NovelToon NovelToon
Menikahi Duda Tampan

Menikahi Duda Tampan

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Selingkuh / Ibu Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: safea

Mungkin ada banyak sekali gadis seusianya yang sudah menikah, begitulah yang ada dibenak Rumi saat ini. Apalagi adiknya terus saja bertanya kapan gerangan ia akan dilamar oleh sang kekasih yang sudah menjalin hubungan bersama dengan dirinya selama lima tahun lamanya.

Namun ternyata, bukan pernikahan yang Rumi dapatkan melainkan sebuah pengkhianatan yang membuatnya semakin terpuruk dan terus meratapi nasibnya yang begitu menyedihkan. Di masa patah hatinya ini, sang Ibu malah ingin menjodohkannya dengan seorang pria yang ternyata adalah anak dari salah satu temannya.

Tristan, pewaris tunggal yang harus menyandang status sebagai seorang duda diusianya yang terbilang masih duda. Dialah orang yang dipilihkan langsung oleh Ibunya Rumi. Lantas bagaimana? Apakah Rumi akan menerimanya atau malah memberontak dan menolak perjodohan tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon safea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 34

"Ya halo, Pak?" Tubuh Rumi yang sebelumnya sedang duduk dengan malas di atas sofa ruang tamunya langsung menegak sempurna kala mendapatkan panggilan dari Tristan.

"Apa kamu sedang bersama dengan Joyie sekarang?" Kedua alis rapinya langsung menukik dengan tajam setelahnya.

Mana ada ia membawa Joyie pulang. Tadi pun sebelum dirinya pulang, area sekolah sudah sangat sepi yang mana membuat ia berspekulasi kalau Joyie pasti sudah pulang bersama dengan Tristan.

"Enggak ada, Pak. Saya pulang sendirian kok, terus tadi sebelum saya pulang area sekolahan memang udah sepi juga." Sejujurnya Rumi jadi ikut merasa panik karena ia mengerti pasti ada sesuatu yang salah di sini.

"Bukannya Bapak sudah menjemput Joyie ya tadi? Soalnya saya nggak ketemu sama Joyie." Helaan napas bisa Rumi dengar dengan jelas dari orang yang berada di seberang sana.

"Belum, saya baru tiba di sekolah sekarang dan tidak berhasil menemukan Joyie di sekitar sini. Satpam juga mengatakan kalau sekolah sudah kosong." Gawat. Ini benar-benar gawat, Rumi pun tidak bisa lagi duduk dengan tenang.

"Bapak sudah coba tanya ke tante Lisa? Siapa tau beliau yang sudah menjemput Joyie." Mungkin Rumi terlalu panik sampai ia langsung bangkit dan kembali meninggalkan rumahnya dengan pakaian yang belum ia ganti sama sekali sejak pagi tadi.

"Saya sudah bertanya pada Mama sebelumnya, Mama bilang Joyie belum pulang sama sekali." Napas Rumi berhenti selama beberapa saat dan kini pikirannya diisi oleh beberapa kemungkinan buruk yang tengah menimpa Joyie.

"Coba hubungin temannya Bapak yang mungkin kenal dengan Joyie. Saya jalan dulu ya Pak, saya juga mau bantu cari Joyie." Itu adalah kalimat terakhir yang keluar dari mulut Rumi sebelum akhirnya memutuskan sambungan telepon mereka berdua.

Sementara itu di sisi lainnya, terlihat Tristan yang semakin gelisah sembari terus saja mengedarkan pandangannya ke segala penjuru arah dengan penuh harapan kalau ia akan bertemu dengan Joyie.

"Pak, ada seorang satpam yang sempat melihat Nona muda." Tanpa menunggu perintah dari siapapun, Tristan bergegas membalikkan tubuhnya lalu mendekat pada seorang penjaga keamanan dan juga sekretarisnya.

"Kamu tau putri saya yang mana?" Cepat-cepat pria berkumis tipis itu mengangguk seolah kepanikan yang ada pada Tristan mengalir juga ke tubuhnya.

"Tadi saya cuma lihat sekilas aja, Mas. Itu si adek di bawa sama Ibu-ibu, terus mereka masuk ke dalam mobil gitu. Saya kira itu Mamanya si adek makanya enggak curiga." Itu berarti Joyienya dibawa oleh seorang wanita, kan? Tapi siapa orang itu?

"Bagaimana ciri-cirinya?" Tristan sudah tidak peduli lagi dengan raut wajahnya saat ini karena sungguh, hatinya tak tenang sama sekali. Ia takut kalau akan terjadi sesuatu yang buruk pada putrinya.

"Tinggi, cantik, rambutnya panjang terus agak keriting gitu, putih juga, cuma mukanya enggak kelihatan jelas Mas. Si Ibunya tadi pake topi gitu." Tunggu sebentar, Tristan sepertinya tidak asing dengan ciri-ciri yang barusan saja disebut oleh sang satpam.

Beruntungnya Tristan memiliki otak yang cerdas sehingga ia tak memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan jawaban atas kebingungannya. Ya, hanya satu orang yang bisa nekat seperti itu. Siapa lagi kalau bukan Kartika, mantan kekasihnya.

"Terima kasih, Pak." Hanya itu yang Tristan ucapkan sebelum akhirnya ia berlalu dan diikuti oleh sekretarisnya di belakang sana.

"Pak Tristan! Tunggu, saya mau ikut juga." Kaki panjang Tristan otomatis berhenti saat mendengar namanya dipanggil dengan begitu lantang.

Dari sisi kanannya, Tristan bisa melihat sosok Rumi yang berlari dengan pelindung kepala yang masih gadis itu pakai.

"Saya mau ikut cari Joyie juga. Kira-kira Bapak punya gambaran nggak ya harus cari Joyie kemana?" Rumi sempat menjeda kalimatnya beberapa kali karena napasnya yang tersengal, maklum saja karena dirinya habis berlari tadi.

"Kamu bawa motor sendiri?" Alih-alih menjawab pertanyaan Rumi yang tadi itu, Tristan justru melemparkan pertanyaan lainnya yang tentu saja membuat Rumi sedikit kesal.

"Iya, saya bawa motor sendiri. Soalnya ka—"

"Motornya ditinggal saja, kamu ikut dengan saya." Hah? Ini bagaimana konsepnya sih? Kalau motornya Rumi ditinggal di sini, bisa-bisa hilang dong?

"Biar sekretaris saya yang mengurusnya, kamu tidak perlu khawatir sama sekali." Sekarang Tristan sedang mengulurkan telapak tangannya bermaksud meminta kunci kendaraan itu pada Rumi.

Karena tidak ingin membuang waktu, Rumi langsung saja menyerahkan benda tersebut lalu menyerahkan pelindung kepalanya juga pada Tristan.

"Saya percayakan padamu." Entah sejak kapan seorang sekretaris juga merangkap sebagai supir pengganti begini. Tapi biarlah, toh gaji yang Tristan berikan padanya juga tidaklah sedikit.

Setelah menyerahkan semua barang yang memang diperlukan oleh sekretarisnya, Tristan lantas menggiring Rumi untuk ikut masuk ke dalam mobilnya.

"Bapak udah tanya ke semua satpam yang ada di sekolah belum? Siapa tau mereka ngelihat Joyie tadi." Berbeda sekali dengan Tristan yang masih bisa mengontrol dirinya agar tetap tenang.

Rumi justru memperlihatkan kekhawatirannya secara cuma-cuma dengan cara menggigit kuku jarinya tanpa menoleh barang sedikitpun pada Tristan.

"Hey, tenang. Saya sudah tahu Joyie bersama siapa sekarang, kita hanya perlu mencari keberadaan mereka saja." Di saat genting seperti inipun Tristan masih bisa berbicara dengan sangat lembut pada Rumi. Bagaimana bisa?

"Sama siapa? Sekarang Joyie lagi sama siapa? Bukan orang jahat, kan?" Nyatanya kekhawatiran yang Rumi rasakan saat ini sangatlah besar sampai Tristan juga bisa merasakannya.

"Joyie sedang bersama dengan Ibu kandungnya." Tentu saja Rumi sangat terkejut sampai-sampai ia langsung menoleh di detik terakhir setelah Tristan menyelesaikan kalimatnya.

"Wanita yang kamu lihat di pesta perusahaan kemarin itu, Joyie sedang bersama wanita itu sekarang." Rasanya ini bukan waktu yang tepat bagi Tristan untuk memberitahukan keadaan yang sebenarnya pada Rumi, namun ia harus melakukannya.

Sementara itu Rumi kontan dibuat terdiam dengan tatapan kebingungan, yang mana hal itu membuat hati Tristan merasa sedih. Ia tidak suka melihat ekspresi wajah Rumi yang seperti ini, sungguh.

"Mungkin selama ini kamu akan berpikir kalau Ibu kandungnya Joyie sudah meninggal karena saya pun tidak pernah membahasnya sama sekali, di depan Joyie pun saya tidak pernah membicarakannya." Ada tarikan napas yang cukup panjang sebelum Tristan kembali membuka mulutnya untuk menjelaskan pada Rumi secara keseluruhan.

"Wanita itu masih hidup, bahkan dia hidup dengan sangat baik dan baru kali ini ia ingin bertemu dengan saya dan juga Joyie. Makanya dia sampai nekat menyusup ke pesta itu." Pelik, kisah hidup Tristan sangatlah pelik. Ia saja sampai ragu apakah Rumi bisa mengerti dengan hal itu nantinya.

"Rumi, sebenarnya saya belum menikah sama sekali. Kehadiran Joyie juga karena kebodohan saya di masa lalu." Hanya dengan dua kalimat itu saja Rumi sudah mengetahui apa yang telah terjadi di masa lalunya Tristan.

"Tolong jangan berpikir kalau saya ini tidak mau bertanggung jawab, justru saya sangat ingin bertanggung jawab. Hanya saja wanita itu menolak lamaran saya dan lebih mementingkan mimpinya yang ingin menjadi seorang model." Sakit, hati Rumi terasa begitu sakit kala mendengar penjelasan yang lebih panjang lagi.

"Waktu itu saya cinta sekali dengan dia sampai saya hampir frustasi karena dia tidak mau menikah dengan saya dan merawat Joyie bersama. Ditambah lagi dia mengatakan kalau tidak sudi sama sekali untuk bertemu dengan kami berdua beberapa saat setelah Joyie lahir ke dunia ini." Tangan kanan Rumi yang sejak tadi sudah ia turunkan kini kembali naik.

Bukan. Bukan untuk ia gigiti kukunya, melainkan ia gunakan untuk menutup mulutnya sendiri karena terlalu terkejut dengan ceritanya Tristan.

Pria yang ada di sebelahnya ini benar-benar penuh dengan kejutan sampai Rumi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mencerna semua informasi yang baru ia dapatkan ini.

1
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Senengnya Tristan sweet ke Rumi, semoga Tristan mereka menghalalkan Rumi utk dijadikan istri nya, terlepas dari masa lalu Tristan dgn mantan kekasih nya hingga punya Joyie
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Tristan kamu harus yakinkan Rumi dan move on dari Kartika kalau emang kamu ingin menjalin hubungan yang lebih serius lagi pada Rumi.
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Mending Rumi untuk sementara menjauh dari Tristan, sambil menata hatinya, apakah mau dilanjutkan atau tdk hubungan nya dgn Tristan, Rumi juga blm ada rasa cinta dgn Tristan, apalagi Rumi sdh tau masa lalu Tristan bahkan saat ini ada Kartika yang ingin merebut Tristan dan Joyie.
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Kartika egois, apa yg kmu buang, tdk mungkin akan kmu dapatkan lagi, apalagi Joyie udh nyaman dgn Rumi.
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Betul Rumi pikiran ulang sebelum membuat keputusan untuk menikah dgn Tristan, apalagi udh tau masa lalu Tristan dan Kartika sampai punya anak Joyie.
Taurus girls
aku mmpr
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Ternyata Joyie, anak hasil hubungan cinta satu malam Tristan dan Kartika, kasihan banget Rumi kalau sampai kamu jadi menikah dgn Tristan, karena bekas Kartika, kecuali kalau antara Tristan dan Kartika dulu pernah menikah, beda lagi cerita nya.
miilieaa
hay kak .. sejauh ini ceritanya bagus, mau lanjutin baca tapi matanya udah beberapa watt ...
semangat berkarya kak🥰
miilieaa: semangat thorrr 🥰🥰🥰
safea: halo kaak, terima kasih karena sudah berkenan membaca novel pertamaku ini. semoga kakak suka dengan cerita yang aku sajikan🥰
total 2 replies
safea
karena di dunia nyata juga banyak seperti itu kaak
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Kenapa sih tiap novel yang saya, selalu aja ada mantan yang ingin menjadi pelakor, padahal dulu yg saya juga dia, jadi males bacanya.
Esther Alviah Ekawati Ndoen
mulai ada ulat bulu
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Semoga Rumi berjodoh dengan sang duda, pak Tristan yang gentle dan murah senyum, tapi hanya saat dekat dgn Rumi, apalagi Joyie juga udh lengket dgn Miss Rumi.
范妮·廉姆
Hai ka gabung yu di Bcm
kalau Kaka bersedia follow me ya ..
maka Kaka BS mendapat undangan dari kami. Terima kasih
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Yah gk papa Rafka, si duda lagi pdkt dengan mbk kamu, kalau mereka berjodoh kan gk masalah, apalagi Tristan laki2 baik yang sangat sayang pada anak nya.
Sylvia Rosyta
Aku mampir kak, ceritanya bagus jadi nggak sabar nunggu kelanjutannya.Salam dari penulis novel Pengantin Cantik Pilihan Tuan Ibrahim 😊
Lucky One
menarik🤩🤩
Misaki Nakahara
cerita ini menakjubkan! Aku merasa seolah-olah aku juga menjadi tokoh utamanya.
lyPoppy
Ceritanya mengaduk-aduk perasaanku, jempol di atas👍
Sol Ronconi
Setiap chapter bikin penasaran terus, authornya jago banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!