Pernikahan 24 Jam
Malam sudah semakin larut tapi Nadira masih tak bisa memejamkan matanya karena ucapan ibu dan tantenya terus terngiang ngiang di telinganya sejak tadi.
" apa aku bisa menjadi seorang ibu di saat usiaku masih sangat muda ? Dan apa laki laki itu juga akan setuju dengan pernikahan ini !" tanya Nadira dalam hati.
" apa aku minta Tante Cecil untuk mempertemukan aku dengan laki laki itu dulu baru aku mengambil keputusan ?" tanya Nadira yang terus mempertimbangkan apa yang harus iya lakukan dengan tawaran pernikahan yang datang padanya.
" ya mungkin ini jalan terbaik sebelum aku mengambil keputusan karena ini juga menyangkut masa depan ku "
Setelah yakin dengan apa yang akan iya lakukan esok hari Nadira pun baru bisa memejamkan matanya dan benar saja tak butuh waktu lama Nadira pun kini sudah terlelap dalam tidurnya di bawah selimut tebal bergambar keroppi.
Sedangkan di sebuah rumah yang cukup mewah seorang laki laki sedang kewalahan menangani bayi mungil yang semakin hari semakin susah di tenangkan dan semakin hari semakin membuat Adnan kerepotan menenangkan bayi mungil yang saat ini baru berusia enam bulan.
" sayang, ayo tidur ini sudah hampir tengah malam " ucap Adnan yang terus mencoba menidurkan putri kecilnya yang iya beri nama Almira.
" Adnan boleh Tante masuk ?" tanya Tante Cecil yang tak sengaja mendengar Almira yang masih belum juga tidur meski waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam.
" masuk saja Tante " jawab Adnan yang sudah cukup stres menghadapi Almira yang masih saja terus menangis dalam gendongannya.
" biar Almira tidur sama Tante malam ini " ucap Tante Cecil yang langsung mengambil alih Almira dari gendongan Adnan yang sudah terlihat lelah dan mengantuk.
" tapi sebagai gantinya kamu harus memikirkan apa yang Tante katakan tadi karena ini juga demi kebaikan kamu dan juga Almira nantinya " ucap Cecil sebelum membawa Almira keluar dari kamar Adnan.
" tapi tan, bagaimana bisa Adnan menikah dengan wanita yang bahkan tak Adnan kenal ? Meski ini semua demi Almira tapi adnan juga ikut terlibat di dalamnya dan ini juga menyangkut kebahagiaan dan kehidupan Adnan nantinya " ucap Adnan yang masih belum setuju dengan solusi yang di tawarkan adik dari ibunya Adnan.
" tapi menurut Tante ini solusi terbaik yang bisa kami pikirkan untuk kamu dan Almira " ucap Cecil sebelum meninggalkan kamar Adnan.
Adnan hanya bisa menarik nafas begitu dalam memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya jika dirinya tak menyetujui solusi yang tantenya berikan.
" ok, aku akan mengajak wanita itu bertemu terlebih dahulu baru setelah itu aku akan bisa mengambil keputusan apa memang harus menikah atau tidak dengan wanita itu " ucap Adnan yang sudah yakin akan mengajak bertemu wanita yang di jodohkan padanya besok sebelum dirinya mengambil keputusan besar dalam hidupnya.
Langit malam yang semakin pekat ditambah guyuran hujan yang cukup lebat membuat Adnan dan Nadira semakin terlelap dalam tidurnya meski mereka berada di dua tempat yang berbeda tapi masih dalam satu kota yang sama.
Sisa guyuran hujan tadi malam membuat pagi ini terasa sangat dingin ditambah hawa sejuk membuat Nadira masih nyaman di bawah selimut tebal miliknya.
" dira... Mau sampai kapan kamu susah bangun pagi seperti ini ? " tanya Bu Mila pada putrinya yang memang sangat susah bangun pagi.
" lima menit lagi Bu " ucap Nadira yang malah menarik selimut untuk menutupi wajahnya yang terkena sinar mentari pagi yang masuk melewati jendela kamar yang sengaja Bu Mila buka agar hawa sejuk masuk ke dalam kamar putrinya.
" ngga, mulai saat ini kamu harus terbiasa bangun pagi "
" bagaimana jika nanti kamu jadi menikah dengan Adnan otomatis kamu juga akan menjadi ibu untuk putrinya juga bukan " ucapan Bu Mila pun berhasil membuat Nadira membuka matanya dan juga membuka selimut yang menutupi tubuh hingga wajahnya.
" apa tidak ada pembicaraan lain untuk membangunkan Nadira ?" tanya Nadira kesal saat mengingat jika dirinya mungkin akan menikah dengan laki laki yang bahkan usianya berbeda hampir delapan tahun ditambah laki laki itu juga memiliki anak yang katanya masih bayi.
" sengaja, karena ibu yakin jika ibu membahas tentang ini kamu pasti akan langsung bangun " ucap Bu Mila tanpa merasa bersalah sama sekali.
" tapi Bu, apa Nadira bisa meminta bertemu sekali saja sebelum Nadira mengambil keputusan besar dalam hidup Nadira ?" tanya Nadira penuh harap.
" lihat belum juga kalian menikah tapi kalian sudah satu pemikiran " ucap Bu Mila yang kini melangkah keluar dari kamar putrinya.
" maksud ibu apa ?" tanya Nadira sambil berlari mengejar ibunya yang sudah berada di ambang pintu kamarnya karena nadira penasaran dengan apa yang ibunya katakan.
" kata Tante Mila Adnan juga ingin mengajak kamu bertemu siang ini di cafe Richie " ucap Bu Mila santai tapi reaksi Nadira malah di luar dugaannya.
" apa Bu !! siang ini ? Bu ikut kan ?" tanya Nadira yang terlihat tegang di ajak bertemu dengan laki laki yang akan menjadi suaminya nanti.
" kalo ibu ikut ibu mau apa ? kamu berangkat sendiri dan disana kamu bisa menanyakan apa yang ingin kamu tau tentang Adnan, tapi ibu mohon jangan membuat Adnan tersinggung dengan sisi keinginan tahunan kamu tentangnya dan anaknya " ucap Bu Mila mengingatkan putrinya yang tingkat keingin tahuan terlalu tinggi.
" terserah Nadira dong, jika memang dia ingin Nadira menjadi istri dan ibu untuk anaknya dia harus bisa meyakinkan Nadira jika keputusan Nadira tidak lah salah " ucap Nadira yang langsung berbalik menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
" ibu tau, tak mudah buat kamu menerima semua ini tapi ibu yakin kamu bisa melewati semua ini jika kelak kamu menikah dengan Adnan " ucap Bu Mila yang tau apa yang sebenarnya terjadi pada Adnan hingga Cecil bersikeras menjodohkan Adnan dengan Nadira.
" aku harap ini hal yang benar karena aku tak akan rela jika sampai Nadira tersakiti saat semuanya terbongkar " ucap Bu Mila yang tak bisa mengatakan semuanya pada Nadira karena itu semua kewenangan Adnan untuk berkata tentang dirinya pada Nadira.
Sama halnya yang terjadi di rumah Adnan dimana seperti pagi pagi sebelumnya dimana Almira selalu membuat heboh seisi rumah dengan tangisnya yang tak mudah untuk di tenangkan.
" Ad, sebaiknya kamu ajak Almira saat nanti kamu bertemu dengan Nadira nanti " usul Tante Cecil setelah menyampaikan keinginan Adnan untuk berbicara dengan Nadira siang ini.
" untuk apa ? Tante tau kan bagaimana Almira saat menangis ? Yang ada nanti Almira malah membuat heboh di cafe "ucap Adnan.
" Tante yakin Nadira bisa menangani Almira jika Almira menangis nanti " ucap Cecil yakin.
" benar kah ? Kita lihat nanti !!
✍️✍️✍️ hai.... Ketemu lagi sama R-kha
Bukan Istri Bayangan adalah novel kesekian R-kha dan semoga kalian semua suka sama cerita R-kha kali ini
Happy Reading...
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya dan jadikan R-kha author favorit kalian agar kalian bisa tau update terbaru nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
coba nyimak thor...
2024-05-26
0
Kamiem sag
hadir Thor
2024-05-06
0
muna aprilia
lnjut
2024-04-23
0