Jillian Amberly, seorang gadis muda, menginjak usia 18 tahun yang masih duduk dibangku sekolah tidak sengaja melakukan One Night Stand di tempat kerjanya dengan seorang lelaki bernama Alfred Dario Garfield seorang pria Bergelar Dokter spesialis Patologi, ternama disalah satu rumah sakit besar di kota Milan.
Lelaki berprofesi dokter itu, berniat menikahi Jillian sebagai bentuk tanggung jawab atas kekhilafan nya yang tidak disengaja tapi Jillian menolak mentah-mentah seolah mengatakan dirinya tidak akan hamil hanya karena bercinta satu malam.
Tapi! semua itu hanyalah angan dan mimpi dalam tidur Jillian nyatanya saat ini ia memegang teshpeck yang menunjukkan garis dua, tangan Jillian bergetar air matanya sudah tidak dibendung lagi.
Bagaimana ia harus memberitahu kebenaran ini pada keluarganya? keluarganya saja tidak memperdulikan nya. Lalu pria yang bercinta dengan nya bagaimana? apa dia percaya dengan Jillian?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 27
“Saya mau mandi dulu, terserah kamu mau ngapain. " ucap Dario segera masuk kedalam kamar mandi membersihkan diri.
Jillian hanya mengangguk saja sebagai jawaban nya, wanita hamil itu lebih memilih membongkar isi kopernya menyusun pakaian miliknya kedalam lemari milik yang ada dikamar sesekali pandagnan nya memperhatikan se isi kamar.
Pandangan Jillian tertuju pada beberapa foto bingkai yang terpajang di dinding, dilihatnya foto Dario yang masih lulusan Sekolah Dasar hingga memakai baju Wisuda semuanya ada.
" Ternyata Om Dokter lumayan juga, semoga kamu mirip papa mu aja. " batin Jillian mengusap lembut perutnya.
Setelah selesai menyusun pakaiannya, Jillian mengambil satu daster ciri khas pakaian Indonesia. Jillian mengoleksi semua daster berbagai motif karena harga nya murah dan nyaman dipakai kalau ingin melakukan ' hal itu' tinggal di buka saja gampang kan? tidak perlu harus buka kancing-kacing segala!!! eh!!
Jillian langsung merebahkan tubuhnya dikasur yang sangat teramat empuk, bertepatan dengan suara pintu kamar mandi terbuka, Dario muncul dari dalam yang sudah berpakaian lengkap degnan rambut yang masih setengah basah beberapa tetesan mengenai area leher lelaki itu, Jillian sampai tidak berkedip meneguk saliva nya susah payah melihat penampilan Dario sangat menggoda keimanan nya.
Kaos nya yang masih sedikit basah menjiplak abs nya, tanpa Dario sadari Jillian terus memandangi pria itu tanpa henti ponselnya yang ia pegang sudah tidak ia perdulikan lagi lebih menarik makhluk nyata dihadapannya.
Sejak hamil, Jillian selalu berpikir yang erotis mungkin pengaruh kehamilan? ia selalu merasa terangsang melihat godaan dihadapannya, seperti hewan saja birahi!!!! ehh?
" Bernapaslah. " suara Dario menyadarkan Jillian dari pikiran nya yang semakin ke arah ' sana ' .
" H-hah? " tanya Jillian linglung.
" Kau seperti tidak pernah melihat cowok ganteng saja, sampai bernapas pun kau tahan. " sambung Dario berkacak pinggang menatap Jillian.
" Ihh! kegeeran Om Dok! situ gak ganteng ya, masih ganteng Gebri. " ucap Jillian.
" Yakin? tapi kok mata mu gak ada kedip-kedipnya lihat saya dari tadi, seperti birahi. " ucap Dario telak.
BUGH..
Bantal tiba-tiba melayang mengenai wajah pria itu yang tidak siap ia tangkap.
" Ck, bikin kotor saja kamu ini. " ucap Dario lagi mengambil bantal itu yang terjatuh ke lantai.
" Mulutnya ya! emang aku hewan apa! Om Dokter emang mesum dan pendofil." ucap Jillian kesal.
" Saya gak mesum ya apalagi pedofil!" ucap Dario tidak terima.
" Terus apa? mulai kemarin omongan nya mesum terus! jangan- jangan Om Dokter lagi yang terangsang!!! " tuding Jillian memincingkan matanya.
" Sembarangan! saya gak nafsu lihat tubuh kecil kurus mu. " ucap Dario menohok perasaan Jillian.
" OM DOKTER KURANG AJAR!!! GINI-GINI AKU BUNTING ANAK MU YA!!! " pekik Jillian dongkol.
" Jangan teriak-teriak!! nanti adek saya keksini lagi! dikira KDRT-in kamu!! " seru Dario menutup mulut Jillian yang siap berteriak lagi.
" Biarkan saja! biar dia dengar, Om Dokter Pedofil! mesum! " ucap Jillian menyingkirkan tangan pria itu yang membekap bibirnya kuat.
" MES- "
CUP...
Jillian terpaku saat benda kenyal menempel di bibir ranum nya. mata Jillian melotot tidak percaya pria itu mencium nya bukan lebih tepatnya kecupan saja.
" Ini akibatnya jika kamu tidak mau diam. " ucap Dario yang masih menangkup wajah istrinya.
" Om! kau!!! "
" Mau lagi? saya bisa kasih lebih. " ucap Dario mengancam.
" Katanya, gak nafsu sama tubuh ku yang kurus dan kecil ini! kenapa sekarang berani cium-cium!!!" hardik Jillian.
" Karena kamu istri saya, tidak mungkin saya anggurin gitu aja sudah saya nikahin masa tidak saya layani dengan baik, rugi dong. " ucap Dario tersenyum hangat namun tampak begitu menggoda di mata JIllian.
" Dasar! semua pria sama aja, yang di pikirkan cuman urusan ranjang doang setelah nikah!!! " kesal Jillian beranjak dari ranjang.
" Mau kemana kamu? " tanya Dario saat Jillian beranjak dari kasur.
" Mau ke kamar mandi, males sama Om Mesum dan pedofil." ucap Jillian meledek.
Mata Dario mendelik kesal melihat nya.
" Saya masih muda ya! kamu saja yang masih kekanak-kanakan. " ucap Dario masih tidak terima.
" Emang berapa umur Om Dokter? " tanya Jillian penasaran.
" Tiga Lima. " jawab Dario santai.
" Ih!!! emang pedofil lah!!! umur ku masih OTW 19!!! " seru Jillian yang sudah didalam kamar mandi.
" Hanya beda 17 tahun saja tidak masalah. " jawab Dario santai.
" Tetap saja pedofil!!!" pekik Jillian dari dalam kamar mandi.
Butuh waktu setengah jam Jillian membersihkan tubuhnya, dan sekarang wanita itu baru saja keluar dari kamar.
" Apa yang kau lakukan di dalam kamar mandi setengah jam?" Pertanyaan meluncur pertama kali dari pria itu.
" Mandi lah, masa ngepet!" ucap Jillian.
"Bahasa apa itu?" tanya Dario lagi.
" Bahasa sanskerta. " jawab Jillian mendelik kesal.
" Om Dokter mau kemana? " tanya Jillian lagi melihat penampilan Dario tampak rapi dengan setelan kemeja dan celana katun.
" Ada operasai dadakan dirumah sakit, jadi saya harus turun tangan langsung. " ucap Dario.
" Bukan nya, Om udah libur kerja? " tanya Jillian lagi.
" Dokter yang gantikan saya, tidak bisa sembarangan operasi pasien saya. jadi saya harus turun tangan mengoperasinya. " ucap Dario.
" Saya pergi dulu, kemungkinan saya tidak pulang. jadi kamu tidur saja duluan dan kunci pintu rumah beritahu Alice jika kau butuh sesuatu, saya pergi dulu. " ucap Dario melenggang pergi.
BLAM...
PAGI HARINYA.
Jillian menuruni anak tangga dengan seragam sekolah yang sudah lengkap, ia memutuskan untuk bersekolah saja percuma juga ia dirumah suaminya yang baru ia nikahi tidak pulang-pulang! berasa single rasanya.
Lebih baik Jillian sekolah agar tidak ketinggalan mata pelajaran, lelaki itu saja bisa pergi kerja maa ia tidak sekolah iya kan?
" Hai, Ipar ku kenapa wajah mu cemberut begitu? " tanya Alice melihat kehadiran istri kakaknya merengut.
" Dimana suami mu? dia tidak ikut sarapan? " tanya Alice meletakan pasta, salad, Cake dan beberapa potong roti yang sudah di olah berbagai jenis menu makanan.
" Kerja, belum pulang sampai sekarang. " jawab Jillian lesu.
" Kerja? gila aja tuh orang, baru nikah semalam udah langsung kerja aja! emang gak waras suami mu itu. " ucap Alice
" Katanya pekerjaan nya sangat penting. " jawab Jillian menyuapkan sepiring roti di garpu nya.
" Sepenting apa sampai istri di tinggal padahal malam pertama pernikahan. " dengus Alice.
" Biarkan saja Misya, aku juga tidak perduli. " ucap Jillian.
" Tapi, dia gak selingkuh kan? atau kakak mu sebenarnya sudah punya kekasih? "tanya Jillian menyuarakan isi pemikiran nya.
Sejak semalaman ia tidak bisa tidur pikiran nya sudah kemana-mana melihat sikap Dario yang seperti menghindari malam pertama dan hanya alibi saja melakukan operasai dadakan padahal tidak.
" Setahu ku, Kak Dario emang gak punya pacar. dia tidak pernah bawa kekasih atau kenalakn dekatnya kerumah. " ucap Alice.
" Tapi, dia tidak belok kan? " tanya Jillian.
EKEHMMMM............