NovelToon NovelToon
Mencintai Kamu

Mencintai Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Suami ideal
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Hanung Rahayu, seorang gadis periang dengan paras menawan. Sejak kematian sang ayah, Hanung tinggal bersama Ibu tiri dan ketiga adiknya.

Ibu Jamilah, Ibu tiri Hanung dulunya adalah abdi dalem di sebuah pondok pesantren yang ada di kotanya. Ketika Bu Nyai datang melamar Hanung untuk putranya, Ibu Jamilah menyerahkan keputusan sepenuhnya di tangan Hanung.

Dengan rela Hanung menerima lamaran tersebut, tanpa tahu calonnya seperti apa. Akankah Hanung mundur dari pernikahan? Bagaimana Hanung menjalani kehidupannya kedepan?

Note: Jika ada kesamaan nama, dan setting, semuanya murni kebetulan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Kumat

Seperti biasa, Hanung terbangun di sepertiga malam terakhir. Keadaan masih sangat sepi, menandakan belum ada yang bangun. Ia pun mengambil wudhu dan melaksanakan sholat malam.

Saat Hanung akan melakukan sholat yang kedua, ia seperti mendengar suara gesekan di depan pintu. Karena penasaran, Hanung mendekat kearah pintu dan suara di telinganya terdengar seperti suara gesekan benda tumpul.

Hanung melihat kearah Ning Zelfa yang masih pulas, rasa tidak tega untuk membangunkannya. Ia pun berinisiatif untuk melihatnya. Dengan pikiran bahwa pesantren itu pasti aman, Hanung perlahan membuka pintu.

"Tidak ada orang?" gumam Hanung. Tetapi suara itu semakin jelas di telinganya.

Saat ia mengedarkan pandangannya diruangan yang temaram, Hanung menemukan sesosok orang yang duduk di pojokan sofa ruang keluarga. Perlahan Hanung berjalan mendekat dan mendapati Gus Zam dengan kayu dan pisau pahat dikedua tangannya. Hanung bernafas lega. Ia pun duduk sedikit jauh dari posisi Gus Zam.

"Gus Zam tidak tidur?" tanya Hanung dengan lirih.

"Gus Zam sedang mengukir apa?" tanya Hanung lagi karena tidak ada jawaban.

Setelah menunggu beberapa menit, Hanung akhirnya menyerah. Ia pun berdiri dan berbalik.

"Hanung." panggil Gus Zam.

"Ya." Hanung kembali menatap kearah Gus Zam.

"Hanung."

"Ya. Saya Hanung."

"Tik." suara saklar lampu.

"Hanung, kamu sedang apa?" tanya Bu Nyai yang berjalan mendekat.

"Gus Zam, Umi." jawab Hanung sambil menunjuk ke arah pojokan.

"Adib?" Bu Nyai pun mempercepat langkah beliau.

Segera Bu Nyai duduk di sebelah Gus Zam. Tanpa diminta, Hanung menjelaskan bagaimana ia menemukan Gus Zam. Bu Nyai berterimakasih kepada Hanung dan menggenggam tangan Gus Zam yang dingin.

"Kamu belum tidur sama sekali, Nak?" tanya Bu Nyai.

"Hanung."

"Hanung disini, Nak. Kamu mau berbicara dengannya?"

"Hanung."

Bu Nyai merasa ada yang tidak beres dari Gus Zam. Beliau meminta Hanung untuk memanggilkan Pak Kyai. Segera Hanung menuju kamar Pak Kyai dan meminta beliau menemui Bu Nyai dan Gus Zam diruang keluarga.

"Kenapa, Mi?" tanya Pak Kyai yang tergopoh-gopoh, karena beliau baru saja selesai berdzikir.

"Adib, Bi! Adib kumat!" Segera Pak Kyai memegang kedua tangan Gus Zam dan melihat mata Gus Zam yang tidak fokus.

"Obatnya, Mi!" Bu Nyai berlari ke bufet yang ada di ruang keluarga dan membuka laci.

Bu Nyai kembali dengan botol obat ditangannya. Hanung yang melihat hal tersebut pun segera mengambil air kemasan yang ada di meja dan menyerahkannya kepada Bu Nyai.

Dengan Pak Kyai yang memegang tangan Gus Zam, Bu Nyai memasukkan dua pil kedalam mulutnya dan memberikan air. Lalu memaksa Gus Zam untuk menelannya. Melihat hal tersebut, Hanung mengeratkan tangannya di mukena yang masih ia kenakan. Beberapa saat kemudian, Gus Zam melemah dan Pak Kyai berusaha memapahnya dibantu Bu Nyai untuk membawanya ke kamar.

"Hanung." panggil Gus Zam.

Hanung yang sedari tadi hanya mengikuti di belakang, tidak berani menjawab.

"Sedari tadi hanya nama Hanung yang diucapkannya, Bi." Bu Nyai pun mengulangi apa yang Hanung ceritakan kepada Pak Kyai.

"Apa kamu sempat bertemu dengan Adib sebelum tidur tadi, Nak?" tanya Pak Kyai.

"Tidak ada, Abi. Setelah masuk kamar bersama Ning Zelfa, Hanung tidak ada keluar lagi." kedua paruh baya itu pun bingung dengan penyebab kecemasan Gus Zam.

"Siti!" seru Bu Nyai kemudian.

"Kenapa Siti?" tanya Pak Kyai.

"Siti ada menggoda Adib dengan mengatakan Hanung tidak mau dengan suami pemalu." Pak Kyai mengucapkan istigfar berkali-kali, begitu juga dengan Hanung yang terkejut ada pembicaraan seperti itu.

Umi Siti memang orangnya suka bercanda. Tetapi untuk kali ini, sepertinya candaan Umi Siti mendatangkan bencana bagi Gus Zam yang notabene tidak bisa distimulasi seperti itu.

"Hanung." panggil Gus Zam lemah.

"Hanung, mendekat sini Nak!" Pak Kyai melambaikan tangan.

Dengan ragu Hanung mendekat dan duduk bertumpu lututnya. Pak Kyai menarik tangan Hanung dan mengarahkannya ke tangan Gus Zam. Seketika Hanung tersentak kala genggaman Gus Zam mengerat.

"Maaf Hanung. Kamu harus melihat sisi lemah Adib. Abi minta tolong, tetap genggam seperti ini sampai Adib tidur." Hanung mengangguk.

"Kamu pasti terkejut. Adib hidup layaknya kita. Tetapi ia memiliki gangguan mental pasca kejadian yang menimpanya. Ia tidak bisa berkomunikasi dengan baik, tidak bisa mendapatkan stimulasi berlebihan, ditempat ramai, ruangan gelap dan suara petir. Sulitnya pengobatan disebabkan kami tidak tahu penyebab pasti traumanya, karena Adib tidak mau bicara mengenai apa yang dialaminya. Psikiater pun hanya bisa memberikan terapi umum dan obat antidepresan, untuk kesembuhan hanya bergantung padanya." jelas Pak Kyai.

"Nanti jika kamu melihat Adib bergetar dan matanya tidak fokus, segera berikan obat antidepresan atau saat ia menggenggam erat tangannya." imbuh Pak Kyai.

"Sudah mau waktu subuh, Bi." kata Bu Nyai.

"Kami titip Adib dulu, Nung. Kami ada jadwal rutin setelah subuh. Nanti Abi minta Zelfa untuk menggantikan kamu."

"Iya, Abi." kata Hanung yang dibantu Bu Nyai berdiri dan duduk di kursi.

Hanung mencoba memposisikan duduknya agar nyaman karena tangan kanannya masih belum lepas dari genggaman Gus Zam. Pak Kyai dan Bu Nyai melihat sedih keadaan keduanya saat ini. Mereka berharap, kelak Hanung dan Adib bisa melalui pernikahan mereka layaknya pasangan normal.

Beberapa menit setelah kepergian Pak Kyai dan Bu Nyai, adzan subuh berkumandang. Gus Zam yang tadinya menutup mata, tiba-tiba terbangun dan segera duduk. Gerakan tersebut mengejutkan Hanung yang mengira Gus Zam sedang tidur.

"Gus Zam mau sholat?" tanya Hanung hati-hati.

Gus Zam mengangguk dan perlahan turun dari tempat tidurnya. Karena tangan Hanung masih digenggam Gus Zam, Hanung pun mengikutinya sampai didepan kamar mandi.

"Gus, tangan Hanung." cicit Hanung.

Sadar dengan suara Hanung, Gus Zam melihat kearah tangannya dan melepaskannya perlahan.

"Maaf, Hanung. Sakit tidak?" Hanung hanya menggelengkan kepalanya.

p? Saat Hanung ingin keluar dari kamar, Gus Zam menghentikannya dengan menarik mukena Hanung.

"Hanung, mau sholat disini?" tanya Gus Zam dengan suara lirih.

Tanpa berpikir macam-macam, Hanung setuju. Tetapi ia izin mengambil wudhu di kamar Ning Zelfa dan mengambil bawahan mukenanya. Gus Zam mengangguk setuju.

Beberapa menit kemudian, Hanung kembali ke kamar Gus Zam yang tetap terbuka dengan mukena lengkap dan sajadah. Hanung menggelar sajadahnya di belakang Gus Zam yang sudah siap. Segera Gus Zam memulai sholat berjamaah nya.

"Gus Zam.. Saya pamit dulu, Gus Zam istirahat lagi. Saya mau bantu-bantu Umi Siti di dapur." izin Hanung setelah selesai sholat.

"Tidak bisakah kamu tetap disini?" tanya Gus Zam lirih.

"Maaf, Gus. Kita masih belum.."

"Aku tahu."

Hanung merasa sedang berbicara dengan orang yang normal. Hanya perasaannya atau memang Gus Zam bisa?

1
Maina Sari
semangat....
Meymei: siap 💪🏻💪🏻
total 1 replies
Maina Sari
lagi...
lagi...
lagi..../Smile/
Meymei: Siap kak..😁
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
lanjut..smangt thorr
Meymei: semangat 💪🏻💪🏻
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
de2gan diriku rek
Meymei: jangan sampai lupa nafas kak 😋
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
lanjut
Meymei: siap 💪🏻💪🏻
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
parah dirimu surati bisa2nya ingin menjebak anak sendri ,wong hanung sdh menikah knp gk dinikahkan aza'dngn anak tirimu iku
Meymei: sabar kak.. sabar 😋
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
lanjut
Meymei: siap 😁
total 1 replies
Lannnn🙈
Ceritanya bagus kak😊
Meymei: terimakasih dukungannya kak🥰
total 1 replies
Maina Sari
jeduk"jantung ku ps baca..
tebawa suasana
Meymei: jangan lupa bernafas ya kak.. 😁
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
masalah muncul aslinya dari keegoisan hanung sendri ,sdh menikah suami dan kluarganya baik tiba2 ibu kndung dtang yg meninglkan hanung dr kecil dan akan membawa hanung dngn alasan pingn hanung kuliah krn merasa ibu trinya gk becus mengurusnya, hanung tanpa musawarah kesuami dan kluarganya ngmbil keputusan ikut ibunya dngn alasan emboh pdahal posisi baru menikah dan suaminya juga msih dlm penyembuhan
Meymei: saya juga ada diposisi sulit, kak.. (Hanung)
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
surati surati Q kok gemes karo kelakuanmu anak kandung mlah djadikan anak tiri dasar keluarga gk tau diri bisanya2 hanung dibawa hnya disuruh krj dikantin dan drmhnya,ayo gus zam jnglama2 susul hanung km lebih berhak dr surati krn kamu suaminya
Meymei: sabar kak, masih proses.. (Gus Zam)
total 1 replies
Maina Sari
saya pernah punya pengalaman seperti Hanung..tp bukan saya pribadi yg mengalami ny Melain kn adek sepupu..persis SM seperti bab di atas..
Meymei: ini jg pengalaman yg author ambil dr cerita teman kak🥰
total 1 replies
Efrianto
Semangat kak, jangan lupa mampir di novel baru aku ya
Meymei: siap kak
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
ibu yg egois
Meymei: egois kak😭
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
semangat terus thor
Efrianto
Semangat ya thor ya💪🏻💪🏻
Meymei: Terimakasih dukungan nya😁
total 1 replies
Maina Sari
Thor ko bisa ya cerita ny SM seperti t4 domisili ku sekarang..
JD + semngat nunggu bsb yg lain ny
Meymei: Apalah daya author yg keluar rumah kalau ad perlu aj kak.. tdk kenal sana-sini 😁
Maina Sari: aku ada adik ipar tinggal di Kaltim mereka sekeluaraga klo ga salah di Riko nm ny
total 14 replies
Liana CyNx Lutfi
lanjut
Meymei: terimakasih 🥰
total 1 replies
Efrianto
LDR! Aku paling ngk bisa LDR, apa lagi setahun. Thor, jangan LDR lah😔
Meymei: sabar ya kak,, hanya rencana😁
total 1 replies
Yani
Kira" Hanung nerima ga ?
Meymei: Terima gak ya? (Hanung)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!