"hey... kalo jalan itu matanya di pakai biar gak nabrak orang" triaknya si empu gadis
"eh sorry sorry gue gak sengaja, habis nya loe juga yang salah kenapa loe gak ngehindar sih ege" jawab si cowok
"sialan loe malah nyalahin gue, loe kenapa sih jalan gak hati-hati udah tau jalan bukan milik moyang loe malah sok sok an jalan tanpa lihat-lihat kan jadinya gue yang jadi korban" ujar gadis itu sewot
"iya iya gue minta maaf tadi itu gue buru-buru karna mau ke perpustakaan (tokoh buku) takutnya nanti gak keburu karna tutup"jawab si cowok
"la kenapa kita samaan ege, gue juga mau ke sana, yaudah yok kita barengan aja gimana kesana nya" tawar si gadis
"ya sudah ayok kita jalan".jawab si empu cowok
" Kenalin nama gue mayla Kayla, biasa di panggil kayla" ujar Kayla sambil mengulurkan tangan nya memperkenalkan diri
"o...nama gue Nadif Ali , panggil aja Nadif" jawab Nadif sambil menyambut tangan Kayla
"maaf ya yang tadi, karna buru-buru jadi nabrak loe" ujar nadif merasa bersalah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SIMA MERRYMAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
Saat berada di sekolah Kayla masih ada sedikit hiburan karna ada sahabat yang senantiasa menemaninya menjadi tempat curhat dan kelu kesah nya . Berbeda hal nya saat di rumah Kayla hanya akan murung dan mengunci diri di dalam kamar nya , apalgi saat bertemu ibunya dia akan mengingat kembali dengan kejadian yang dia alami sehingga membuat pujaan hati nya pergi. Sebenar nya ia merasa kecewa terhadap ibu nya dan ia juga tak betah berada satu atap lagi dengan ibunya namun karna ia tak mempunyai tujuan mau kemana nanti akhirnya dia memutuskan untuk sementara waktu dia akan bertahan di rumah itu ya walaupun akan sangat menyakitkan hati nya bila mana saat bertatap muka dengan ibunya.
Maka dari itu dia selalu mengunci diri di dalam kamar hingga malam menjelang, saat ayahnya pulang baru lah ia keluar kamar kemudian masuk kembali.
hingga Pada suatu hari yang mana membuat sang ibu jengkel karna kelakuan anak nya yang setiap hari selalu mengurung diri nya di dikamar , sebenar nya ia tahu hal apa yang menyebabkan putrinya berubah.
"Kayla.....?" ujar Bu Siti sambil mengetok pintu kamar
Tok tok tok
"Kayla ayok buka pintu mau sampai kapan kamu terus seperti ini hanya karna dia?" ujar Bu Siti
Kayla tak menyahut , di tetap duduk termenung sambil memeluk boneka pemberian Nadif yang terakhir sebelum pergi.
ia memikirkan nadif yang sampai saat ini tidak memberinya kabar , padahal jika Nadif sibuk sekalipun jika ia mau memberi kabar sekali aja dia akan merasa senang . jika Nadif takut ketahuan dia bisa saja menghubungi ku saat waktu dia sekolah. Tapi kenapa Nadif tidak melakukan nya ? Benarkah cinta nya masih buat gue? Atau jangan jangan dia masih sakit hati dengan ibu gue hingga akhir nya memutus untuk tidak lagi menjalin hubungan dengan gue. Pikir Kayla.
Nadif tidakkah loe merasakan jiwa gue tersiksa? Jika memng loe mencintai gue sepenuh hati berilah gue kabar. sungguh gue sangat merindukanmu. Sungguh Gue ingin sekali tahu kabar loe. andai saja gue tahu keberadaan loe ingin rasanya gue menyusul.
"Gue benar benar tak bisa hidup tanpa loe, gue mohon ingatlah gue berikanlah gue kabar agar hati gue sedikit tenang" desah Kayla dalam hati Deng lesu sedih dan pilu
sementara kedua sudut matanya tak henti hentinya mengalir air hingga membasahi pipi dan membuat kedua matanya bengkak karna terlalu menangis.
Sementara di belahan lain Nadif yang sibuk membuat hasil karya karya nya tak henti hentinya dia juga memikirkan Kayla. Walau ucapan ibu Kayla begitu menusuk jantung namun dia tak mempunyai dendam sekali pun terhadapnya.
Dia ingin sekali menunjukkan pada dunia bahwa kalo dirinya juga bisa meraih cita cita dan impian nya.
Dia tak mau menghubungi Kayla karna dia ingin fokus terlebih dahulu membuat karya nya. Ingin rasanya dia menghubungi namun dia tak mampu.
Dia hanya bisa memandangi foto yang di ambilnya diam diam saat Kayla sedang tersenyum. Jika saja ia mau di bantu oleh keluarga angkat nya mungkin saja dia tak akan pernah mendengar hinaan dari ibu Kayla. Namun karna Nadif yang mempunyai prinsip ingin hidup berdiri di kakinya sendiri jadi dia tak mau menerima bantuan orang tua angkatnya.
"tunggu lah gue Kayla semoga saat gue sudah menyelesaikan kan urusan , gue janji akan menjemput loe untuk ikut bersama gue disini. Bersabar lah sedikit Kayla" ujar nadif dalam hati
Ingatan Kayla Pun kembali melayang mengingat masa masa bersama indah bersama nadif , dan semenjak Nadif pergi Kayla sering mengunjungi tempat tempat yang perna di datanginya saat bersama Nadif untuk menenangkan diri atau saat dia merindukan Nadif.
Semua kejadian yang di alaminya bersama nadif memang tak pernah hilang dari ingatan hingga ada satu kejadian yang sangat berkesan bagi Kayla saat di mana Nadif untuk pertama kalinya dia menciumnya. Itu terjadi saat di dalam gedung bioskop saat menonton film.
Mulanya baik Kayla ataupun Nadif biasa saja duduk bersampingan namun ketika adegan di film menggambarkan sepasang kekasih tengah berduaan di tepi pantai berdiri saling menghadap satu sama lain perlahan namun pasti baik Kayla maupun Nadif sama sama menengok kan kepala mereka
Sehingga akhirnya membuat keduanya pun saling pandang satu sama lain. Dan ketika di film tampak tangan si lelaki perlahan menggenggam jari jemari tangan si perempuan. Nadif pun mengikuti perlahan jemarinya menggenggam jemari Kayla.
Kayla pun membiarkan nya karna dia ingin melihat bagaimana reaksi Nadif selanjutnya. hingga film tersebut menggambarkan adegan ciuman perlahan Nadif berbisik di telinga Kayla.
"Kayla..?" ujar nadif
"iya"JAWAB Kayla
"apa boleh gue mencium loe..?" tanya Nadif
Kayla tak menjawab melainkan hanya tersenyum
"kenapa loe tersenyum..?" ujar nadif
"loe ini lucu ya. Kenapa jadi mau ikut ikutan adegan di film" bertanya Kayla sambil tersenyum
"maksud loe..?" kata Nadif
" loe ini kan seorang penulis novel" ujar Kayla memberitahu
"emm....lalu..?ucap Nadif
"biasanya penulis novel kan pinter merayu.." ujar Kayla
"nyatanya apa gue bisa merayu..?" ujar nadif bertanya
"iya" jawab Kayla
"mana buktinya..?" pinta Nadif
"gue buktinya.." tunjuk Kayla
"gue kan tidak merayu loe kok" ujar nadif
"loe emang merayu gue tapi bukan dengan kata kata tetapi dengan sikap dan tingkah laku loe yang lemah lembut dan penuh pengertian yang loe tunjukkan itu telah membuat gue simpatik dan tertarik sehingga akhirnya gue bisa jatuh cinta sama loe" ujar Kayla memberitahu
Nadif pun hanya tersenyum
"jadi...?"Ujar kayla bertanya
"apanya..?" balik tanya Nadif
"tadi itu..?" ujar Kayla
"tadi apa?" mode lemot Nadif
Karna melihat ke lemotan Nadif membuat ia gemes dan berakhir Kayla mencubit pinggang Nadif hingga sang empu mengaduh
"ooo... cium maksud loe" setelah tersadar Nadif pun berucap
Kayla memberengut
"memangnya loe mengijinkan..?" ucap Nadif bertanya
Kayla Perlahan dengan bibir tersenyum Kayla menganggukkan kepala sebagai tanda mengijinkan Nadif menciumnya. Lalu perlahan Kayla memejamkan kedua matanya dan merekahkan bibirnya. Kayla pun menunggu Nadif
namun apa yang terjadi tidak sesuai ekspektasi ternyata nadif bukan mencium bibirnya melainkan mencium kedua pipinya. Dan hal itu membuat Kayla terperangah dan memandang lekat ke wajah Nadif.
"kenapa..?" ujar nadif bertanya
"kok loe.." ujar Kayla terhenti
"kok kenapa?" ujar nadif bertanya
"ah tidak.. Gue kira tadi loe mau mencium bibir gue" ujar Kayla malu
"belum saatnya itu gue lakukan, nanti setelah loe menjadi istri gue maka bersiap siaplah bibir loe akan habis kucium" ujar nadif tersenyum
"iiiiii... Apaan sih.." ujar Kayla memukul bahu Nadif
Begitu lah Nadif meski di beri kesempatan dan bahkan Kayla sendiri rela dan pasrah tetapi Nadif tak akan mau melakukan tindakkan yang berlebihan. Jika di ajak pun Nadif selalu berkata " belum saatnya". Bahkan saat Kayla sudah pasrah menyerahkan mahkotanya Saja nadif hanya tersenyum seraya menggeleng gelengkan kepalanya . Kemudian Nadif menyuruh Kayla untuk memakai pakaian nya kembali.
Bukan sekali dua kali Nadif mendapatkan kesempatan untuk merenggut kesucian Kayla namun tak sekalipun Nadif mau melakukannya.
Nadif selalu menguasai diri dan mengingatkan Kayla Kembali , padahal menurut cerita ketika di sekolah Nadif terkenal sebagai anak badung suka bikin onar dan berkelahi dan juga berbuat nakal yang lain. Bahkan Nadif juga berani melawan anak bupati Pasuruan. Hingga sang anak bupati takluk dan tunduk kepada nadif. Bahkan Kayla tau cerita sari tetangga Nadif jika Nadif dahulu juga suka mabuk mabukan serta ugal ugalan. Tetapi kini Kayla lihat jika Nadif berbeda 180 derajat , dia yang dulu terkenal nakal dan urakan sudah tak ada lagi di diri Nadif.
Mungkin benar apa yang di katakan pujangga kalau cinta mampu merubah segalanya. Tidak ada lagi sikap ganas dan kasar pada diri Nadif sebagaimana kabar mengenai dirinya masa Duduk di sekolah yang dia dengar.
Yang ada malah kebalikan nya , sikap yang lemah lembut dan penuh kasih dan hal itu membuat ia menjadi semakin terkagum dan cinta nya pada Nadif makin bertambah dalam.
"Kayla " jerit Bu Siti dari luar kamar Kayla yang memanggil Kayla
Kayla pun masih sama dia tak menyahuti ibunya namun dia kemudian bangkit dari ranjang menuju ke pintu untuk membuka pintu. Dan disana lah terlihat Bu Siti yang matanya melotot dengan wajah memerah menahan marah
"ngapain saja kamu di dalam, udah dari tadi ibu memanggil tak sekalipun kamu menyahut panggilan ibu" ujar Bu Siti emosi
Kayla pun tak menyahut yang dia lakukan hanya menghela napas panjang sembari menundukkan kepalanya seakan akan dia tak mau lagi beradu pandang dengan sang ibu.
dan hal itu membuat sang ibu bertambah emosi saja.
"Kayla ayok cepat keluar dan setelah itu makan . Ibu tahu kamu belum makan sedari tadi" ujar Bu Siti menyuruh Kayla
"Kayla belum lapar" ujar Kayla
"hanya karna lelaki miskin begitu saja kamu sampai mengurung diri di dalam kamar dan mogok makan. emang nya kalo kamu sakit dia peduli , bisa gak sih kamu gak menyiksa diri" ujar Bu Siti
"kayak gak ada lelaki lain saja, emang cuma dia lelaki di dunia ini, hanya seorang seniman saja kau sampai begini, ingat ya Kayla dia itu cuman seorang kuli panggul di pasar, paham kamu" ujar Bu siti Kembali
Kayla pun tak menyahut dia pikir percuma saja melawa toh dia tak akan menang melawan ibunya yang keras kepala. Percuma kalo ia debat dengan ibunya yang ada ujung ujung malah dirinya yang di salahkan mana mau ibu nya di salahkan.
Ibu nya yang memang materialistis tetap tak akan suka pada Nadif yang cuman seorang seniman miskin serta anak seorang kuli panggul di pasar. Jadi buat apa adu argumentasi dengan ibunya? Hanya akan buang buang waktu.
"Kayla cepat sana makan" ujar Bu Siti menyuruh
"ya" jawab Kayla
"ya udah buruan, jangan buat ibu kesal" ujar Bu Siti
Dengan menghela napas kayla pun keluar dari kamar menuju meja makan , dari pada nanti ibunya keluar tandu lagi nanti mending sekarang menurut itu yang lebih baik pikirnya.