NovelToon NovelToon
Pengasuh Tuan Muda Genius

Pengasuh Tuan Muda Genius

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:63.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Ajeng harus pergi dari desa untuk menyembuhkan hatinya yang terluka, sebab calon suaminya harus menikahi sang sepupu karena Elis sudah hamil duluan.

Bibiknya memberi pekerjaan untuk menjadi pengasuh seorang bocah 6 tahun dari keluarga kaya raya di Jakarta.

Ajeng iya iya saja, tidak tahu jika dia adalah pengasuh ke 100 dari bocah licik itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 - Berdiri Di Tempat Yang Sama

"Jadi ini? jadi inilah jawaban kenapa sikap Sean berubah?" tanya Reza dengan suaranya yang terdengar begitu dingin, tatapannya pun sangat tajam, seperti langsung menusuk tepat di ulu hati.

Sementara Ajeng sudah menangis, karena memang begitulah kenyataannya.

Sebuah kesepakatan sudah mereka buat, tentang Ajeng yang harus mengantarkan Sean untuk bertemu dengan mamanya dan akan dibalas dengan sikap Sean yang berubah baik.

"Maafkan aku Pa."

"Jangan lancang kamu Jeng! sadar kamu itu cuma pembantu! tidak berhak ikut campur masalah keluarga kami! Sean itu tanggung jawab kami! lalu bagaimana bisa kamu membawanya pada orang lain? Hah!!"

Tubuh Ajeng bergetar mendengar bentakan itu. Dia sadar, sangat sadar jika ini salahnya. Karena itulah Ajeng tak punya pembelaan apapun, dia hanya bisa menunduk dan menangis, meremat kedua tangannya sendiri dan tubuhnya gemetar ketakutan. Dia tak bisa mundur karena tubuhnya membentur dinding.

Sedangkan Reza tak merasa iba sedikitpun dengan apa yang dia lihat. Kemarahan masih menguasai dirinya.

Semua kenangan pahit itu bahkan masih jelas terekam diingatan.

Mona tidak pernah menginginkan Sean. Wanita itu bahkan berniat mengugurkan kandungannya hanya karena saat itu tendernya berhasil. Andai Reza tidak memohon dan bersujud Mona jelas telah menggugurkan anak mereka.

Reza kira sikap itu bisa berubah saat anak mereka lahir, tapi ternyata tidak. Mona semakin menjadi bersamaan dengan bisnisnya yang semakin tinggi. Di hadapan semua keluarga Aditama Mona berteriak tak mau merawat Sean, tak mau menyusui, bahkan menggugat cerai Reza dan tak menginginkan pengasuhan Sean.

Kembali mengingat itu semua, Reza pun mengepalkan kedua tangannya kuat. Saking membuncahnya amarah ini, akhirnya Reza melayangkan sebuah pukulan yang sangat kuat.

Bugh!!

"Akh!" pekik Ajeng, dia menutup matanya menggunakan kedua tangan, sementara Reza meninju dinding tepat di samping kepalanya.

Hingga tangan pria itu terluka dan mengeluarkan darah.

Ajeng semakin menangis, kini dia tak sanggup lagi berdiri dan segera berjongkok menyembunyikan wajahnya.

"Maafkan aku Pa, aku salah," mohon Ajeng sungguh-sungguh, bicara diantara suaranya yang sesenggukan.

"Lihatlah, lihatlah sendiri bagiamana Mona memperlakukan Sean. Jika sampai dia menyakiti anakku, bersiaplah untuk segera keluar dari rumah Aditama."

Dan setelah mengatakan itu, akhirnya Reza pergi begitu saja.

Ajeng menangis.

Ajeng masih menangis.

Dia menangis terus sampai entah berapa lama.

Saat kembali masuk ke dalam apartemen, dia sudah tidak melihat mama Mona dan Sean.

Lampu di ruang tengah pun sudah kembali mati.

Ajeng duduk di sofa, meratapi nasibnya yang begitu malang.

"Buk," lirih Ajeng, dia sungguh merindukan ibunya. Tapi tak mungkin pulang ke desa. Belum ada 2 bulan dia pergi. Pulang pun Ajeng tak akan sanggup berhadapan dengan Erwin dan Elis.

"Ya Allah," gumamnya sendu, terasa besar sekali benda yang mengganjal di hatinya.

Pagi datang.

Hari ini Sean tidak masuk sekolah, bocah itu memutuskan untuk libur, ingin menghabiskan waktu sebanyak-banyaknya bersama sang mama.

"Sean, panggil mbak Ajeng sayang, kamu harus segera mandi," ucap mama Mona.

"Kenapa harus panggil mbak Ajeng, aku mau mandi bersama mama."

"Mama tidak bisa, mama harus menghubungi klien dulu, kemarin mama tidak masuk kerja karena menunggu kamu datang. Jadi sekarang keluar lah dan panggil mbak Ajeng, ya?"

Sean tertegun.

Dia masih berdiri di tempat yang sama dan melihat sang mama yang sibuk sendiri dengan ponselnya.

Padahal saat ini masih jam 6 pagi.

1
Patrish
cauvade syndrome..... itu karena saking bucinnya papa Reza....
Supriyatun
hahahahahha
Supriyatun
sudah baca thor sudah tamat bacanya bagus ceritanya dokter alam
Supriyatun
aku juga ah🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤣hahahahaha
Patrish
salah musuh Mon... soal acting yang melas melas..dia mah suhunya
Patrish
harusnya kamu berterimakasih pada Erwin.. kalo tidak ada penyelewengan.... ga kebagian si cantik kau..
Supriyatun
betul apa tidak itu ayahnya sean curhat sama anaknya.padahal kan usianya katanya 33 heheheh.jadi geli aku bacanya tapi lucu juga si seandainya ada ayah curhat sama anak tuk carikan jodoh heheheje .namanya juga cerita kwkwkwk.semangat thor.bagus ceritanya.
Supriyatun
author lebih gila lagi kwkwkwkwk 🤭🤣😜🙏🏻hahahahahhs
Supriyatun
hajhahjajajaa aduh ngakak deh author emang debes alias hebaaat
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
wuah anak kodok mulai ngereog nih ... 😂🤣😂🤣
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
siap, diterima komandan !! 🤣🤣
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
Oalah... ngunu to tibake 😂😂😂
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
to the point ya papa Reza 🤣🤣👍👍👍
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
Cerita ringan namun mampu membuat pembaca ingin terus menanti kelanjutannya. Authornya keren banget 👍👍👍
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
lope lope papa Reza ❤️❤️❤️❤️
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
Papa Reza, akui saja kalau kamu menyukai mbak Ajeng 🤭🤣
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
Ya ampun Thor, aku ketawa sendiri baca part ini ... 🤭🤣🤣
Supriyatun
Luar biasa
Lilik Farihah
cie...cie naik setingkat, papa Reza d berani pegang tangan Ajeng😀
Lilik Farihah
wah anak sm BPK sudah jd BESTie 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!