Dewasa 🌶
Hasha, putri bungsu keluarga Drake dijebak oleh temannya sendiri. Ia hampir diperkosa oleh laki-laki hidung belang. Namun malam itu, seorang pria dari masa lalunya tiba-tiba muncul menyelamatkannya dari laki-laki hidung belang tersebut.
Namun seperti kata pepatah, lolos dari lubang buaya, masuk ke lubang singa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata temannya abang Flynn ...
"Dedek, tuh abang Zayn kamu udah balik Indo, duduk sebelah kamu lagi. Seneng nggak?"
Flynn menggoda adiknya. Dia dan Wonho saling berpandangan kemudian tertawa. Tentu mereka tahu bagaimana tergila-gilanya Hasha sama Zayn dulu. Hasha selalu caper sama sahabat mereka yang itu. Bahkan dari SMP. Hasha remaja selalu mengekor Zayn kemana-mana.
Hasha melotot pada abangnya. Dia malu sekali. Padahal itu kan dulu, cerita lama. Sekarang nggak gitu lagi. Hasha tahu diri dan nggak pengen dekat-dekat lagi sama laki-laki kejam itu.
"Kenapa cemberut?" untuk pertama kalinya Zayn buka suara, setelah dari tadi cuek duduk di sebelahnya.
"Cemberut apaan? Dia baper dan gugup kali karena babang Zayn-nya lagi duduk dekat dia. Ahahaha ..." Flynn tak berhenti-berhenti menggoda sang adik.
Hasha sungguh ingin melempar abangnya sekarang dengan apa saja yang ada di depan matanya. Dia sangat malu. Rasanya ingin pulang saja. Jantungnya terus berdebar kencang dan tangannya berkeringat dingin. Rasa malu, gugup dan takut menyatu dalam dirinya. Tapi gadis itu terus berpura-pura tenang di sebelah Zayn.
"Dek, kok nggak dipeluk abang Zayn-nya? Bukannya tadi dedek bilang pengen meluk erat calon masa depan kamu ya?"
Flynn masih tidak berhenti menggoda.
"Abang kampret! Kapan Hasha ngomong gitu? Jangan fitnah ya." Hasha berdiri dan menatap abangnya sambil berkacak pinggang. Semua orang kini menertawainya. Ekspresi marahnya begitu menggemaskan.
"Yakin nggak pengen aku peluk?" Zayn menambahkan. Walau cara bicaranya datar, namun mampu membuat bulu kuduk Hasha bergidik ngeri.
"Nggak!" sahutnya langsung. Semua orang tertawa lagi. Lalu Flynn dan yang lain kembali fokus ke hape masing-masing, melanjutkan games mereka yang sempat terhenti tadi.
"Duduk," titah Zayn dengan suara pelan tanpa menatap Hasha.
Gadis itu pun berniat menjauhi Zayn dan duduk di sebelah kakaknya, namun tangan Zayn menahannya.
"Mau kemana?"
"Du ... Duduk,"
"Duduk di sini." Hasha ingin menolak, namun tatapan Zayn yang tajam membuatnya berubah menjadi seorang penurut dan ia kembali duduk di tempat yang tadi, di sebelah lelaki itu.
Keheningan menyelimuti keduanya. Hanya ada suara teman-teman abangnya yang sibuk bermain. Dan yang perempuan di sana sibuk bergosip. Hanya Hasha dan laki-laki disampingnya saja yang tidak melakukan apa-apa. Hanya diam-diaman.
Apakah dia ingat kejadian malam itu?
Hasha kembali bertanya-tanya. Tapi dari sikapnya, tampaknya Zayn lupa. Kalau pun ingat, mungkin dia ingat telah berhubungan badan dengan wanita lain. Bukan dirinya. Hasha berharap seperti itu.
"Kenapa waktu itu tidak ikut mengantarku ke bandara?" pertanyaan tersebut sontak membuat Hasha menoleh ke samping.
"Maksud bang Zayn?" Ia bingung apa maksud laki-laki itu.
"Lupakan. Bagaimana kabarmu?"
Aneh. Laki-laki aneh. Zayn adalah laki-laki paling aneh di antara semua laki-laki yang dia kenal. Selain irit bicara, ngomong pun sering nggak jelas. Tapi kadang senang menggodanya dan bikin dia baper. Kalau nggak gitu, nggak akan ada dirinya yang pernah tergila-gila pada laki-laki ini dulu.
"Baik,"
"Tidak ingin menanyakan kabarku?" Hasha menggaruk kepalanya sembari tersenyum kikuk. Tuhkan aneh.
"Zayn, aku balik duluan. Ada kesibukan lain. Dedek, kamu di sini dulu sama temen-temen abang." Hasha ikut berdiri.
"Hasha ikut abang, anterin aku pulang."
"Nggak bisa Hasha, abang ada urusan penting. Kamu di anterin sama abang Zayn aja, bisa kan Zayn?"
"Mm." Zayn mengangguk.
"Nggak bang. Hasha pengennya pulang sama abang." rengek Hasha.
"Jangan manja. Lagian kan dulu kamu emang biasa di anterin pulang sama babang Zayn kamu." Flynn pun mendekati Hasha, mengecup keningnya singkat lalu berbalik pergi.
Hasha ingin ikut abangnya namun Zayn meraih pergelangan tangannya, menahannya untuk pergi.
"Aku yang akan mengantarmu pulang." ucap Zayn. Hasha hanya bisa pasrah.
Satu persatu teman-teman Zayn pergi. Juga ketiga perempuan yang sebenarnya Zayn tidak kenal siapa mereka itu. Entah pernah sekelas atau tidak dulu, dia tidak peduli.
Kini tersisa dirinya dan gadis di sampingnya, Hasha. Adik dari sahabatnya. Perempuan yang pernah menyatakan perasaan padanya dulu tapi dia tolak.
Sudut bibir Zayn terangkat karena sejak tadi Hasha sangat tegang duduk di sampingnya.
"Ayo, aku anterin kamu pulang." ucap pria itu berdiri. Ia pun menarik tangan Hasha keluar rumah.
Mereka memasuki mobil mewah milik Zayn. Dan Zayn membantu Hasha memakaikan seatbelt. Hasha menahan napas.
"Jangan tegang, aku belum ada niat makan kamu sekarang."
Hasha melotot. Ekspresi Zayn sangat datar ketika mengatakan kalimat tersebut. Padahal Hasha sudah amat sangat tegang. Tapi sekali lagi itu Zayn. Laki-laki paling kejam yang pernah dia lihat.
"Kau sudah punya pacar?" tanya pria itu kemudian. Jelas itu pertanyaan yang mengejutkan bagi Hasha.
"S ... Sudah," sahut Hasha bohong.
Entah kenapa dia harus berbohong. Ingin meralat tapi sudah terlanjur. Jadi biarkan saja. Lagian laki-laki beringas seperti Zayn pasti tidak peduli dia ada pacar atau tidak.
Kalau tadi Hasha jawab tidak, mungkin saja kan lelaki itu menertawai dan mengatainya gadis cantik tapi nggak laku. Jadi jawaban bohongnya ada benarnya juga. Agar tidak dipermalukan oleh laki-laki tampan ini.
Zayn menatap Hasha lama. Ekspresinya tak terbaca.
"Siapa nama pacarmu?" Hasha sama sekali tidak mengira Zayn akan menanyakan nama pacarnya. Otaknya berputar dengan cepat.
"Gi ... Gian." terpaksa ia menyebut nama anak bos pemilik toko bunga tempatnya bekerja. Laki-laki tampan yang di sukai rata-rata teman kerjanya. Tapi kalau dibandingkan dengan Zayn, ketampanan Gian tidak seberapa.
"Sudah berapa lama kalian pacaran?" Hasha memutar otak lagi.
"Mm, dua tahun." bagus Hasha, bagus. Mengarang indah.
"Sudah pernah melakukannya?" Hasha menyamping menatap Zayn. Belum mengerti kemana arah pembicaraan pria itu sekarang.
"Melakukan apa?" ia bertanya polos menatap Zayn. Pria itu balas menatapnya.
"Adegan dewasa. Kalau kau tidak mengerti juga, aku akan mengatakan dengan lebih jelas."
Zayn menatap Hasha lekat.
"Apa kau pernah tidur dengan pacarmu? Miliknya sudah pernah masuk ke dalammu?"
Mata Hasha sukses membulat lebar. Wajahnya merona seperti tomat. Pertanyaan Zayn di luar dugaan. Pertanyaan macam apa itu? Lelaki ini bahkan terus menatapnya seolah menunggu sebuah jawaban keluar dari mulutnya.
Hasha jadi bingung harus jawab bagaimana. Kan yang mengambil keperawanannya adalah pria itu sendiri. Ah iya. Zayn kan pasti tidak ingat apa-apa kalau dirinya sudah menidurinya semalam.
"Mm. Aku sudah pernah tidur dengan pacarku." ia melanjutkan kebohongannya. Biar deh. Dia tidak peduli Zayn akan memandangnya perempuan gampangan, kan dia sudah tidak mengharapkan laki-laki itu lagi.
"Benarkah?" suara rendah Zayn terdengar seksi. Tatapannya tak beralih sedetikpun dari Hasha.
Hasha mengangguk lagi. Lalu Zayn mencondongkan badan ke depan dan berbisik di telinganya.
"Tapi dalam ingatanku malam itu kau masih perawan. Dan pria pertama yang menyingkirkan penghalang itu adalah diriku, pembohong kecil." bisik Zayn serak. Lalu dengan lancangnya memberikan gigitan kecil di telinga Hasha, menggodanya.
Hasha refleks mendorong kuat tubuh Zayn. Menatap lelaki tersebut dengan mata bulatnya yang besar. Ternyata Zayn ingat. Lelaki itu sudah mempermainkannya dari tadi.
Zayn menyeringai, kemudian menghidupkan mesin mobil dan melajukan kendaraan beroda dua tersebut meninggalkan halaman rumahnya.
tinggal nunggu Babang Flyinn sm Prisa nih di tunggu,dan gimana si Nita setelah tau jika Hasha Putri dari konglomerat
punya ide utk ngerjain si Nita..setelah Hasha kembai bekerja di Toko Bunganya Prisa,Coba yg antar jemput Hasha Bang Flynn ato Bang Huso..trs mereka terlihat mesra dan di lihat sm si Nita...trs Si Nita diem² ngambil Poto kakak beradik itu dan di laporkan sm Gian..dan menjelek²an Hasha seru deh kayaknya...padahal yg sm Hasha itu Kakaknya jelaslah Gian tau🙏😅