PERJUANGAN SANG PEWARIS TAHTA

Pagi itu pangeran sudah bangun dan berniat untuk melanjutkan perjalanan mencari sang adik.

Ketika dia membuka pintu kamar dia melihat pengawal Gow dan tabib Wang lagi asyik mengobrol dan menikmati kopi di meja sederhana dekat pintu belakang.

Suasana pasar waktu itu sangat ramai. Banyak sekali para pedagang dan pembeli yang sudah melakukan transaksi.

" Selamat pagi Tuan muda. Apakah anda sudah baik?"

" Terima kasih paman. Obat paman sangat bagus. Sehingga saya sekarang sudah lebih baik lagi."

" Terima kasih dan syukur bila Tuan sudah sembuh. jangan terlalu capek tuan. Istirahat saja jika sudah lelah. Jangan selalu memaksakan diri. secara berlebihan. "

" Terima kasih nasihatnya paman. Sebentar lagi kami akan lanjutkan perjalanan kami "

" Bila boleh saya tahu, hendak kemana kah kalian berdua ini kok seakan kalian sangat tergesa gesa sekali. "

" Kami akan ke sebuah desa di ujung jalan ini. kamu mau ke rumah ujung sana. "

" Rumah ujung jalan? Apakah rumah yang dekat hutan itu yang anda maksud?"

" Iya benar. Apakah anda tahu?"

" Siapa kalian sebenarnya mengapa kalian mencari rumah itu?"

" Itu masih kerabat kamu paman"

" Astaga jadi kalian adalah kerabat nona Star dan bibi Ay?"

Pangeran dan pengawal Gow saling pandang. Terasa aneh mendengar nama mereka. Tapi pengawal Gow mengangguk kecil pada sang pangeran dan pangeran pun mengerti.

" Iya benar paman. Kamu kerabat mereka. kamu sangat rindu pada mereka berdua. "

" Sepertinya kalian berdua terlambat kisanak "

" Maksudnya paman?"

" Kedua wanita itu sudah lama tidak ada di sana. "

" Sang bibi sudah lama meninggal. Sedangkan nona Star setelah dia sendiri tanpa bibinya. Nona Star meninggalkan desa ini menuju ke kota. Karena dia ingin mencari kerabatnya di kota. Apakah yang di cari nona adalah anda?"

Ada sesal yang dalam di hati sang pangeran. Ada sedikit duka dan air matanya kembali menetes di pipinya. tanpa dia rasa dan tanpa bisa dia tahan. Mendengar sang adik telah lama meninggalkan desa itu. Sekarang dimana sang adik itu yang ada di dalam benak sang pangeran.

" Apakah paman tahu dia pergi kemana?"

" Maafkan saya tuan muda. Saya tidak tahu nona kemana. Saat itu dia sempat tidur di kios ini juga. Karena dia biasa setor tanaman obat untuk saya beli. Tapi saat sang bibi meninggal dia hanya tinggal di kios ini beberapa hari kemudian langsung pergi. Bahkan dia tidak sempat bertemu saya lagi. Saat pergi. Nona hanya pamit sama saya satu hari sebelum nona muda itu pergi. Bagi saya itulah saat terakhir dia pamit dengan saya "

" Terima kasih paman. selama mereka ada paman sudah banyak membantu mereka. Terima kasih banyak paman."

" Baiklah paman kami akan lanjutkan perjalanan kami lagi."

" Kemana kau cari nona muda?"

"Mungkin ke desa berikutnya paman."

" Baiklah . Semoga kalian selamat dan segera bertemu nona muda "

" Terima kasih banyak paman "

" Ini untuk bekal kalian di jalan nanti. Maaf tidak bisa saya beri lebih."

" sekali lagi terimakasih banyak paman sudah merepotkan bapak selama ini"

" Tidak apa apa nak. Sama sama. Hati hati di jalan"

🌞🌞🌞😐😐🙄🥴🥴🤔🤔😘😘😐🙏🧡☺️🌟

Jauh di sebuah Gua. Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu masih setia menunggu sang gadis belia yang sedang terbaring tak berdaya di lantai, dasar gua itu.

Dengan sangat telaten , wanita paruh baya itu pun masih menerus mengajak bicara juga.

Selang beberapa saat kemudian. Gadis muda itu pun mulai mengerjap ngerjapkan mata indah ya.

" Dimanakah aku? Dan kenapa badan aku sakit semua ya?

"Ah beneran ini sakit semua."

" Oooh apakah kau sudah bangun?"

" Hmmm siapa anda?"

" Apakah kamu merasa pusing dan sakit semua?"

" Iya aku merasa sakit kepala dan sakit semua. Aku kenapa?"

" Tidakkah kau ingat kejadian kamu terakhir sampai bisa ke sini?"

" Oooh aku tidak ingat apa apa bi... Siapa aku dan kenapa aku disini?"

" Astaga... Jadi kamu Tidak ingat satu pun?"

" Iya bibi aku tidak ingat apapun?"

Air mata itu tiba-tiba saja menetes dan mengalir di pipi mulusnya.

Wanita paruh baya itu menatap gadis belia itu dengan sangat tatapan yang sulit diartikan.

Wanita paruh baya itu pun akhirnya tahu. Bahwa gadis yang jatuh dari atas menggelinding ke bawah ini sungguh benar benar amnesia. Dia sudah kehilangan ingatan masa lalunya.

" Aduh bakal jadi susah ini aku. Bagaimana bisa membuat gadis ini mengingat semua masa lalunya? tapi... Ini lebih baik mungkin. Karena dia bisa sejenak lupa akan kesedihan dia. Sebab di lihat bagaimana mengigau sudah sangat menyedihkan. Jadi kemungkinan masa lalunya sungguh menyakitkan baginya mungkin. "

" Bibi aku haus sekali."

" Iya nak ini minumlah dahulu."

" Baiklah jika tidak ada apa apa lagi. kamu istirahat lah lagi . Kau masih terluka parah ini. Jadi istirahat saja lagi. "

Karena efek obat obatan yang di seduh dan diberikan oleh wanita paruh baya tadi gadis cantik itu kembali membuat mengantuk dan tertidur juga baikan dari pingsannya.

Gua itu adalah gua yang langsung menghubungkan dengan pusat bumi. Jadi di dalam gua tersebut di dalam paling ujung maka ada suatu tempat yang menjadi kubangan seperti kubangan lahar panas yang ada di sana.

Tapi dengan demikian maka suhu di dalam gua itu tidaklah terlalu dingin tapi ada panasnya juga. Sehingga menjadi suhu yang hangat di dalam gua tersebut.

💥💥💥🌟✨🔥🔥🏔️⛰️🌌🏔️⛰️🌌💫💫⛰️🏔️