NovelToon NovelToon
Gadis Satu Miliar

Gadis Satu Miliar

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / One Night Stand
Popularitas:49.8k
Nilai: 5
Nama Author: bucin fi sabilillah

Welcome Yang Baru Datang☺
Jangan lupa tinggalkan jejak, Like, Vote, Komen dan lainnya Gais🌹
=====================================

Irene Jocelyn harus kehilangan masa depannya ketika ia terpaksa dijual oleh ibu tiri untuk melunasi hutang mendiang sang ayah. Dijual kepada laki-laki gendut yang merupakan suruhan seorang pria kaya raya, dan Irene harus bertemu dengan Lewis Maddison yang sedang dalam pengaruh obat kuat.
Malam panjang yang terjadi membuat hidup Irene berubah total, ia mengandung benih dari Lewis namun tidak ada yang mengetahui hal itu sama sekali.
hingga lima tahun berlalu, Lewis bertemu kembali dengan Irene dan memaksa gadis itu untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi lima tahun lalu.
Perempuan murahan yang sudah berani masuk ke dalam kamarnya.
"Aku akan menyiksamu, gadis murahan!" pekik Lewis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bucin fi sabilillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal yang baru

Irene dengan cemas menanti kedatangan kedua putranya. Ia harus berterima kasih kepada George karena berhasil membujuk Lewis agar berbaik hati kepadanya.

Beberapa orang datang berlalu lalang untuk merenovasi kamar yang akan ditempati oleh dua pria kecil itu.

Berada sedikit jauh dari kamarnya, namun itu tidak jadi masalah selama Irene bisa mengawasi mereka berdua secara langsung.

Hans datang bersama dengan seorang perawat. Ia menatap Irene yang terlihat lebih cantik dibanding terakhir kali mereka bertemu.

"Irene!" panggil Hans.

Wanita cantik itu menoleh, ia mengetahui siapa laki-laki ini namun ia tidak tau siapa namanya.

"Saya Hans!" ucapnya ketika menyadari raut wajah Irene.

"Ah, Maaf! Kita belum berkenalan," tukas Irene tersenyum canggung.

"Mereka anak kalian, atau hanya anakmu saja?" tanya Hans membuat Irene terkejut.

"Anak saya saja!" jawabnya dengan cepat.

Hans mengangguk dann menunggu, ia mendapatkan informasi jika George sudah tiba di bandara dan sedang menuju pulang.

Tak lama, Dua mobil datang. George tengah menggendong Diego dan Devon digendong oleh seorang dokter.

"Nyonya!" sapa George membuat Air mata Irene tidak bisa ditahan.

"Diego, Devon!" panggil Irene ia menatap ke arah George seolah tengah mengucapkan terima kasih.

Kedua pria kecil itu menoleh dan langsung meminta untuk turun dari gendongan agar bisa memeluk Irene dengan segera.

"Ibu!" pekik mereka sambil membentangkan tangan.

Irene memeluk keduanya dan membawa mereka untuk langsung masuk ke dalam kamar.

"Maafkan ibu nak!" lirih Irene dengan masih memeluk kedua putranya.

"Ibu tidak salah! Sekarang kita sudah bertemu, ibu jangan takut lagi!" ucap Devon lirih sambil terisak.

"Iya sayang!".

Irene membiarkan dokter memeriksa keadaan mereka. Ia sudah membuat sup ikan favorit dua pria kecil ini dan langsung menghangatkannya.

Bertemu dengan Irene, panas badan Diego dan Devon langsung turun dan stabil. walaupun masih terlihat sayu, namun mereka harus menghabiskan obat yang sudah diberikan dokter.

Hingga mereka terlelap, hanya ada Hans dan seorang perawat di sana.

"Irene, Saya pamit dulu! Ini Noela perawat yang bakalan bantu kamu mengurus anak-anak," ucap Hans membuat Irene tersenyum.

"Terima kasih, Hans!" ucapnya.

Irene langsung pergi ke dapur dan membuatkan Lewis beberapa masakan yang disukai pria tampan itu.

Ia harus benar-benar berterima kasih kepada Lewis dan George untuk apa yang terjadi hari ini.

Tentu saja, Lewis pasti akan menagih janjinya malam ini Ia juga akan bersiap dengan baik agar tidak mengecewakan Lewis.

"Ibu?" panggil Diego lirih.

"Eh, kenapa sayang?" tanya Irene langsung menggendong Diego.

"Aku lapar, Bu! Apa masih ada supnya?" tanya Diego membuat Irene terkekeh senang.

"Tentu, Sayang! Kembalilah ke kamar, nanti ibu antarkan, ya!" titah Irene.

Diego mengangguk dan kembali ke kamar. ia melihat sekeliling rumah itu. Terlihat mewah dan juga indah.

Ayah badjingan ini sangat kaya ternyata! Tapi membiarkan kami hidup susah payah sejak ibu mengandung! Lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan kepadamu ayah badjingan!. Batin Diego kesal.

Sementara itu Devon memilih untuk duduk di depan laptop yang selalu ia bawa ke mana-mana.

"Gimana kak, apa sudah bisa di retas?" tanya Diego sambil menatap laptop yang dipegang Devon.

Ia bersandar dengan manja di punggung sang kakak. Hawa hangat terasa menguap dari pori-pori mereka.

"Belum, Dek! Sepertinya ini cukup sulit dan aku tidak akan bisa meretasnya. Mungkin beberapa CCTV dan jaringan lain masih bisa," jelas Devon lirih dengan wajah yang memerah.

Diego hanya mengangguk. Mereka sedang menyusun rencana tentang hal apa yang akan mereka lakukan ketika bertemu dengan Lewis untuk pertama kalinya nanti.

Tak lama Irene masuk dengan membawa dua mangkok sup dan beberapa cemilan di sana.

"Makanlah, Nak! Biar cepat sembuh," titah Irene tersenyum manis.

"Apa ibu sudah makan?" tanya Devon sambil menatap wajah satu sang ibu.

"Sudah nak! Makanlah!" ucap Irene mengusap kepala keduanya dengan gemas.

Dua pria kecil itu langsung menghabiskan sup buatan Irene dengan lahap. Rasanya sudah seratus tahun mereka tidak memakan masakan ibunya ini.

"Diego, Devon. Tuan Lewis tidak terlalu menyukai anak-anak. Jadi, ibu harap kalian jangan membuat masalah, ya!" ucap Irene menegaskan.

"Ibu, apa kami akan dipukul?" tanya Diego dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tidak, jika kalian tidak membuat masalah. Nak, ibu gak mau kalian kenapa-napa, jadi lebih baik menghindar saja darinya, ya! Dia orang yang berbahaya!" jelas Irene membuat Diego dan Devon saling memandang.

Apa yang sudah dilakukan oleh laki-laki itu kepada ibu mereka. Sebentar tangan mereka mengepal namun berusaha untuk menyembunyikannya dari Irene.

"Apa kita akan lama tinggal di sini, Bu? Kapan ibu diperbolehkan pulang?" tanya Diego penuh harap.

"Ibu belum tau, Nak! Kita sabar dulu ya. Jangan bertindak apapun! Mereka bukan lawan kita, Sayang!" ucap Irene lembut namun terselip ketegasan di sana.

Kedua pria kecil itu hanya mengangguk patuh dan memeluk Irene hingga mereka terlelap.

Ia memandangi Devon, wajahnya begitu mirip dengan Lewis. Garis wajah dan matanya yang tajam, memang persis wajah Lewis bahkan tanpa cela.

Sementara Diego, masih terlihat mirip dengan Lewis, namun memiliki mata teduh miliknya.

Sehat terus, Sayang! Apapun akan ibu lakukan untuk menjaga kalian! Maafkan ibu harus menyembunyikan rahasia sebesar ini kepada kalian. Batin Irene sambil mengecup kedua anaknya sebelum meninggalkan mereka.

Malam semakin menjelang, Irene sudah menghias kamar agar terlihat lebih romantis. Suasana remang-remang di padukan dengan lilin aroma terapi, membuat siapa saja yang masuk pasti mengerti apa artinya.

Irene sudah terlihat begitu cantik, dengan gaun malam hitam yang terlihat kontras dengan kulit putih dan tubuh langsingnya.

Lewis sudah dalam perjalanan pulang, kedua putranya juga sudah kembali terlelap setelah makan dengan kenyang.

Kini Irene sedang memanaskan makan malam di dapur. Jantungnya mulai berdetak kencang, memikirkan apa yang akan terjadi antara mereka.

Padahal ini bukan yang pertama kali, kenapa aku masih deg-degan seperti ini?. Batinnya.

Tanpa ia sadar jika Lewis sudah berdiri tak jauh darinya. Pria tampan itu seolah tengah tersihir walaupun hanya melihat punggung Irene.

Ia berjalan semakin dekat, dan membuat Irene menyadari kehadirannya.

"Anda sudah pulang?" tanya Irene sambil tersenyum.

Lewis terdiam sebentar ketika melihat senyum Irene yang tidak pernah ia lihat selama berada di sini.

Ia hanya mengangguk dan memeluk Irene dari belakang. "Kau benar-benar mempersiapkan semuanya. Apa kau terlalu senang hari ini?" tanya Lewis membuat Irene tersenyum tipis.

"Iya, terima kasih!" ucap Irene sambil mengelus pipi Lewis yang tengah bersandar di pundaknya.

Pria tampan itu mengecup bahu Irene dengan lembut. "Apa mereka sudah tidur? Jangan sampai mengganggu kita malam ini, Istriku!" tanya Lewis membuat Irene terkejut.

"Su-sudah, Tuan! Mereka susah tidur. Suya akan pastikan malam ini tidak akan ada yang mengganggu," ucap Irene sambil tersenyum manis.

Hingga makan malam selesai Irene hangatkan, Lewis memilih untuk membersihkan diri sebelum mengarungi samudra luas bersama dengan Irene.

Ketika Irene masuk membawa troli makanan, ia menatap Lewis yang baru saja keluar dari kamar mandi dan pandang mereka terkunci.

Lewis tersenyum genit dan mendekati Irene yang masih terpaku menatapnya.

"Saya tau kalau saya begitu tampan! Ari liurmu sampai menetes," bisik Lewis membuat Irene reflek mengusap mulutnya.

"Ck! Ketahuan kau!" goda Lewis tertawa senang.

Irene yang terlanjur malu, melangkah menuju balkon dengan wajah yang merona. Lewis mengenakan pakaian yang sudah dipersiapkan oleh Irene.

Ia hanya mengenakan celana, dan membiarkan angin malam membelai tubuh indahnya.

"Ayo kita makan dulu, Tuan!" ucap Irene.

Lewis mengernyit, bukankah kita baru saja menikah? kenapa kau masih memanggilku Tuan?" ketus Lewis.

"Ah, maaf. Saya bingung harus memanggil apa," lirih Irene membuat Lewis mendengus.

"Pikirkan!" tegasnya.

Malam itu menjadi awal mulai dari hubungan mereka. Lewis menguasai Irene hingga pagi menjelang.

Tidak ada kekerasan di sana hanya kelembutan dan juga kenikmatan yang menemani mereka sepanjang malam.

"Kau milikku sampai kapanpun Irene! Jangan berpikir untuk kabur lagi!" bisik Lewis ditelinga Irene yang sudah setengah sadar.

"Hmm, iya. Aku gak akan kabur lagi!" lirihnya sebelum terlelap.

Lewis tersenyum lebar dan langsung menyusul Irene ke alam mimpi.

1
Nur Adam
lnjut
Jenifer Atzuzi
😌😌 walau jenius tpi ank kecil juga segitunya dgn urusan orang tua ...karakter anknya aneh thorr...keras dan angkuh boleh tpi ini kayak sifat orang umur 20 th katanya didikan ibunya berhasil tpi terlalu angkuh 😬 maaf thorr
🎤K_Fris🎧: it's okey kak😂
memang sengaja karakter nya dibuat seperti itu, krna memang mau membuat Lewis bercermin dengan dirinya sendiri 😂
pro kontra itu biasa hihi🥰
nnti bakalan lembut lagi kok 😂
total 1 replies
Neng geulis
Luar biasa
Yeni Astriani
dobel up dong thor ceritanya nanggung klo baca 1 bab min 2 bab dn klo bisa tiap hari up nya
🎤K_Fris🎧: di tunggu ya kak🥰
Yeni Astriani: oke thor makasih sebelumnya
total 3 replies
Nur Adam
lnjut
Inita Karmila
/Proud/
🎤K_Fris🎧: terimakasih sudah mampir kaka☺
dukung terus karya ku ya kak☺
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
🎤K_Fris🎧: siap kakak🤗
total 1 replies
🎤K_Fris🎧
sistem nya lagi gangguan gais, belum lolos review dari tadi sore🙃🙃
di tunggu bab selanjutnya ya🥲🥲
Yeni Astriani
makasih thor udh up, ditunggu kelanjutan ceritanya
🎤K_Fris🎧: ditunggu ya kak🤗🤗
Nur Adam: lnjut
total 2 replies
Nur Adam
lnjut
🎤K_Fris🎧: ditunggu ya kak🤗
total 1 replies
Yeni Astriani
lanjuut thor
Yeni Astriani: oke kak
🎤K_Fris🎧: dukung terus ya kak, biar makin semangat nulisnya ☺
total 4 replies
Herlina
lanjuttttt
🎤K_Fris🎧: ditunggu ya kak
terimakasih sudah mampir🤗🤗
total 1 replies
Nur Adam
lljut
🎤K_Fris🎧: ditunggu ya kakk🤗
ada kendala up dri aplikasi nya, jadi agak lama masuk bab barunya kak🥲
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
🎤K_Fris🎧: di tunggu ya kak😊
total 1 replies
El Geisya Tin
lanjut, ih! makin seru ceritanya👍
🎤K_Fris🎧: hihi ditunggu ya kak🤣
total 1 replies
Sunarti Narti
ora bersambung
🎤K_Fris🎧: ditunggu ya kak
Terima kasih sudah membaca karyaku☺☺
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
🎤K_Fris🎧: di tunggu ya kak☺
total 1 replies
Adila Ahmad
bgus
🎤K_Fris🎧: terimakasih sudah mampir kak🤗
dukung terus krya author ya🤗
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
🎤K_Fris🎧: ditunggu ya kak☺
Terima kasih sudah membaca 🤗
total 1 replies
Eanty Sacy
suka ceritan nya Thor semangat mengetiknya ya moga sukses kerjaya nya sll 💪
🎤K_Fris🎧: alhamdulillah, terimakasih sudah mampir kak🤗
dukung terus karya ku yaa🤗🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!