Lengkap sudah,kesedihan dan sakit hati yang Laura rasakan.
Baru saja ditinggalkan oleh ayahnya,ia harus kembali merasakan sakit hati karena
kekasih yang sebentar lagi akan menjadi suaminya,ternyata berkhianat dengan seseorang yang tidak pernah ia sangka.
Seperti apa kelanjutan kisah Laura,yuukkk baca kisahnya hanya di novel ini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
"Rangga...hari ini saya pulang cepat yaa,tolong kamu handle sisa nya."Ucap Arya.
"Baik pak."Jawab Rangga.
Arya dan juga Rangga,berjalan bersama,keluar dari ruang kerja miliknya.
"Hubungi saya jika ada hal yang urgent,Ga".
"Siap pak."Jawab Rangga lagi.
Hari ini Arya memilih untuk pulang lebih cepat dari kantornya,karena ia ingin bertemu dengan Laura.
Ia ingin melihat keadaan Laura dan juga memastikan,apakah Laura baik-baik saja atau tidak.
Sebenarnya ia tidak perlu khawatir lagi,karena sudah ada bi Sarti yang menemani Laura,tapi tetap saja,dirinya ingin melihat langsung kondisi Laura saat ini.
...****************...
"Kamu ngapain kesini lagi?,saya kan udah bilang,Laura gak ada dirumah ini".
"Mendingan kamu pergi aja,Dika."Ibu tiri Laura menutup kembali pintu rumahnya,dengan gerakan cepat,tangan Dika langsung menahan pintu tersebut.
Sehingga ibu tiri Laura tidak bisa menutup pintu rumahnya.
"Saya tau,Laura tidak ada dirumah bu,tapi pasti ibu tau,Laura ada dimana,kan?".
"Tolong kasih tau saya bu,sulit menghubungi Laura karena dia sudah memblokir nomor saya."Ucap Dika lagi.
"Itu bukan urusan saya,Dika".
"Kamu pergi sekarang,atau saya berteriak maling."Ucap ibu tiri Laura.
"Ibu teriak maling,saya sebarkan video asusila kita berdua,biar hancur sekalian kita semua,Laura juga pasti akan hancur,karena orang-orang tau siapa ibu,bagi Laura."Ancam Dika.
"Video?,video apa?,jadi selama ini kamu merekam semua aktifitas kita diatas kasur?".
"Brengsek kamu Dika!"Ucap ibu tiri Laura,mukanya merah padam karena menahan emosi.
"Sebaiknya ibu mengalah saja,ibu menikah dengan saya,dan masalah ini selesai".
"Apa sebenarnya tujuan kamu,memaksa untuk menikah dengan saya?,kamu mau menumpang hidup dirumah ini?!".
"Salah satu nya itu,tapi itu hanya alasan yang kesekian,yang paling utama adalah,saya tidak ingin jadi seperti ini".
"Laura lepas dari genggaman saya,dan ibu pun lepas dari genggaman saya,kita sudah melakukan dosa zina bu,dan kita harus bertaubat,dengan cara meresmikan hubungan kita,menjadi sebuah ikatan yang halal".
"Saya pernah bilang kan sama ibu,kalo saya sudah candu dengan ibu."Ucap Dika lagi.
"Jadi,tidak semudah itu,ibu ingin mengakhiri segalanya dengan saya".
Usai mengatakan hal tersebut,Dika langsung pergi begitu saja dari rumah Laura.
Ibu tiri Laura masih terpaku sambil memegang pintu rumahnya.
...****************...
"Den Arya...silahkan masuk."Ucap bi Sarti.
"Laura kemana bi?,dia ada,kan?"Tanya Arya,sambil melihat-lihat.
"Ada den,baru aja masuk ke dalam kamarnya,den Arya duduk saja dulu,biar bibi panggilkan".
Arya berjalan ke arah ruang televisi dan duduk disana,sementara bi Sarti,memanggil Laura di dalam kamarnya.
"Laura...maaf ya aku ganggu kamu."Arya langsung berdiri,saat Laura sudah berada dihadapannya.
"Gak papa kok,aku juga lagi gak ngapa-ngapain di kamar,ayo duduk lagi".
Keduanya duduk bersama di ruang televisi,beberapa saat kemudian,bi Sarti datang dan meletakkan 2 gelas minuman berserta cemilannya ke atas meja.
Laura dan Arya,sama-sama tersenyum ke arah bi Sarti.
"Gimana disini,apa kamu betah?".
"Alhamdulillah aku nyaman,oiya,kalo aku bayar biaya sewa,berapa yaa perbulannya?".
"Atau pertahun?"Tanya Laura.
"Kenapa mau bayar,kamu boleh tinggal di apartemen ini sesuka hati kamu,Laura."Jawab Arya.
"Gak ah,aku gak enak Ar,,,lagian aku gak susah-susah banget kok,sampe gak bisa bayar biaya sewa nya."Balas Laura.
"Kalo gitu kamu bayar dengan hal yang lain aja."Balas Arya juga.
"Hal lain???,hal apa?"Laura merasa heran dengan Arya dan tidak mengerti dengan maksud ucapan dari Arya.
"Kamu bisa membayarkan dengan cara,jadi istri aku,mungkin."Balas Arya lagi.
"Jangan bercanda deh Ar."Laura memukul lengan sebelah kanan Arya.
Laura mengira,jika Arya hanya bercanda untuk menghibur hatinya.
"Aku gak bercanda Laura,aku serius,kalo kamu bersedia,kita bisa langsung mengurus semuanya mulai besok".
"Gak mungkin,palingan kamu bercanda aja,kan?,aku udah gak papa Ar,aku udah berusaha untuk ikhlas dan juga berdamai sama keadaan ini".
"Jadi kamu gak perlu menghibur aku lagi."Ucap Laura.
"Laura...aku gak lagi menghibur kamu,aku lagi ngomong serius sama kamu".
"Aku mau melamar kamu menjadi istri aku."Ucap Arya lagi.
"Tapi kamu gak tau aku orangnya seperti apa,Ar?,kamu gak tau,aku baik apa gak,kamu gak tau tentang aku".
"Aku aja yang berpacaran lama sama Dika,ternyata aku belum benar-benar mengenal dia,gimana dengan kamu,yang baru aja bertemu lagi sama aku."Jawab Laura sendu.
Ia kembali teringat,pertama kali dirinya bertemu dengan Dika,kemudian memutuskan untuk menjalin kasih,dan bertahan bersama sampai 4 tahun lebih.
"Aku percaya sama kata hati aku,Laura,kamu wanita yang baik".
"Aku percaya itu,aku gak bermaksud untuk memanfaatkan situasi ini,dari dulu aku berusaha mencari tau kamu,setelah aku tau,dan bertemu kamu".
"Eh ternyata kamu sudah memiliki kekasih,dan sebentar lagi kamu akan menikah".
"Aku tau,aku gak ada harapan lagi,saat kamu datang ke kantor,dan mengantarkan undangan pernikahan kamu secara pribadi".
"Tapi sekarang,keadaannya berbeda,mungkin kamu memang di takdirkan untuk aku Laura,kita di pertemukan kembali di waktu yang sangat tepat."Ucap Arya.
Laura terharu mendengar ucapan yang keluar dari mulut Arya,lamunannya membuat dirinya mengingat kembali sosok mendiang ayahnya yang sudah tiada.
Ayah Laura sama seperti Arya,sikapnya hangat dan juga membuat seseorang merasa tenang berada di dekatnya.
Sama seperti yang Laura rasakan saat ini dengan Arya.
"Apa tidak terlalu cepat,Ar?"Tanya Laura lagi.
"Bagi kamu mungkin terlalu cepat,tapi bagi aku tidak,karena aku nunggu moment ini belasan tahun Laura."Jawab Arya.
Mata Laura berkaca-kaca,ia semakin terharu di buat oleh Arya.
Ia tidak mengira,Arya selama ini menaruh hati kepadanya,sejak mereka masih sama-sama bersekolah di SMA.
Bahkan sampai saat ini,Arya masih menyimpan rapih rasa nya untuk Laura.
Laura tidak tau harus berkata apa,lidahnya terasa kelu untuk menjawab.
Hati nya merasa ragu,ia takut jika Arya pun akan melakukan hal yang sama seperti Dika,apalagi Arya sangat tampan,ia juga sangat kaya,dan juga seorang CEO yang terkenal.
Laura merasa trauma dengan hubungan karena pengkhianatan Dika dan juga sang ibu tiri.
Arya bisa melihat kegelisahan di raut wajah Laura,Arya yakin jika Laura,memiliki rasa khawatir terhadapnya.
"Ra...kalo kamu belum bisa jawab sekarang,aku gak masalah,belasan tahun aku bisa nunggu kamu".
"Kalo aku masih harus nunggu lagi,aku gak masalah,gak usah dipikirin dan dijadikan beban,ucapan aku yang tadi yaa."Ucap Arya.
Laura hanya membalas Arya dengan senyuman,hatinya masih gamang...
sepertinya ibu tiri laura pergi dr rumah itu, dan laura menyendiri dlm kesunyian rumah itu,,,
moga aja arya datang dan menolong laura