Perfect Sweet Marriage

Lanjutt...

"Anda terlihat sangat manis" Goda wanita itu, danira berdiri mematung ia mengusap wajahnya perlahan bahkan ia sendiri tak sanggup berkata-kata lagi

"Apa ini pernikahan" Tanya danira reflek wanita yang berdiri disampingnya itu terkekeh pelan lalu mengusap lengan danira lembut

"Pertunangan.. Anda akan menjadi calon istri seseorang" Jawab wanita itu

"Saya.." Tanya danira lagi sembari pandangannya tak lepas dari siluetnya

"Yaa.." ucap wanita sembari membantu danira duduk

"Nona saya akan menjemput anda jika waktunya tiba" Ucapnya sembari berlalu pergi kali ini pintu itu tidak lagi terkunci entah kenapa danira tak memikirkan lagi untuk pergi ia hanya duduk sembari menanti takdirnya tiba takdir yang tak pernah ia duga

Cukup lama danira duduk seorang diri bahkan rasa kantuk mulai menyerangnya tiba-tiba pintu terbuka wanita tadi menghampirinya mari.. Ucapnya mengulurkan tangan kepada danira namun sebelum mereka turun ia menutup wajah danira dengan tile ia menuntun danira berjalan detak jantungnya kembali berpacu hebat dari jauh terdengar suara bising dan musik yang mengalun merdu

"Kita sambut calon perempuannya" Ucap seorang pemandu danira mengikuti langkah kakinya dibawa sebenarnya ia dapat melihat siapa saja yang ada ditempat itu namun masih dalam keremangan ia juga melihat banyak sekali tamu-tamu yang hadir

"Beri sambutan meriah" Ucap mereka sembari tepuk tangan dan taburan bunga mawar berjatuhan diiringi alunan musik merdu danira berjalan diatas panggung disaksikan orang ramai suasana malam itu meriah dan juga megah tiba-tiba rasa bersalahnya membuncah membayangkan bella, seharusnya wanita itu yang ada diposisi ini bukan dirinya bella lah yang pantas untuk tempat ini bukan dia yang hanya seorang mantan pelayan restoran

"Sebelum kerudungnya dibuka kami persilahkan calon wanitanya untuk memberikan kata-kata untuk calon prianya" Ucap seseorang sembari ia memberikan danira microphone tangannya bergetar saat ia menggenggam microphone tersebut detak jantung danira tak bisa lagi beraturan ia tidak bisa melakukan ini, semua ini salah ia bisa saja dipenjarakan karena semua ini

"Nging... (suara microphone berdenging pelan)

"Selamat malam.." Ucap danira pelan dengan suara bergetar danira menoleh menatap ny.april dan tn. Fandi menatapnya juga dengan tatapan penuh haru kali ini danira benar-benar merasa bersalah yang mereka lakukan ini salah benar-benar salah

"Pertama saya ucapkan terima kasih dan maaf.. Saya ucapkan kata maaf bukan tanpa sebab karena...."

Suasana hening seolah-olah mereka menunggu kelanjutan apa yang akan disampaikan

"Karena seharusnya bukan saya yang berdiri tempat ini, bersama kalian" Tiba-tiba suasana yang tadinya hening menjadi riuh beberapa orang terdengar saling bertanya

Ny.april menghampiri danira yang ia kira bella putrinya,

"Apa-apaan kamu Bella jangan buat mami dan papi malu ini acara penting..." Ucapnya berbisik kepada danira

Danira membuka tutup kepalanya dan ny.april seketika tersentak kaget saat menyadari jika orang itu bukan putrinya bella melainkan orang lain

"Siapa kamu.." Bentaknya sembari mencengkram tangan danira kuat dan orang-orang juga memekik kaget saat tahu jika bukanlah bella yang ada disana melainkan orang lain

"Tante..." Cicit danira malu

"Siapa kamu, dimana putri saya dimana Bella... Teriaknya murka sembari mendorong danira hingga jatuh tersungkur beruntung wanita yang tadi merias danira berlari menghampirinya dan membantunya berdiri

"Tante maafkan saya, saya hanya melakukan permintaan bella" Ucap danira

"Bohong, kamu pasti menculik bella bukan.." Bentaknya murka berhasil membuat danira semakin malu

"Saya akan lapor kamu.." Ucapnya lagi membuat danira semakin ketakutan

"Tante maafkan saya.." Danira mendekati ny.April dengan tatapan nyalang wanita itu mengangkat tangannya diudara dan.. Danira reflek memejamkan matanya

"BERHENTI" suara seorang lelaki terdengar lugas jelas dan tegas membuat suasana yang tadinya keos dan kacau seketika menjadi hening

"Apa-apaan semua ini" Ucapnya menghampiri panggung danira menyipitkan matanya siluet pria itu sepertinya ia kenal dan suaranya pun terdengar tidak asing

"Kalian ternyata menipu kami apa ini yang disebut perjodohan" Ucapnya berjalan mendekati dan saat lampu sorot menyoroti wajahnya barulah danira terkejut dan menyadari jika lelaki itu adalah DIEGO, Mantan atasannya dan orang yang mobilnya ia kerjai

"Wanita ini yang menipu kami" Ucap ny.april sembari mencoba menyakiti danira beruntung makeup artist itu tetap setia membantu dan melindungi danira

"Saya tidak peduli siapa yang berbohong.. Namun karena kalian telah mempermalukan kami dan semua ini terjadi saya akan tetap menikahi wanita ini" Ucapnya membuat tn.fandi dan ny.April tersentak kaget dan menatap wajah diego kebingungan

"Tidak saya tidak mau" Protes danira

"Saya tidak pernah menginginkan semua ini, saya hanya membantu sahabat saya bella.." Tolak danira mentah-mentah membuat orang-orang semakin terkejut

"Saya tidak peduli, jika anda menolak menikah dengan saya maka kami akan laporkan anda ke polisi atas tuduhan pemalsuan identitas" Jawab pria itu dengan acuh dan sombong

"Saya tidak mau menikah dengan anda dasar lelaki sombong... Saya tidak mau" Teriak danira sembari berusaha pergi namun diego dengan cepat menarik tangannya hingga langkahnya terhenti lelaki itu juga dengan cepat menyematkan cincin dijari manis danira

"Apa yang kau lakukan" Pekik ny.april tak terima

"Dia penipu, seharusnya kau menikahi putriku bukan wanita ini..." Protesnya tak terima

"Saya tidak peduli.. Jika kalian tetap menolak saya menikahi wanita ini maka kembalikan semua uang dan aset yang keluarga saya berikan" Ucapnya berbisik seketika raut wajah ny.april berubah dimana tadi semua urat-urat wajah dan lehernya menegang seketika ia menjadi tak berdaya

Pertunangan itu tetap dilanjutkan meskipun danira terus menolak dan memohon untuk tidak melakukan itu namun itulah Diego siapa yang bisa menolak permintaannya bahkan tn.Agae dan Ny.Leira pun tak bisa berbuat apa-apa selain hanya menatap mereka dari kejauhan.

Dari kejauhan danira juga melihat toni ada ditempat itu ekspresi wajah lelaki itu tak dapat digambarkan ia menatap danira dengan sendu dan sayu namun tak berapa lama ia pergi dari tempat itu danira mencoba turun dari panggung dan mengejar toni ia berharap lelaki itu bisa membebaskannya dari belenggu diego si pria arogan ini namun cengkraman tangan diego tetap ditangan danira bahkan membuat danira meringis kesakitan

"Tanda tangan disini" Diego memberikan kertas dengan materai diatasnya

"Tidak mau" Tolak danira

"Cepat"

"Tidak.. Tidak mau" Kekeh danira tetap dengan keputusannya

"Jangan lupakan semua utangmu ingat nominalnya 200 juta dan yang kau lakukan ini termasuk tindakan pidana saya bisa saja menjebloskan anda ke penjara..."

"Tapi jika kamu bersedia menikah denganku, maka utang dan masalah ini akan selesai" Ucapnya berbisik membuat danira bergidik ngeri apakah pria ini benar-benar monster ia begitu licik dan jahat

Dengan tangan bergetar danira terpaksa meneken surat perjanjian itu dimana surat itu berisi tiga perjanjian salah satunya jika danira atau diego membatalkan pernikahan itu maka yang membatalkan harus membayar denda sebesar 5 miliar, uang sebanyak itu darimana ia bisa mendapatkannya jalan satu-satunya adalah membuat diego sendiri yang membatalkan pernikahan itu.