NovelToon NovelToon
Di Buang Ayah Dan Ibu

Di Buang Ayah Dan Ibu

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Cerai / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Keluarga
Popularitas:6.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Uul Dheaven

Setelah orang tua nya bercerai, Talita dan kedua adiknya tinggal bersama ibu mereka. Akan tetapi, semua itu hanya sebentar. Talita dan adik-adik nya kembali terusir dari rumah Ibu kandung nya. Ibu kandungnya lebih memilih Ayah tiri dan saudara tiri nya. Bukan itu saja, bahkan ayah kandung mereka pun menolak kedatangan mereka. Kemana Talita dan adik-adik nya harus pergi? Siapa yang akan menjaga mereka yang masih sangat kecil? Jawaban nya ada di sini. Selamat membaca. Ini novel kedua ku ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Rencana makan bakso harus gagal karena Tasya yang terus menerus menangis sesenggukan sepanjang jalan. Berapa kali pun di bujuk, tetap tidak mempan kali ini. Mengapa tidak, di depan mata nya ia di tolak mentah-mentah oleh sang Ibu yang sangat ia rindukan selama ini.

"Dek, diam ya sayang. Tasya mau apa biar kak Talita beliin. Es krim? Jajan? Yuk kita ke Indosenin yuk."

"Tasya mau Ibu kak. Mau Ibu." Ucapnya dengan suara tercekat. Suara nya hampir habis karena terus menangis.

Tania hanya diam dan melihat ke arah jalanan yang begitu padat. Tangan nya terkepal, mata nya menyiratkan amarah yang sangat besar.

Talita sudah tidak tahu lagi harus bagaimana membujuk sang adik. Hingga akhirnya di sini lah mereka. Di kontrakan milik Anton.

"Mau apa lagi kalian ke sini?" Tanya istri Anton seperti biasa nya.

"Ayah ada?"

Kali ini Talita tidak kalah menyeramkan. Mata nya menatap tajam pada Ibu tiri nya yang sek si itu.

"Sebentar."

Anton datang dengan handuk di atas pundak nya. Seperti nya ia akan mandi, namun harus terhenti karena di panggil oleh istri nya.

"Ada apa Talita?"

"Apakah surat kepemilikan rumah itu atas nama kami?"

"Iya, tapi jika ia belum mengubah itu semua."

"Jika masih atas nama kami, dapat kah Ayah membantu kami untuk mengusir mereka?"

"Mereka itu,,, Ayah tiri dan Ibu mu?"

Talita hanya mengangguk. Sedari tadi ekspresi nya dingin. Biasa nya ia akan menunduk jika berbicara dengan Ayah nya. Namun kali ini, ia tatap mata Ayah nya saat berbicara.

"Baiklah. Tapi tidak bisa sekarang. Kamu harus memiliki surat itu dulu."

"Akan aku lakukan sekarang juga. Aku titip mereka. Jika terjadi apa-apa dengan ku, ku mohon rawat mereka Ayah. Jika mereka terluka, akan ku pastikan aku akan menjadi hantu gentayangan."

"Apa yang kau katakan? Menikah lah dengan juragan. Pasti kamu tidak perlu lagi merasakan sakit seperti ini."

"Aku tidak butuh suami. Sampai kapan pun!"

Talita langsung pergi meninggalkan adik-adik nya di sana. Tidak lupa ia meninggalkan sedikit uang jajan untuk mereka.

Talita menaiki ojek online agar cepat sampai ke rumah nya. Rumah masa kecil bersama keluarga yang sudah han cur.

Ia masih menyimpan duplikat kunci rumah itu. Untung saja ia membawa nya saat pergi dari rumah.

Rumah tampak begitu sepi, seperti nya tidak ada orang saat ini dirumah. Tanpa di sadari oleh Talita, ada seseorang yang dari tadi terus menatap nya dari kejauhan.

Talita masuk dengan kunci di tangannya. Rumah itu memang tidak memiliki asisten rumah tangga. Semenjak bangkrut,Talita yang berusaha membantu Ibu nya mengurus rumah.

Ia melangkahkan kaki nya ke kamar utama. Kamar milik Ibu nya. Pasti surat kepemilikan rumah ini ada di sana.

Talita sibuk mencari kesana ke sini, ia tidak menyadari ada seseorang yg datang dan mengawasi nya. Bahkan, orang tersebut diam-diam merekam aksi Talita.

Tanpa Talita sadari, seorang pria masuk ke dalam kamar itu dan langsung membekap mulut nya dari belakang. Talita tidak bisa berkutik karena pria itu juga memeluk nya. Ia bahkan tidak bisa berteriak.

Saat pria itu mambalikkan badan Talita, ia langsung tahu bahwa itu adalah Ayah tiri nya. Kini Talita seperti masuk ke sarang harimau.

Sang Ayah tiri langsung mengambil kaus laki yang ada di rak di samping lemari. Kaus kaki itu ia masukkan ke dalam mulut Talita agar suara nya tidak terdengar.

Ia lalu menghujani Talita ciu man demi ciu man naf su yang selama ini telah ia tahan. Talita tidak bisa berbuat apa-apa saat tubuh nya di raba begitu saja.

Air mata luruh tanpa bisa di komando. Harga diri nya telah terjun ke dasar jurang kehinaan. Ayah tiri nya lalu membaringkan Talita dengan paksa ke atas tempat tidur. Dengan melakukan beberapa perlawanan Talita sempat menampar pria itu.

Namun, sebesar apapun kekuatan Talita pasti akan kalah dengan kekuatan Pria dewasa yang tubuh nya segar bugar itu.

Jaka menarik baju yang di kenakan Talita, ia tidak ingin terburu-buru, hidangan ini akan ia cicipi sedikit demi sedikit. Lembut kulit Talita membuat nya mabuk kepayang. Hingga tiba-tiba kesenangan nya harus tertunda.

Ia mendengar suara Naina yang memanggilnya. Ia lepas kaus kaki yang ada di mulut Talita. Talita pun tidak menyisakan kesempatan itu.

"Tolong......"

Suara Talita membuat Naina berlari dan langsung masuk ke kamar.

"Apa yang kalian lakukan di sini?" Tanya Naina dengan marah.

"Sayang, aku bisa jelaskan. Talita mencoba menjebak ku."

"Tidak Bu, itu tidak benar." Talita menangis karena merasa hina.

"Jelaskan!"

Talita hanya diam dan belum mampu untuk bicara. Ia sedikit kesulitan bernafas karena tadi mulut nya di bekap oleh kaus kaki.

"Aku baru pulang dan masuk ke kamar kita, lalu tiba-tiba aku melihat Talita sedang mengobrak-abrik kamar kita. Saat aku bertanya dia langsung mencoba merayuku."

"Bohong! Itu tidak benar. Kau yang hampir memperko saku Jaka!"

Naina merasa kebingungan, ia tidak tahu harus mempercayai siapa kali ini. Tapi, Jaka tidak mungkin berbuat macam-macam.

"Talita, tolong jujur."

"Itu benar bu. Suami mu itu tukang mesum. Ia bahkan sering mele cehkan aku dulu."

"Talita, mengapa kamu tega memfitnah Ayah. Kamu sendiri yang berkata akan menyerahkan segalanya untuk Ayah asal Ayah mau menceraikan Ibu mu."

"Itu tidak benar bu."

Talita terus menggeleng kan kepala nya. Tubuh nya sudah sangat lemah saat ini. Ia sudah sangat lelah. Apalagi dari pagi belum makan sama sekali.

"Aku punya buktinya sayang."

Jaka pun memberikan hasil rekaman saat Talita menggeledah kamar itu.

"Talita!"

1
Surya Hermawan
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Oom aqilla zalfa Bulandari
baru bab 1 udah ikut mewek baca'a
Surya Hermawan
Luar biasa
nia
daterjen
Putri Azah
Kecewa
Putri Azah
Buruk
nia
bondan siapa thor?
Ros Simbolon
ibu yang begitu sadis akan dapat karma.
Ros Simbolon
Kecewa
Ros Simbolon
Buruk
nia
why? bagas pacaran sama andini?
Uul dheaven: Pacar nya si Andini.
total 1 replies
Fiqih Ramadhan
Biasa
Fiqih Ramadhan
Buruk
Sugi Yatmi
Luar biasa
Ruli Felicia
Duh pinjem ke renternir bikin susah aja
Marianti Lim
kecewa aku thor sama rian...jd polisi tapi kok gak bisa tegas.
Marianti Lim
inilah sifat manusia yg sulit utk dihilangkan...belum ada memohon kpd tuhan n mencoba segala cara eee sekali udah dapat sering dilupakan atau tidak dipedulikan, paling parah tiba2 jadi beban hidup.
Sri Rahayu
ya Allah aku nangis sampai sesegukan karna cerita ini mirip sama kisah masa kecilku punya ibu tiri BP tiri tp Alhamdulillah semuanya baik tp aku sama Kakaku diurus nenek Krn mamah dan Bpku JD TKW diarab
Nur Alfadillah
Kecewa
Nur Alfadillah
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!