NovelToon NovelToon
Istri Sewaan Tuan Muda

Istri Sewaan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Pelakor jahat
Popularitas:19.6k
Nilai: 5
Nama Author: Haraa Boo

Dipaksa menikah dengan pria beristri membuat Delia berani berbuat nekad. Ia rela melakukan apa saja demi membatalkan pernikahan itu, termasuk menjadi istri sewaan seorang pria misterius.

Pria itu adalah Devanta Adijaya, seseorang yang cenderung tertutup bahkan Delia sendiri tidak tahu apa profesi suaminya.

Hingga suatu ketika Delia terjebak dalam sebuah masalah besar yang melibatkan Devanta. Apakah Delia bisa mengatasinya atau justru ini menjadi akhir dari cerita hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haraa Boo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keceplosan

"Dev, aku masih bisa jalan, nggak har-"

"Bisa diem nggak! Kamu itu udah nyusahin, banyak protes lagi," ketus Devan usai memotong ucapan Delia.

"Lagian siapa suruh gendong aku, aku nggak minta!" sentak Delia yang tak terima dengan ucapan itu sambil mengerucutkan bibirnya.

Namun Delia memang ada benarnya, Devan lah yang selalu melakukan tindakan tanpa ijin darinya.

Devan tak bergeming dengan ucapan Delia. Begitu sampai di ranjang ia langsung mendudukkan Delia disana.

Devan pun tak beranjak pergi, ia malah duduk di tepi ranjang sambil kembali memeriksa kuku Delia yang sedikit berdarah akibat benturan itu.

Lalu pandangan Delia tiba-tiba terfokus pada lengan Devan. Karena kini Devan mengenakan kaos pendek maka perban itu sedikit terlihat.

"Tangan kamu kenapa?" tanya Delia yang mulai penasaran.

Devan yang gugup langsung menarik lengan bajunya untuk menutupi perban itu.

"Kemarin habis jatuh," jawab Devan sekenanya.

"Jatuh dimana, kok aku nggak tau kalau kamu habis jatuh."

"Emang harus laporan sama kamu?"

Delia memutar bola matanya, tampak kesal dengan jawaban ketus Devan. "Kan cuma nanya!"

"Lagian juga aneh, jatuh tapi lengannya yang luka, emang jatuhnya gimana?" gumam Delia pelan lalu mulai membayangkan adegan itu.

"Ini udah diobati, nggak perlu dipikirin," seru Devan membuyarkan lamunan Delia.

Lalu Devan bangkit untuk mencari kotak P3K, begitu mendapatkannya ia segera mengoleskan obat merah di lukanya Delia.

"Udah nggakpapa, ini cuma luka kecil," ucap Delia untuk menenangkan Devan yang sedikit panik.

Tak sengaja Devan melirik Delia dan mendapati gadis itu tengah meringis menahan suara karena mulutnya ditutup oleh tangan.

"Katanya cuma luka kecil."

"Ya kan berdarah, tetep aja sakit," jawab Delia tak terima dengan ejekan Devan.

Devan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil saat membayangkan tingkah Delia yang begitu lucu.

"Itu tahu kalau berdarah kenapa malah ngremehin."

Delia tidak menjawab, ia tahu pasti bahwa setiap berdebat dengan Devan maka ia yang kalah. Ralat! Bukan kalah tapi lebih tepatnya mengalah demi menjaga kewarasannya. Setelah itu, suasana pun menjadi hening.

"Emmmb... Kamu ngapain malem-malem di ruang kerja. Oh iya aku sempet masuk ke perpustakaan tapi kata bibi yang boleh masuk kesitu cuma kamu, emang kenapa?" tanya Delia untuk memecah keheningan di antara mereka.

"Memangnya kamu masuk kesana mau ngapain?" ucap Devan sambil memasang plester di jempol kaki Delia.

"Mau nyari novel."

Devan justru terkekeh mendengar jawaban Delia.

Sontak hal itu membuat Delia menyerngitkan dahinya. "Kenapa, kok ketawa?"

"Ketemu nggak novelnya?"

Delia menggeleng dengan ekspresi kecewa.

"Kamu kalau liat aku ada tampang-tampang suka baca buku begituan nggak?"

Delia kembali menggeleng, lalu tiba-tiba menatap Devan sambil menyipitkan matanya.

Devan yang mulai tak tahan dengan tatapan itu hanya bisa memalingkan wajahnya. "Kenapa ngliatinnya begitu."

"Katanya suruh ngliatin kamu."

"Ya maksudnya nggak gini juga."

Bahkan sekarang Devan terlihat sangat gugup. Ia tidak berani untuk menatap manik hitam Delia.

Namun Delia yang tidak peka justru semakin mencondongkan wajahnya untuk bisa menatap Devan dengan intens.

"Kenapa aku baru sadar ya, muka kamu tu muka-muka kaku, tegas. Coba deh sekali-kali kamu baca novel atau nonton stand up komedi, aku jamin kamu hidup kamu nggak akan setegang ini."

Devan sudah bangkit usai berdehem untuk menghilangkan rasa gugup yang tiba-tiba menyerangnya, entah karena apa?

"Memangnya aku se-kaku itu?" tanya Devan, ia hanya menoleh tanpa berani menatap Delia.

Delia terkekeh, lalu bangkit mendekati Devan. Dan kini ia malah sudah berdiri di hadapan pria itu sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Iya, coba deh kamu senyum."

Dengan berani Delia sudah menyentuh kedua sudut bibir Devan lalu menariknya perlahan sehingga bibir Devan melengkung ke atas terlihat seperti sedang tersenyum.

"Nahh.. Gini kan jadi makin ganteng."

Devan hanya mematung. Manik matanya kini sudah menatap Delia yang tengah tersenyum manis padanya. Untuk sesaat Devan sempat terhipnotis dengan kecantikan Delia, bahkan wajah mereka kini sudah sangat dekat.

Perlahan kedua tangan Devan sudah terangkat menyentuh lengan Delia. Lalu ia semakin mendekatkan wajahnya.

Namun tiba-tiba Devan langsung menjauhkan dirinya dari Delia sambil memalingkan wajahnya. Tidak! Ini harus dihentikan sebelum timbul pikiran yang lebih jauh.

Devan melangkah keluar tanpa berkata apa-apa.

Apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba perasaanku seperti ini? Devan sudah memegangi dadanya, merasakan detak jantungnya yang sudah berpacu dengan sangat kencang.

Pagi harinya

Delia yang sudah bangun dari tidurnya mencoba menuruni tangga karena ia ingin mengambil air minum. Ia melangkah dengan penuh hati-hati pasalnya luka di kakinya justru membengkak membuat rasa sakitnya semakin menjadi.

"Kamu kenapa Del?" tanya Keyla menghampiri Delia dari belakang.

"Ini kemarin habis jatuh."

Keyla menatap luka yang ditunjukkan oleh Delia sambil meringis. "Duhh kok bisa sih, itu harus dibawa ke dokter nanti takutnya jadi infeksi Del."

Mendengar suara ribut-ribut Devan yang baru bangun segera menghampirinya.

"Ini ada apa?" tanya Devan.

"Ini Tuan, kaki Delia bengkak katanya kemarin habis jatuh."

Devan segera mendekati Delia, lalu berjongkok untuk melihat luka yang semalam sudah ia obati.

"Kenapa bisa jadi kaya gini?" tanya Devan usai memeriksa luka itu.

"Nggak tau, waktu bangun tiba-tiba udah bengkak."

"Kamu bantu Delia berjalan ke kamar ya," perintah Devan pada Keyla.

Keyla pun mengangguk paham dan langsung membantu memapah Delia.

Sementara Devan sudah merogoh ponselnya dan langsung melakukan panggilan dengan Dokter Nico.

"Dok, dateng ke rumah saya sekarang."

"Ada apa, apa lukamu belum-"

"Bukan, istriku yang terluka," celetuk Devan tanpa sadar.

Delia dan Keyla sama-sama menoleh begitu mendengar kata itu.

Istri??

Mereka sudah saling menatap dengan tatapan penuh tanya. Bukankah Devan sendiri yang selalu menekankan bahwa rahasia ini harus disimpan rapat-rapat, tapi kenapa dia sendiri yang menyebarkannya.

"Del, aku nggak salah denger kan?" bisik Keyla pada Delia.

Delia menggeleng. "Aku rasa dia cuma salah ngomong."

"Iya bisa jadi, tapi secara tidak langsung dia udah mengakui kamu sebagai istrinya Del."

"Husttt!" Delia menempelkan jari telunjuknya di bibir. "Ayo kita jalan, lebih baik kita pura-pura nggak denger."

Keyla sudah senyum-senyum sendiri, sedangkan Delia yang harusnya merasakan itu justru terlihat biasa saja.

Maklum lah, Delia sudah sering salah paham pada Devan. Kali ini ia hanya ingin berpikiran positif.

"Istri?" ulang Dokter Nico seakan tak percaya bahwa Devan sudah menikah.

"Aahh... Itu.. Istrinya Dio sopir saya, kebetulan lagi ada disini."

"Ohh begitu... Baik saya akan segera datang kesana," ucap Dokter Nico sekaligus menjadi akhir dari percakapan mereka.

Bodo!

Devan merutuki dirinya sendiri, bisa-bisanya ia menyebut Delia sebagai istri. Dan yang lebih gila lagi, kenapa ia bisa mengatakan bahwa Delia adalah istrinya Dio. Dalam hati Devan sangatlah tidak rela.

Apa yang harus ia katakan pada Dokter Nico nantinya?

BERSAMBUNG...

1
Haraa Boo
😅😅 Nanggung bgt ya kak
Maira_
Hmm, curang kamu Dev, udh dimasukin baru sadar😄
Maira_
masih hidup dong
Was Sikem
katanya belinda lumpuh kq bs jalan, membingungkan ceritanya
Haraa Boo: terimakasih atas koreksinya, mohon maaf itu kesalahan penulisan kak🙏🙏
total 1 replies
Sunny Eclaire
rupanya si mami gak semudah itu
Sunny Eclaire
awokawok delia enggak peka blas
Nabila Meilani
aku mampir kak, semangat nulisnya 😊💐
Tomat _ merah
Semangatt thor, ceritañya baguss/Smile//Smile/
Maira_
lanjut thor, mkin seruu
Haraa Boo
makasih kak🥰
ARIES ♈
semangat kak..🫰🏻🌸
💫0m@~ga0eL🔱
bagus novelnya , lanjutkan thor. Oma titip iklan aja y🙏
Haraa Boo
Tenang kak, Devan udah ada pawangnya😜😜
Maira_
Bgus Devan, kmu hrus tetap pada pndrianmu, kmu sdah memutuskan untuk mmlih Delia
Sylvia Rosyta
aku mampir kak 😊 semangat buat nulisnya 💪
seftiningseh@gmail.com
Terima kasih sudah mendukung aku
Maira_
Gimana kalau Belinda tiba-tiba muncul, gak rela aku😢
Maira_: 👍 siap thor
Haraa Boo: Ikuti terus ya kak, meski Belinda muncul kisah Delia dan Devan akan selalu menjadi yg dinanti🩷
total 2 replies
yanah~
mampir kak 🤗 ceritanya menarik, apalagi visualnya Liu haocun 😍
Haraa Boo
makasih kkak cntik🤩
Yoona
aku dh mampir juga, semangat nulis nya💞💞💞
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!