakit hati bngt. kelakuanmu sungguh menjijikkan...
lagian buat apa kembali sama kamu. karena sekarang di hidup riana udh ada daren. bujangan , singgle, kaya raya. ceo lgi. kamu mah gk ada apa2nya rendi... walaupun skrng blm cinta tpi sebenernya dihatinyabudh ada daren. cuma blm nyadar aja.. jngn harap balik lg sama karina...
Sunaryati
Mimpi Rendi, Riana yang akan menceraikanmu lagian mengapa harus menyesal itu sudah pilihanmu, nikmati dan Terima dengan ikhlas
Yani Cuhayanih
Rendi galaau mo clbk sama riana...wooiii...sadar matahari masih terbit dari timur..mo balikan riana mimpi aja kelles
Margo Kabul
karya lumayan bagus meskipun kadang kadang karakter daren agak berlebihan.
Yuli Ana
berbahagialah riana... suami bringsikmu udh ditangkap polisi beserta jlangnya...wkwkwkwkwk
skarang suami mu pasti nyesel bngt.
berbahagialah bersama anakmu... biarkan suamimu mendapatkan karmanya...
Satria Sikki Daeng Nurung
💪💪💪💪💪🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!