Dinda pus pita sari adalah seorang wanita kupu kupu malam, yang terkenal dikalangan pria hidung belang.
tarif yang diberikan sangat fantastis, sekali kencan bisa buat beli mobil Fortuner. tapi sesuai hukum alam semua orang pasti memiliki pasangan.
sama hal nya Dinda, yang terserang virus cinta, kepada pemuda yang bernama Azzam , dia hanya seorang SANTRI pengabdi dalem sang guru .
"aku hanya seorang santri biasa Din. tidak akan mampu membiayai kamu, apa yang kau sukai dari ku"
bagaimana kah kelanjutan kisah cinta dinda?
apa kah orang tua Azzam akan setuju?
ayo ikuti terus cerita nya...
jika anda suka dengan cerita nya jangan lupa succerep, like, share dan komentar nya
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hima Al palembangi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
Dengan menghembus kan nafas kasar dan mengangkat kepala nya tegak lurus Azzam berkata, ok saya mau,
"baik ayo ikut aku kedalam titah Dinda sambil mengandeng navi berjalan kedalam cafe.
Azzam membulat kan tekat nya masuk kedalam cafe, dan mengikuti arah Dinda dan navi
Semua yang ada didalam cafe terkejut melihat ketampanan Azzam dan pakaian nya, bagai mana tidak Azzam memiliki postur tubuh yang tinggi besar gagah tampan walau pun terbalut oleh pakaian sarung sandal jepit, kaos yang di tutupi oleh jaket Kumal, rambut nya panjang, peci has nya hitam yang pudar
masih terlihat tampan dan mempesona
"what.... Ganteng nya celetus si baju merah yang berdiri di pinggir sofa
"kalau yang begini aku mau, tambah di samping si baju merah
di tengah tengah kerumunan Nafi Dinda berhenti, Azzam ikut berhenti membentuk formasi segi tiga,
"tolong salon nya di kecil kan perintah Dinda sambil melihat kearah Lina yang berdiri di samping dispenser,
Tanpa banyak tanya Lina mengecil kan dispenser itu, dan kembali menatap kearah Dinda, seakan akan bertanya tanya apa yang akan di lakukan Dinda
Desi mendekati Lina yang dari tadi bengong
"Hay kenapa kamu , tanya Desi sambil memukul kecil pundak Lina
"Lina terkaget menghadap Desi, mau ngapain itu anak, cari perkara lagi apa? Tanya Desi agak sadis
"kita lihat saja jika berbahaya lihat saya akan saya remas remas muka nya, jawab Desi sambil menatap kearah Dinda
Lina hanya diam sorot mata nya tetap kearah Azzam dan Dinda
"selamat malam semua menyambut Dinda sambil mengangkat tangan nya dan menggoyangkan nya
" malam mbk Dinda, serempak semua menghadap ke Dinda navi dan Azzam, membentuk lingkaran
"malam ini kita akan melihat pertunjukan yang seru, antara raja minum alkohol melawan lelaki yang tampan dan lugu polos ini ucap Dinda sambil melihat Azzam dan navi yang tersenyum senyum
"enak saja dia bilang mas Azzam polos gerutu Lina dengan pelan
"sudah diam kita lihat permainan nya mencoba menenangkan Desi
"kita akan adu dua lelaki ini satu minum alkohol dan satu minum air putih, siapa yang masih bertahan minum dia lah pemenang nya, bagai mana setuju semua ucap Dinda
Semua menjawab: mantap setuju saya
"hadia nya apa ini kalau menang ceplos lelaki yang ada di belakang Dinda
"iya apa hadiah nya mbk ucap semua orang
"jika yang menang dia malam ini tidur dengan ku jawab Dinda sambil menatap semua orang dengan senyuman
"kalau macam ini aku mau ucap lelaki itu kembali
"kamu mau minum sebanyak itu ucap pasangan lelaki itu sambil menunjuk kan kearah beberapa kerat minuman yang sudah siap diatas meja
"ohh tidak mati aku ucap lelaki itu kepada kekasih nya
"baik ayo kita mulai saja acara nya, ucap Dinda sambil berjalan menuju meja yang ada di samping nya tepat di depan Lina dan Desi
Azzam hanya diam menatap semua orang yang ada disekitar nya, dan berjalan menuju meja yang sudah disiapkan kan oleh dinda.
Azzam langsung duduk menatap tajam navi yang sudah duduk dari tadi, navi juga menatap tajam Azzam tapi kekuatan tatapan navi seketika terhenti merunduk
"aturan main nya siapa yang masih bertahan minum dia pemenang nya, dan siapa yang kalah jangan menginjak kan kaki lagi kecape ini, ucap Dinda memberikan instruksi sambil menatap Azzam dan navi
"baik jika itu keinginan kamu Din, akan saya turuti, demi mendapat kan maaf dari mu, tapi jika terjadi hal yang diluar dugaan jangan salah kan aku, mencoba mengingat Azzam dengan menatap tajam kearah Dinda yang berdiri di sebelah meja antara navi dan Azzam
"banyak omong kamu bereng sek ucap Nafi dengan Amara dan mata yang tajam
"baik mari kita mulai ucap Dinda sambil memindah ceret kesamping Azzam dan memberikan gelas yang ada kuping nya
"maaf adakah gelas yang polos tanpa ada kuping nya tanya Azzam sambil mengangkat gelas kearah Dinda
"alasan saja kamu berani apa tidak kamu cetus navi
Desi langsung menyaut gelas disamping nya dan berjalan kearah Azzam, dengan emosi yang meluap luap tapi Desi tahan
"ini saya bawakan, aku yang akan mendampingi mas Azzam, ucap Desi geram dengan perilaku Dinda dan navi
Desi meletak kan gelas didepan Azzam lalu menuang kan air kedalam nya, lalu memberikan kepada Azzam
sedang kan Dinda menuangkan alkohol ke dalam gelas navi, lalu memberikan nya, tersenyum navi kepada Dinda begitu juga Dinda