NovelToon NovelToon
Azizah, Istri Rasa Simpanan

Azizah, Istri Rasa Simpanan

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat
Popularitas:7.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Maufy Izha

"No way! Ngga akan pernah. Gue ngga sudi punya keturunan dari wanita rendahan seperti Dia. Kalau Dia sampai hamil nanti, Gue sendiri yang akan nyingkirin bayi sialan itu dengan tangan gue sendiri. Lagipula perempuan itu pernah hamil dengan cara licik! Untungnya nyokap gue dan Alexa berhasil bikin Wanita sialan itu keguguran!"

Kalimat kejam keluar dengan lincah dari bibir Axel, membawa pedang yang menusuk hati Azizah.


Klontang!!!

Suara benda jatuh itu mengejutkan Axel dan kawan-kawannya yang tengah serius berbincang.


Azizah melangkah mundur, bersembunyi dibalik pembatas dinding dengan tubuh bergetar.

Jadi selama ini, pernikahan yang dia agung-agungkan itu hanyalah kepalsuan??

Hari itu, Azizah membuat keputusan besar dalam hidupnya, meninggalkan Suaminya, meninggalkan neraka berbalut pernikahan bersama dengan bayi yang baru tumbuh di dalam rahimnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maufy Izha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Akan Memohon....

20 Januari 2021

Aku tak tahu sampai kapan

rasa ini terus tumbuh di dalam dada

rasa yang begitu bergemuruh

rasa yang begitu indah

yang membuatku

selalu tersenyum sendiri

memeluk sepi

setiap malam

Bayangmu,

selalu hadir

saat hari beranjak gelap

Bersama dengan rindu

yang datang menyergap

bagai hawa dingin kala subuh

Kepadamu dambaan hati

cinta ini adalah cinta yang sepi

cinta yang bisu

yang tak sanggup kusampaikan kepadamu

Entah

sampai

kapan ~Anonim~

Axel membaca setiap bait itu dengan air mata yang kian membanjiri wajahnya. Azizah yang menderita karenanya...

25 Februari 2021

Kau adalah harapan

kau adalah impian

yang tak sanggup kukatakan

Kasih

seandainya kau tahu

apa yang kurasakan setiap malam

seandainya kau tahu

bagaimana perasaanku

saat kau lewat di depanku

Namun sayang

terlalu rapat kupendam perasaan ini

Kau tak akan mungkin tahu

Aku takut mengucap satu kata

yang selama ini aku rasakan

Aku hanya mampu berpuisi

mengadu pada rembulan

di kejauhan

juga pada bantal

tempat kusandarkan kepalaku

Kau terlalu istimewa bagiku

hingga perasaanku berkata

kau tak mungkin kugapai

Hanya doa

disertai lelehan air mata

berharap Tuhan

menolong hamba

dari derita cinta

yang tak bisa

diungkapkan

dengan

kata-kata

---Anonim---

28 Februari 2021

Kukira Aku mampu mengukir pelangi di wajahmu

Namun yang kuberikan selalu awan hitam yang menjadi mendung disorot indahmu

Aku berharap bisa menjadi mawar yang membuatmu berbunga..

Namun Aku hanyalah pohon duri yang membuatmu terluka..

Kamu adalah keindahan yang luar biasa yang di kirimkan Sang Maha Rakhim untukmu

Maafkan tulang rusukmu ini yang tak mampu menjadi penenang saat gundahmu

Menjadi pengobat saat sakitmu

Menjadi cahaya dalam gelapmu

Nyatanya, Aku hanyalah badai ya g merusak kedamaian hidupmu...

Maafkan Aku...

Maafkan Aku suamiku...

"Tidak.... aku yang bersalah Zizah... Aku yang bersalah"

Axel menutup buku itu, merasa tak sanggup membacanya saat ini, meski masih tersisa beberapa lembar lagi untuk Ia baca.

Sakit... Ia sungguh sakit membacanya, wanita yang Ia kira rubah, ternyata malaikat tak bersayap yang begitu tulus mencintainya.

"Aaargh... Brengsek! Loe emang brengsek Xel!!!"

Axel berteriak, memaki dirinya sendiri. Memaki kebodohannya karena terlambat mengenali istrinya sendiri.

Axel menangis tersedu-sedu seraya memukuli dadanya sendiri. Penyesalannya tidak akan pernah terobati jika Ia tak bisa menemukan Azizah.

"Aku akan memohon sama Kakek, Bahkan bila perlu aku akan mencium telapak kakinya, Asal Kakek bersedia memberitahu keberadaan Kamu Zizah...Tolong beri Aku kesempatan"

Ucap Axel, Ia memeluk erat buku harian itu, menangis sepanjang malam hingga tanpa terasa lelah menghampiri dan membuatnya terlelap dengan posisi meringkuk di lantai.

***

"Huuuft.... Kenapa setiap menit rasanya seperti ribuan tahun"

Abimana memonyongkan bibirnya. Baru 2 hari di Singapura tapi baginya serasa sudah ribuan tahun Ia disana.

'Lebay!' batin Malik menggerutu, namun bibirnya selalu tersenyum.

Bosnya benar-benar dimabuk cinta.

"Maaf Pak, bukankah ada handphone? Kenapa Bapak tidak melakukan Video call saja? Lagipula mba Azizah juga sekarang pasti sedang bersama Tasya"

Abimana manggut-manggut seraya tersenyum lebar.

"Kamu benar Malik. Haah kenapa Aku tidak terfikirkan tentang Video call sama sekali"

Abimana menepuk ringan dahinya, kemudian dengan penuh semangat meraih gawainya.

Tanpa membuang waktu, pria yang nampak selalu ganteng dengan brewoknya itu mencari sebaris kata bertuliskan nama pujaan hatinya kini, Azizah.

Klik... Calling....

"Halo... Assalamualaikum"

Suara yang sangat dirindukan itu terdengar sangat merdu di pendengaran Abimana, wajah Azizah yang memenuhi layar membuatnya salah tingkah.

Dug dug dug, Ya Tuhan kenapa jantungku tidak bisa kooperatif saat ini. Abimana merutuki kinerja jantungnya yang tiba-tiba menggila tidak tepat pada waktunya.

"Ehem... Waalaikumsalam, Ha... Halo Azizah"

"Ya mas? Mas Abi mau ngomong sama Tasya?"

Tanya Azizah, sama sekali tidak melihat perubahan wajah Abimana yang memerah.

Ya iyalah wong ketutupan brewok! hahaha.

"I-iya... Tasya nggak merepotkan kan di rumah B-Bi Ani?"

Tanya Abimana tergagap. Malik yang berdiri di sampingnya sampai tersenyum geli.

Abimana adalah ahlinya presentasi, makanya hampir selalu berhasil memenangkan tender-tender besar.

Tapi lihatlah, di depan Azizah bahkan sampai kesulitan berkata-kata. Lucu sekali!

"Enggak kok mas... Maaf ya sebelumnya, Aku nggak bisa tinggal di rumah Mas Abi, soalnya kejauhan dari pabrik"

"Emmm... Iya nggak apa-apa"

"Mas Abi berapa lama di Singapura?"

Tanya Azizah.

Abi hampir melompat bahagia karena senang, Apa Azizah merindukannya??

"Kira-kira sebulan"

"Oh... mudah-mudahan lancar ya mas pekerjaannya, Biar bosnya senang dan bisa naik pangkat, Aamiin"

"Hahaha Aamiin, terima kasih doanya Azizah"

Abimana selalu merasa lucu saat Azizah mendoakannya naik pangkat. Sementara ini biarlah Ia tetap berpura-pura sebagai karyawan biasa. Ia tak mau Azizah menjaga jarak jika tahu Ia adalah seorang pemimpin perusahaan besar.

Karena Abimana tahu, Azizah bukan wanita super materialistis seperti pada umumnya.

Tidak-tidak, Wanita menyukai uang tentu saja, laki-laki pun sama, hanya kadarnya yang berbeda.

Selama ini banyak wanita yang mendekatinya selain karena fisik, juga karena hartanya, kekuasaannya.

Hanya Azizah, yang pertama kali menjalin pertemanan dengannya sebagai orang biasa. Dan itu adalah salah satu mimpinya...

"Maaf mas.. Tasya nya lagi sibuk main sama Nayla, nggak mau ngomong"

Azizah menyampaikan dengan tidak enak hati, Ia melihat ke arah Tasya yang sedang asyik bermain puzzle bersama Nayla.

"Oh nggak apa-apa, yang penting bisa ngomong sama kamu"

Ucap Abimana keceplosan.

"Apa mas?"

"Eng- enggak, Aku bilang yang penting Aku udah tahu kabar Tasya"

"Oh.. Iya... Insya Allah Aku jagain dengan baik mas..."

"Terima kasih"

"Oh ya mas, tadi mama nya Tasya kesini"

"Maya??"

"Iya..."

"Ngapain? Dia nggak marah-marah kan sama Tasya?"

"Emmm... Nganterin baju, tapi ya... begitulah sambil marah-marah. Kalo boleh tahu kenapa mba Maya seperti itu mas? Tasya kelihatan sedih banget soalnya tadi"

"Nanti kalau Saya sudah kembali ke Indonesia, Saya akan ceritakan..."

"Oke, kalau mas Abi nggak keberatan, Aku siap mendengarkan"

"Terima kasih. Kalau begitu Saya lanjut kerja lagi"

"Oke... Jaga kesehatan, jangan telat makan, Jangan lupa sholat juga"

"Siap... Makasih udah ngingetin"

"Sama-sama... Assalamualaikum"

Tutt... Panggilan berakhir...

"Waalaikumsalam..."

Abimana tiba-tiba menciumi gawainya dengan gemas. Membuat Malik menggelengkan kepalanya.

'Ckckck... wongedan' Batin Malik

"Aaaah, Kamu dengar Malik? Azizah perhatian sekali sama Saya. Jangan lupa makan dan jaga kesehatan, jangan lupa sholat katanya"

Abimana mengulang kata-kata Azizah dengan girang. Malik hanya tersenyum kaku.

"Ibu-ibu komplek di sekitar rumah saya sering ngomong begitu pak kalau ketemu saya dijalan"

Sahut Malik enteng.

Senyum yang tadinya bertengger manis di bibir Abimana tiba-tiba raib.

"Keluar Kamu!"

Ucap Abimana sengit. Malik hanya menahan tawa kemudian membungkuk hormat dan berlalu meninggalkan ruangan Abimana.

Bersambung....

1
Ajwan Syah
Luar biasa
Bocil
orang e wes kabur pak gak ngarah ketemu meneh
Murniyati
anaknya cucu error semuaa
Murniyati
gegana hhhhhh
scala sora
wuich sudah "azizahnya" aja nih bang ?
scala sora
tasya sok tua 😂
Murniyati
istri sah hamidun teraniaya.. awas kualat y
Murniyati
sat set kg pke lama asoiii
scala sora
Ya Allah bojone wong sugih, mocone majalah usang 😭
scala sora
heleehhhh skrg br bilang gitu... 4 th kmrn nikmat² sj xel
scala sora
rasaknoooo
scala sora
dibayar mantap gitu ya maulah mas, sedang butuh buat persiapan anaknya
scala sora
udh tk save ya 😁
scala sora
oouhh saingan bisnisnya axel
scala sora
menyelesaikan = menyelamatkan ?
scala sora
aamiin
Mustika Wajok Mustika
alhamdulillah terhibur banget/Drool//Good/
Mustika Wajok Mustika
tegang sekali
Desi Kristiyanti
tetap semangat menulisnya ya....baru aja baca tapi keliatan nya seru /Heart/
Siti Hadijah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!