NovelToon NovelToon
Kansha

Kansha

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nico Queen

Mereka menyebutku misterius, setelah aku bertemu dengan sosok misterius yang berada di hutan misterius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nico Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ini Baru Permulaan

Aura gelap yang menyelimuti hutan Eldoria semakin pekat. Dari kejauhan, Aku bisa melihat gelombang kegelapan yang mengancam. Di sinilah kami harus bertempur untuk mengembalikan perbatasan seperti semula. Perasaan cemas dan khawatir menyelimuti hatiku, tetapi aku tahu, kami harus bertindak cepat.

"Elarion, lihat! Kegelapan telah menyebar lebih jauh," seruku dengan nada cemas, mataku tak lepas dari pemandangan suram di depan kami.

Elarion mengangguk. "Kita harus segera bertindak. Jika tidak, seluruh Eldoria akan tenggelam dalam kegelapan."

Kami mengumpulkan semua penjaga hutan. Arkon, Liora yang masih terluka, Lumine, Aeris, dan makhluk-makhluk lainnya bersiap untuk pertempuran yang besar. Aku berdiri di samping Elarion, merasakan tanggung jawab yang berat di pundakku. Elarion memberiku tatapan penuh keyakinan, seakan mengatakan bahwa aku mampu melakukannya.

"Kita harus menghancurkan inti batu inti kegelapan, ini mungkin tidak mudah dan mungkin ukurannya lebih besar dari yang pernah kita hancurkan, Kansha" kata Elarion dengan suara tegas.

Semua penjaga mengangguk. Mereka tahu bahwa ini adalah pertempuran hidup dan mati. Dengan semangat yang membara, kami memulai perjalanan menuju perbatasan kegelapan. Semakin mendekat, udara terasa semakin berat dan dingin, seakan kegelapan itu sendiri mencoba menelan kami.

Ketika kami sampai di perbatasan, gelombang kegelapan langsung menyerang. "Elarion, kau lihat itu?" Aku terkejut merasakan batu yang menjadi inti kegelapan sepertinya berjumlah 7 dan terpisah jarak beberapa meter. 5 diantaranya normal, dan 2 diantaranya memiliki aura yang sangat kuat dan besar sekali. Aku tidak pernah merasakan yang sekuat dan sebesar ini sebelumnya. 

"Ya Kansha, kita harus membereskan semuanya dan memukul mundur mereka" ucap Elarion dengan Tegas. 

Makhluk-makhluk kegelapan melompat keluar dari bayangan, menghunuskan cakar dan taring mereka. Aku segera merapalkan mantra pelindung, menciptakan perisai sihir di sekitar kami. Elarion mengayunkan cakarnya, memotong makhluk-makhluk itu dengan kecepatan luar biasa.

"Jangan biarkan mereka mendekat!" teriak Elarion.

Aku merasakan adrenalin mengalir dalam tubuhku. Dengan sihir api, aku menyerang makhluk-makhluk itu, membakar mereka menjadi abu. Arkon dan Liora, meski terluka, tetap bertarung dengan gagah berani. Lumine dan Aeris menggunakan sihir cahaya mereka untuk membutakan musuh-musuh kami, membuat mereka rentan terhadap seranganku.

Kegelapan terasa semakin pekat saat kami mendekati batu inti pertama. Batu itu berkilauan dengan energi gelap, mengirimkan getaran menakutkan ke seluruh tubuhku. Aku dan Elarion maju ke depan, bersiap untuk menghancurkannya.

"Elarion, kita harus menghancurkannya bersama-sama," kataku, merasakan ketegangan di sekitarku.

Elarion mengangguk. "Kansha, fokuskan energimu pada titik tengah batu itu. Kita akan menyerang secara bersamaan."

Aku merapalkan mantra penghancur, memusatkan seluruh energiku pada batu itu. Elarion mengumpulkan kekuatannya, dan dengan satu serangan gabungan, kami menghancurkan batu itu menjadi serpihan. Energi gelap yang terpancar darinya menghilang, tetapi pertempuran belum usai.

"Bagus, Kansha! Enam batu lagi," seru Elarion.

Kami melanjutkan perjalanan menuju batu inti kedua. Pertempuran semakin sengit. Makhluk-makhluk kegelapan semakin agresif, di tengah kekacauan, aku merasakan tubuhku semakin ringan. Kekuatan besar dari Kakek itu mulai muncul dalam diriku. Dengan kecepatan yang tak terduga, aku menembus barisan musuh, membuka jalan bagi teman-temanku.

"Kansha, hati-hati!" teriak Lumine saat melihatku bergerak dengan cepat di antara musuh.

Aku tersenyum dan mengangguk, merasa lebih kuat dari sebelumnya. Kami akhirnya sampai di batu inti kedua. Sama seperti sebelumnya, aku dan Elarion bekerja sama untuk menghancurkannya. Energi gelap itu sekali lagi memudar saat batu itu hancur menjadi pecahan-pecahan kecil.

Pertempuran terus berlanjut. Batu inti ketiga dan keempat berhasil kami hancurkan dengan susah payah. Namun, kelelahan mulai menggerogoti kami. Elarion, meski kuat, mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Udara semakin dingin dan berat, menandakan bahwa kegelapan semakin pekat.

"Kansha, kita harus segera menghancurkan batu inti kelima," kata Elarion dengan suara serak. "Aku tidak tahu berapa lama lagi aku bisa bertahan."

Aku mengangguk, merasa keputusasaan mengintip di balik semangatku. Kami bergerak menuju batu inti kelima, menghadapi gelombang musuh yang semakin ganas. Serangan mereka semakin intens, dan aku harus menggunakan mantra perlindungan berkali-kali untuk melindungi teman-temanku.

"Elarion, ayo kita selesaikan ini!" seruku, mencoba mengumpulkan sisa-sisa kekuatanku.

Dengan serangan gabungan terakhir, kami menghancurkan batu inti kelima. Namun, sebelum kami bisa merayakan kemenangan, kami melihat dua batu inti besar di kejauhan. Energi gelap yang terpancar dari mereka jauh lebih kuat daripada yang pernah kami hadapi sebelumnya.

"Kansha, ini akan menjadi pertempuran yang paling sulit," kata Elarion, napasnya tersengal-sengal. "Aku mungkin tidak bisa bertahan lebih lama di sisi gelap ini."

Aku menatap Elarion dengan mata penuh tekad. "Kita harus melakukannya, Elarion. Demi Eldoria, demi Nenek Seruni."

Kami bergerak maju dengan penuh tekad, mengetahui bahwa nasib Eldoria tergantung pada pertempuran ini. Makhluk-makhluk kegelapan mencoba menghentikan kami, tetapi kami tidak akan mundur. Dengan segala kekuatan yang kami miliki, kami menyerang dua batu inti besar itu.

Namun, kegelapan yang terpancar dari batu-batu itu begitu kuat sehingga mendorong kami mundur. Elarion terhuyung, napasnya semakin berat. Aku tahu bahwa dia tidak akan bisa bertahan lebih lama.

"Elarion, kita harus mencari cara lain!" teriakku, mencoba mencari solusi di tengah kepanikan.

Elarion mengangguk lemah. "Kansha, gunakan kekuatan yang diwariskan oleh Nya. Fokuskan energimu pada batu itu. Aku akan memberikan sisa kekuatanku untuk melindungimu."

Aku merasakan air mata mengalir di pipiku. "Elarion, jangan! Aku tidak bisa melakukannya tanpa dirimu."

Elarion tersenyum lemah. "Kau bisa, Kansha. Percayalah pada dirimu sendiri. Kau adalah harapan terakhir Eldoria."

Dengan hati yang berat, aku mengumpulkan seluruh kekuatan yang kumiliki. Kekuatan besar dari Kakek mengalir dalam diriku. Dengan mantra yang paling kuat, aku menggunakan Levita Aeris dan Ignis Flamma untuk membuat pusaran Angin dan Api menyerang dua batu inti besar itu dengan segala kekuatan yang kumiliki. 

Energi gelap itu melawan, mencoba menolak seranganku namun Aku terus menyerang. Perlahan-lahan, batu-batu itu mulai retak. Namun, sebelum aku bisa menghancurkannya sepenuhnya, tubuhku mulai melemah. Aku merasakan kelelahan yang luar biasa.

"Elarion, aku tidak bisa..." suaraku hampir hilang.

Elarion mengumpulkan sisa-sisa kekuatannya dan berdiri di sampingku. "Kita akan melakukannya bersama-sama, Kansha."

Dengan satu serangan terakhir yang gabungan dari kami berdua, batu inti itu akhirnya hancur. Energi gelap yang kuat terpancar, tetapi mulai memudar. Namun, pertempuran belum berakhir. Masih ada satu batu inti besar lagi yang harus kami hancurkan.

Aku terjatuh ke tanah, kelelahan dan napas tersengal-sengal. Elarion berdiri di sampingku, tubuhnya gemetar karena kelelahan.

"Kansha, kita harus beristirahat sebentar," katanya, suaranya lemah.

Aku mengangguk, merasa bahwa tubuhku tidak bisa bergerak lagi. Di tengah keputusasaan, aku menatap ke arah batu inti terakhir, mengetahui bahwa kami harus menghancurkannya untuk menyelamatkan Eldoria. Namun, dengan kondisi kami saat ini, rasanya hampir tidak mungkin.

"Kita harus tetap berjuang, Elarion. Eldoria membutuhkan kita," bisikku, mencoba menguatkan diriku sendiri.

SSSRTTT

Sebuah benda tajam hampir mengenai mataku, Aku berhasil menghindarinya meskipun terkena sedikit goresan di pipiku.

"Kansha!! Kau baik - baik saja?" teriak Elarion dengan panik.

"Ya, apa itu tadi? Aku tidak bisa mendeteksi dari mana serangan itu, tubuhku terlalu lemas" jawabku dengan napas yang tersengal-sengal.

"Kansha, Elarion, sepertinya kita harus kembali ke Rumah Nenek Seruni, beristirahat disini adalah ide bodoh" ucap Lumine dengan sangat panik.

"Ya, Kita harus memulihkan diri sekaligus menyusun rencana. Sepertinya ada makhluk yang sangat kuat dibalik serangan ini" ujar Elarion.

Aku dengan tubuhku yang lemas berusaha untuk berjalan, Elarion menawariku untuk duduk di punggungnya namun aku menolaknya. Menurutku kita sama-sama kelelahan, ia hanya selalu memaksakan diri.

1
Bening
semangat untuk mu
Teteh Lia
1000 tahun 😱
Teteh Lia
kebayang indahnya...
Tini Timmy
jiwa petualangan kansha sangat lah kental


lanjut.
semangat nulis nya kk/Smile/
Tini Timmy: sma"/Smile/
Nico queen: Tentu,
Makasih kak dukungannya
total 2 replies
Tini Timmy
semangat nulisnya kk
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Bening
semangat up nya..
2 iklan za sayang
Nico queen: Siap, makasih kak
total 1 replies
Bening
pengen punya nenek kayak nenek seruni
Bening
semoga harapan khansa menjadi kenyataan
Bening
penasaran dgn identitas nenek seruni sebenarnya
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Tini Timmy
waduhh
Tini Timmy
nenek seruni baik banget/Smile/
Tini Timmy
wahh nenek seruni bisa baca pikiran kali ya
Tini Timmy: maklum kalau nenek" mah/Facepalm/
Nico queen: Hanya insting seorang nenek kolot😅
total 2 replies
Aegis Aetna
di buat layar tempat dipisah kak, di bawah, di sini.
Aegis Aetna: yoi, sama-sama.
Nico queen: Siap kak, makasih masukannya🙏.
total 4 replies
syro
matap tetap semangat menulisnya
Aegis Aetna
subcreb dulu, nampaknya seru.
Nico queen: Siap kak, makasih udah mampir
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulis nya kk/Smile/
Nico queen: Siap kak/Drool/
total 1 replies
Bening
3 iklan + 1 bungga
semangat...
Nico queen: Woa makasih banyak kak
total 1 replies
Bening
suara siapa ini ?
Nico queen: Kira-kira siapa kak/Grin/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!