selingkuhan suamiku merampok semua hartaku dan papaku, suamiku berubah saat bertemu wanita iblis bernama Syifa, aku tidak menyangka perubahan sikap yang ditunjukkan oleh suamiku karena pengaruh guna-guna wanita iblis bernama Syifa itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rika ananda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Richard tinggal di rumah kontrakan
Richard mengetuk pintu kontrakan Syifa dengan gugup. Ia telah menunggu di depan pintu itu selama beberapa menit, merasa takut dan tak menentu. Ia tahu bahwa ia telah melakukan kesalahan besar, dan ia takut akan ditolak oleh Syifa.
Pintu terbuka, menampakkan wajah Syifa yang terlihat kaget dan tak menyenangkan. "Richard?" ujarnya, suaranya bergetar karena keheranan. "Kenapa kamu ada di sini?"
"Syifa, aku mohon ampun," kata Richard, suaranya bergetar karena ketakutan. "Aku tak tahu harus kemana lagi. Papa mengusirku dari rumah. Aku tak punya tempat tinggal lagi."
Syifa menatap Richard dengan tatapan yang dingin dan tanpa ampun. "Kau tahu konsekuensinya saat kau berselingkuh dari Alice," ujarnya, suaranya tegas dan datar, tanpa sedikitpun emosi. "Kau harus menanggung akibatnya sendiri."
"Aku tahu, Syifa," kata Richard, suaranya bergetar karena kesedihan. "Aku sangat menyesal. Aku sangat mencintai Alice. Aku tak ingin melukai hatinya. Aku hanya tergoda oleh mu."
"Tergoda?" Syifa menertawai kata-kata Richard itu. "Kau berani mengatakan itu padaku? Kau yang mendekatiku terlebih dahulu. Kau yang mengajakku berselingkuh. Kau yang menjanjikan aku segala sesuatu."
"Aku salah, Syifa," kata Richard, suaranya bergetar karena penyesalan. "Aku minta maaf. Aku mohon ampun. Aku tak tahu harus kemana lagi. Aku tak punya tempat tinggal lagi. Aku mohon kau menerimaku di kontrakanmu."
Syifa menatap Richard dengan tatapan yang penuh kebencian. "Kau berani meminta itu padaku?" ujarnya, suaranya bergetar karena kemarahan. "Kau telah menghancurkan hidupku! Kau telah merusak reputasiku! Kau telah melukai hati Alice! Kau berani meminta aku menerimamu di kontrakanku?"
Richard terdiam sejenak, merasakan rasa sakit yang mendalam di hatinya. Ia tahu bahwa ia telah melakukan kesalahan besar. Ia tahu bahwa ia tak berhak meminta apapun dari Syifa.
"Aku tahu, Syifa," kata Richard, suaranya bergetar karena penyesalan. "Aku minta maaf. Aku mohon ampun. Aku akan menanggung akibatnya sendiri."
Richard berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Syifa yang terpaku di tempatnya. Ia tak tahu harus kemana lagi. Ia tak punya tempat tinggal lagi. Ia telah menghancurkan segalanya.
Richard berjalan di jalanan sepi, merasa kehilangan dan kecewa. Ia tak menyangka bahwa Syifa, wanita yang ia puja dan ia berikan segalanya, akan menolak membantunya di saat ia terpuruk.
Ia teringat saat-saat ia bersama Syifa, saat-saat ia memberikan segala sesuatu pada Syifa, saat-saat ia merasa bahagia bersama Syifa. Namun, semua itu hanya lah mimpi yang telah hancur.
Richard menatap kontrakan Syifa dari kejauhan, merasakan rasa sakit yang mendalam di hatinya. Ia tak percaya bahwa Syifa bisa sekejam itu. Ia tak percaya bahwa Syifa bisa menolak membantunya di saat ia terpuruk.
Richard benar-benar kecewa pada Syifa. Ia merasa terkhianati. Ia merasa dibohongi. Ia merasa diperlakukan dengan kejam.
Richard bertekad untuk tidak pernah lagi mendekati Syifa. Ia akan mencoba untuk melupakan Syifa. Ia akan mencoba untuk menemukan kebahagiaan yang telah lama hilang.
Richard melangkah pergi dengan langkah yang pasti, meninggalkan kontrakan Syifa yang telah menghancurkan hatinya. Ia tak tahu harus kemana lagi. Ia tak punya tempat tinggal lagi. Ia telah menghancurkan segalanya.
Richard menatap langit malam yang gelap, merasakan rasa sakit yang mendalam di hatinya. Ia merasa sepi dan tak berdaya. Ia merasa kehilangan segalanya.
Namun, di dalam hatinya, Richard masih berharap. Ia berharap bahwa ia masih bisa menemukan kebahagiaan yang telah lama hilang. Ia berharap bahwa ia masih bisa memperbaiki segalanya.
Richard melangkah pergi dengan langkah yang pasti, mencari seberkas cahaya di tengah kegelapan. Ia akan mencoba untuk memulai hidup baru, hidup yang bebas dari kesalahan dan penyesalan.
Richard berjalan di jalanan, matahari sore menghangatkan tubuhnya yang lelah. Di dalam tas selempangnya, tersimpan sedikit uang yang ia simpan rahasia dari ayahnya. Uang itu adalah satu-satunya harapannya untuk menemukan tempat berteduh.
Ia mengingat kata-kata Syifa yang menusuk hatinya, mengingat kecewaannya yang mendalam. Namun, ia tak mau terpuruk lebih lama. Ia harus kuat. Ia harus mencari jalan keluar dari situasi sulit ini.
Richard memasuki beberapa kantor perantara sewa kontrakan, menanyakan ketersediaan tempat tinggal yang sesuai dengan uang yang dimilikinya. Beberapa tempat terlalu mahal, beberapa lagi terlalu kumuh dan tak layak huni.
Kecemasan dan ketakutan menyerang Richard. Uang yang dimilikinya terbatas, dan waktu semakin mepet. Malam akan segera tiba, dan ia masih belum menemukan tempat untuk beristirahat.
Namun, Richard tak mau menyerah. Ia terus berjalan, terus mencari. Ia berdoa agar ia bisa menemukan tempat tinggal yang layak dan aman.
Akhirnya, setelah berjam-jam berjalan, Richard menemukan sebuah kontrakan kecil yang cukup terjangkau di pinggiran kota. Kontrakannya sederhana, namun bersih dan terlihat aman.
Richard langsung menghubungi pemilik kontrakan dan segera menyepakati harga sewa. Ia merasa lega dan bersyukur. Ia akhirnya menemukan tempat untuk berteduh.
Dengan langkah yang lebih ringan, Richard membawa tas selempangnya menuju kontrakan barunya. Ia menaruh tasnya di lantai, lalu duduk di kursi sederhana yang ada di ruangan itu. Ia merasa lelah, namun juga merasa tentram. Ia akhirnya mempunyai tempat untuk beristirahat. Ia akan mulai hidup baru di tempat ini, hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Ia akan melupakan masa lalunya yang menyakitkan karena melukai hati istrinya dan telah mengecewakan ayahnya dan ia akan fokus pada masa depannya.
Dia akan berubah, dan dia berharap Alice mau menemuinya dan meminta dia kembali.
Walaupun itu tidak mungkin, inilah karma yang harus diterimanya, bahkan Syifa selingkuhannya pun menjauhinya saat sekarang dia tidak punya apa-apa