Anna wilson gadis yang merasa dikhianati oleh orangtuanya, berubah menjadi gadis yang dingin, tiba tiba dia dibuang oleh ayah tirinya dari tebing ke laut dan berakhir dia berada di tempat yang tidak dia ketahui. anna menukar identitasnya, berharap dia dijauhkan dari cerita masa lalunya tapi jauh di lubuk hatinya dia ingin sekali membalas dendam untuk orang orang yang sudah membuat dia hancur. tapi apakah akan dia berhasil? sedangkan dia berada di tempat yang baru dan dia sudah berkomitmen untuk memulai kehidupan yang baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeiChr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 : District 9
"Siapa kau?"
Saat ditanya seperti itu anna langsung tersentak kaget, dia gugup, dia sedikit melirik ke arah artemis dan kylo.
"Duduklah dulu." ucap artemis yang langsung diikuti kelima pria itu.
Anna mulai menegakkan tubuhnya dan menghadap kedepan, karna dia duduk diujung meja jadi dia bisa melihat semua tatapan pria itu.
"Bagaimana kalian menemukannya?" anna mengerutkan keningnya saat mendengar pertanyaan itu.
"Dia terjatuh dari tebing yang berada didekat laut." jawab kylo yang meletakkan ponselnya diatas meja. Mendengar itu kelima pria begitu kaget.
"Te..tebing wow."
"Apa kau punya sembilan nyawa? mengapa kau masih hidup?"
"Bagaimana bisa kau jatuh dari tebing?"
"Apa luka-luka itu karna kau jatuh dari tebing?"
"Apa kau sedang putus cinta?"
"Kayaknya iya, karna kebanyakan gadis sepertinya akan mengakhir hidup mereka karna putus cinta."
"Tapi aku rasa, kalau kau jatuh dari tebing, tidak mungkin kau mempunyai luka sebanyak itu, kecuali di bawah tebing mempunyai karang atau batu." perkataan pria ini cukup masuk akal membuat kylo dan artemis juga mengangguk setuju.
Artemis dan kylo pun sangat penasaran, bagaimana anna mempunyai banyak luka sedangkan dibawah tebing hanya laut. Anna hanya mengerjapkan matanya lucu mendengar setiap pertanyaan yang muncul.
"pertama-tama nama saya anna wilson ...." perkataan anna berhenti karna dipotong oleh kylo.
"Ini bukan diskusi."
"Ceritanya panjang......"
"Yasudah ceritakan saja, kami siap mendengarkan ceritamu, apalagi cerita tentang perpisahan atau patah hati." perkataan anna dipotong lagi oleh pria yang bernama Bastian Sandor, anna baru sadar kalau kelima pria ini memakai baju yang sama seperti seragam dan juga ada name tag disetiap baju mereka.
Disamping pria yang bernama Bastian Sandor, ada Lukas Cullen, Theon , Ben dan Tirian Draco.
"Apa yang kau tunggu, ayo ceritakan." ucap Tirian Draco
Anna mulai menceritakan dari dia ditangkap sampai dia di buang ke laut, sebenarnya anna tidak menceritakan secara detailnya, mungkin saja karena dia belum mengenal mereka. Anna juga tidak memberitahu siapa ketiga orang dewasa itu dan apa hubungan mereka.
"Mengapa mereka menyiksamu begitu sadis?" tanya theon dengan wajah yang kuatir, yang membuat anna tersenyum manis.
"Tapi awalnya kau bilang kau tidak merasakan sakit mengapa waktu itu kau bisa merasakan sakit?"
"Entahlah, coba kalau waktu itu aku tidak merasa sakit mungkin aku sudah membunuh mereka semua." ucap anna sambil mengepalkan tangannya.
Setelah itu semuanya hening, tidak ada yang berbicara, semuanya seperti fokus pada pemikiran masing-masing. Hingga suara yang entah muncul dari mana berbunyi.
Semua yang disana langsung melihat kearah pemilik suara perut, wajah anna sudah seperti kepiting rebus dan dia hanya menunjukan cengiran bodohnya.
"Apa kau lapar? Aku yakin kau lapar." anna menutup mukanya malu atas pertanyaan dari artemis
"Yasudah ayo kita masak, aku tau dia lapar karna selama perjalanan tadi kami belum makan, kami hanya meminum air dan memakan beberapa cemilan." ucap kylo yang langsung menuju dapur, tapi saat dia hampir sampai dapur dia berbalik lagi.
"Siapa yang tugas memasak hari ini?" tanyanya,
"Aku dan theon." jawab tirian
Selama makan malam berlangsung anna tidak henti-hentinya tertawa, apalagi selama ini dia hanya makan sendiri itupun juga dikamarnya atau diluar, dan walaupun dia sudah keluar dari rumah ayahnya, dia masih tetap makan sendiri.
Senyum anna yang tadi lebar langsung menghilang saat dia mengingat martin dan sarah, dua orang yang sangat anna sayangi karena cuman hanya mereka yang menganggap anna hidup.
Maafkan aku. Batin anna.
"anna, aku sudah menyiapkan kamar untuk mu." anna hanya menganggukan kepalanya saat mendengar perkataan kylo.
Setelah selesai makan malam, anna kaget karna dia dibawah keruang santai oleh ben.
Ternyata malam ini mereka akan melakukan movie time. Padahal baru hari ini anna bertemu dengan mereka tapi dia rasa seperti mereka sudah lama berkenalan. Bahkan mereka menganggap anna seperti saudara mereka yang sedang berkunjung.
"Film apa yang akan kita tonton?" tanya Lukas
*******
semilir angin malam mengenai kulit anna, setelah selesai menonton bersama, anna meminta ijin untuk kekamarnya dan berdiri di balkon.
Banyak hal yang dipikirkannya, bahkan dia juga berpikir cara untuk membalaskan dendamnya.
Saking asiknya berpikir untuk menyusun rencana membalas dendamnya, anna baru menyadari kalau dari balkon kamar ini dia dapat melihat semua yang ada disana, ada tempat yang terang dan ada tempat sangat gelap, yang membuat dia semakin takut adalah suara-suara aneh yang entah dari mana.
suara ketukan pintu membuat anna terkejut, dia melihat kearah pintu tanpa berniat untuk membuka, bukan apa hanya kakinya sangat susah untuk digerakkan, tadi saja saat dia ke balkon dia sangat bersusah payah, beruntung dari ruang nonton sampai kekamar dia dibantu oleh kylo.
"oh? kau belum tidur?" anna tersenyum saat melihat siapa yang membuka pintu.
"aku belum mengantuk arte."
"apa kakimu masih sakit? mengapa kau berdiri dibalkon, disini sangat dingin." anna tersenyum lagi kala artemis mengambil selimut dan menutupnya.
"apa aku boleh bertanya?" tanya anna pada artemis yang dibalas anggukan.
"bisakah kau jelaskan tempat apa itu? dan itu?" anna menunjuk tempat yang terang dan yang gelap.
"kalau yang terang itu adalah perkotaan, sedangkan yang gelap itu hutan terlarang." anna mengangkat sebelah alisnya binggung. "dan tempat ini namanya distrik 9, distrik paling terakhir dan paling dekat dengan hutan terlarang."
"hah?"
"apa kau percaya makhluk mitos?"
"tidak, aku tidak akan percaya tentang hal seperti itu." ucap anna yang membuat artemis terkekeh.
"maka mulai sekarang kau harus percaya tentang hal itu."
"ma..maksudnya? apa ada vampir? serigala? apalagi?" padahal maksud artemis tidak sampai vampir seperti itu. Dia hanya berniat menipu anna tapi dia tidak menyangka kalau anna akan berpikir sampai sana.
"semua yang ada dalam pikiranmu itu." tapi kalau seperti pikiran anna berarti disana juga ada naga, raksasa dan binatang buas. setelah artemis mengucapkan itu langsung diikuti dengan suara serigala mengaung yang membuat anna membeku. "masuklah sepertinya sudah terlalu malam."
Artemis membantu anna ketempat tidurnya dan menutup tubuh anna menggunakan selimut sampai kelehernya. Tapi pikiran anna belum tenang apalagi tadi kata artemis kalau distrik mereka yang paling dekat dengan hutan terlarang bagaimana kalau saat dia tertidur dan ada binatang buas yang datang dan menerkam dia. saat artemis akan memegang knop pintu anna langsung memanggil artemis.
"arte?" artemis berbalik dan melihat anna. "bisakah malam ini kau tidur denganku, maksudku kau di sofa itu dan aku disini. jangan salah paham, sebenarnya aku bukan penakut, aku hanya belum terbiasa tidur ditempat baru."
"baiklah, aku akan mengambil selimutku." ucap artemis dan membuka pintu tapi saat akan menutup pintu gerakan artemis langsung dihentikan anna.
"jangan ditutup, biarkan begitu saja." artemis hanya bisa terkekeh dengan ucapan anna.
iya kau tidak penakut. batin artemis