NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Om Kekasihku

Terjerat Pesona Om Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Naik Kelas / Keluarga
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Sore harinya dokter sudah memperbolehkan Sulfi untuk pulang kerumah dan dokter meminta agar Sulfi banyak istirahat mengingat saat ini Sulfi sedang mengandung.

Sesampainya di rumah mereka mendengar kabar dari tetangga kalau orang tua Linda meninggal dunia.

"Innalilahi wa innailaihi Roji'un, Mas ayo kita kesana" ajak Sulfi.

Marshall menggelengkan kepalanya dan melarang istrinya untuk datang ke rumah Linda.

"Biar Mas saja yang datang, kamu dirumah saja" ujar Marshall yang tidak ingin terjadi sesuatu kepada istrinya.

Marshall lekas mengganti pakaiannya dan setelah itu ia pergi ke rumah Linda.

Walaupun Marshall tidak begitu mengenal dekat dengan Linda yang tak lain adalah istri dari keponakannya.

Marshall berpamitan kepada istrinya dan memintanya untuk istirahat dikamar.

Disaat akan masuk kedalam mobil, Marshall melihat Hatta yang malah dengan santainya membeli bakso

"Kamu tidak kerumah Linda?" tanya Marshall

"Buat apa aku kesana, biarkan Linda diurus oleh orang tuanya" jawab Hatta yang masih belum jika kedua orang tua Linda sudah meninggal dunia.

Marshall menghampiri Hatta dan mengatakan kalau orang tua Linda sudah meninggal dunia.

"J-jadi Papa sama Mama sekarang ada di rumah Linda.." Hatta langsung mengganti pakaiannya.

Marshall langsung melajukan mobilnya berangkat menuju ke rumah Linda.

Sesampainya di rumah Linda sudah banyak orang yang takziah dan Marshall melihat Linda yang menangis di depan jenazah kedua orang tuanya.

"Linda, om turut berduka cita. Semoga kedua orang tua Linda Husnul khatimah" ucap Marshall sambil memberikan amplop kepada Linda.

Linda menganggukkan kepalanya dan ia mengucapkan terima kasih kepada Marshall. Ia tidak menyangka jika Marshall akan datang ke rumahnya.

Marshall duduk bersama dengan tamu lainnya yang akan mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhirnya.

Tak lama kemudian Hatta datang dan ia melihat kedua orang tuanya yang sedang berada disamping Linda.

Linda yang melihat kedatangan Hatta langsung memeluknya dan ia meminta maaf karena sudah mengkhianatinya.

Hatta meminta Linda untuk menenangkan dirinya dan sekarang sudah waktunya untuk mengantarkan jenazah kedua orang tuanya ke pemakaman.

"Mama tolong jaga Linda, dia tidak bisa ikut dengan kondisi seperti ini" ucap Hatta.

Mama Hatta menganggukkan kepalanya dan segera mereka membawa kedua orang tua Linda ke peristirahatan terakhir.

Setelah selesai memakamkan jenazah kedua orang tua Linda. Marshall langsung pulang menuju ke rumahnya.

"Sayang, Mas sudah pulang" Marshall masuk ke dalam kamar dan melihat istrinya yang sedang tertidur pulas.

Marshall memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum nanti ia naik ke atas tempat tidur.

Sulfi mendengar suara guyuran air dan ia pun langsung bangkit untuk membuatkan kopi hangat.

Marshall yang sudah selesai mandi langsung keluar dengan menggunakan kimono handuknya. Ia sudah tidak melihat istrinya yang tadi masih ada di tempat tidur.

"Mas ini kopinya sudah aku siapkan" ucap Sulfi yang sudah berada di ruang makan.

Marshall menghampiri istrinya dan ia pun langsung memeluk tubuh Sulfi dari belakang.

"Sayang kenapa sudah bangun? Ayo istirahat lagi" ajak Marshall.

"Mas aku capek kalau tidur terus. Aku sudah tidak apa-apa" ucap Sulfi.

Kemudian Sulfi meminta suaminya untuk segera meminum kopi yang sudah ia buat.

"Orang tua Linda sakit apa Mas?" tanya Sulfi.

"Serangan jantung, mereka terkejut karena Linda sudah ditalak oleh Hatta karena anak yang dikandung Linda bukan anak Hatta" jawab Marshall.

Sulfi langsung memandang wajah suaminya dan ia tidak menyangka jika orang tua Linda meninggal seperti itu.

"Apakah kamu ingin kembali lagi ke Hatta?" tanya Marshall.

Sulfi melirik ke arah wajah suaminya dan langsung mencubit pinggangnya.

"Amit amit Mas, Apa Mas ingin aku kembali ke Mas Hatta?" tanya Sulfi yang kembali masuk ke kamar karena marah dengan suaminya yang bertanya seperti itu.

Marshall ikut masuk dan ia meminta maaf karena sudah membuat Sulfi marah.

"Sayang Mas hanya bercanda" ucap Marshall sambil memeluk tubuh istrinya yang sedang menangis.

"Itu bukan bercanda Mas, aku tidak suka jika Mas bicara seperti itu. Seperti aku ini hanya barang yang bisa dipermainkan" ucap Sulfi.

Marshall menghela nafas panjang dan ia kembali meminta maaf kepada istrinya.

"Maafkan Mas ya, Mas janji tidak akan berkata seperti itu lagi" ucap Marshall.

Sulfi menganggukkan kepalanya dan ia meminta suaminya untuk tidak berbicara seperti itu lagi.

"Sayang, nanti malam kita pulang ya. Mas besok ada meeting di kota B. Apakah kamu mau ikut?" tanya Marshall yang ingin mengajak istrinya.

"Iya Mas aku mau ikut" jawab Sulfi.

Marshall kembali mencium kening istrinya dan ia memintanya untuk kembali duduk di ruang makan.

Sementara itu di tempat lain dimana Orang tua Dhea yang baru saja datang ingin mengajaknya makan malam bersama dengan Tuan Herman.

"Nanti Malam Mama akan mengenalkan kamu dengan putra Tuan Herman yang sangat tampan" ucap Mama Dhea yang ingin menjodohkannya.

"Mama, ini bukan zaman Siti Nurbaya lagi. Aku tidak mau jika dijodohkan" ucap Dhea sambil mengerucutkan bibirnya.

Mama Dhea memintanya untuk datang dan melihat putra Tuan Herman.

"Baiklah Mamaku sayang, nanti Dhea ikut tapi Dhea nggak janji mau menerima perjodohan ini" Dhea langsung masuk kedalam kamarnya sambil memandang foto Yanuar yang ia taruh di atas meja belajarnya

Dhea menatap foto wajah tampan Yanuar yang ia sukai dari dulu.

"Yanuar apakah kamu tidak tahu jika aku sangat mencintaimu" gumam Dhea.

Dhea merasa sedih ketika setelah ini Yanuar akan belajar ke luar negeri.

Disaat sedang melamun tiba-tiba ponselnya berdering dan ia langsung mengangkatnya.

"Iya Andra, ada apa?" tanya Dhea.

"Nanti malam ada acara? Temani aku beli buku" jawab Andra yang ingin mengajak Dhea keluar.

Dhea mengatakan kalau nanti malam sudah ada janji dengan keluarganya yang akan malam bersama.

"Baiklah lain kali saja" ucap Andra yang langsung menutup ponselnya.

Dhea memutuskan untuk tidur sebentar sebelum nanti ia harus bersiap-siap pergi dengan kedua orang tuanya.

Jam menunjukkan pukul enam malam dimana Dhea dan kedua orang tuanya sudah berada di restoran.

Tuan Herman yang baru datang dan langsung meminta maaf karena terlambat.

"Tidak apa-apa Tuan Herman, kita juga baru saja datang" ucap Papa Dhe.

Tuan Herman langsung duduk dan tak berselang lama Putra Tuan Herman juga ikut menyusul.

Dhea membelalakkan matanya saat melihat Yanuar yang ternyata putra dari Tuan Herman.

Yanuar juga sama terkejutnya ketika melihat Dhea yang juga ada disini.

Tuan Herman memperkenalkan Yanuar kepada Papa dan Mama Dhea. Setelah itu Tuan Herman memperkenalkannya kepada Dhea.

Yanuar menganggukkan kepalanya dan berpura-pura tidak mengenal Dhea.

"Sebenarnya Papa mengajakmu kesini karena ingin menjodohkan kamu dengan Dhea." ucap Tuan Herman.

"T-tapi Pa, Yanuar masih ingin melanjutkan kuliah" ujar Yanuar yang tidak ingin menikah sebelum ia lulus kuliah.

Tuan Herman memperbolehkan Yanuar kuliah ke luar negeri asalkan menikah dulu dengan Dhea walaupun menikah siri terlebih dahulu.

Dhea melihat Yanuar yang sepertinya keberatan dengan keputusan Papanya.

"Apakah Dhe mau menikah dengan Putra Om?" tanya Tuan Herman.

Dhea yang mencintai Yanuar langsung menganggukkan kepalanya.

Yanuar tidak menyangka jika Dhea malah mau menerima perjodohan ini dan ia menatap sinis ke wajah Dhea.

Kemudian Tuan Yanuar mengajak mereka untuk segera menikmati makan malam.

1
Oktavia Nur
makasih Thor. lanjut lagi kak
my name is pho: iya kak
total 1 replies
Khoirunnisa Nisha
Luar biasa
my name is pho: terima kasih kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
Oktavia Nur
lanjut kak
my name is pho: iya kak
total 1 replies
Avrillio putra Satrya
ayo dong,mana kelanjutannya.jd penasaran
my name is pho: besok ya kak
🙏
total 1 replies
Avrillio putra Satrya
knp lama sekali,jd penasaran
my name is pho: sabar kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!