NovelToon NovelToon
Cintaku, Mentok Di Perjaka Tua

Cintaku, Mentok Di Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: IAS

Rinjani Nestia Dwilaga atau yang kerap disapa Jani karena kecerobohan dan keisengannya terjebak di satu kamar dengan seorang pria.
Charles Smith Willian yang diberi obat tidur oleh seseorang dibuat terkejut karena saat bangun ia berada satu ranjang dengan seorang gadis.
Ditangkap basah oleh kakak gadis itu dan disuruh menikah.
"Kalian harus menikah!!"
"Kami tidak melakukan apa-apa." Ucap keduanya.
Merasa terjabak dengan pernikahan ini mereka berdua membuat perjanjian. Setelah setahun pernikahan mereka akan bercerai.
" Jangan saling mencampuri urusan masing-masing!" ucap keduanya kompak
Akankan mereka benar akan bercerai?
Atau akankah timbul benih cinta pada keduanya.
Tolong baca setiap bab dan jangan lupa tinggalkan jejak, jangan tabung bab ya. Terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cintaku-Perjaka Tua 07

Charles menghempaskan tubuhnya di sofa yang berada di ruangannya. Di konter pusat Wiiliam Diamond ada kantor di atasnya. Di sanalah Charles menghandle semua tentang cabang WD, baik yang di dalam negri maupun di luar.

" Kenapa bos?"

" Capek."

Benzo, sang asisten hanya bisa menatap bosnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Meskipun ia tidak tahu permasalahan apa yang sedang dihadapi oleh Charles, dari mata kasar saja Ben bisa tahu kalau Charles tengah banyak pikiran. Ben pun urung menyampaikan laporannya. Ia memilih untuk keluar dari ruangan si bos. Tapi langkahnya terhenti saat Charles memanggilnya. Ben berbalik badan dan kembali berjalan mendekat ke arah Charles.

" Ben, carikan WO yang bagus lalu kirim ke kediaman Dwilaga."

Benzo yang tadinya akan menjawab 'SIAP!' menjadi urung. Ia tentu bingung, bukannya Agatha Cyntia tidak ada hubungannya dengan keluarga Dwilaga, tapi mengapa Charles malah menyuruhnya mencari WO dan di kirim ke keluarga itu.

" Bos sekarang makelar wedding organizer?"

Pluk

Sebuah tepukan pelan mendarat di lengan Ben. Jangan lupakan tatapan maut Charles ke arah sang asisten tersebut. Benzo hanya meringis memperlihatkan gigi-giginya.

" Kampret, itu buat aku nikah sama anak bungsu Aryo Dwilaga Suseno. Namanya Rinjani. Dan kirim saja ke sana, biar Jani memilih sesuai yang dia inginkan."

" Laah kenapa bisa gini. Pacarannya sama siapa, nikahnya sama siapa. Bos nggak nyicil duluan kan?"

" Sialan memang punya asisten satu aja. Awas, gue potong gaji lo bulan depan."

Benzo langsung lari keluar dari ruangan. Bicara mengenai gaji dan bonus sungguh menakutkan. Untuk mengamankan tabungannya itu maka dia lebih baik segera kabur.

Hufttt

Charles membuang nafasnya kasar. Ia mengambil ponsel dan melihat akun-akun berita public figure. Hal ini adalah sesuatu yang jarang ia lakukan. Ia selalu menutup mata jika ada yang berbicara buruk mengenai Agatha.

Namun saat dia membuka portal berita-berita tersebut ada seseorang yang menarik perhatiannya. Andra Suma, pria itu seperti tidak asing bagi mata Charles. Ia mencoba mengingat pelan-pelan.

Pluk

Charles menepuk keningnya sesaat. Ia baru sadar Andra Suma, adalah orang yang ia temui juga di rumah Rinjani. " Dia kakak ketiga bocah itu. Astaga, ini sekeluarga pada terkenal semua. Pusing juga gue."

Kini Charles memijat kedua pelipisnya. Ternyata ia benar-benar akan menikahi seseorang yang berasal dari keluarga terpandang. Namun satu hal yang Charles tahu, keluarga Rinjani hidup dalam kesederhanaan meskipun sangat terpandang.

Satu hal yang jadi perhatian dan pertanyaan Charles, mengapa si bungsu ini tidak terekspose sama sekali. Tidak seperti ketiga kakak lelakinya yang memiliki reputasi yang bisa dibilang tinggi dan semua mengenalnya. Rinjani benar-benar seperti tidak diketahui keberadaannya sebagi putri bungsu keluarga Dwilaga.

" Aku jadi penasaran, kenapa ini bocah kelihatan anteng, adem, ayem dari sorotan media. Apa dia tidak punya prestasi sama sekali sehingga tidak ada media yang meliputnya."

Charles kembali mengingat pertemuan mereka di kamar sebuah club. Bisa dipastikan Rinjani waktu itu mabuk berat karena dia tidak bisa mengenali tempat dan orang. Dari sini Charles bisa mengambil kesimpulan, Jani adalah gadis yang sedikit serampangan dan mungkin sesukanya sendiri.

" Astaga, apa aku jatuhnya menikah nanti buat momong nih bocah. Baru membayangkan saja kepalaku sudah nyut-nyutan."

Hari itu benar-benar Charles mencari fakta Rinjani yang amat sangat tipis dan sedikit di media sosial. Dia sungguh tidak menemukan apapun di sana. Agaknya dia haru bergerak sendiri untuk mengetahui seperti apa Rinjani itu sebenarnya.

" Bisa kita bertemu."

" Boleh, pas aku juga udah kelar kuliah om. Langsung ketemu ditempat ini. Aku share loc."

Charles membuang nafasnya kasar setiap kali gadis itu memanggilnya om. Ia berasa menjadi pedofil saat mengingat akan menikahi Rinjani 2 minggu lagi.

" Nih ya, kalau gue umpamain dia baru masuk SD gue udah mau kuliah. Buset deh, gue berasa tua kalau begini."

Charles menyambar kunci mobilnya dan berlaku keluar dari ruangan miliknya. Tidak lupa charles melongok ke ruangan Benzo, bagaimanapun kesalnya dia dengan ulah absurd Benzo Charles tetap memberitahu kemana dia pergi.

Di kampus Universitas Nusantara, Jani yang saat ini bersama dnegan sahabatnya Tari tengah bersiap untuk pulang. Jani membereskan buku-buku nya dan memasukkan ke dalam tas daypack milinya. Satu hal yang memang Jani suka yakni membawa tas model ransel itu ke kampus. Jani tidak suka memakai tas yang hanya bisa disandang dengan satu bahu, sakit katanya.

" Langsung pulang lo? Oh ya soal kemarin gimana? Aman kan?"

" He em, santai. Semua bisa diselesaikan dengan baik dan benar, Rinjani gitu loh."

Kedua sahabat itu saling tersenyum dan melakukan hi five. Awalnya Tari sungguh takut, ia takut kalau dipanggil pihak kampus karena permasalahan malam itu. Tapi akhirnya ia bernafas lega, keluarga Jani tidak mencampur adukkan masalah pribadi dengan maslah lain. Satu hal yang disukai Tari dari Rinjani, meskipun gadis itu keras kepala dan sesukanya sendiri dia tidak pernah melihat seseorang dari status sosialnya.

Jani memang berasal dari keluarga kaya yang terpandang, tapi Jani mau berteman dnegan Tari yang hanya berasal dari keluarga sederhana. Bahkan Jani juga tidak pernah risih untuk berkunjung ke rumah Tari.

Keduanya berjalan beriringan ke tempat parkir.

Sebelum menuju lokasi yang akan dituju, Jani akan mengantarkan Tari pulang ke rumah terlebih dulu. Sesampainya di parkiran Jani sedikit kebingungan mencari motornya. Ia ingat betul tadi pagi menaruhnya di san, tetapi sekarang mengapa tidka ada.

" Lo yakin naruhnya di sini?"

" Iye Tari, gue belum pikun dan gue nggak amnesia."

Kedua gadis itu akhirnya mencoba untuk memindai kawasan parkir yang lumayan sangat luas itu. Saat keduanya sedikit kebingungan mencari tiba-tiba sebuah suara yang tidak ingin mereka dengar datang mendekat.

" Huftt, Si Drazela dateng apa lebih tepatnya drakula. Aish, tapi dia cocoknya di panggil mak lampir, aaah whatever," gumam Jani pelan.

" Yuhuuu gadis miskin sedang nyari motornya. Kenapa ilang ya, tck tck tck kasihaan. Udah motor butut ilang pula."

Tari yang hendak menjawab cibiran dari Drazela atau yang kerap dipanggil Sella itu ditahan oleh Jani. Ia hanya menggeleng ke arah Tari. Tari pun paham dan memilih diam. Tari tahu, Jani punya seribu macam cara untuk melawan si cewek yang paling merasa dirinya segalanya itu di kampus.

Banyak yang tidak tahu memang siapa Jani sebenarnya. Jani yang jarang ikut acara penting keluarganya karena tidak suka tampil di depan publik membuat tidak banyak yang tahu mengenai putri bungsu Dwilaga itu. Apalagi Jani tidak pernah koar-koar mengenai nama lengkapnya. Hanya beberapa orang saja yang tahu, tapi yang jelas seluruh staf dan pengajar universitas tahu bahwa Jani adalah putri dari pemilik universitas.

" Iya betul tuan putri Drazela atau boleh ku panggil Dracula, motor saya hilang. Jangan-jangan kamu ya yang nyembunyiin?"

" Iuuuuh alergi gue ngurusi motor begituan. Bye, lama-lama di sini kulit mulus gue bisa terkontaminasi debu dan kuman dari lo berdua."

Sella pun pergi dari parkiran tersebut sambil tertawa puas. Jani yakin, ini pasti ulah Sella. Tapi saat ini bukan itu yang dia pikirkan, tapi janji temunya dengan Charles. Ini sudah lumayan kelewat lama.

" Kaan ini udah telat banget buat gue lanjutin nyari motor. Dah lah tinggal aja. Tari, ayo cabut. Ngangkot aja kita lah."

TBC

1
kurnia rahayu
Luar biasa
Reza Imam
eaaa Riri wkwkwk
Idha Giatno
Luar biasa
Sulistyowati
Buruk
Rose 19
ya ampun ni orang bebal banget gak tau diri malah makin menjadi.
Rose 19
keluarga yang luaaaaar binasa semua yang buruk ada di keluarga permana.patut di kasih 🔪🔪🔪🔪
Reza Imam
uwuuu Caca nutckal
Reza Imam
apa gw salah yah tapi cerita author yg ini lucu lah😁😁
Damar Pawitra IG@anns_indri: ini emang lucu kok kak hahha. gak apa" sesuai aja mau dibawa arah kemana ...
tapi di sini emang sedikit konyol
selamat membaca
total 1 replies
Ratri Gustanti
Luar biasa
Siti Nurjanah
bentar kagu bang ben mau hilal jodohmu
Siti Nurjanah
itukan tantenya zella
Siti Nurjanah
Alhamdulillah akhirnya darius bisa mengajak mantan ketua mafia untuk insaf
Siti Nurjanah
wuaaaduh kalau surat itu sampai di temukan vernon bisa bahaya
Siti Nurjanah
ni cucu ke tiga mau launching
Siti Nurjanah
apa yg di maksud vernon itu jani?
Henny Purwaningsih
lanjut thor seru...
Siti Nurjanah
oh ternyata yg menemui Martin ke club itu vernon. ayo cill semangat kamu pasti bisa
Siti Nurjanah
apa jani hamil kan tadi mau makan rujak
Siti Nurjanah
ayahnya sean
Ida Naurah
baru nemuin novel nikah paksa tp g maksa, hapy baca'a good job dah buat author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!