NovelToon NovelToon
KENANGA (Istri Titipan)

KENANGA (Istri Titipan)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:325.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: santi.santi

Sebelum meninggalkan Kenanga untuk selamanya, Angga menikahkan Kenanga dengan sahabatnya yang hanya seorang manager di sebuah bank swasta.
Dunia Kenanga runtuh saat itu juga, dia sudah tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini selain Angga, dan kini Kakaknya itu pergi untuk selama-lamanya.

"Dit, gue titip adik gue. Tolong jaga dia dan sayangi dia seperti gue menyayanginya selama ini" ~Angga ~

"Gue bakalan jaga dia, Ngga. Gue janji" ~ Aditya ~

Apa Kenanga yang masih berada di semester akhir kuliahnya bisa menjadi istri yang baik untuk Aditya??

Bagaimana jika masa lalu Aditya datang saat Kenanga mulai jatuh cinta pada Aditya karena sikap lembutnya??

Bagaimana juga ketika teman-teman Aditya selalu mengatakan jika Kenanga hanya istri titipan??

Lalu, bagaimana jika Aditya ternyata menyembunyikan latar belakang keluarganya yang sebenarnya dari semua orang??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kawin

Setelah membeli cincin pernikahan, tadi siang mereka langsung pulang ke rumah. Aditya sengaja tidak mengajak Anga makan siang di luar karena dia berencana untuk memasak saja di rumah.

Bersama Aditya, Anga benar-benar bisa merasakan kembali masakan rumahan yang biasanya asisten rumah tangganya buat untuknya.

Anga bahkan tidak bisa menyaingi Aditya perihal masak memasak seperti itu. Mungkin besok dia akan lebih giat lagi belajar dengan Mbak Sri.

Anga sedang mengaduk minuman dingin yang ia buat untuk Aditya. Di pandangnya cincin yang sudah tersemat di jarinya. Bibirnya tak ada hentinya untuk tersenyum saat ini.

Mungkin Angga memang memilih Aditya sebagai suaminya sebagai pelipur lara bagi Anga setelah kepergian Angga.

Anga membawa minuman ke ruang tamu. Di mana Aditya sedang berhadapan dengan laptopnya.

Anga mendekati suaminya, kaca mata yang bertengger di hidung suaminya, serta tatapan seriusnya justru membuat Aditya semakin terlihat tampan.

Pandangan Anga juga langsung tertuju pada jari manis Aditya yang dilingkari cincin pernikahan mereka. Anga bisa merona sendiri hanya menatap jari manis Aditya itu.

"Minumnya Mas"

Aditya mengalihkan pandangannya dari laptopnya untuk melihat istrinya.

"Makasih ya Dek" Senyum tipis di bibir Aditya membuat hati Anga menghangat.

"Sama-sama Mas"

Anga duduk di single sofa yang ada di samping Aditya, karena Aditya duduk di sofa yang panjang.

"Emm, Mas" Anga tampak ragu-ragu.

"Iya, kenapa??" Sahut Aditya setelah meneguk minuman dinginnya.

"Mas lagi sibuk ya??"

"Enggak, cuma lagi periksa kerjaan aja" Aditya sepertinya sudah bisa membaca gelagat Anga.

"Kalau mau bicara sini deketan, jangan jauh jauh kaya mau sidang skripsi aja. Sini temenin Mas!!" Kata Aditya sambil menepuk sofa di sampingnya.

Anga yang gugup hanya memainkan kedua tangannya di atas pangkuannya, lalu mulai beranjak untuk duduk di samping Aditya.

"Ada apa hemm??" Tanya Aditya setelah Anga duduk manis di sampingnya. Dia gemas sendiri melihat istrinya yang gugup dan malu seperti sekarang ini.

Aditya juga melepas kaca mata yang menghalangi penglihatannya untuk menatap Anga.

"Mas, emmm.. boleh nggak kalau Anga beli buku buat bahan tugas dari uang yang Mas kasih" Anga benar-benar menundukkan kepalanya dengan dalam. Jarinya ia remas dengan kuat, takut kalau Aditya marah atau melarangnya.

"Ya Allah Dek, kenapa kamu harus minta ijin Mas dulu kalau cuma mau beli buku??" Aditya sampai tak habis pikir dengan istrinya itu. Bukannya dia sudah memberitahu Anga untuk kegunaan uang nafkah darinya itu.

"Selama ini kamu naik ojek dan beli makan di kampus memangnya pakai uang siapa??" Aditya jadi penasaran, sampai dia tak sadar telah mengeluarkan suara yang sedikit meninggi pada Anga.

"I-itu pakai uang yang dulu di kasih Kak Angga. Tapi sekarang uangnya sudah habis" Suara Anga bergetar karena menahan tangisnya.

Dia memang sudah menyiapkan diri untuk segala reaksi yang di berikan Aditya. Tapi Anga tidak tau kalau mendengar suara Aditya sedikit keras membuatnya ingin menangis.

"Astaghfirullah, maafkan Mas Dek. Mas nggak bermaksud bentak kamu" Aditya menyadari kesalahannya saat mendengar suara Anga yang bergetar itu.

Aditya langsung meraih tangan Anga, menggenggam dan mengusapnya dengan lembut.

"Dek, Mas kan pernah bilang kalau uang itu adalah nafkah yang Mas berikan untuk kamu. Selain uang untuk belanja keperluan rumah dan sayur, semuanya sudah menjadi hak kamu. Mau kamu belikan apa saja boleh, Mas nggak akan melarang. Hanya satu pesan Mas, pergunakan uang itu sebaik-baiknya. Itu aja, selebihnya kamu yang atur sendiri"

Aditya tak menyangka kalau istrinya itu tidak pernah menggunakan uang yang ia berikan. Entah apa yang ada di pikiran istrinya itu.

"Atau kamu masih merasa kalau kamu ini hanya beban buat Mas??"

Anga terdiam membuat Aditya justru merasakan hatinya begitu sakit.

"Sekali lagi Mas tegaskan sama kamu Dek, kamu itu bukan beban buat Mas. Kamu ini istri Mas dan mulai sekarang cobalah untuk mengerti itu ya??"

"Iya Mas, Anga minta maaf" Cicit Anga dengan air mata yang dia sembunyikan dari Aditya.

"Kamu bilang apa Dek, Mas nggak dengar. Tatap mata Mas kalau kamu lagi ngomong sama Mas"

Perlahan Anga mengangkat kepalanya. Terlihat sudah wajah yang sudah basah dengan air mata itu.

Aditya yang begitu merasa bersalah, mencakup wajah cantik itu dengan kedua tangannya. Aditya juga mengeringkan air mata Anga dengan ibu jarinya.

"Jangan nangis, Mas nggak marah sama kamu kok. Mas cuma mau kasih tau kamu kalau kamu ini istri Mas yang berhak atas segala sesuatu yang Mas berikan, bukan beban. Ya??"

"Iya Mas, Anga ngerti"

"Gitu dong, ini baru istrinya Mas" Aditya mengusap pucuk kepala Anga sampai membuat pemiliknya tersenyum malu.

"Ada lagi??"

"Apanya Mas??"

"Ya siapa tau kamu mau tanya apa gitu tentang Mas"

Sekarang Aditya bersandar ke belakang, dengan tangannya yang terus mengusap rambut panjang Anga. Sesekali Aditya juga memainkan ujung rambut Anga yang begitu lembut dan harumnya selalu membuat Aditya ketagihan untuk menciumnya.

Pelukan mereka tadi malam saat tidur membuat Aditya tak bisa melupakan harum rambut milik Anga.

"Mas Adit sebenarnya kerja di mana??"

"Jadi kamu belum tau tempat kerjanya Mas??"

"Belum"

"Ya Allah, Maas kira kamu udah tau. Mas kerja di Bank *** yang ada di dekat pertigaan yang kalau ke kanan ke arah kampus kamu itu"

"Hah, tapi itu kan masih jauh dari kampus Mas. Jadi Mas Adit kalau nganterin Anga, nanti balik lagi ke sana??"

"Iya"

"Berarti butuh dua puluh menitan dong Mas kalau bolak balik" Anga tidak tau kalau kantor Aditya justru berada jauh sebelum kampus Anga.

"Ya nggak papa, kan yang Mas antar jemput itu istri Mas sendiri"

"Ya udah. Mulai besok, Anga turun di pertigaan itu aja. Biar Anga naik angkutan dari sana ya Mas"

"Ngak!! Nggak boleh!!" Aditya sampai menegakkan tubuhnya saat menolak keras ide dari Anga itu.

"Selama Mas masih bisa antar kamu. Biar Mas yang antar sampai kampus. Kecuali Mas ada keperluan atau Mas pulang telat, kamu baru boleh pergi atau pulang sendiri!!"

Anga sedikit takut dengan penolakan Aditya itu. Tapi hatinya merasa senang karena dia benar-benar di perhatikan oleh Aditya, suami yang menikahinya tanpa dasar cinta.

"Masih ada lagi nggak??" Tanya Aditya lagi.

"Kalau itu, Mas. Nama lengkap kamu siapa?? Maaf Anga nggak tau karena waktu kita menikah Anga terus memperhatikan Kak Angga. Surat nikah juga Mas yang pegang kan??"

Aditya tampak menarik tas gendongnya mendekat ke arahnya kemudian mengambil dompet kulit berwarna hitam dari dalam sana.

"Ini" Aditya menyerahkan KTP miliknya pada Anga.

"KTP baru kamu juga udah jadi. Maaf Mas lupa kasih ke kamu"

Anga melihat foto Aditya yang ada di KTP itu. Wajahnya tak jauh berbeda dengan Aditya yang sekarang. Tapi menurut Anga, Aditya yang kini ada di sampingnya terlihat lebih gagah di banding dulu yang tampak kurus.

Anga kemudian membaca nama dari Aditya yang baru pertama kali ini ia baca.

"R. Aditya Bagus Satya Dinata" Gumam Anya. Ternyata nama Aditya cukup panjang juga menurut Anga.

Tapi dia buru-buru melihat ke KTP miliknya sendiri. Bibirnya melengkung dan pipinya memerah saat membaca statusnya di sana. Yang dulunya lajang sekarang sudah berubah menjadi Kawin.

1
Uswatul Khasana
lanjut
moerni🍉🍉
angin topan udh lewattt ini...🤭
Sri Murni Sedyaningsih
top bgt. cerita nya bagus
Jeni Safitri
Jangan" aditya keturunan kerajaan R itu singkatan Raden
Jeni Safitri
Diah cinta kali sama aditya
Jeni Safitri
Duwi iri
Jeni Safitri
Kayaknya yg tipu angga pasti kawan"nya juga terutama duwi dan aditya
yellya
syaratnya opoo kak santi....🤔🤔🤔
santi.santi: syaratnya besok yaa
total 1 replies
indy
semoga gak ada drama lagi...
mamah_notes
Aditya contoh keturunan darah yang katanya biru karena akhlak dan attitude nya itu Masya Allah... idaman semua wanita pantesan Mayang dan Diah sampai hilang akal demi bisa bersama Adit
mamah_notes
apakah Ibu Rahayu?
mama aya
jadi penasaran syarat kanjeng ibu 😁😁😁
November
lanjut
Reva Yesti
selamat mas adit dan anga udh dapat restu
Retno Harningsih
up
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Adiba
akhirnya gak harus nunggu besok hihihihi, makasih thor 🙏
santi.santi: iya, tadi nyangkut
total 1 replies
Yofa Meisya
ini syaratnya apa sih....kok penasaran aku
Dafin Rizal
lanjutttt,,terus semngat Thor biar gak ngantuk aku kasih kopi dehhhh,,mudah mudahan perjanjian Adit sama emaknya gak aneh aneh yahhhh🤔🤔🤔
santi.santi: kebetulan otor lagi ngantuk berat nih
total 1 replies
Ningsih Nengnong
syarat e kanjeng rahayu opo iki... kok adit kayaknya di kasih syarat bisa santai gitu... hayooo,,, mas jujur ya. semoga gak yang memberatkan anga nggeh kanjeng rahayu
santi.santi: iya ya, kira-kira apa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!