NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Kelabu

Pendekar Pedang Kelabu

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Mengubah Takdir / Perperangan / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib / Si Mujur / Pendamping Sakti
Popularitas:40.5k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Zhang Wei, seorang pelayan rendahan berusia 15 tahun, terusir dari salah satu keluarga besar di Kekaisaran Qin. Dalam usahanya bertahan hidup sebagai pemburu spiritual beast, ia menemukan sebuah pedang tua yang ternyata menyimpan roh seorang kultivator legendaris bernama Lian Xuhuan.

Dengan kekuatan dan pengetahuan mendalam tentang kultivasi, Lian Xuhuan menawarkan bimbingan kepada Zhang Wei untuk menjadi pendekar hebat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lari!!

Di aula pelelangan, suasana perlahan memanas seiring dengan pengumuman barang misterius ketujuh. Juru lelang dengan wajah penuh percaya diri membuka kain yang menutupi barang tersebut, menampilkan sebuah pedang panjang bercahaya ungu yang memancarkan aura tajam.

“Barang ketujuh dari daftar misterius: Pedang Petir Langit, sebuah pusaka tingkat 5 tinggi yang memiliki kemampuan untuk memperkuat serangan dengan elemen petir. Harga pembukaannya adalah 400.000 batu roh tingkat rendah!”

Raungan penuh semangat langsung memenuhi aula. Pedang itu menarik perhatian banyak orang, terutama mereka yang memiliki atribut petir dalam kultivasi mereka. Zhang Wei, meskipun terkesan dengan artefak itu, tetap duduk diam, tidak menunjukkan minat.

Namun, tiba-tiba, sebuah suara dingin terdengar di pikirannya.

“Zhang Wei! Ada sosok kuat mendekat ke kota ini. Ranahnya jauh di atas Martial King. Kau harus segera pergi!”

Wajah Zhang Wei langsung menegang. Pesan dari Lian Xuhuan begitu serius sehingga membuatnya tersadar akan bahaya besar yang mendekat. Seketika, pikirannya tertuju pada kemungkinan terburuk.

Apakah ini karena resep pil tingkat 6? Ataukah mereka mengincar sesuatu yang lain dari pelelangan ini?

Dia berdiri dengan cepat, membuat Song Tianyu yang duduk di depannya memandang dengan bingung.

“Tuan muda Zhang, ada apa?” tanya Song Tianyu, matanya penuh perhatian.

Zhang Wei menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Tuan Song, aku harus segera pergi dari kota ini. Ada sesuatu yang besar akan terjadi, dan aku tidak ingin keluarga Song terlibat. Ini bukan masalah yang bisa diselesaikan dengan kekuatan Martial King.”

Song Tianyu terkejut, namun dengan cepat menguasai dirinya. “Kau berbicara tentang bahaya di luar ranah Martial King? Apa kau yakin?”

Zhang Wei mengangguk. “Sangat yakin. Keluarga Song tidak memiliki Martial Emperor, dan aku tidak ingin membahayakan kalian dengan tetap berada di sini. Aku menghargai perlindungan yang kau berikan, tetapi ini saatnya aku pergi.”

Song Tianyu terdiam beberapa saat, memahami situasi. Dengan hati berat, dia akhirnya mengangguk. “Baiklah, jika itu keputusanmu. Namun, hati-hati. Kota Canyu penuh dengan mata-mata dan pihak yang ingin menjatuhkanmu. Jika kau butuh bantuan, keluargaku selalu terbuka untukmu.”

Zhang Wei tersenyum tipis. “Terima kasih atas segalanya, Tuan Song. Aku akan pergi sekarang.”

Tanpa membuang waktu, Zhang Wei meninggalkan ruang VIP melalui jalur rahasia yang digunakan untuk membawanya ke sana. Langkahnya cepat, matanya tajam memantau setiap sudut.

 

Di langit yang mulai gelap, sebuah aura mengerikan bergerak cepat menuju kota Canyu. Sosok itu, mengenakan jubah hitam dengan simbol naga merah di punggungnya, berhenti sejenak di udara, memandang kota dengan mata penuh niat membunuh.

“Seseorang di sini memiliki sesuatu yang aku cari,” gumamnya dingin. “Resep pil tingkat 6, ya? Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyimpannya.”

 

Zhang Wei terus berlari melalui gang-gang kecil, menghindari perhatian sebanyak mungkin. Lian Xuhuan berbicara lagi di pikirannya.

“Pemuda bodoh, kau benar-benar menarik perhatian orang-orang berbahaya. Mereka tidak hanya mengincar pil, tetapi juga Besi Bintang Hitam. Jika kau tidak hati-hati, kau tidak akan bisa keluar dari kota ini hidup-hidup.”

“Aku tahu, Master,” jawab Zhang Wei dengan nada cemas. “Tapi bagaimana aku bisa melawan seseorang di atas ranah Martial King?”

“Kau tidak perlu melawan. Gunakan kecerdasanmu. Keluar dari kota, lalu cari tempat untuk bersembunyi. Aku akan membantumu menemukan jalur aman.”

Zhang Wei mengangguk dan mempercepat langkahnya. Dia berhasil mencapai gerbang utara kota tanpa insiden besar, tetapi tatapan tajam para penjaga yang memantau membuatnya berhati-hati.

 

Seorang pria berpakaian sederhana dengan aura tenang berjalan melewati penjaga gerbang. Zhang Wei, dengan pakaiannya yang bersih namun sederhana, mencoba menyembunyikan wajahnya dengan kerah tinggi.

“Berhenti,” panggil salah satu penjaga. “Apa alasanmu meninggalkan kota pada malam seperti ini?”

Zhang Wei menunduk sedikit, berusaha merendahkan suaranya. “Aku hanya pedagang kecil yang ingin melanjutkan perjalanan ke desa berikutnya. Bisnisku sudah selesai di sini.”

Penjaga itu memandangnya dengan curiga, tetapi setelah beberapa saat, dia mengangguk dan membiarkannya pergi. Zhang Wei keluar dengan langkah tenang, meskipun jantungnya berdebar kencang.

 

Saat Zhang Wei melangkah lebih jauh dari kota, suara Lian Xuhuan kembali terdengar.

“Sosok kuat itu sudah mendekati kota. Kau sudah cukup jauh, tetapi tetap waspada. Aku menduga mereka akan mengirim mata-mata untuk melacakmu.”

Zhang Wei menghela napas. “Ini benar-benar menyulitkan, Master. Tapi aku akan melakukan apa yang kau katakan.”

Dia melanjutkan perjalanannya, menyelinap ke dalam hutan gelap. Hatinya penuh waspada, namun tekadnya untuk bertahan tetap kuat.

Langit malam yang tenang mulai terasa mencekam ketika Zhang Wei melangkah lebih dalam ke dalam hutan yang gelap. Suara gemerisik daun di sekitar membuatnya semakin waspada. Dia tahu bahwa beberapa orang dari ruang VIP di pelelangan pasti tidak akan membiarkannya pergi dengan mudah.

Tiba-tiba, sebuah suara terdengar dari kejauhan.

“Dia pasti ke arah sini! Cepat, kita tidak boleh kehilangan jejaknya!”

Zhang Wei menyipitkan mata. Melalui celah pepohonan, dia melihat empat sosok mendekat dengan kecepatan tinggi. Mereka mengenakan jubah khas keluarga Liang, dan salah satu dari mereka tampak seperti mengenalnya.

“Dia itu...” salah satu anggota kelompok itu berbicara sambil mengernyit. “Itu bocah yang mempermalukan Tuan Muda Liang Feng di perjamuan! Pantas saja dia berani mempermainkan Tuan Muda di pelelangan!”

Mendengar itu, salah satu anggota kelompok segera berbalik, wajahnya tegang. “Aku akan melapor ke Tuan Muda Liang Feng. Dia pasti ingin tahu ini!”

Zhang Wei menggertakkan giginya. Dia tidak bisa membiarkan seseorang kembali melaporkan keberadaannya, terutama karena keluarganya sudah cukup bermasalah.

“Kalau dia sampai melapor, Liang Feng pasti akan mengirim lebih banyak orang” pikir Zhang Wei dengan dingin.

Dia memutuskan untuk langsung bertindak, niat membunuh terpancar dari matanya. Namun, sebelum dia bisa mengejar orang itu, tiga anggota lainnya segera menghalangi jalannya.

“Hei, bocah! Kau pikir bisa melarikan diri dari kami?” Salah satu dari mereka, seorang pria kekar dengan rambut hitam panjang, berkata dengan senyum mengejek.

Ketiganya adalah Martial Master bintang 10. Di mata Zhang Wei, mereka hanyalah semut. Tetapi masalahnya bukan kekuatan mereka—melainkan kemungkinan keributan yang bisa mereka sebabkan. Jika dia bertarung tanpa menahan diri, sosok kuat yang sedang mendekat ke kota Canyu mungkin akan menyadari keberadaannya.

“Master benar,” pikir Zhang Wei, mengingat peringatan Lian Xuhuan. “Aku tidak boleh membuat terlalu banyak keributan.”

Dengan cepat, dia menarik napas dalam-dalam dan menekan kekuatan spiritualnya ke tingkat Martial Master bintang 7, agar tidak menarik perhatian lebih.

 

Tanpa sepatah kata, Zhang Wei bergerak seperti bayangan, menghilang dari pandangan ketiga pengejarnya.

“Ke mana dia pergi?” salah satu dari mereka berseru, matanya bergerak liar mencari.

“Jangan lengah! Dia pasti masih di sekitar sini!”

Sebelum mereka bisa bereaksi, sebuah bilah pedang meluncur dengan kecepatan luar biasa dari balik semak-semak, langsung menembus leher salah satu dari mereka. Mata pria itu membelalak sebelum tubuhnya jatuh dengan bunyi gedebuk, tidak lagi bernyawa.

“Apa?!”

Dua orang lainnya langsung menghunus senjata mereka, tapi mereka terlalu lambat. Zhang Wei muncul di belakang mereka dengan gerakan lincah, menghantam salah satu dari mereka tepat di tengkuk dengan pedang usangnya. Suara retakan terdengar ketika pria itu jatuh ke tanah, pingsan atau mungkin mati.

Satu orang yang tersisa mencoba melawan, menyerang Zhang Wei dengan tombaknya. Namun, gerakannya terasa lamban bagi Zhang Wei, yang dengan mudah menghindari serangan itu dan membalas dengan tebasan horizontal yang akurat, langsung memutuskan lengan lawannya.

Pria itu berteriak kesakitan, tetapi sebelum dia bisa menarik napas lagi, Zhang Wei menikam jantungnya dengan cepat, mengakhiri hidupnya dalam senyap.

 

Zhang Wei menoleh ke arah pengejar yang melarikan diri. Dia masih bisa melihat bayangannya yang semakin menjauh.

“Terlalu jauh...” gumam Zhang Wei, matanya menyipit.

Meskipun dia bisa mengejar dengan mudah, itu akan membuatnya terlalu mencolok. Jika orang-orang dari pelelangan atau sosok kuat yang mendekat ke kota menyadarinya, situasinya bisa menjadi jauh lebih buruk.

“Aku tidak punya pilihan,” pikirnya sambil menggertakkan gigi.

Dengan napas panjang, dia menghilangkan jejak pertarungannya dan mulai melarikan diri lebih jauh dari kota. Setiap langkahnya terasa seperti berpacu dengan waktu.

 

Zhang Wei terus berlari tanpa henti, menjauh sejauh mungkin dari kota Canyu. Hatinya penuh kecemasan, tetapi pikirannya tetap tajam.

“Master, apa aku sudah cukup jauh dari bahaya?” tanya Zhang Wei dalam pikirannya.

Suara Lian Xuhuan terdengar, penuh ketenangan namun tegas. “Belum. Sosok kuat itu masih mendekat, dan aku yakin pengejar yang lolos akan memberi tahu Tuan Muda Liang Feng. Mereka pasti akan mengirim lebih banyak orang untuk mencarimu.”

Zhang Wei mengepalkan tangannya. “Aku tidak takut pada mereka, tapi aku tidak ingin berurusan dengan sosok di atas Martial King.”

“Itu sikap yang tepat. Teruslah berlari. Cari tempat untuk bersembunyi dan menenangkan diri. Kau harus menghindari semua konflik yang tidak perlu.”

Zhang Wei mengangguk dan mempercepat langkahnya, menuju ke arah yang lebih dalam dari hutan, berharap bisa menemukan tempat aman untuk sementara waktu.

To Be Continued...

1
saniscara patriawuha.
sikatttt manggg zhonkkk....
saniscara patriawuha.
mantaffffffff manggg minnnnn...
saniscara patriawuha.
gassdsd terussss manggg minmnn...,
saniscara patriawuha.
cumunguttttt manggg minnnn,,,, gasssssss pollllllll...
saniscara patriawuha.
gassssddd maninggg manggg minnnn ojooo kendorrrr...
saniscara patriawuha.
sikattttt manggg zhonkkkkk,,,
Ismaeni
Luar biasa
saniscara patriawuha.
gassssskeunnnn manggg zhonkkkk....
saniscara patriawuha.
gassss gasdd pollllll...
saniscara patriawuha.
MC nya jangan mirip yang ono mang min, ,,,,
saniscara patriawuha.
mantavvvvvv manggg zhonkkkkk....
saniscara patriawuha.
gassssss pollllll manggg minnn...
saniscara patriawuha.
sikatttyy sudahhhh manggg zhonkkkkk...
saniscara patriawuha.
gasssskeunnnn manggg zhooonnnnkkkkk... ojo kendorrttt
saniscara patriawuha.
sikattttt sudahhhh manggg zhonkkkkk....
saniscara patriawuha.
jangan terlalu sering di gunakan kata kata ini baru permulaan,,, soalnya hampir tiap episode ada terusss kata kata tersebut...... gassss lahhh...
Su Kamto
Luar biasa
Dudun Ferduzi
lanjut
Kela 76
apa salahnya pakai bahasa indo aja,,,tngkatan ranah dan bestnya thor, pusing bacanya,,,,
Iwan Duan
Lanjoooooooot
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!