Area dewasa karena ada adegan kekerasan dan dewasa. Harap bijak memilih bacaan sesuai umur.
"Aku akan mengambil semua milikmu hingga kau menangis darah dan bahkan melenyapkanmu dari dunia ini," LARA TAFETTA
Menceritakan tentan gadis bernama Lara yang menjalani hidupnya dengan begitu banyak ujian berat. Mengalami tindakan pembullyan hingga fitnah yang didapatnya dari seseorang yang membencinya hingga membuat Lara kehilangan semua impiannya yang telah dibangunnya selama bertahun-tahun.
Hal itu akhirnya merubah Lara menjadi gadis tanpa empati dan penuh dendam.
Pertemuannya dengan Phoenix Riley Robert, membuat Lara memanfaatkannya untuk membalas dendam pada seseorang yang sangat dibencinya.
NO PERSELINGKUHAN seperti biasanya dan LATAR LUAR NEGERI karena ada beberapa adegan dewasa di dalamnya.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik..😁 semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#4
Acara prom berlangsung lancar bagi Lara. Dia bersyukur Davina tak membuat masalah dengannya karena sejak tadi Girogio selalu menempel pada Lara.
Lara bahkan terpaksa menerima ajakan Giorgio untuk menjadi teman dansanya karena tak ingin membuat keributan.
Sepulangnya dari prom, Lara dan Davina pulang bersama kembali.
"Naiklah, daddy menyuruhku untuk mengantarmu dan tak menelantarkanmu," ucap Davina dari dalam mobil.
Lara pun naik ke dalam mobil.
"Terima kasih," ucap Lara.
Davina tak menjawab dan hanya melipat tangannya di depan dada sembari melihat ke arah luar jendela mobil.
Di tengah perjalanan, supir menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Belikan aku kopi di cafe itu," ucap Davina pada Lara.
Lara tak kunjung keluar dan membuat Davina marah.
"Apa yang kau tunggu? Uang dariku? Daddy sudah memberi banyak uang padamu, bukan? Cepat keluar belikan kopi," bentak Davina dengan membelalakkan matanya.
Tanpa banyak bicara, Lara pun keluar dari mobil dan menuju cafe yang tampak banyak geng motor di sana.
Ketika Lara masuk ke cafe itu, tampak beberapa pria dewasa mengganggunya. Lara berusaha cuek dan tak menggubrisnya. Dia langsung membeli kopi pesanan Davina. Usai itu, dia pun keluar dari cafe.
Ketika sampai di luar, Lara tak melihat mobil Davina di sana. Lara melihat ke kanan dan ke kiri mencari mobil Davina tetapi dia tetap tak menemukannya.
Hingga ada beberapa pria tadi menghampirinya.
"Kau butuh tumpangan, Nona kecil?' tanya pria itu.
"Tidak," jawab Lara.
"Ini sudah sangat malam, kau tak akan mendapatkan tumpangan selain kami," ucap pria yang lain.
Lalu Lara pergi menjauhi 3 pria yang mengganggunya itu.
"Ayolah, kau pasti senang bersama kami," rayu pria itu yang mulai berani mencolek bahu Lara yang terbuka.
"Jangan menyentuhku!!!" bentak Lara.
Ketiga pria itu tertawa dan semakin mengganggu Lara. Lalu Lara melemparkan kopi di tangannya pada pria itu.
"Shiiiit," umpat salah satu pria yang terkena tumpahan kopi panas itu.
Lalu mereka memegang paksa tangan Lara dan Lara mengambil batu di jalanan tanah kemudian memukulkannya pada pria itu. Dulu Lara sering berada di posisi seperti ini dan dia tak takut dengan hal-hal semacam ini.
"Oh sshiiiit!!!" umpat pria yang lain dengan memegang kepalanya yang berdarah.
"Hei!!! Jangan ganggu dia!!!" teriak salah seorang dari gerombolan mereka yang masih duduk di depan cafe.
Lalu Lara lari meninggalkan ketiga pria itu setelah melemparkan tanah ke mata mereka. Lara berlari kencang dan melewati lorong gelap hingga tiba di sebuah jalan besar.
Dia menyeberang jalan dengan berlari tanpa melihat kanan kiri, hingga hampir saja tertabrak mobil yang melintas.
CIIIIIITTTT ...
Sebuah mobil keluar berhenti mendadak di depan Lara. Lara memeluk tubuhnya untuk melindungi dirinya yang merasa akan tertabrak mobil. Mobil berhenti tepat 1 cm di depan Lara,
Mobil itu menyalakan klakson panjangnya. Lara masih mematung di depan mobil yang hampir saja menabraknya.
Tak lama kemudian, pengemudi mobil itu tampak keluar dari dalam mobilnya.
"Hei ... Apa kau gila??!!" teriak pria itu.
Tubuh Lara gemetar karena masih shock dengan insiden beruntun yang dialaminya.
Pria itu menghampiri Lara dan memegang lengannya.
"Nona, are you okey?" tanya pria itu.
Lara menjauh dari pria itu dan kembali berlari dari sana. Sepatunya sudah tak tahu entah kemana. Lara berlari tanpa mengenakan alas kaki.
Pria yang hampir menabraknya tadi masih melihatnya lari menjauh darinya.
"Phoenix!! Apa dia tidak apa-apa?" tanya teman pria itu yang ikut keluar dari mobil.
"Ya, dia lari. Sudahlah, ayo," jawab Phoenix dan masuk kembali ke dalam mobilnya kembali.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA**❤❤❤**
semoga bapakmu ga kena serangan jantung lagi
hancur kan kesombongan davina, biarkn jatuh miskin jd tau rasanya jd orng miskin.. biar ga songong
sabar Lara,,buat dirimu lulus dgn predikat nilai terbaik. dan lepas dr jerat orng busuk, lalu balas dendam😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈
aku dukung onlen😁😁
susah liat org seneng dan seneng liat org susah 😀😂