Di permainkan takdir untuk di nikahi hanya satu malam bahkan tanpa di sentuh demi masa depan adiknya membuat Nadira harus bisa menerima semuanya.
Tapi apa pernikahan itu akan benar benar berakhir ? atau cinta itu mulai hadir saat pernikahan itu sudah terputus ?
Kemana takdir akan membawa Nadira nanti dan apa yang akan Nadira hadapi kedepannya ? ikuti kisah Nadira dalam menjemput takdirnya dan cinta dalam hidupnya.
Pantengin ya cerita receh R-kha yang baru dan jangan lupa jadikan R-kha author favorit kalian 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arogansi Clarissa
" aku ingin kamu menceraikan wanita itu besok dan aku janji akan menjadi istri dan ibu seperti yang kamu inginkan " ucap Clarissa yang benar benar menyesal mengizinkan Adnan menikah dengan Nadira.
" tapi bagaimana bisa ? Pernikahan ku dan Nadira saja belum genap dua puluh empat jam mana mungkin aku menceraikannya begitu saja ?" ucap Adnan yang membuat Clarissa menaruh curiga jika bukan tidak mungkin Adnan dan Nadira sudah memiliki kedekatan khusus.
" kenapa ? Toh kalian hanya menikah siri jadi tak masalah bukan ? " ucap Clarissa menyepelekan status Nadira.
" tapi orang orang di kampungnya tau jika Nadira sudah menikah dan tak akan baik jika dia kembali dan di ceraikan dalam waktu dua puluh empat jam " ucap Adnan yang memikirkan apa yang mungkin orang orang pikirkan jika sampai Nadira pulang setelah di ceraikan sebelum dua puluh empat jam.
" dan asal kamu tau jika aku sudah berjanji akan menyekolahkan adiknya jika dia mau menikah dengan ku " jelas Adnan.
" begini saja kita akan bicarakan semuanya pada Nadira besok dan aku ingin kamu menceraikan nya besok jika memang kamu ingin mempertahankan pernikahan kita " ucap Clarissa baru setelah itu dirinya pun merebahkan tubuh lelahnya di samping Adnan yang kini juga kembali merebahkan tubuhnya tapi meski begitu mereka malah saling membelakangi satu sama lain.
Seperti sudah ketentuan yang tuhan gariskan dimana setelah malam pagi pasti akan datang dengan matahari yang mulai menyinari bumi.
" selamat pagi Nadira " ucap Nadira pada dirinya sendiri yang langsung berjalan mendekati Almira yang juga baru saja membuka matanya.
" hai cantik selamat pagi " sapa Nadira pada bayi mungil yang bahkan tak membuat drama di pagi hari seperti yang Tante Cecil ceritakan.
" kita mandi ya sayang " ajak Nadira sambil mengangkat tubuh mungil yang terus saja menggeliat seolah meminta di gendong oleh Nadira.
" kenapa ? Apa kamu pegal tidur semalaman ?" tanya Nadira pada bayi yang kini sudah ada dalam gendongannya.
" kamu masih ingat kakak bukan ? " ucap Nadira yang sengaja menyebut dirinya Kaka untuk Almira karena Nadira sadar tak akan ada yang bisa menggantikan sosok ibu meski ada wanita yang juga sangat tulus menyayangi nya.
" anak pintar " ucap Nadira saat melihat Almira memberikan senyum untuknya seolah Almira mengerti apa yang dirinya katakan.
" Dira, kamu sudah bangun ?" tanya Adnan di balik pintu yang .asih terkunci dari dalam oleh Nadira tentunya.
" lihat, ayah mu sudah tak sabar ingin melihat kamu tapi kamu sendiri bahkan masih berantakan " ucap Nadira sambil berjalan menuju pintu agar Adnan bisa melihat almira putri kecilnya.
Ceklek
Nadira membuka pintu kamar dan benar saja Adnan dan Clarissa sudah berdiri di ambang pintu.
" jika kamu sudah selesai membersihkan Almira keluarlah karena kami ingin bicara dengan mu dan ini penting jadi cepat lah " ucap Clarissa yang terlihat sangat tak suka Nadira terlalu lama tinggal di rumah nya.
" baiklah " ucap Nadira yang bisa menebak apa yang mungkin akan di bicarakan Adnan dan Clarissa terlebih saat mengatakan itu semua tangan Clarissa terus menggenggam tangan Adnan seolah menunjukan jika Adnan hanya miliknya seorang.
Adnan dan Clarissa pun langsung menuju ruang makan dimana bi sum sudah menyiapkan sarapan untuk mereka semua.
" bi, nanti setelah sarapan tolong jaga Almira karena kami ingin membahas hal penting dengan Nadira " ucap Clarissa yang sudah duduk tak jauh dari Adnan.
" baik Bu " ucap bi sum yang tak banyak bertanya apapun karena Bu sum tau bagaimana sifat Clarissa jika sudah tak menyukai sesuatu.
Hampir dua puluh menit Nadira dan Almira bersiap meski yang lebih lama menghabiskan waktu adalah Almira tapi tetap saja keduanya baru keluar dari kamar setelah Adnan dan Clarissa menunggu setelah dua puluh menit.
" pagi anak gadis ayah " ucap Adnan yang langsung mengambil alih Almira dari gendongan Nadira tapi Almira sepertinya terlalu nyaman dan tak ingin jauh dari Nadira hingga membuat Almira menangis cukup kencang.
" biar Mira duduk dengan saya saja pak " ucap Nadira sambil mengambil Almira dari gendongan Adnan dan hal itu tak luput dari perhatian Clarissa.
" namanya Almira bukan Mira seperti yang kamu panggil tadi " ucap Clarissa yang tak suka Nadira menggunakan nama panggilan sesuka hatinya.
" maaf " ucap Nadira yang tak ingin terjadi keributan di hadapan Almira meski Almira masih kecil dan belum mengerti tapi Nadira yakin jika dalam alam bawah sadar Almira bisa merekam dan merespon apa yang terjadi pada orang orang di sekelilingnya.
"bi tolong bawa Almira ke taman depan, saya ingin bicara serius dengan Nadira " ucap Clarissa saat Vi sum sudah selesai membereskan sarapan yang ada di meja makan.
" Ris kita sarapan dulu baru bicarakan hal itu pada Nadira " ucap Adnan yang bahkan belum menikmati sarapan yang sudah di siapkan bi sum.
" aku mau membahas ini sekarang agar dia tau dimana tepatnya di rumah ini " ucap Clarissa egois.
" bi, tolong jaga Almira dulu " ucap Nadira sambil menyerahkan Almira ke ranjang bi sum agar Clarissa dan Adnan tidak terus berdebat.
Bi sum pun langsung mengambil alih Almira meski Almira menolak dan menangis seolah tak ingin jauh dari Nadira tapi bi sum langsung mengajak Almira keluar dari rumah ini seperti yang Clarissa minta.
" ada apa mba ?" tanya Nadira tanpa curiga.
" mas Adnan ingin mengatakan sesuatu padamu tapi ingat aku bukan lah kakak ataupun siapapun yang ada hubungannya dengan mu jadi jangan panggil saya mba tapi panggil saya nyonya " ucap Clarissa membentengi jarak antara dirinya dan Nadira.
" Risa !! "
" kenapa kamu berkata seperti itu pada Nadira !!" bentak Adnan yang tak suka Clarissa berkata seperti itu pada Nadira.
" tidak apa apa mas, itu hak nya jika ingin di panggil nyonya di rumah ini " ucap Nadira yang harus bisa memendam apapun yang iya rasakan di hatinya.
" tentu saja aku memang pemilik rumah ini jadi sangat pantas jika aku sudah panggil dengan sebutan nyonya " ucap Clarissa tanpa rasa bersalah.
" maafkan Clarissa " ucap Adnan yang entah kenapa tak tega menceraikan Nadira padahal usia pernikahan nya saja masih belum dua puluh empat jam.
" mas, cepat katakan jika tidak biar aku yang memberitahu nya sekarang " ucap Clarissa yang sudah semakin kesal karena Adnan tak kunjung mengatakan apa yang iya minta sebagai syarat agar dirinya menjadi istri dan ibu seperti yang Adnan inginkan.
" memang apa yang ingin mas katakan ?" tanya Nadira yang kini menatap ke arah Adnan yang memang terlihat ragu saat ingin mengatakan sesuatu.
" aku berubah pikiran dan sebagai syarat agar aku menjadi istri dan ibu seperti yang mas Adnan inginkan aku meminta mas adnan menceraikan mu saat ini juga, benar kan mas ? "
✍️✍️✍️ apa Adnan akan tetap menceraikan Nadira seperti yang Clarissa minta dan bagaimana dengan Nadira jika Adnan benar benar menceraikan nya saat ini juga.
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘