Kisah ini tidak lengkap. Bahkan setelah kematian, kita takkan mengatakan {selamat tinggal}.
__________________***________________
Ini adalah kisah cinta terlarang, dimana hanya ada air mata yang selalu menemani. Perjuangan yang begitu besar hingga pengorbanan dan nyawa menjadi taruhan.
“Apa salahnya jika mencintai? Apa salahnya jika kami ingin menikah? Sudah sekian lama kami dipisahkan, dan takdir mempertemukan ku kembali dengannya. Tepat dibawah menara Eiffel! Tapi lagi-lagi takdir memisahkan kami lagi, saat aku mengandung anaknya. Dan perpisahan ini berlanjut lagi sampai 14 Tahun! Hingga usia anak kami 13 Tahun, dan aku selalu menunggunya di bawah menara Eiffel.
Tapi tetap saja, dia belum kembali tanpa kabar.”
~Cassea Laura Chadwick~
________________________________
Apakah dia sudah memiliki keluarga sendiri? Apakah dia melupakan ku?
Mungkinkah, Tuhan sudah mengambilnya dariku?
_________________________________
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MERCI : BAB 23
RASA NYAMAN
Banyak menit Zach dan Cassea menempuh perjalanan mereka, sehingga mereka sampai ke tujuan yang dimaksud Zach. Zach mengajak Cassea turun dari mobil saat mereka sudah sampai di tujuan.
"Kau mengajak ku kemana?" tanya Cassea penasaran.
"Hanya jalan-jalan saja!" jawab Zach tersenyum.
Kini mereka berdua berjalan sedikit jauh dari arah mobil dan sampai di tempat yang begitu ramai orang yang seperti melihat sebuah pertunjukan. Saat Cassea lebih mendekat ke orang-orang itu, Cassea melihat hanya ada sebuah kolam untuk melempar koin permintaan.
Kegiatan itu sangat disukai oleh orang-orang disana, khusunya para remaja, apalagi remaja yang tengah jatuh cinta. Cassea melihat seseorang melemparkan koin ke dalam kolam tersebut, tidak lama seseorang masuk kedalam kolam itu untuk menemukan koin tadi.
"Kau lihat? Jika koinmu ditemukan, maka permintaan mu akan menjadi kenyataan!" jelas Zach kepada Cassea.
"Apa itu mungkin?" tanya Cassea masih tidak yakin.
"Melakukan itu! Hanya kepercayaan dan kesenangan semata saja. Kita cukup menghormatinya saja dan mencobanya, untuk bersenang-senang!" jawab Zach.
Cassea tersenyum melihat ke arah Zach, tiba-tiba Zach memanggil seseorang untuk membeli satu koin untuk Cassea coba.
"Pardon! Je veux acheter une pièce (permisi! Aku ingin membeli satu koin)." Ucap Zach yang membeli koin untuk Cassea.
Paman itu memberikan satu koin gratis untuk Zach dan Cassea, karena paman itu merasa bahwa mereka berdua adalah pasangan yang sedang jatuh cinta.
"Ambilah! Gratis untukmu, berikan kepada kekasihmu itu!!" ucap Paman itu.
Zach hanya tersenyum tipis menerima koin tersebut, lalu memberikannya kepada Cassea yang sudah tidak sabar mencobanya. Sebelum melemparkan koin, Cassea menutup matanya, mendekatkan koin itu ke bibir pink-nya dan berharap akan suatu hal.
"Aku ingin bertemu dengan sahabatku Elan, karena mungkin hanya dia yang tahu tentang kejadian masa lalu itu dan tahu keberadaan ibuku saat ini." Permintaan Cassea begitu sangat serius.
"Semoga saja keinginan mu terwujud." Gumam Zach pelan. Tidak tahu kenapa? Zach merasa bibirnya bergetar sendiri, hingga mengucapkan kalimat itu.
Cassea melempar koin miliknya dengan penuh harapan, berharap kalau kesenangan melempar koin ini menjadi kenyataan.
Saat koin itu sudah tenggelam di dasar air, Cassea dan Zach menunggu seseorang menemukannya. Memang sedikit lama hingga membuat Cassea hilang kepercayaan. Tapi penantian lama itu menghasilkan kesenangan, dimana koin Cassea berhasil ditemukan saat melihat satu tangan keluar dengan membawa sebuah koin berwarna gold itu.
"rencontrer (ketemu)!" teriak orang yang mencari koin tersebut.
"Aaah!!!" girang Cassea bertepuk tangan sekaligus meloncat satu kali saking senangnya.
Seketika senyuman lebar terukir di wajah Cassea, seolah senyuman itu bukanlah senyuman palsu yang biasa dibuat oleh Cassea. Bagaimana tidak gembira, karena kemungkinan besar dia akan bertemu sahabatnya dan juga ibunya.
Setelah puas dengan lemparan koin, Zach mengajak Cassea ke tempat lain, tempat dimana hanya untuk kesenangan saja. Tidak ada tempat lain selain taman rekreasi yang terletak di antara perkotaan di Paris.
.
.
.
Di taman rekreasi tersebut, banyak sekali permainan-permainan menyenangkan yang tidak hanya untuk anak kecil saja, melainkan anak remaja dan dewasa juga banyak disana.
Zach dan Cassea sangat menikmati permainan dan kesenangan mereka, hingga lupa waktu. Mereka juga tidak lupa dengan permainan yang sering dilakukan banyak orang saat di taman rekreasi, yaitu Roller coaster dan Bianglala, juga komedi putar.
Saat kepuasan sudah memenuhi perasaan Cassea, kini Zach dan Cassea berhenti sejenak membeli es krim yang kebetulan ada di sana. Cassea membeli rasa Coklat sedangkan Zach Vanilla. Lalu mereka duduk di salah satu kursi setelah selesai membeli es krim yang diinginkan.
Seperti biasa Cassea sangat lahap memakan sesuatu, apalagi es krim yang hampir selalu digemari oleh semua orang. Meski es krim sudah habis, tapi sisa-sisanya masih ada di sekitar mulut Cassea. Zach tertawa kecil saat melihat wanita yang saat ini bersamaan lebih seperti anak kecil saat memakan es krim.
"Aneh sekali, kau suka dan pandai meminum-minuman keras. Tapi tidak pandai memakan es krim dengan benar! Haha.." Ejek Zach tersenyum sembari mengusap mulut Cassea menggunakan tangan telanjangnya yang terlihat sangat kuat, lalu memakan sisa yang awalnya di mulut Cassea, kini sudah berada di tangan Zach.
Cassea terkejut saat melihat Zach memakan sisa es krimnya tanpa rasa jijik. Karena perlakuan seperti itu, membuat keheningan sejenak. Baru kali ini, Cassea merasa sangat-sangat diperhatikan. Sampai mata Cassea melihat seseorang tengah menjual sebuah kincir angin yang mengingatkannya pada masa kecilnya bersama Elan.
Dari kejauhan Zach melihat Cassea dengan senangnya bermain kincir angin layaknya anak kecil. Tidak hanya itu, Cassea juga bermain bersama anak-anak yang ada disana, sampai semuanya pergi berlarian saat Zach berjalan menghampiri Cassea.
"Lihat, dari tadi aku mencoba membuatnya berputar, tapi masih saja tidak bisa. Angin disini sangat pelit." Kesal Cassea terhadap angin. Melihat tingkah laku Cassea, serta kincir angin itu, membuat senyuman terukir di wajah Zach.
"Aku bisa membuatnya berputar kencang!" balas Zach tersenyum tipis.
"Benarkah? Bagaimana?" tanya Cassea.
Lagi-lagi Zach menggendong belakang Cassea dan menyuruhnya untuk merentangkan tangan yang sibuk membawa kincir angin tadi. Cassea hanya menurut, dan kali ini dia tidak merasa malu, melainkan kesenangan dan kenyamanan. Seolah pikiran dan perasaan hilang begitu saja, tergantikan oleh kesenangan yang saat ini mereka lakukan.
Zach berlari hingga membuat kincir angin Cassea berputar sangat cepat, mereka awalnya tidak peduli dengan tatapan orang lain yang melihatnya dengan tersenyum iri! Apalagi orang-orang seumuran Cassea.
Canda dan tawa menjadi satu pada saat itu, ingatan akan sahabatnya juga kembali ke memory Cassea saat itu juga. Sehingga membuatnya sedikit melamun.
...🍂🍂🍂...
America-Chicago, 16 April 1997.
"Kincir anginku tidak bisa berputar, bagaimana?" rengek Nita ke Elan.
Dengan senyuman Elan menjawab Nita. "Naiklah ke punggungku, aku akan membuat angin untukmu !!!" ucap Elan.
Elan membawa Nita ke belakang punggungnya, usaha Elan tidak sia-sia, karena kincir angin Nita berputar cepat.
"Lebih cepat larinya Elan, ayo... Hahaha!!!"
"Baik, baik!" tawa mereka bersamaan dengan angin yang dibuat saat itu.
Masa yang begitu menyenangkan, dimana hanya ada canda tawa dan kesenangan dari anak kecil saja.
...🍂🍂🍂...
Cassea kembali tertawa bersama Zach, Zach yang masih berlari sekuat tenaga juga di beri semangat oleh Cassea. Sampai kesenangan itu pudar saat tetesan air turun begitu deras dengan cepat Zach berlari menuju mobilnya dan memasukan lebih dulu.
Begitu juga semua orang yang awalnya menjadi satu disana, kini sudah memudar entah kemana. Di dalam mobil, Cassea masih membawa kincir angin itu, udara dingin pada saat itu sangatlah menusuk kulit Cassea hingga dirinya merasa sangat kedinginan.
"Zach! Apa kau tidak menyimpan selimut di dalam mobilmu?" tanya Cassea.
Zach yang tahu kalau Cassea tengah kedinginan, tanpa pikir panjang, Zach sebagai seorang pria langsung meraih tangan Cassea dan mendekapnya dengan kedua tangannya. Tidak hanya itu, Zach juga meniupnya hingga menghasilkan kehangatan meski sedikit, itu berharga.
Cassea terdiam sekalipun terpukau melihat perlakuan manis Zach padanya. Cassea memandang pria itu sangat lama, tatapan penuh keheranan dan juga perasaan lain yang masih terselip.
sedang ayah cassea tdk setuju & akan kah cassea mampu utk memperjuangkan cinta nya kpd zach 😀😍🫢🤭
cassea anak mafia..
Ellan sahabat kecilnya cassea..
apakah zach itu ellan ???
zach sprtu nya peduli dng kehidupan cassea ..
ada hubungan apa dng lowray ayah cassea?
zach & caseea