Bertemu dengan Thor Robert, benar-benar mengubah seluruh kehidupan Lesca Bloom.
Malam kelabu itu membuat keduanya saling terikat hanya dalam waktu semalam sekaligus terpisah dalam waktu yang lama.
follow ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Bab 6 (LescaThor)
Lesca memutar mobilnya dengan cepat dan sedikit menutup pipinya dengan rambut panjangnya.
Gerombolan sepeda motor itu terdengar membunyikan klakson ketika Lesca membelokkan mobil mustangnya dengan cukup tajam.
"HEI!!!" teriak salah satu pria yang naik sepeda motor itu.
Lesca tak mempedulikan hal itu dan menginjak pedal gas mobilnya lalu pergi dari sana secepatnya.
Sedangkan mobil yang dikendarai Burton ada di depan Lesca.
"Siapa mereka?" ucap salah satu dari gerombolan anak motor itu.
"Kita sudah terlalu lama tak kemari, jadi mungkin mereka mengambil alih tempat ini," jawab Thor dan mengeluarkan rokoknya.
Mereka turun dari motornya dan duduk di atas rumput di mana pemandangan kota terlihat dari atas sana.
"Besok minggu kita jadi ke pantai, bukan?" tanya Wylie pada Thor.
"Hmm, tentu saja. Aku sudah menyuruh manajer untuk mengosongkan resort itu besok," jawab Thor sambil menghisap rokoknya.
"Uncle Phoe tak masalah dengan hal ini?" tanya Fritz.
"Resort itu milikku, jadi tentu saja tak masalah asal kita tak membuat masalah," jawab Thor.
"Ini pesta perpisahan kita dan pesta ini harus memberi kesan mendalam bagi kita," kata Tucker.
"Hmm," sahut Thor singkat.
"Kau juga akan memutuskan Joanne di pesta itu?" tanya Fritz.
"Hmm," jawab Thor yang masih menikmati rokoknya.
"Kalian belum sebulan berpacaran," kata Fritz.
"Dia membosankan. Entah mengapa aku menerimanya waktu itu," sahut Thor.
"Dia cantik. Kita tak bisa mengabaikan fakta itu," kata Cade.
"Ambillah jika kau mau," kata Thor.
Beberapa pria itu tertawa pelan mendengar ucapan sang playboy itu.
Mereka melanjutkan mengobrol santai di atas rumput itu sembari melihat bintang serta pemandangan kota secara bersamaan.
Setelah kuliah mereka selesai, maka para putra mahkota grup konglomerat itu akan bekerja di perusahaan keluarga mereka masing-masing.
Meskipun berasal dari lingkungan berada, tapi grup pertemanan mereka bukanlah tipe pemuda kaya sombong yang manja.
Dan Thor pun tak sembarangan memilih circle pertemanannya. Jadi dipastikan mereka harus sesuai kualifikasi Thor jika ingin menjadi temannya.
*
*
Lesca dan kedua temannya itu akhirnya berkumpul kembali di sebuah cafe yang berada di daerah pinggiran kota.
"Siapa tadi yang kau hindari?" tanya Burton.
"Pria yang kusukai," jawab Lesca.
"Siapa dia?" tanya Justin.
"Thor. Salah satu klan Robert yang kalian pasti tahu latar belakang keluarganya yang sangat berpengaruh itu," jawab Lesca.
"Kau mengejarnya?" tanya Burton.
"Ya, apalagi gadis tengik itu merebutnya dariku," jawab Lesca.
"Kau kalah darinya?" sahut Justin tertawa.
"Dengan penampilan culunku pasti aku kalah. Targetku yang awalnya adalah Joanne akhirnya sedikit teralihkan ketika aku melihat Thor dan aku menyukainya pada pandangan pertama. Kalian tahu aku, bukan? Aku begitu sulit untuk menyukai seorang pria. Tapi tidak dengan Thor. Aku langsung menyukainya di saat pertama kami bertemu meskipun dia terkenal sangat playboy," jawab Lesca.
"Aku tahu yang ada di otakmu itu, Lesca. Kau memanfaatkan hal ini. Menyakiti Lesca dengan menggunakan Thor. Taktik yang sangat kuno sekali. Thor bukan yang pria bodoh sepertinya," ucap Burton.
"Maka dari itu aku membutuhkan bantuanmu, Burton," kata Lesca.
"Apa maksudmu?" sahut Burton yang wajahnya sudah mengerut karena begitu was-was dengan permintaan Lesca yang biasanya di luar ekspektasinya.
"Obat dari rumah sakit ayahmu," jawab Lesca.
"No no no ... Aku tak akan bisa melakukan hal itu," jawab Burton.
"Come on ... Obat ini tak dijual bebas jadi aku hanya membutuhkanmu untuk meminta obat ini," ucap Lesca.
"NO!! BIG NO!!" sahut Burton dengan tegas.