Asterion Estevan menjadi target utama seorang gadis kecil yang bernama Aily Calista untuk mencuri benih ideal miliknya, Aily sangat aktif untuk naik ke atas ranjang seorang pria tampan yang belum pernah tersentuh wanita manapun.
Dia sangat ingin mempunyai anak dari bibit sempurna seperti Asterion, rencananya itu untuk meluncurkan aksinya agar mempunyai ahli waris saat dirinya tiada, agar seluruh harta kekayaannya jatuh kepada anak semata wayangnya, Aily sangat tidak rela jika kakak tirinya lah yang akan menerima seluruh hak miliknya.
Namun Aily herus lebih keras lagi berusaha mendapat bibit unggul itu, karena Asterion yang kerap di panggil Rion itu sangat susah untuk di dekati.
Apakah Rion akan tahan ketika mendapat godaan dari gadis cantik dan juga sexy seperti Aily?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17
Di kediaman Alvin Bernard seorang gadis berusia 25 tahun tengah menatap kesal pada ayahnya yang hanya duduk diam, "Ayah, aku bilang kemana Aily? dia sudah semalaman tidak kembali!" pekiknya kesal. Alika sangat hawatir pada adik tirinya itu, walau Aily selalu membuatnya kesal dan bertengkar denganya.
Alika kembali menghentakan kakinya kesal karena Ayahnya tidak kunjung memberi jawaban, "Ibu..." lirihnya menatap Agatha berusaha meminta penjelasan.
"Ayah, apa kamu tidak bisa minta bantuan anak buahmu untuk mencari Aily. Lagian kenapa kamu sampai menamparnya!" pekik Agatha kesal, karena bagaimana pun Aily berbuat ulah Alvin tidak pernah sampai menampar anak kesayanganya itu.
"Ayah lakukan sesuatu, aku hawatir pada adik manja ku itu," pintanya memohon pada Alvin yang tengah duduk sambil menatap jendela di rumahnya.
"Benar sayang, dia akan mendapat banyak kesulitan jika hidup sendirian di luar sana," tambah Agatha. Mengingat betapa manjanya Aily yang tidak pernah melakukan pekerjaan apapun, bahkan untuk memasak saja tidak bisa. 'Bagaimana dia bertahan hidup di luar sana'
"Tenanglah, dia aman bersama sahabatnya Eria," akhirnya Alvin membuka mulutnya dengan wajah datarnya.
Agatha dan Alika pun bisa bernapas lega, meraka berdua tau jika seberapa seringnya Alvin bertengkar dengan Aily dia tidak mungkin tidak peduli pada anak dari istri tertuanya yang sudah wafat. Agatha sangat tau betup jika Alvin sangat menyayangi anaknya, namun dia tidak tau cara menunjukanya.
Agatha mendekati suaminya lalu memijat kedua pundak lelaki tampan itu, "terimakasih sayang." ucapnya. Iya dia berterimakasih karena Alvin membela dirinya saat Aily menyebutnya ******, dan berterimakasih karena suaminya tidak membiarkan Aily begitu saja.
......................
Sementara Rion kinih tengah gelisah mengingat ucapan Eria tempo hari, dimana Eria melarang Rion untuk membuat Aily bekerja di Apartement nya. Entah karena apa Eria melarang nya, namun sejak pagi tadi hingga kini menjelang sore Rion sangat mempunyai pirasat buruk.
"Tuan, lebih baik anda pulang saja sebentar lagi juga waktunya jam pulang." Ucap Lee saat melihat Rion terlihat gelisah. "Lebih baik, anda memastikan sendiri kalau nona Aily baik-baik saja," ucapnya karena sejak tadi Rion bercerita kepada Lee jika dirinya merasa tidak enak meninggalkan Aily di apartemenya.
"Bukan Aily yang ku pikirkan! tapi nasib Apartementku!" pekiknya. Rion pun berdiri dari duduknya dan pergi begitu saja meninggalkan ruanganya.
"Kebiasaan!" ketus Lee kesal karena Rion tidak pernah ingat dengan ponselnya yang ada di atas meja. Rion paling susah di hubungi karena dia selalu lupa menaro dimana ponselnya, jadi sampai detik ini, jika keluarganya ingin menghubungi Rion sudah pasti melalui Sekertaris Lee.
......................
Di dalam Apartement Aily tengah bersiul ria membayangkan, jika malam ini mereka berdua akan dinner romantis dengan segelas minuman beralkohol dan stiek yang akan Aily buat.
Aily memilih melakukanya dengan keadaan tidak sadar seperti mabuk, karena dirinya sadar semalam saja Aily bingung cara memperkosa Rion hingga akhirnya dia mengurungkan diri untuk melakukanya. Mungkin dalam keadaan mabuk, keduanya akan saling menginginkan pikirnya.
Aily memasukan daging Stiek yang masih mentah ke dalam teflon mengikuti petunjuk dari buku yang ia baca, lalu dirinya mengambil banyak kentang untuk di kupasnya.
"Bagaimana cara kupas kentang?" gumam Aily lalu mencari taunya di kolom pencarian, Aily pun mencari pisau dan mulai mengikuti petunjuk cara mengupas. Walaupun dia mengupas dengan tebal dan hanya menyisakan daging kentangnya sedikit, tapi itu sudah membuat dirinya bangga.
"Bukankah aku pintar," gumamnya dengan wajah yang berbinar melihat hasil karyanya, Aily mengendus-endus kentang itu merasa aneh dengan aroma kentang yang ia kupas. "Apa kentang memang baunya, seperti bau gosong?" tanya nya sambil menatap kentang yang ada di atas piring dengan jarak sejengkal.
"Sudahlah aku harus mengupas kentang lebih banyak lagi," ucapnya karena dirinya baru mengupas satu buah kentang. Dia tidak mau berlama-lama lagi karena waktu menunjukan sudah hampir jam enam malam, Mengupas satu kentang Aily memerlukan waktu tiga menit jadi dia lebih memilih mengupas kentang lagi.
Wussss...
Tiba-tiba Aily teriak di kagetkan dengan suara api yang semakin membesar dari kompor yang berada di punggungnya. "Aaaaahh...."
.
.
to be continued...
kalaungini yang modalin jadi erin🤣🤣
dan kalimat sebelumnya mengatakan ayahnya sayang padanya...Iki piyee kalimatnya gak konsisten Mulu😪
Yg gini nih gw bilang lu plin-plan, semua perasaan lu paparkan dari karakter Alvin gak cocok sama sekali. Dia tau salah tapi dia malah berlaku tdk adil pd kedua anaknya. Trus seolah" dia.menyalahkan aily yang tdk pernah mau mendengarkan penjelasannya. Iki piye toh, kalo Alvin aja bertingkah seperti ayah yang tdk mempedulikannya. Jadi pengorbanan ape yg dia lakukan?
Sebenarnya sifat Alvin yang mana toh 😵