Jika seseorang telah jatuh cinta, bisa membuat orang tersebut lupa diri, dan tidak perduli akan kekurangan orang yang ia cintai. Bahkan terkadang, tidak perduli, apakah orang yang ia cintai itu membalas cintanya atau tidak.
Aleena Catherine mencintai Alan Anderson, sejak mereka duduk di sekolah menengah pertama, hingga akhirnya mereka menikah.
Tapi, tiga tahun usia pernikahan mereka, Aleena di ceraikan Alan. Ternyata Alan tidak mencintai Aleena.
Setelah menceraikan Aleena, Alan melemparkan Aleena kepada pria miskin, bernama Alfred Stewart.
Aleena tidak menyangka, ternyata ia memiliki kisah dengan Alfred, yang tidak pernah Aleena sadari, sewaktu ia duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu.
Pernikahan Aleena dengan Alfred yang di anggap semua orang, pria miskin dan pria sampah, menjadi pernikahan yang tidak terduga bagi Aleena.
Aleena di manjakan bak ratu, dan menjadi Nyonya Stewart, yang sangat mendominasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 32.
Alfred menerima kalung berlian dengan senyuman bahagia, akhirnya ia dapat mewujudkan impiannya.
"Aleen, akhirnya aku berhasil mendapatkannya, kemarilah!" sahut Alfred, dan mendekati Aleena yang bangkit dari duduknya.
Alfred mengalungkan kalung itu ke leher Aleena, dan ia tersenyum puas melihat betapa cantiknya Aleena.
Amber di tempat duduknya gemetar, melihat kalung seharga seratus lima puluh juta, melingkar di leher Aleena.
Ia tidak menyangka Alfred ternyata begitu kaya, tidak miskin seperti yang selama ini mereka ketahui.
Sejak SMP Alfred terkenal sebagai siswa bermasalah, dan sering bolos sekolah, tidak memiliki prestasi apapun.
Amber memandang Alfred dan Aleena, terlihat begitu mesra dan saling menyayangi.
Dulu, ia pernah merayu Alfred, hanya karena tantangan seorang temannya, kalau ia dapat menaklukkan Alfred di bawah roknya.
Tidak tahunya, Alfred tidak menanggapi nya, bahkan memandangnya sedikitpun tidak.
Hingga ia menghina Alfred, dengan mengatakan lelaki sampah, yang tidak dapat ereksi.
Tatapan jijik Alfred kala itu padanya, membuat ia sangat marah, dan ia pun membuat drama, kalau ia di lecehkan Alfred.
Ia baru tahu, saat Alan menipu Aleena sebagai penolong Aleena, ternyata Alfred bukan pria sampah, yang tidak dapat ereksi.
Alfred ternyata menyukai Aleena, dan secara diam-diam selalu menguntit Aleena, karena itu Alfred tidak ingin dekat, atau main-main dengan wanita lain.
Amber mengepalkan tangannya dengan erat, seandainya waktu itu ia dapat menaklukkan Alfred, mungkin saat ini dirinya lah yang memakai kalung itu.
"Kamu terlihat cantik memakainya, aku suka" bisik Alfred tersenyum senang, setelah melihat kalung berlian pink, yang selalu diimpikannya di pakai Aleena.
"Tuan, ini surat pembayaran lelang berlian anda!" Penyelenggara lelang memberikan surat sah pembelian Berlian pink tersebut.
"Terimakasih!" ucap Alfred menerima surat sah pembelian berlian pink tersebut.
"Tuan... Tuan, bisa bicara sebentar?" seorang peserta lelang, datang mendekati Alfred.
"Aku ke toilet sebentar, bicaralah dengannya!" kata Aleena, lalu pergi mencari toilet.
Aleena akhirnya menemukan toilet, dan ia mencuci tangannya pada wastafel.
Ia menatap cermin, dan memegang kalung yang melingkar di lehernya, sembari tersenyum senang.
"Kamu terlihat begitu bahagia sekali, karena memakai kalung yang begitu mahal, apa kamu tidak tahu! Alfred sengaja melakukan itu di depanku, agar aku cemburu padamu!"
Aleena melihat Amber masuk ke dalam toilet. Raut wajahnya mendadak berubah, begitu ia melihat siapa yang masuk ke dalam toilet.
Dan kata-kata yang di ucapkan Amber, membuat ia merasa tidak nyaman.
Tanpa menjawab perkataan Amber, Aleena keluar dari dalam toilet, tapi dengan cepat Amber mencoba mencegah Aleena pergi.
"Kamu tahu tidak, kenapa aku mengatakan seperti itu padamu? ada sebuah rahasia, yang selama ini kamu tidak ketahui!" sahut Amber tersenyum licik.
Aleena tidak memperdulikan apa yang dikatakan Amber, ia melangkah keluar dari dalam toilet.
"Saat SMP dulu, aku dan Alfred menjalin hubungan spesial!" ujar Amber, membuat Aleena seketika menghentikan langkahnya.
"Aku dan Alfred pernah berpacaran, dan kami pernah melakukan hal yang sangat sulit untuk ku lupakan!" kata Amber sembari terus tersenyum licik.
Aleena diam di tempatnya, mendengar apa yang di katakan Amber.
"Kamu pasti tahu, siapa Alfred, siswa nakal yang sangat sulit di atur, dan suka bolos sekolah!" Amber mendekati Aleena yang berdiri di ambang pintu toilet.
"Kami pernah bolos bersama, dan melakukan hal konyol di toilet sekolah, kenangan itu sangat menyenangkan, dia pasti tidak akan cerita, bagaimana nakalnya dia saat di SMP dulu, dan ia juga suka mengajak aku ikut bolos!" Amber semakin panjang bicara, membuat Aleena jadi terpancing emosi.
"Siapa memangnya yang tidak kenal dengan Alfred, tapi aku tidak percaya dengan apa yang kamu katakan!" ujar Aleena dengan dingin, memandang Amber dengan tatapan malas.
"Apa kamu mau bukti? kalau aku dan Alfred punya hubungan? kamu akan lihat sendiri, apakah dia peduli padaku atau padamu!" kata Amber tersenyum lebar mengejek Aleena.
Amber mengacak-acak rambutnya, dan mengoyakkan pakaiannya, lalu menjatuhkan tubuhnya ke lantai.
"Aduhh, maafkan aku Aleena.. aku tahu.. aku salah.. "
Nada suara Amber terdengar begitu menyedihkan, dan nyaris ingin menangis, menahan rasa sakit.
Aleena terkejut dengan apa yang dilakukan Amber, ia merasa Amber seperti sakit jiwa.
"Apa yang terjadi?"
Aleena mendengar suara Alfred datang mendekat, dan akhirnya Aleena tahu maksud dari tindakan Amber tersebut.
Amber mencari perhatian Alfred, untuk memfitnahnya, kalau ia wanita jahat, yang mampu menindas seseorang.
Bersambung.....
legaaaa.....
mngkn abis ni,alan ga bkln bs mnikmti indhnya dnia lg....mnding kl end,kl cma d bkin ccat gmn???
eh tapi punya cabay, katanya pamali harus amit-amit /Chuckle/