Emily, 25 tahun. Dia harus terjebak diantara permintaan bos nya untuk bisa diterima menjadi sekretaris di PT Dinar Sastra.
Satria,35 tahun . Pimpinan yg dikenal dingin dan jutek itu memiliki kepribadian unik. Tempramental dan manja seperti layaknya bayi .
Namun, siapa sangka seiring berjalannya waktu bersama mereka berdua menumbuh kan rasa cinta tetapi bagaimana status Satria yg masih memiliki istri ?,Bisakah mereka bersatu diantara kecaman keluarga mereka..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lulu Berlian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 37
Catrine tersenyum miring merasa muak melihat pemandangan di hadapannya , badannya maju selangkah lebih dekat dari Satria hingga wajah mereka hanya berjarak beberapa centi.
"Memang aku gak tau ? Kebiasaan gilamu itu ternyata kelainan ,kamu layaknya seperti bayi yg masih mengempeng pada s*s* perempuan .Jadi kamu bayar berapa wanita itu.?"
Wajah Satria terlihat menegang ,urat urat di sekitaran lehernya tercetak bahkan tanpa sadar meremas tangan Emily kuat kuat.
"Jika kamu mau s*s* ku ini lebih nikmat sayang ,kenapa malah memilih jalang murahan. Oh ,iya apa karena wanita ini saja yg mau melakukan hal gilamu itu ?"
Catrine tertawa puas melihat wajah suaminya saat ini yg tak berkutik. Dugaannya sepertinya memang benar , Satria tidak melawan apalagi membantah nya .
"Bagaimana jika perusahaan tau memiliki seorang CEO yg punya kelainan ya ?Oh tentu saja ,para investor kesayanganmu itu pasti akan berbondong-bondong menarik sahamnya ,Lalu ? Selamat tinggal Satria yg angkuh , kekayaan mu itu hanya tinggal nama ."
"Diam ..! Berhenti mulut busukmu itu memanggil nama saya atau .."
"Atau apa ...? Mau menggugatku lagi ? Buktimu tidak cukup kuat Sayang. Itulah kenapa hakim selalu menolak gugatan ceraimu ."
Catrine menepuk pipi Satria beberapa kali ,merasa sangat puas kini ia mengetahui kelemahan suaminya.
"Sialan. "
Catrine tidak menggubris teriakan Satria wanita itu melenggang dengan kesenangan keluar dari kediaman suaminya.
"Oh ,iya pak ,tolong belikan dot bayi ya ,haaaa".
Catrine terbahak-bahak menepuk pundak penjaga rumah yg hanya menatapnya penuh keheranan.
***
Emily masih tidak berkutik setelah kepergian Catrine sampai deru mobil terdengar menandakan wanita itu sudah pergi seutuhnya dari kediaman mereka .
Sedangkan Satria sedang menormalkan napasnya yg memburu ,jujur saja tangannya
gatal sedari tadi ingin meraih apa saja yg berada di hadapannya .Namun hal tersebut ia urungkan teringat ada keberadaan Emily saat ini.
"Mas .." Emily memanggil dengan suara pelan
menyadarkan Satria tangannya merasa sedikit kebas karena sedari tadi masih di genggam erat.
Satria tidak bersuara ,hanya menoleh ke belakang menatap Emily seolah bertanya ada apa.
"Tangannya Mas. "
Pandangan Satria turun ke bawah ,tersadar buru buru melepas nya .Terlihat pergelangan Emily sedikit kemerahan.
"Sakit .?".
Emily menggeleng sembari tersenyum tipis.
"Enggak kok Mas ."
"Jika bertemu Catrine lagi segera hubungi saya ." Ada raut ketakutan di wajah Satria.
Emily mengangguk walaupun tak mengerti keadaannya saat ini hanya menatap kepergian Satria tanpa berani bertanya .
Satria menuruni anak tangga setelah mengambil kunci mobil dan jaket tebal yg di sampirkan dibtangan kanannya .
Emily melihat itu segera berlari menyamai langkah kaki Satria.
"Mau kemana Mas ,malem malem .?"
Satria tidak menjawab, lalu memanggil salah satu penjaga
"Kunci pintu gerbang dan pintu dalam ,saya ada urusan."
"Mas. "
Satria sudah masuk ke dalam mobil tidak memperdulikan panggilan Emily ,saat itu pula gerbang di tutup setelah mobil mewah milik tuan mereka ke luar dari kediaman .Roda empat itu membelah jalanan ibu kota di malam hari ada tempat yg di tuju di saat perasaan nya gundah seperti ini.
"Wih ,,liat tuh siapa yg datang ". Seru seseorang mengenakan kaos hitam terdapat celemek melingkar di pinggulnya .
"Baru juga beberapa hari yang lalu ke sini ya ko." Timpal pria di sebelahnya , pakaian mereka boleh sama tapi status yg membedakan .Pria yg di panggil Koko itu ialah pemilik tempat ini.
"Ada gerangan apa nih bro ?Kirain karena punya mainan baru ,lupa main ke sini ."
"Rokok ,"Pinta Satria ,lebih tepatnya memaksa tidak ingin di bantah.
"Setiap ke sini pasti mintain rokok terus lo .Beli dong !!"
Walaupun William tetap memberikan satu batang untuk sahabatnya ,karena tau Satria bukanlah perokok aktif hanya sesekali di saat jenuh seperti ini pria itu mengisap nya.
"Muka Lo kusut banget ,ada masalah lagi ? Eh sorry ,nih gue denger tentang berita istri lo itu."
Satria mengembuskan napas jengah .
"Dia bukan istri gue lagi ."
William melepaskan celemek nya lalu bergabung dengan Satria di kursi pengunjung .
"Memang sudah berhasil.? " Satria tidak langsung menjawab ,ia meneguk minuman keras itu dalam sekali teguk .Rasa panas terasa membakar tenggorokan nya tapi tidak lama merasakan hangat di dadanya .
William yg melihat reaksi sahabatnya itu sudah mengerti , permasalahan yg di hadapi Satria memang rumit .Bukan hanya satu atau dua benang tapi semua itu bagaikan benang kusut yg sulit untuk di urai .
Satria tidak pernah menyembunyikan rahasia padanya maka dari itu setiap perjalanan permasalahannya selalu di ceritakan .Tempat ini pula menjadi rumah ke dua bagi Satria setiap pulang kantor pasti mabuk mabukan.
"Gue udah gak perduli lagi masalah dia Will"
Sontak saja pengakuan sahabatnya itu membuat ke dua mata sipit William melotot. Bukankah dia sangat terobsesi ingin segera bercerai dari Catrine.?
"Jangan bilang lo jatuh cinta yg lo ucapin kemarin itu .."
Satria terbahak ..
"Maksud lo gue kembali jatuh cinta ke ulat bulu itu ? Najis !!"
William mengembuskan napasnya lega .
"Syukur kalo gitu ,habisnya lo ngomong setengah setengah sih ."
"Catrine gak bakalan pernah berhenti menggerogoti keluarga gue ,tapi yg lebih gue takutin kehilangan dia. ".
"Dia ..?" Satria tersenyum , tangannya aktif menuangkan kembali wine hingga gelasnya terisi penuh .
"Wanita yg lo temui di rumah ."
Pikiran William melayang ,teringat kembali wanita yg ia lihat di kediaman sahabatnya. Apakah wanita itu yg di maksud?
"Gue mulai ada rasa ke wanita itu Will..!" Ini kali pertama Satria mengungkapkan rasa suka ke wanita. Hanya saja yg ia tau sahabatnya ini memiliki kebutuhan yg sangat aneh .
"Kenapa muka lo gitu amat ?" Satria terkekeh geli melihat ekspresi yg di ciptakan pria di sebelahnya.
"Jujur aja gue cukup terkejut .Tapi apa mungkin?"
Satria tersenyum tipis mungkin jika bisa saat ini dirinya ingin mengacungi ke empat jempol nya , William selalu berhasil menebak pikiran nya.
"Ya ,dia wanita yg sempat gue beli ."
Ke dua mata William membelalak , pikiran nya tentang Satria langsung buyar yg ia pikir tidak pernah bermain wanita tapi nyatanya saat ini pria itu sedang menyembunyikan seorang wanita.
"Gila ya lo ,bukannya udah janji ke gue enggak bakal bertindak lebih ? Lo boleh aja. ."
William menengok kanan dan kiri memastikan tidak ada yg mendengar percakapan mereka ,lalu menyondongkan tubuhnya.
"Lo boleh aja nyus* ke wanita ,tapi jangan sampai merusak nya. "
Satria mengedikkan bahunya .
"Ini berbeda ,dia berbeda dengan wanita wanita itu .Dia. .. sungguh menggoda."
Buru buru William meminta air mineral kepada pegawainya , meneguknya hingga kandas .Saat ini dadanya terasa panas mendengar cerita dari sahabatnya.
"Dan gue berniat menghamili dia Will. "
Sontak saja William menoleh.
"Jangan gila lo Sat ,! Dia masih muda ."
"Maka dari itu...
alasan cerita ini juga terlalu dibesar"kan. pertama, satria dilarang bercerai dengan alasan keluarganya malu. ..yg bakal malukan catrine, dia yg selingkuh duluan. ke dua, membuat karakter keluarga terhormat dan disegani tapinmelihat catrine yg gak ada apa"nya malah sangat disayangkan keluarga seperti itu tdk punya pendirian dan keberanian. gw yakin dengan melihat bagaiman catrine mengancam wiratam gw jadi filing yg selingkuh itu wiratama dengan catrine...makanya dia selalu ngelarang surya cerai dengan alasanencoreng nama keluarga. justru namanya yg akan tercoreng kalau ketahuan.
MERTUA DAN MENANTU MAIN API.
SKIP DAH GW😪
ya ampun si emeli kena getahnya smpe mau ditelanjangi 😩