Hidup sebatang kara karena kecelakaan orangtuanya memaksa Felysia seorang wanita cantik harus mengubur mimpi masa kecilnya dan membanting tulang dengan bekerja menjadi seorang office girl di salah satu perusahaan besar, semuanya dilakukannya demi untuk melunasi semua hutang ayahnya yang sudah meninggal karena kecelakaan.
Namun peristiwa tak terduga terjadi di kantornya di mana peristiwa yang membuat mahkota nya harus direnggut oleh bos nya sendiri dan membuatnya mengandung anak dari bosnya itu, karena tidak ingin sang bos tahu Felysia pun memilih untuk pergi jauh dari sana dan menghilang bagaikan di telan bumi.
Bagaimana kelanjutan dari kisah Felysia seorang office girl dan bosnya itu???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Tak terasa sudah dua bulan Felysia tinggal di Lombok yang itu artinya usia kandungan nya sekarang memasuki bulan ke tiga, banyak rintangan yang ia lalui mulai dari mual setiap pagi yang membuat Felysia sangat lemas setiap pagi dan juga fase ngidam yang lumrah di lalui oleh ibu hamil, Felysia pun merasakan hal tersebut.
"Nduk, kamu beneran mau kerja?" nah mbk Sumi karena beberapa hari ini Felysia sudah mencoba untuk mencari pekerjaan karena dia tidak ingin membebankan mbok Sumi Jan juga mbk Mala terus apa lagi sebentar lagi Felysia akan memiliki seorang anak yang juga harus ia rawat dan besarkan.
"Iya, mbok. Fely gak mau terus terusan bergantung sama mbok dan juga mbk Mala, untungnya kemarin fely udah dapet kerjaan yang bagus mbk gak terlalu berat juga dan pemilik nya ngizinin fely yang sedang hamil untuk bekerja," sahur Felysia memberikan kabar gembira tersebut.
"Kerjaan apa memangnya nduk?" tanya mbk Sumi.
"Toko bunga mbok, lumayan buat nambah nambah biaya kelahiran Felysia ya meski pun masih lama tapi kan apa salah nya nabung mulai sekarang dan juga untuk kehidupan baby nanti mbok." ucap Felysia yang membuat mbok Sumi salut karena Felysia dengan tabah menerima keadaan dan juga mau mempertahankan sang bayi.
"Ya sudah, tapi kamu harus ingat loh ya kamu gak boleh kecapekan karena kamu sekarang membawa dia nyawa, yaitu nyawa kamu sendiri dan juga nyawa bayi kamu!" ucap mbok Sumi.
"Iya, mbok. Siap!" ucap Felysia.
Pagi harinya Felysia sudah rapi dengan pakaian kerjanya karena hari ini adalah Ahri pertama bagi Felysia untuk bekerja, dengan semangat empat lima Felysia pun berangkat ke tempat kerja nya yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan rumah nya sehingga dia tidak perlu mengeluarkan biaya untuk naik angkot atau kendaraan umum lainnya.
"Bismillah semoga saja betah," doa Felysia karena dia belum pernah bekerja di sana.
Sedangkan mbk suci sudah bekerja di salah satu rumah makan yang jaraknya juga sangat dekat dengan fely lebih tepatnya berhadapan dengan toko bunga tempat Felysia bekerja.
"Fely!" panggil mbk suci yang ingin menjemput Felysia untuk berangkat bersama.
"Iya, mbk." pekik Felysia terburu buru keluar rumah.
"Fely, jangan lari lari kayak gitu!" pekik mbk Mala sekarang karena melihat adik angkatnya itu berlari keluar apa lagi sekarang fely sedang hamil.
Mbk Mala memang tahu cerita bagaimana Felysia bisa hamil sehingga dia pun merasa sangat kasihan dengan Felysia masih terllau muda untuk hamil sedangkan dia yang sudah berusia kepala empat terpaut belum hamil juga.
"Gak keburu mbk mal," pekik Felysia yang sudah berada di luar.
"Ayok, mbk." sahut Felysia saat dia sudah berada di depan mbk suci yang sudah menunggunya di luar.
Mereka pun berangkat bekerja bersama dan syukurnya hari pertama nya berjalan dengan lancar dan juga hari hari berikutnya, bahkan sang pemilik toko bunga sangat senang dengan cara kerja Felysia yang sangat giat dan juga cekatan membuat sang pemilik yaitu bu Sarah senang.
"Fel, suami kamu kemana kok ibu gak pernah lihat sih?" tanya Bu Sarah di sela sela jeda makan siang mereka karena Bu Sarah sangat penasaran dari dulu namun ia tahan siapa Thai Felysia sendiri yang akan memberitahukan kepada Bu Sarah namun Felysia tak kunjung memberitahukan kepada Bu Sarah sehingga membuat Bu Sarah sangat penasaran sekali dan akhirnya menanyakan hal tersebut.
"Eh, fely gak punya suami Bu." ucap Felysia dengan wajah sedihnya jika mengenai sang suami karena dia memang belum punya suami bukan.
Felysia sudah mengira kalau Bu Sarah pasti akan menanyakan hal tersebut karena beliau sama sekali belum tahu apa-apa tentang Felysia dan yang hanya beliau tahu adalah tentang Felysia yang hamil namun tidak tahu bagaimana cerita selengkapnya bagaimana Felysia bisa hamil.
"Oh, maafkan ibu nak ibu benar benar tidak tahu," sahut Bu Sarah merasa bersalah menanyakan hal tersebut.
"Iya, tidak apa-apa kok Bu." balas Felysia tidak ingin Bu Sarah merasa bersalah.
Setelah itu Bu Sarah pun tidak pernah menanyakan lagi perihal sosok suami dari Felysia karena takut jika menyinggung perasaan Felysia.
Sedangkan di sisi lain Zico sudah tidak lagi merasakan mual setiap paginya tetapi dia sekarang ini sangat suka sekali makan apa lagi makan makanan Jepang padahal dulu nya Zico jarang sekali makan makanan mentah seperti sushi nun anehnya sekarang dia malah suka sekali bahkan hampir setiap hari dia harus memakan makanan tersebut kalau tidak Zico akan sangat uring-uringan bahkan kepada mamanya sendiri.
"Zic, kamu itu kenapa sih? padahal dulunya kamu jarang banget makan kayak gini, tapi sekarang kamu malah makan ini terus!" tanya mama Fenny karena merasa aneh dengan sikap sang anak.
"Zico juga gak tahu ma tiba-tiba aja Zico pingin makan sushi." jawab Zico.
"Aneh emang ya kamu itu!" ucap mama Fenny.
Sedangkan siang hari ini wulia akan tiba di Lombok karena dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Felysia dan juga mbk suci rekan sekaligus teman yang sudah ia anggap sebagai keluarga.
Wulia memohon kepada mbk suci dan juga Felysia agar bisa bersama mereka karena bagi wulia tanpa mbk suci dan Felysia pekerjaan jadi hampa bahkan satu hari tak bertemu rasanya wulia sangat kesal dan jga tidak enak akhirnya dia pun memilih berhenti dari pekerjaannya juga dan memohon agar mbk suci dan Felysia mau menampung karena dia sudah tidak punya pekerjaan lagi.
Akhirnya mbk suci dan Felysia pun mengizinkan wulia untuk berada di dekat mereka dan menyuruh wulia untuk terbang ke Lombok dan mbk suci juga memberikan alamat untuk wulia karena wulia akan tinggal dengan Felysia, mbok Sumi dan juga mbk Mala yang juga senang karena rumah mereka akan menjadi sangat ramai.
Felysia dan mbk suci juga izin kerja setengah hari karena mereka akan menjemput wulia yang sudah hampir dua bulan tidak mereka temui membuat mereka berdua sangat kangen juga dengan wulia.
Sampai di bandara Felysia dan mbk suci sudah menunggu kedatangan wulia di Lombok, tak lama juga wulia keluar dan langsung di sambut oleh Felysia dan juga mbk suci di sana.
"Mbk suci, Felysia!" pekik wulia berlari ke arah dua orang yang sudah sangat ia rindukan beberapa bulan ini.
"Wulia!" pekik mbk suci dan juga Felysia bersama sama.
Mereka pun saling berpelukan satu sama lain menyalurkan rasa rindu mereka yang sudah lama tidak pernah bertemu.
"Wulia kangen kalian," sahut wulia sambil melepaskan pelukannya dan juga air mata yang menangis dari matanya.
"Kita juga sama wulia," sahut mbk suci yang juga ikut menangis, sedangkan Felysia berusaha agar tidak menangis namun air matanya tetap saja menggenang tapi untuknya tidak sampai terjatuh.
.
.
Bersambung..........
kurang konsen penulisnya
.agak bertele2 juga.....bos kayaraya nyari bukti nyeliki aja dak berhasil