seorang gadis yang berusia 19 tahun terpaksa menjadi pengantin pengganti demi membalas Budi. tumbuh tanpa kedua orang tua dan sering di tindas oleh tante dan juga anak tantenya. membuat Aara tumbuh menjadi gadis yang tahan banting dan tangguh.
Author mau kasih tau ya. di Novel ini. ada dua cerita di dalamnya. Satu berada di ke 118 bab dengan Judul PELANGI SETELAH HUJAN. (genrenya pernikahan kilat) kisah (Bima & Ayuna)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Mama Aggam dan Aara serta Aggam saat ini berada di meja makan menunggu Ayah Aggam yang belum turun dari atas untuk sarapan bersama. Aara duduk diam di sebelah Aggam tanpa mengeluarkan sepatah katapun. tiba tiba terdengar suara seseorang memberi salam.
"Assalamualaikum.." salam Bima melangkah masuk ke dalam di meja makan, karna Bima tahu pagi seperti ini pasti Aggam dan kedua orang tuanya lagi sarapan
"Waalaikumussalam"jawab Sarah. "Bima,, kemari lah sarapan." panggil Sarah.
Bima menghampiri meja makan." Aara.. kau di sini juga" tanya Bima tersenyum lebar pada Aara. Aara hanya tersenyum tipis di balik cadarnya
"Kau mengenal Aara" tanya Sarah pada Bima yang mendudukkan tubuhnya di kursi
"Iya Tante, Aara kan pelayan yang baru bekerja di villa Aggam" jawab Bima.
Sarah mengangkat satu alisnya. pelayan? fikir sarah lalu melihat ke arah Aggam yang hanya diam di sebelah Aara tanpa rasa bersalah
"Pelayan ya... ermmm " Sarah mengangguk angguk "kau mau kemana lepas ini Bima "tanya Sarah
"Tidak ada Tante. mahu ajak Aggam saja ngegym "jawab Bima
"lain kali saja... mending hantar Tante ke arisan bersama dengan Aara, sekalian kalau kau suka sama pelayan Aggam, kau juga bisa PDKT. bukan begitu Aara" kata Sarah lalu bertanya pada Aara sengaja untuk memanas manasi Aggam. Sarah sangat geram mendengar Bima berkata Aara pelayan di villa Aggam.
Aara hanya tersenyum kecut membalas ucapan mertuanya.
Aggam mengangkat pandangannya melihat sekilas pada mamanya. dan mengalihkan pandangannya ke arah Bima yang terus memandangi istrinya. membuat Aggam kesal Sandiri, apa lagi mamanya yang sengaja memanas manasinya..
Salah sendiri Aggam siapa suruh berkata Aara adalah pelayanmu.. emank enak...
"Boleh tu Tante.. kebetulan, sudah lama jomblo ni.."kata Bima tersenyum manis pada Aara. yang membuat Aggam ingin membunuhnya.
"Benarkah... wah... bagus dong... siapa tahu jodoh, nanti Tante bisa bicarakan ini bersama bundamu untuk melamar langsung Aara nya." ujar Tante Sarah tersenyum cerah pada Bima. yang membuat Aara yang sedang minum langsung tersedak.
Uhuk uhuk uhuk
Batuk Aara. Bima tanpa sadar ingin menepuk pundak Aara yang sedang terbatuk karna ucapan mertuanya. tapi langsung di tepis oleh Aggam. Aggam menatap tajam ke arah Bima yang ingin menyentuh punggung istrinya
Bima menyengir "Maaf lupa, bukan muhrim rupanya... mahu di halalin dulu Aaranya.." kata Bima tersenyum pada Aggam. Bima tidak tahu jika Aggam sahabatnya adalah suami Aara.
Sarah tersenyum tipis saat sadar sesuatu dari putranya yang di mana Aggam sendiri tidak menyadarinya.
Lihat saja... kau akan klepek-klepek sama istri mu nanti... ternyata anak bodoh ini tidak menyadari perasaannya pada istrinya.batin Sarah yang berhasil memancing Aggam.
"Kenapa belum sarapan..." tanya Kusuma yang baru tiba.
" Masnya yang dari mana... dari tadi di tungguin.." Omel Sarah pada Kusuma
"Kenapa menunggu mas... kenapa tidak sarapan saja. ayo sarapan lah.. Bima... mana Papamu" ujar Kusuma
"Di rumah Paman, palingan juga masih sama bunda di kamar buat dedek bayi" ceplos Bima.
"Ada ada saja kau Bima." jawab Kusuma tersenyum pada Bima anak sahabatnya yang suka bicara ngawur ceplas ceplos.
" Ma, mama mahu kemana lepas.sarapan."tambah kusuma bertanya pada isterinya.
"Arisan mas..."
Kusuma mengangguk menjawab istrinya. setelah itu mereka diam dan sarapan bersama
,,,,,,,,
"Aara ganti pakaian mu, kita keluar sekarang" kata Sarah setelah mereka siap sarapan. Aara hanya mengangguk lalu naik ke atas untuk mengganti pakaiannya.
Tiba di kamar Aara melihat pakaian Aggam yang beserakan ke mana mana. pria ini...batin Aara kemudian mengumpul pakaian Aggam lalu memasukkan ke dalam bakul.
Setelah Aara mengganti pakaian. Aara mengambil kunci mobil Elina lalu kembali turun ke bawah.
"Nyonya Mama Aara bawa mobil sendiri saja ya. nanti Aara mahu kembalikan dulu sama pemiliknya." kata Aara pada Sarah.
Nyonya Mama? fikir Kusuma sambil menggeleng istrinya itu ada ada saja.
"Kalau begitu berikan nombor ponsel mu" kata Sarah.
"Ponsel Aara kemarin terjatuh nyonya Mama. dan sepertinya tidak bisa nyala" kata Aara menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil tersenyum di paksakan
u bisa sekesal itu, tapi u tidak pernah merasa bersalah😌😌😌