Dalam kehidupan yang dipenuhi dengan tantangan dan pertempuran, cinta sering kali menjadi cahaya yang memandu. Zayyy, seorang pemuda yang karismatik dan tak kenal takut, telah berjuang melawan musuh dan tantangan, tidak hanya untuk melindungi artefak berharga, tetapi juga untuk menjaga cintanya dengan Angelina. Namun, di tengah semua itu, ada suatu kebenaran yang tak terhindarkan: hidup adalah perjalanan yang penuh dengan keputusan sulit, pengorbanan, dan kehilangan.
Saat bayangan gelap mulai mendekat, Zayyy harus menghadapi tidak hanya musuh yang mengancam, tetapi juga perasaannya sendiri. Pertarungan untuk cinta dan harapan akan membawa Zayyy pada jalan yang penuh dengan kenangan indah dan kesedihan yang mendalam. Di sinilah kisahnya dimulai, di mana setiap detik berharga dan setiap pertempuran adalah bagian dari perjalanan yang lebih besar—sebuah perjalanan menuju pengertian sejati tentang cinta dan kehilangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohamad Zaka Arya Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34: Menemukan Jalan Menuju Central Continent
Hari itu terasa hangat di Nganjuk, dan sinar matahari menyinari wajah Zayyy saat dia bersiap untuk melanjutkan pencarian informasi tentang perjalanan ke Central Continent.
Setelah menjelajahi berbagai tempat di Nganjuk dan berbagi impian dengan Angelina, kini saatnya untuk menghadapi tantangan baru. Zayyy memutuskan untuk pergi ke pusat kota, berharap menemukan petunjuk yang bisa membawanya ke benua tersebut.
Dengan langkah mantap, Zayyy menyusuri jalanan yang ramai, dikelilingi oleh para pedagang dan pengunjung yang beraktivitas.
Aroma makanan jalanan yang menggoda menyentuh hidungnya, dan dia tidak bisa menahan diri untuk mencicipi beberapa camilan lokal di sepanjang perjalanan. Setelah menikmati kue cubir yang manis, dia melanjutkan langkahnya ke sebuah kafe yang sering dikunjungi para pelancong.
Sesampainya di kafe, suasana di dalamnya hangat dan ramah. Zayyy memilih duduk di sudut dekat jendela untuk melihat orang-orang berlalu lalang.
Ia memesan secangkir kopi sambil memperhatikan sekeliling. Beberapa orang terlihat berbicara dengan penuh semangat, dan Zayyy berharap bisa mendapatkan informasi dari mereka.
“Permisi, ada yang bisa saya bantu?” tanya pelayan yang menghampiri meja Zayyy.
“Ya, saya mencari informasi tentang bagaimana cara pergi ke Central Continent tanpa menggunakan kapal. Apakah Anda tahu sesuatu?” Zayyy bertanya penuh harapan.
Pelayan itu berpikir sejenak sebelum menjawab. “Sebenarnya, ada rumor tentang seorang pengembara tua yang sering berada di pasar malam. Dia dikenal memiliki pengetahuan tentang perjalanan antar benua. Mungkin Anda bisa mencarinya di sana.”
“Terima kasih!” Zayyy berkata sambil tersenyum. Dia membayar kopi dan bergegas keluar, bertekad untuk menemukan pengembara tersebut.
Setibanya di pasar malam, Zayyy disambut oleh keramaian dan keceriaan. Suara tawa anak-anak, pedagang yang menawarkan barang dagangan, dan aroma berbagai makanan menambah semarak suasana. Zayyy berjalan menyusuri lorong-lorong pasar, matanya mencari sosok pengembara tua.
Setelah beberapa saat mencari, Zayyy melihat seorang pria tua dengan janggut putih panjang, duduk di bangku kayu di sudut pasar. Pria itu tampak tenang, meski dikelilingi oleh kerumunan orang. Zayyy mendekatinya dengan penuh rasa ingin tahu.
“Permisi, apakah Anda yang dikenal sebagai pengembara yang memiliki banyak pengetahuan?” Zayyy bertanya dengan sopan.
Pria tua itu mengangkat kepalanya dan tersenyum. “Ah, aku bisa dibilang demikian. Apa yang kau cari, pemuda?” jawabnya dengan suara yang dalam.
“Saya ingin tahu bagaimana cara mencapai Central Continent tanpa menggunakan kapal. Ada rumor bahwa ada cara lain untuk mencapainya,” kata Zayyy, berharap bisa mendapatkan informasi berharga.
Pria tua itu mengangguk. “Benar, ada beberapa cara untuk mencapai Central Continent. Namun, tidak semua orang bisa melakukannya. Apakah kau siap untuk menghadapi tantangan?” tanyanya, matanya tajam menilai.
“Ya, saya siap!” jawab Zayyy dengan tegas. “Saya ingin mencapai Central Continent dengan cara apa pun yang mungkin.”
“Bagus. Ada sebuah portal yang terletak di dalam hutan Kegelapan. Namun, tidak semua orang bisa menemukannya. Kau harus memiliki petunjuk yang tepat dan keberanian untuk menghadapinya,” ujar pria tua itu.
Zayyy merasa bersemangat. “Bagaimana cara menemukan petunjuk tersebut?” tanyanya, tidak sabar untuk mendengar lebih banyak.
“Banyak orang berusaha mencarinya, tapi hanya sedikit yang berhasil. Kau perlu berbicara dengan orang-orang yang pernah berada di sana. Cobalah untuk mendengarkan dengan seksama. Mungkin kau juga akan menemui rintangan yang harus kau atasi,” jawab pria tua itu.
“Terima kasih banyak atas informasi ini!” Zayyy berterima kasih dengan tulus. “Saya akan mencarinya dan menghadapi tantangan ini.”
Setelah meninggalkan pengembara tua, Zayyy merasa semangatnya semakin membara. Dia segera bergegas menuju hutan Kegelapan yang terletak tidak jauh dari Nganjuk. Dalam perjalanan, pikirannya dipenuhi oleh berbagai kemungkinan dan tantangan yang akan dia hadapi.
Sesampainya di tepi hutan, Zayyy merasakan aura misterius yang menyelimuti tempat tersebut. Pepohonan besar menjulang tinggi, dan cahaya matahari tampak redup karena dedaunan yang lebat. Ia melangkah masuk dengan hati-hati, berusaha memperhatikan setiap suara dan tanda yang ada.
“Jika aku ingin menemukan portal itu, aku harus benar-benar fokus,” Zayyy berkata pada dirinya sendiri, berusaha mengusir ketegangan yang ada.
Beberapa langkah ke dalam hutan, Zayyy mendengar suara gemericik air. Ia mengikuti suara itu dan menemukan sebuah sungai kecil yang mengalir jernih. Di tepi sungai, terdapat beberapa batu besar yang bisa digunakan untuk duduk.
“Sepertinya ini adalah tempat yang baik untuk beristirahat sejenak,” Zayyy berbisik sambil duduk di salah satu batu. Ia mengambil napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan energi untuk melanjutkan pencariannya.
Sambil menikmati suasana tenang, Zayyy teringat akan kata-kata pengembara tua tentang mendengarkan dengan seksama. Dia pun memutuskan untuk menutup mata dan mendengarkan suara-suara di sekitarnya. Tiba-tiba, suara lembut memanggilnya.
“Zayyy… Zayyy…” suara itu mengalun lembut, membuatnya membuka mata dengan cepat. Dia melihat cahaya berkilau di antara pepohonan, seolah-olah ada sesuatu yang memanggilnya.
Dengan rasa ingin tahu, Zayyy berdiri dan mengikuti cahaya itu. Dia terus berjalan, melewati pepohonan yang lebat dan semak-semak yang rimbun. Semakin dekat dia dengan cahaya itu, semakin kuat rasa penasaran di dalam hatinya.
Akhirnya, Zayyy tiba di sebuah clearing yang indah. Di tengahnya terdapat sebuah kolam kecil yang berkilau, dikelilingi oleh bunga-bunga yang bermekaran. Di atas kolam, ada cahaya yang tampak seperti portal. Zayyy merasa jantungnya berdegup kencang.
“Ini dia! Apakah ini portal yang dimaksud?” Zayyy bergumam pada diri sendiri. Namun, dia merasa ragu. Apakah dia siap untuk melewati portal ini?
Saat dia mendekat, dia merasakan energi yang kuat mengalir dari portal tersebut. Suara lembut kembali terdengar, “Zayyy, jika kau ingin melanjutkan perjalanan ini, kau harus menghadapi ujian yang ada.”
Zayyy merasa ada sesuatu yang tidak beres, tetapi rasa ingin tahunya mengalahkan keraguan. “Apa ujian itu?” tanyanya, matanya terpaku pada portal yang bersinar.
“Ujian itu adalah kepercayaan diri dan keberanianmu. Jika kau berani melangkah ke dalam kegelapan, maka kau akan menemukan jalanmu,” suara itu menjawab.
Zayyy mengatur napas, berusaha menenangkan dirinya. “Aku tidak takut! Aku akan melakukannya!” serunya dengan tegas. Dengan tekad yang kuat, dia melangkah ke arah portal.
Saat kakinya menyentuh cahaya, Zayyy merasakan sensasi aneh. Segala sesuatu di sekelilingnya tampak berputar dan memudar.
Dalam sekejap, dia merasakan tubuhnya melayang, dan seolah-olah waktu berhenti. Ketika semua berangsur tenang, Zayyy mendapati dirinya berada di tempat yang sama sekali berbeda.
“Di mana aku?” Zayyy berbisik, memandang sekeliling. Dia berada di sebuah tempat yang gelap dan berangin, dikelilingi oleh batu-batu besar dan pepohonan aneh yang tampak bersinar.
Di tengah kebingungan, dia melihat sekumpulan orang yang tampaknya juga baru tiba. Mereka saling berbicara dan saling bertukar informasi. Zayyy merasa bahwa dia tidak sendirian dalam pencariannya.
“Eh, kalian semua juga mencari jalan ke Central Continent?” Zayyy bertanya, bergabung dengan kelompok tersebut.
“Ya! Kami mendengar ada portal di sini,” jawab seorang pria berbadan kekar dengan tatapan penuh semangat. “Tapi kami juga tahu ada beberapa rintangan yang harus dihadapi.”
Zayyy merasakan semangatnya kembali. “Bagaimana kalau kita bekerja sama? Kita bisa saling membantu dan mencari jalan keluar bersama-sama,” katanya, berharap bisa membangun kerjasama yang solid.
Mereka setuju, dan kelompok itu mulai merencanakan langkah-langkah selanjutnya. Di tengah diskusi, seorang wanita dengan rambut panjang berkilau berkata, “Kita perlu menemukan kunci untuk membuka portal. Konon, kunci itu tersembunyi di tempat yang penuh tantangan.”
“Di mana kita bisa menemukannya?” tanya Zayyy, penasaran.
“Saya mendengar bahwa ada monster yang menjaga kunci tersebut. Kita harus bersiap-siap untuk menghadapi tantangan itu,” jawab wanita tersebut, menatap Zayyy dan yang lainnya.
Dengan semangat yang baru, kelompok itu beranjak untuk mencari monster dan mendapatkan kunci yang diperlukan. Zayyy merasa bahwa ini adalah langkah awal menuju perjalanan yang lebih besar, dan dia tidak sabar untuk menemukan petualangan yang menantinya di Central Continent.
Selama perjalanan mereka, Zayyy merasa terhubung dengan rekan-rekannya. Masing-masing dari mereka membawa cerita dan pengalaman yang berbeda, dan Zayyy bertekad untuk mendengarkan dan belajar dari mereka.
Dia tahu bahwa pencarian ini tidak hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga tentang menemukan teman sejati dan belajar dari perjalanan itu.
Malam mulai merangkak, dan saat mereka melanjutkan perjalanan, Zayyy merasakan harapan dan semangat yang baru.
Dia bersiap untuk menghadapi rintangan yang akan datang dan tidak sabar untuk menemukan petunjuk lebih lanjut tentang bagaimana cara mencapai Central Continent.
“Tidak ada yang bisa menghentikan kita sekarang!” Zayyy berseru, dan seluruh kelompok mengangguk dengan semangat.
Dan begitulah, perjalanan Zayyy menuju Central Continent dimulai, penuh dengan tantangan dan kebersamaan, membuka jalan menuju takdir yang lebih besar.