NovelToon NovelToon
Legenda Li Yuan

Legenda Li Yuan

Status: tamat
Genre:Tamat / Epik Petualangan
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mr. Lim's

Li Yuan merupakan seorang pemuda keturunan Klan Li, ia berasal dari Klan Cabang Desa Bambu Kuning di Gunung Guntur.
Bakatnya terpendam, tak ada yang menyadarinya hingga ia berkenalan dengan salah seorang Tetua Sekte beladiri.
Perseteruan Klan Li dan Klan Liu menyeret dirinya sebagai target pembunuhan. Pada peristiwa percobaan pembunuhan atas dirinya ia berhasil selamat dari kematian. Bahkan dalam peristiwa tersebut ia berhasil membangkitkan kemampuan mentalnya saat ia berada di ambang kematian.
Li Yuan mendapatkan warisan tidak ternilai berupa Kitab rahasia Kaisar Kematian, kemampuan mentalis yang ia miliki mengubahnya menjadi pemuda yang multi talenta.
Dengan bakat yang gigih Li Yuan berhasil menapaki jalan bela diri secara bertahap sampai dengan ia menjadi Penguasa Alam Langit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memulai Misi Sekte

Keesokan paginya Li Tong tersenyum puas, setelah meminum Pil dari Li Yuan ia kembali menerobos.

“Pil itu memang luar biasa!” batin Li Tong puas.

Dalam semalam kultivasinya naik tiga tingkat, kini berada pada ranah Pondasi Qi Tingkat Pertama. Sejajar dengan Li Ming dan beberapa saudara lainnya dari Klan Li.

Li Yuan yang berada di sebelah Li Tong tersenyum puas. Saudaranya memang luar biasa, aneh saja bakat seperti ini tidak diketahui Klan Li.

Di saat yang bersamaan, para murid baru yang berasal dari Kota Huanxie tengah berkumpul di lapangan beladiri. Sekitar lima ratus orang yang dinyatakan lulus dan berhasil diterima kini berada dalam barisan. Sama seperti Li Yuan, mereka telah mengenakan seragam Sekte Laohu yang berwarna biru. Pada kesempatan ini Li Yuan dan Li Tong tidak ikut disertakan, mereka berdua secara khusus sudah diterima sebagai murid Sekte di hadapan Ketua dan para Tetua.

Pada saat ini terdapat delapan orang Tetua yang sedang berdiri penuh wibawa, di hati masing-masing para murid telah menentukan masing-masing pilihan. Hanya tetua Bao Zi yang tidak hadir dalam kesempatan ini, namun para murid sudah banyak yang mengetahui jika Paviliun Bao Zi sudah lama kosong.

Ketika diumumkan jika Paviliun Bao Zi menerima murid, tidak banyak yang memilih, secara kebetulan Fan Lau dan dua orang saudaranya memilih bergabung ke paviliun Bao Zi. Mereka bertiga adalah orang yang menyukai ketenangan, jadi memilih paviliun Bao Zi untuk berlatih adalah pilihan yang tepat.

Sementara para murid yang lain hanya mencibir keputusan yang diambil oleh Fan Lau dan dua sepupunya. Keluarga Fan di Kota Huanxie bukanlah keluarga besar, mereka hanya keluarga kelas dua berada satu tingkat di bawah Klan Li.

Pada perekrutan kali ini terdapat tiga orang murid jenius yang berada pada ranah Pondasi Qi Kelima, sama seperti Jia Hien. Ketiga orang tersebut berasal dari Klan Liu, mereka bertiga memiliki nasib mujur. Jika saja mereka masih berada di Kota Huanxie maka mereka akan tewas di bawah serangan Tetua Mo Cau.

Setelah selesai pengangkatan murid, para murid berjalan menuju paviliun Tetua masing-masing. Tiga orang yang dianggap jenius berada di bawah pengaturan Ketua Sekte. Mereka memiliki status sebagai murid dalam, sama seperti Li Yuan yang menjadi murid Tetua Bao Zi.

Fan Lau, Fan Rou dan Fan Chi diantar oleh Cheng Han menuju Paviliun Bao Zi. Dalam perjalanan Cheng Fan mengatakan bahwa Paviliun Bao Zi juga baru saja menerima dua orang murid, keduanya merupakan rekomendasi khusus dari Tetua Bao Zi.

Namun yang membuat ketiga keluarga Fan terkejut adalah saat Cheng Han menyebutkan identitas kedua murid pilihan Tetua Bao Zi tersebut, Li Yuan dan Li Tong!

Setelah melewati beberapa Paviliun, mereka tiba di Paviliun Bao Zi. Cheng Han segera menuju kediaman Tetua Bao Zi untuk melapor. Tetua Bao Zi kemudian mengangguk ringan, ketiganya dipersilahkan menuju wismanya masing-masing. Dalam hal ini Fan Lau akan tinggal bersama Li Yuan, Fan Rou bersama Li Tong, serta Fan Chi memilih sendiri karena ia merupakan wanita satu-satunya diantara mereka.

Li Yuan dan Li Tong tidak menyangka akan kembali bertemu dengan Fan bersaudara. Ditambah kini mereka berada dalam satu atap Paviliun yang sama.

Saat ini Li Yuan dan Li Tong tengah berlatih tanding saat para pemuda dari keluarga Fan tiba.

“Li Yuan!” teriak Fan Lou dan Fan Rou berbarengan.

“Hai, kalian..” ucap Li Yuan sedikit heran bercampur senang.

Fan Lau dan kedua saudaranya kini sudah berada di depan Li Yuan dan Li Tong

“Hahaha.. Ternyata kalian adalah murid Sekte, kupikir kalian adalah murid pekerja” kata Fan Lau sedikit merasa bersalah.

“Hahaha..” Li Tong dan Li Yuan ikut tertawa mendengarnya.

Mereka lalu bercerita dan mengobrol sebelum melanjutkan latihan. Dari kejauhan, Bao Zi cukup senang melihat pemandangan tersebut, “Ini merupakan pertanda yang baik jika mereka sudah saling mengenal” batin Bao Zi.

Hari-hari selanjutnya mereka berlatih jurus-jurus dasar Sekte Laohu. Jurus pukulan dan tangkisan tangan kosong adalah pelajaran dasar yang diajarkan oleh Tetua Bao Zi. Mereka semua memiliki elemen tanah sebagai dasar jalan beladiri mereka, hanya Li Yuan yang memiliki elemen petir. Sesuai arahan dari gurunya, Li Yuan menyembunyikan jalan beladirinya yang menganut kekuatan petir dan jiwa.

Waktu berjalan dengan cepat, sudah satu bulan Li Yuan menjadi murid Sekte Laohu. Selama waktu berlangsung, ia menikmati masa-masa pembinaan fisik dan mental. Bersama teman-temannya ia menjalani pelatihan dengan kebersamaan. Li Yuan mulai merasakan efek dari pernapasan Yin dan Yang, setiap malam ia melakukan kultivasi di batu harapan. Batu besar ia namakan sebagai Batu Harapan dimana ia pertama kali berkultivasi, dari sana juga ia mulai menatap harapan di Sekte Laohu.

Waktu berlalu semakin cepat, tak terasa sudah tiga bulan berlalu. Hari ini usia Li Yuan genap tujuh belas tahun, tak ada yang mengucapkan selamat atau memberikan hadiah. Li Yuan teringat dengan keluarganya di Kota Huanxie, pada saat seperti ini ibunya selalu membuatkan penganan dan masakan kesukaannya.

Saat ini yang terbaik adalah mendengar kabar keluarganya baik-baik saja di bawah perlindungan Tetua Mo Cau. Setiap beberapa hari Tetua Mo Cau selalu menyampaikan perkembangan Asosiasi yang dipimpin oleh ayahnya.

Selain berlatih dan berkultivasi, kegiatan Li Yuan adalah menangkap ikan mas panjang yang banyak terdapat di Danau. Panjangnya yang mencapai lima puluh Centi Meter dan berat satu setengah Kilo Gram membuat ikan ini menjadi santapan pavorit para murid. Banyaknya Zooplankton di dasar danau, membuat ikan tersebut tumbuh subur di sepanjang danau biru ini.

Di Sekte Laohu tanpa banyak yang mengetahui kini kultivasinya sudah berada pada ranah Inti Qi Tahap Awal. Hanya gurunya, Tetua Bao Zi yang mengetahui tingkat Li Yuan yang sesungguhnya.

Ada tiga tahap pada ranah Inti Qi, jika Li Yuan berhasil menggapainya maka ia akan menjadi Pendekar Raja.

Untuk saat ini Li Yuan tidak mau berpuas diri, jalan beladiri masih terlalu panjang untuk bisa dia lalui. Saat ini Li Yuan tengah duduk berkultivasi di tempat pavoritnya, tempat yang ia sebut dengan batu harapan. Menurutnya, tempat ini selain memiliki pemandangan indah juga memiliki pusaran energi Qi yang besar.

Li Tong dan beberapa murid lainnya memiliki tempat masing-masing untuk berkultivasi. Li Yuan memejamkan matanya, untuk meningkatkan kultivasi ia memerlukan sumberdaya yang tinggi.

Batu Energi di dalam Cincin ruangnya hanya tersisa beberapa lagi, tidak akan cukup untuk ia serap. Ia teringat Li Tong yang mampu menaikkan kultivasinya ketika meminum Pil pemberian Ketua Sekte. Li Yuan berpikir dengan kondisi inti energi dalam tubuhnya, setidaknya ia memerlukan Pil yang tingkatannya lebih tinggi.

Di Sekte Laohu, setiap murid mendapatkan jatah Pil kenaikan kultivasi setiap enam bulan sekali. Bagi Li Yuan hal ini tentu saja sangat lama dan tidak efektif. Ada cara lainnya yang bisa dilakukan yaitu dengan menukarkan poin kontribusi. Untuk mendapatkan poin kontribusi para murid harus menjalankan misi atau menukar inti beast.

“Sepertinya hari ini aku harus mengunjungi aula misi untuk mulai mengambil misi” gumamnya dalam hati.

Setelah beberapa tarikan napas ia menyudahi kultivasinya.

“Li Tong! Apakah kamu mau ikut mengambil misi? Ucap Li Yuan.

Li Tong yang tengah berlatih bersama Fan Lau dan lainnya segera menoleh ke arah Li Yuan.

“Tentu saja mau” jawab Li Tong dengan penuh semangat. Jiwa berpetualangnya kembali terbakar menggebu.

1
Reza Aditiya
kalo novel ini ga ada kelanjutannya ini gw bilang novel gaje alias setengah jadi,soal nya alur nya blom selesai tapi udah tamat,itu organisasi tujuh hantu aja blom MC selesaikan terus masalah dia Rengkarnasi ke dunia Fana dan masalah di alam surgawi blom tuntas kalo ga ada kelanjutannya sih asli novel ga jelas
Reza Aditiya
mc nya terlalu santai
Reza Aditiya
ranah MC di tahap apa?
chtiana 75
Luar biasa
Lonely One
terlalu cepat untuk diekspos
Lonely One
belum tau dia
Lonely One
belum tau dia
Lonely One
hebat
Lonely One
berikan sedikit sentilan
Lonely One
kena mental
Reza Aditiya
tingkat kultivasi MC di pendekar suci apa dewa? ko berubah ubah
Reza Aditiya
kurang seru kalo pas pertarungan ngga ada Penjelasan pertarungan nya kaya suara pertarungan di jelasin kalo cuman penjelasan tapi ngga ada suara pertarungan kurang seru malah membosankan
Kent Bhoga
Bagus . lanjutkan season 2 nya .
Ira
keren
Armen Stmudo
Luar biasa
Lonely One
Yue hao kena mental
Lonely One
so sweet
arfan
jos gandos
rudy tama
Luar biasa
Lonely One
ada juga ternyata episode seperti ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!