Berawal dari seorang gadis yang bernama Axela Orlin, seorang mahasiswi di salah satu kampus ternama di kota x. Ia mempunyai seorang kekasih bernama Arga Gladwyn. Arga merupakan seorang karayawan di salah satu perusahaan besar di kota y. Hubungan mereka sudah memasuki usia ke 3 tahun. Apakah hubungan mereka romantis dan seperti yang didambakan oleh pasangan pasangan lainnya, Tidak.. Alexa seolah dijadikan budak cinta oleh Arga. Ia selalu mendapat perlakuan yang tidak baik dari Arga, bahkan sesekali ia mendapat kekerasan dari Arga..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Masa Lalu
"duduklah dulu.. Pamanmu juga baru sampai.. " suruh kakek elden. Elden hanya melirik sekilas lalu dengan patuh duduk di sebelah kakek nya.
"elden.. Jika kamu ada masalah yang tidak bisa kamu selesaikan dalam perusahaan, kamu bisa bertanya kepada paman mu, dia pasti akan membantu kamu.. Iya kan edwin?? " ucap kakek elden bertanya kepada pamannya, membuat edwin yang tengah menatap ponsel mengalihkan pandangannya kepada kakek dan elden.
"iya pa.. Papa tenang saja.. Aku pasti akan membantu elden" jawab edwin datar sembari menatap elden.
"kakek tidak perlu khawatir.. Aku akan mengurus masalah yang ada di perusahaan.. Aku akan berusaha semaksimal mungkin..aku juga sudah mencari investor untuk mengatasi krisis di perusahaan.." jawab elden.
"bagus.. Kamu memang cucu kebanggaan kakek.. Kamu lihat sendiri kan edwin bagaimana cucuku ini mengatasi masalahnya sendiri.. " ucap kakek dengan bangga kepada edwin.
Edwin hanya tersenyum sekilas mendengar ucapan papanya..padahal dalam hatinya ia merasa sakit hati karena elden selalu dibangga banggakan oleh papanya itu.
"elden keluar sebentar kek, ada urusan.. " ucap elden pamit pada kakeknya tanpa melirik pamannya sedikitpun.
"loh. Baru pulang udah mau pergi lagi elden?? " tanya kakek rajendra.
"iya bentar aja kok kek.. " ucap elden lalu pergi meninggalkan mereka yang masih mengobrol.
Sebenarnya elden bukan ada urusan, melainkan ia malas jika harus lama lama berada di rumah tersebut apalagi ada pamannya.. Ia selalu merasa jika paman nya tidak begitu menyukainya dan selalu berusaha untuk menjatuhkannya..
Elden masuk ke dalam mobilnya, lalu melajukan ke jalan raya.. Elden menyetir mobil dengan kecepatan sedang sembari satu tangannya berada disamping kening.
mata elden tertuju pada salah seorang gadis yang berdiri di halte bus, wanita tersebut terlihat cantik dengan pakaian yang ia kenakan..ia mengenakan celana jeans panjang dengan atasan kaos panjang dan rambut yang di gerai.. Elden segera menepikan mobilnya..
"alexa.. " panggil elden menurunkan kaca mobilnya.
"pak elden.. " sapa alexa sembari membungkuk kan sedikit badannya.
"kamu ngapain malam malam disini?? " tanya elden..
"eh ini pak.. Tadi saya habis menemani kinara belanja di mall itu.. " ucap alexa menunjuk ke arah mall yang berada di seberang jalan.
"yasudah ayo naik.. Saya antar.. " ucap elden.
"terima kasih pak.. Maaf merepotkan" ucap alexa saat masuk ke dalam mobil..
"kamu boleh panggil elden saja..ini sudah di luar jam kerja.. " kata elden membuat alexa menoleh dan mengerutkan keningnya.
"apa tidak apa apa pak?? masa iya sama atasan panggil nama saja.. " ucap alexa.
"atasan kamu di kantor tapi tidak jika di luar" jawab elden yang tetap fokus pada jalanan.
"lagian sebelumnya kamu juga memanggil saya dengan sebutan nama saja kan.. " sambung elden.
"emm itu kan sebelum saya tau kalo bapak adalah atasan saya.. dan saya juga mengenal nya kan sebagai barra bukan elden.. " jelas alexa.
"sama saja.. pokoknya jangan panggil pak jika diluar jam kerja.. Saya bukan bapak kamu.. " ujar elden.
"lah emang iya.. bapak saya sudah meninggal.. " jawab alexa membuat elden terdiam lalu menatap alexa.
"maaf maaf.. Bukan itu maksud aku.. " ucap elden yang merasa nggak enak hati.
"tidak apa apa kok.. Aku tau kamu bukan bermaksud begitu.. " jawab alexa.
mobil elden melaju memecah keramaian jalanan.. Sesekali elden melirik pada alexa yang tengah melihat lampu lampu jalanan dari balik kaca mobil.
"cantik.. " bathin elden.
"ekhem..alexa.. " panggil elden, alexa menoleh pada elden.
"iya kenapa? " tanya alexa.
"kamu udah makan belum?? aku lapar nih, gimana kalo kita pergi makan dulu.. " ajak elden.
"eemm.. Belum sih.. Boleh deh.. " jawab alexa
Elden melajukan mobil nya menuju salah satu restoran langganannya.. Setelah sampai, elden mengajak alexa masuk dan memesan makanan untuk mereka berdua.
"kamu sering makan disini?? " tanya alexa melihat ke sekeliling, restoran dengan nuansa jepang tersebut memanjakan mata, siapa saja yang makan disana pasti akan betah.
"emm lumayan.. " jawab elden.
"pantesan aja tadi aku liat pelayannya kaya udah kenal gitu sama kamu.. " ucap alexa..
tak lama kemudian pesanan makanan mereka datang.. Alexa dan elden menikmati makanan nya masing masing. elden sedikit tersenyum tatkala melihat alexa makan sedikit belepotan seperti anak kecil.
"tunggu.. " ucap elden, alexa menghentikan makannya dan menatap heran pada elden.
"ada apa? " tanya alexa. elden mengulurkan tangannya dan mengusap sisa makanan yang menempel di tepi bibir alexa.
"sorry.. ada sisa makanan di tepi bibir kamu.. " ucap elden yang kemudian mengelap tangannya dengan tisu.
"eeh..ii..iya..makasih " jawab alexa yang salah tingkah..
"meleleh deh aku... Aduuuh.. Kok jadi deg degan gini sih... Bangun alexa.. Dia itu atasan kamu.. Jangan mikir yang berlebihan.." bathin alexa.
selesai makan, elden membayar tagihan makanan mereka. Setelah itu mereka berjalan keluar menuju mobil.
"elden..! " panggil seorang wanita yang baru saja keluar dari mobilnya.
elden menoleh ke arah sumber suara.. Begitu juga dengan alexa.. Seorang wanita cantik, putih, tinggi dengan pakaian yang sedikit seksi memakai rok sebatas paha dan atasan yang ketat.
"nggak nyangka ya kita bisa ketemu disini.. Ternyata kamu masih suka datang ke tempat ini.. " ucap Aurel dengan tersenyum.
"siapa saja tidak ada larangan untuk datang kesini bukan?? " ucap elden dengan datar.
"hmm Aku pikir kamu masih belum bisa melupakan kenangan kita disini.. " ucap aurel dengan senyum mengejek.
"buang jauh jauh pikiran mu itu.. Sedikit pun aku tidak pernah mengingat apapun tentang kamu.. ! " ucap elden dengan tegas..
"oh ya.. Lalu siapa wanita ini?? Apakah dia pacar baru mu?? " tanya aurel menatap alexa dari atas sampai bawah membuat alexa sedikit risih di buatnya.
"bukan urusan kamu..!! "
"ayo alexa.. Kita pergi dari sini.. " ucap elden lalu masuk ke dalam mobil, begitu juga alexa yang menurut.
Selama di perjalanan, elden hanya diam saja.. Wajahnya terlihat datar dan dingin, namun ia masih fokus menyetir. Begitu juga dengan alexa yang memilih diam.
"siapa wanita barusan itu?? Apa dia mantan nya elden?? Kenapa raut wajah nya jadi seperti itu sekarang..?? " gumam alexa bertanya tanya dalam hati.
"apa ada yang mau kamu tanyakan? " ucap elden tiba tiba menatap alexa.
"eeh itu.. Enggak ada kok.. " jawab alexa yang sedikit kaget.
"wanita tadi itu cuma masa lalu aku.. dulu memang aku berhubungan dengannya cukup lama, namun dia menghianati aku dengan teman ku sendiri..semanjak itu aku memutuskan hubungan dengannya dan pergi keluar negeri.. " ucap zayn menjelaskan.
"hmm... Iya.. " ucap alexa menganggukkan kepalanya.
"kenapa coba dia menjelaskan semuanya pada ku.. padahal kan kita nggak ada hubungan apa apa.. " bathin alexa..
HAPPY READING♥
Jangan Lupa Like, Komen, Subscribe Sayangku♥
