Dibunuh oleh suaminya sendiri dikehidupan sebelumnya, lalu dia kembali sebelum semua pengkhianatan dari sang suami dia rasakan.
Kembali untuk membalas rasa sakit dan kematiannya dengan cara yang cantik, memabalas dengan begitu tenang namun mematikan.
"Aku tidak akan menyia-nyiakan kehidupanku lagi. Kau pernah membunuhku demi wanita itu, jadi aku akan membuatmu dan wanita itu bersama menikmati apa yang pernah aku rasakan!"
Jangan lupa memberi dukungan pada karya-karya Ana ya 😄
Dukungan kalian memberikan semangat untuk Ana.
Terima kasih atas semua dukungan-dukungan kalian 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Pangeran keempat menatap Jian Ying yang kini duduk di depannya, "Maaf, aku membawamu dengan cara seperti itu, dan juga aku memanggilmu dengan...."
Jian Ying menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku tidak apa-apa. Aku senang kau memanggilku dengan nama itu, dulu hanya Ibu Ratu yang boleh memanggilku dengan nama kecilku,"
Pangeran keempat melihat ke arah lainnya, dia merasa tidak enak karena merasa telah lancang memanggil Jian Ying dengan nama kecilnya yang hanya boleh dipanggil oleh Ratu.
" Jadi, apa yang Pangeran Zhao lakukan di luar istana? "ucap Jian Ying.
Pangeran keempat mengerutkan keningnya saat mendengar Jian Ying memanggilnya Pangeran Zhao.
Jian Ying berdiri," Apakah aku tidak boleh memanggilmu dengan nama itu? Mengingat Ayahanda sudah memutuskan pernikahan kita,"
"Tidak apa-apa, aku hanya ingat dengan mendiang Ibu yang selalu memanggilku dengan nama itu,"
Jian Ying mengangguk, "Maaf, jika begitu aku...."
"Tidak apa-apa, jika kau menyukainya, kau bisa memanggilku dengan nama itu,"
Jian Ying terkejut, dia mengira jika Pangeran keempat akan marah padanya dan melarangnya memanggil dengan nama itu, namun ternyata Pangeran keempat justru memperbolehkannya.
"A....apakah tidak apa-apa?" Jian Ying memastikan dengan hati-hati.
"Iya, sudah cukup lama tidak ada yang memanggilku dengan nama itu. Bahkan Yang Mulia Raja Kin, sepertinya dia telah lupa siapa namaku,"
Jian Ying mengerutkan keningnya ketika mendengar Pangeran keempat memanggil Raja Kin bukan dengan panggilan ayah. Dia juga melihat ada kesedihan dari kedua mata Pangeran keempat, yang selalu disembunyikan dengan baik oleh Pangeran keempat dibalik tatapan yang dingin.
"Apakah kau selalu seperti itu?" gumam Jian Ying yang masih menatap Pangeran keempat.
"Apa maksudmu?"
Jian Ying tersadar lalu segera tersenyum, "Tidak, tidak apa-apa,"
"Putri Jian...."
"Panggil saja aku seperti sebelumnya, aku lebih menyukai saat kau memanggilku dengan nama itu,"
Pangeran keempat terdiam sejenak, "Ehem, baiklah. Yi... Ying'er,"
Wajah Jian Ying terlihat sedikit memerah ketika Pangeran keempat memanggil dirinya dengan nama kecilnya, "Seharusnya aku menyukai laki-laki ini sejak dulu, seharusnya di kehidupan dulu aku tidak memusuhinya dan membuatnya semakin menderita,"
Pangeran keempat melihat kedua mata Jian Ying berkata-kaca saat menatapnya.
"Apa kau baik-baik saja?" ucap Pangeran keempat.
"Iya, aku baik-baik saja. Ah, benar! Apakah Raja Kin sudah memberitahu padamu, jika kau akan tinggal di sini sampai hari pernikahan kita nanti?"
"Tinggal di sini?"
"Benar, Ayah Kaisar merasa jika kau akan mendapatkan hal yang tidak baik ketika kembali ke kerajaan Kin, jadi dia meminta pada Raja Kin, agar kau tinggal di sini sampai hari pernikahan tiba,"
Pangeran keempat diam, "Sebenarnya apa saja rencana Yang Mulia Raja Kin padaku? Dia...dia sama sekali tidak memberitahuku tentang ini,"
Melihat raut wajah Pangeran keempat yang terlihat sedikit bingung, Jian Ying tahu jika Raja Kin tidak memberitahu bahkan mungkin tidak akan memberitahukan hal itu kepada Pangeran keempat.
Jian Ying sendiri tidak tahu apa maksud dan tujuan Raja Kin, tidak memberitahu hal yang cukup penting itu pada Pangeran keempat.
"Pangeran Zhao," ucap Jian Ying.
"Iya, apakah ada sesuatu?"
"Apa kau...baik-baik saja?"
"Iya, aku baik-baik saja. Jika memang aku harus tinggal di kerajaan ini, itu tidak masalah. Lagi pula, jika aku kembali mungkin untuk ke sini dalam keadaan baik, akan sangat sulit,"
Jian Ying mengangguk, ternyata memang ada maksud tersendiri yang Raja Kin sembunyikan.
"Jadi, laki-laki tadi adalah orang yang sebelumnya akan menikah denganmu?" ucap Pangeran keempat mengingat Dao Ming An.
"Benar, dia adalah salah satu putra Perdana Menteri di kerajaan Chen ini,"
"Lalu, kenapa kau membatalkan pernikahan kalian?"
Jian Ying menatap Pangeran keempat.
"Ah, maaf. Bukan maksudku untuk...."
"Dia memiliki wanita lain, dan dia juga sering keluar masuk rumah bordir,"
Pangeran keempat terdiam, mempunyai pasangan yang memiliki orang lain di luar memang tidak seharusnya dipertahankan, terlebih jika dia juga sering datang ke tempat yang tidak baik.
Jangankan anggota kerajaan, orang biasa pun tidak akan mau menikah dengan seseorang yang seperti itu.
"Apakah Yang Mulia Pangeran merasa jika aku terlalu memilih?" ucap Jian Ying.
"Tidak, siapapun pasti tidak mau jika memiliki suami yang seperti itu. Terlebih kau adalah penerus tahta Yang Mulia Kaisar kelak,"
Jian Ying tersenyum, "Benarkah? Aku sempat mengira jika kau akan berpikir aku adalah wanita yang pemilih,"
"Menjadi anggota kerajaan tidak mudah, begitu juga saat harus memilih pasangan,"
Jian Ying berjalan ke arah jendela, "Apa kau juga menjalani kehidupanmu di kerajaan Kin tidak mudah?"
Pangeran keempat mengangguk, "Terkadang diam dan menjadi lemah itu jauh lebih baik, dari pada harus terlihat hebat namun berdiri di belakang bayang-bayang orang lain,"
"Tapi aku lihat, kau tidak seperti itu,"
Pangeran keempat menatap Jian Ying yang tengah melihat keluar jendela rumah makan itu, "Apakah kita pernah bertemu sebelumnya, atau di kehidupan yang sebelumnya kau adalah orang yang sangat dekat denganku, sehingga kau seperti tahu bagaimana diriku?"
...----------------...
Brak!
Dao Ming An membuka pintu kamarnya dengan keras, rahangnya menguat dan kedua tangannya mengepal.
"Chen Jian Ying, beraninya dia sudah mempunyai laki-laki lain!" ucap Dao Ming An dengan geram.
Berita tentang dirinya yang batal menikah dengan Jian Ying masih dibicarakan di ibukota, dan baru saja dia melihat seorang laki-laki memanggil nama Jian Ying dengan nama kecilnya, yang siapapun tidak boleh memanggilnya dengan sebutan itu.
"Siapa sebenarnya laki-laki yang memakai penutup wajah itu? Aku sama sekali tidak pernah melihatnya di ibukota," gumam Dao Ming An.
Rasa kesal dan juga penasaran akan laki-laki yang bersama dengan Jian Ying, membuat Dao Ming An ingin melakukan sesuatu.
Selama ini dia sudah berusaha berpura-pura sangat baik di depan Jian Ying maupun Kaisar atau Ratu, tentu saja dia tidak rela jika usahanya akan berakhir begitu saja tanpa mendapatkan apapun.
"Aku harus melakukan sesuatu pada Jian Ying, agar dia mau kembali menikah denganku seperti yang sudah direncanakan. Aku harus mendapatkan posisi Kaisar itu bagaimanapun caranya!" ucap Dao Ming An dengan penuh ambisi.
jadi lahiranya agak susah