KAK, KUBALASKAN DENDAMMU

Cuaca yang semula cerah tiba-tiba saja menjadi gelap dengan guntur dan kilat saling bersautan dilangit.

Pemandangan ini membuat semua orang berlarian masuk kedalam rumah, meninggalkan semua hal yang mereka kerjakan diluar.

Ada apa ini? apakah dewa sedang murka?

Kepanikan yang dirasakan oleh warga tak membuat hati seorang pria dengan jubah naga gelisah.

Dia justru merasa sangat senang, karena dalam cuaca yang dingin ektrim seperti ini, kondisi adik tirinya akan berada dalam titik terendah.

Sayangnya, kali ini dia tak bisa lagi bertindak gegabah dengan mengirimkan pembunuh bayaran kesana setelah aksinya yang terakhir kali hampir terungkap.

“Aku sungguh ingin sekali melihat bagaimana kesakitan yang dia terima dalam kondisi seperti ini. Pasti sangat memuaskan”, gumannya senang.

Membayangkan Raja Dexter tersiksa oleh racun dalam tubuhnya yang seolah menarik paksa semua tulang kakinya, membuat senyum diwajah kaisar Emerald semakin lebar.

Seandainya bisa, dia ingin menyaksikkan penderitaan adik tirinya itu secara langsung, namun apalah daya, tugas negara masih menantinya.

Sementara itu di istana Benedict, seorang prajurit segera masuk dan menghadap Raja Dexter dengan wajah tegang.

“Akan turun hujan Yang Mulia dan diperkirakan suhu udara selanjutnya akan lebih dingin dari biasanya”, ucapnya melapor.

Gelapnya langit dan udara yang sangat basah, lain dari biasanya membuat semua orang yang mengetahui rahasia Raja Dexter menjadi panik.

Penjagaan di kediaman utama pun kembali diperketat dan tak ada yang diijinkan masuk atau keluar dari dalam kediaman tanpa perintah dari Raja Dexter.

Pada saat-saat ini, dimasa lalu, begitu suhu turun, bagian bawah tubuhnya akan bereaksi meski hujan belum turun.

Namun, saat ini, bukan hanya tak merasakan nyeri, bahkan bagian tubuh bawahnya tak terasa kebas seperti biasanya, semua terasa normal.

Bahkan jari-jari kakinya yang sudah mulai bisa digerakkan juga tak merasakan apapun sehingga raut wajah yang semula tegang kini telah kembali rileks.

“Ada sang Putri disini jadi aku tak perlu takut”, batinnya tenang.

Mengingat jika Catharine bisa membuat kakinya kembali bisa digerakkan meski masih terbatas sudah membuat Raja Dexter mempercayai kemampuan istrinya itu dalam menyembuhkan penyakitnya.

Catharine yang menyadari jika kondisi seperti ini sangat riskan pun segera membawa Raja Dexter kedalam ruang pribadinya karena dia merasa jika hawa dingin yang perlahan turun ke bumi tak biasa sehingga diapun melakukan pencegahan lebih awal.

Didalam ruang pribadi, catharine pun kembali melakukan akupuntur sambil memberikan beberapa pijatan dikaki menggunakan ramuan yang telah dibuatnya.

Tak lupa dia juga menggunakan obat yang harus diminum oleh Raja Dexter sebelum dia berendam dalam cairan obat yang telah dia buat.

Dari hasil analisisnya, tak sampai tiga bulan, Raja Dexter sudah bisa berjalan seperti semula dan hal itu membuatnya semua orang yang mengetahui mengenai penyakit pemilik istana Benedict merasa senang.

****

Di desa Widen,

Beberapa kali petir menyambar penginapan yang Catharine tempati, membuat kedua mata wanita muda tersebut terbuka secara berlahan.

“Selamat datang nak. Berkat Dewa, kamu bisa kembali lagi kesini”, ucap Opa senang.

Setelah tidur beberapa waktu, Catharine yang telah meminum racun mati suri pada akhirnya terbangun dari tidurnya, semua tak luput dari usaha sang Opa untuk mengembalikan seluruh jiwa Catharine ketubuhnya.

Saat ini, Catharine masih belum bisa berbicara dan masih sedikit linglung, hanya memantap ketiga lelaki didepannya dengan wajah bingung.

Semua orang pun satu persatu memperkenalkan diri, mereka juga mengatakan kenapa dia bisa berada disini.

“Jadi, adik kembarku yang membawaku kesini”, ucapnya lemah.

“Ya, Cathalina yang menyuruh kami membawamu dan menemanimu disini sementara dia menggantikan posisimu di istana Benedict”, ujar Deon menjelaskan.

Mendengar jika sang adik menggantikan posisinya di istana Benedict, jejak keterkejutan terlihat jelas diwajah Catharine sebelum rasa ketakutan yang dalam perlahan muncul.

“Tidak! kalian harus segera membawanya keluar dari sana. Disana sangat berbahaya!”, ujar Catharine sambil menangis.

Dia sangat tahu siapa itu Raja Dexter dan apa tujuan kaisar mengeluarkan dekrit pernikahan untuk mereka.

Catharine tak ingin, adik kembar yang bahkan belum pernah dia temui mendapatkan masalah disana.

“Tenanglah, Catty aman dan dia bisa mengatasi semuanya”, ujar Deon sambi membantu Catharine untuk kembali tertidur setelah dia bangun karena emosi.

“Catty bukanlah gadis yang lemah. Selain kuat, dia juga sangat pintar jadi kamu tak perlu khawatir. Sekarang, kamu hanya perlu menyembuhkan diri sehingga bisa keluar dari desa ini dan bertemu dengannya”, ucapan Deon mampu membuat hati Catharine merasa tenang dan diapun bertekad untuk segera sembuh agar bisa bertemu dengan adiknya dan menyelesaikan semua hal yang belum terselesaikan disana.

***

Kabar kemalangan yang menimpa kelurga Wilson terus bergulir dan menjadi tranding utama di ibukota.

Semua orang membicarakannya di jalanan, di restoran dan disetiap tempat dimana orang berkumpul.

Setiap orang memiliki pendapat masing-masing dan mereka pun terus memantaunya guna mendapatkan berita panas terbaru dari perseteruan dimana Raja Dexter juga ikut terseret didalamnya.

Dimana kabar jika Raja Dexter melindungi Catharine dengan memberikan pernyataan resmi bahwa siapapun yang menyinggung sang Putri maka akan langsung berhadapan dengan istana Benedict.

Pernyataan keras tersebut menyebabkan sedikit keributan di ibukota hingga menjadi diskusi didalam istana.

Kaisar Emerald tak mengira jika Raja Dexter akan memiliki hubungan yang dalam dengan Putri jelek dan bodoh ini.

Apa yang membuat kebencian dalam hatinya menghilang?

Semakin dalam memikirkan, kerutan di kening kaisar Emerald semakin dalam dan wajahnya menjadi sedikit jelak, membuat para menteri tak lagi berani bersuara.

Para pendukung Raja Dexter diam-diam tersenyum puas dalam hati begitu mengetahui jika pernikahan Raja Perang tersebut berjalan harmonis.

Apalagi mereka mendapatkan kabar jika saat ini Catharine telah memegang token pasukan Wilson, hal ini menjadi semakin jelas kedepannya.

Tak perduli bagaimana buruknya wajah Catharine dan bodohnya dia, selama token tersebut ditangannya, sebagai istri yang tak mengerti seluk beluk militer  maka token tersebut lambat laun pasti akan jatuh ketangan Raja Dexter, sebuah keuntungan yang sangat besar.

Apa yang para pendukung Raja Dexter ini pikirkan tampaknya juga telah menyentuh pikiran para pendukung Kaisar Emerald dan sang penguasa sendiri.

Mereka sama sekali tak menyangka jika Jenderal Besar Betrand selama ini ternyata tidak memiliki token pasukan Wilson.

Pantas saja, lelaki itu tak bisa memerintahkan pasukan Wilson untuk pergi berperang sehingga kaisar pun terus memerintahkan Raja Dexter untuk pergi.

Alasan yang dipergunakan oleh Jenderal Besar Betrand adalah bawah banyak anggota pasukan Wilson yang mundur begitu mertuanya meninggal dunia sehingga kekuatan pasukan Wilson tak setangguh sebelumnya.

Hal itu jugalah yang membuat kaisar Emerald menikahkan Raja Dexter dengan Catharine, selain jelek dan bodoh, dia juga tak perlu risau karena pasukan Wilson sudah tak sekuat dulu sehingga kestabilan negara tak terganggu, selama sang adik masih bisa dia kendalikan.

Sekarang, pertikaian yang terjadi antara Marquess Betrand dengan putri sulungnya itu membuka semua hal yang selama ini dirahasiakan.

“Yang Mulia, jika pasukan Wilson tak berada didalam genggaman Marquess Betrand, bukankah gelar Jenderal Besar tak layak untuknya”, ucap salah satu menteri dengan ekpressi tajam.

Ucapan salah satu menteri tersebut membuat suasana menjadi gaduh, semua orang tampak mengeluarkan pendapat mereka masing-masing.

Dikursi kebesarannya, Kaisar Emerald menyaksikkan perdebatan yang ada sambil mengetuk-ngetukkan jemarinya di lengan kursi sambil berpikir keras.

“Kurasa, aku harus meminta permaisuri mengundang Putri Benedict ini keistana. Akan aku lihat langsung bagaimana dia sebelum aku membuat keputusan besar”, batin kaisar bermonolog.

Mungkin dia sempat kecolongan karena tak pernah bertemu langsung dengan Catharine sebelum mengeluarkan dekrit pernikahan untuk adiknya.

Sekarang, sebelum semuanya berkembang terlalu jauh, dia tak ingin kembali kecolongan yang akan membahayakan tahtanya.

Jika dia bisa dijadikan pion untuk keuntungannya maka akan dipertahankan. Tapi jika sebaliknya, maka dia harus segera menyingkirkannya.