NovelToon NovelToon
Pulang / Di Jemput Bayangan

Pulang / Di Jemput Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Kutukan / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Novita Ledo

para pemuda yang memasuki hutan yang salah, lantaran mereka tak akan bisa pulang dalam keadaan bernyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novita Ledo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Kembali ke desa

Malam itu, Arga berdiri di tengah Hutan Giripati, sendirian. Suara hutan mulai kembali—burung-burung malam berkicau, dan angin lembut mengusap daun-daun. Namun, suasana itu tidak membawa kedamaian. Ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang pernah menjaga hutan ini dengan seluruh keberadaannya: Danu.

Arga tidak pernah membayangkan beban yang kini ada di pundaknya. Sebelum menghilang, Danu telah mempercayakan hutan ini kepadanya—bukan hanya sebagai tempat, tetapi sebagai warisan yang sarat dengan makna dan tanggung jawab.

"Mengapa aku?" pikir Arga. Ia hanyalah manusia biasa, terlalu kecil untuk melawan bayangan besar yang pernah mencoba menghancurkan tempat ini. Tetapi pilihan itu sudah dibuat, dan hutan ini kini adalah bagian dari dirinya.

-

Pagi harinya, Arga kembali ke desa dengan langkah berat. Wajahnya kusut, pikirannya penuh dengan kenangan tentang pertempuran di dalam hutan. Namun, tidak ada yang percaya pada ceritanya.

Orang-orang hanya memandangnya sebagai pemuda aneh yang berani masuk ke Hutan Giripati sendirian. "Kamu beruntung bisa keluar hidup-hidup," kata mereka, meskipun ada tatapan penasaran di mata mereka. "Tapi jangan coba-coba masuk lagi."

Arga hanya tersenyum samar. Mereka tidak tahu bahwa tanpa Danu, desa ini tidak akan pernah aman. Tidak ada yang tahu bahwa malam-malam sunyi mereka terlindungi karena seseorang telah mengorbankan dirinya di dalam bayangan.

Hari-hari berlalu, tetapi Arga tidak bisa melupakan hutan itu. Setiap malam, ia bermimpi tentang Danu—sosoknya yang terbuat dari bayangan, tetapi dengan mata yang memancarkan ketulusan. Dalam mimpi-mimpinya, Danu tidak pernah berbicara. Ia hanya berdiri di tepi hutan, seolah-olah menunggu sesuatu.

Suatu malam, Arga mendengar bisikan samar di telinganya saat ia mencoba tidur. Bisikan itu bukan ancaman, melainkan panggilan lembut yang membujuknya untuk kembali.

“Arga… penjaga… datanglah…”

Ia terbangun dengan jantung berdegup kencang. Di kejauhan, dari arah Hutan Giripati, ia melihat cahaya samar seperti api kecil yang menari-nari di antara pepohonan. Cahaya itu tampak seperti menuntunnya.

Meski hati kecilnya penuh ketakutan, ia tahu bahwa ia harus kembali.

Ketika Arga sampai di dalam hutan, cahaya itu membawanya ke tempat di mana pohon raksasa pernah berdiri. Kini, hanya tanah yang rata dan bersih, tanpa jejak akar atau bekas pertempuran mereka sebelumnya. Namun, di tengah-tengahnya, berdiri sosok bayangan yang ia kenali—Danu.

Arga terpaku. "Bagaimana… kau masih di sini?" tanyanya dengan suara gemetar.

Danu tersenyum, meskipun sosoknya tampak lebih rapuh dari sebelumnya. “Aku tidak sepenuhnya pergi, Arga. Sebagian dari jiwaku tetap di sini, untuk memastikan kamu tidak sendirian.”

Air mata menetes di wajah Arga. "Kenapa harus aku, Danu? Aku bukan siapa-siapa. Aku bahkan tidak tahu apa yang harus kulakukan."

Danu mendekat, bayangannya seperti angin dingin yang menyentuh kulit Arga. “Kamu lebih dari cukup. Kamu memiliki keberanian untuk melawan kegelapan, sesuatu yang bahkan aku pun ragu bisa kamu lakukan. Hutan ini tidak membutuhkan kekuatan, Arga. Hutan ini membutuhkan hati. Dan kamu memilikinya.”

Kata-kata itu membuat Arga terdiam. Ia merasa dadanya sesak, antara rasa sedih dan haru yang bercampur menjadi satu.

“Ini terakhir kalinya aku bisa menemuimu,” ujar Danu. “Rohku tidak bisa bertahan lebih lama di sini. Hutan ini sudah memulai proses pemulihan, tapi itu membutuhkan waktu. Sampai saat itu, kamu harus memastikan tidak ada yang masuk terlalu dalam. Jangan biarkan apa pun membangunkan kegelapan itu lagi.”

“Bagaimana aku bisa melakukannya sendirian?” tanya Arga dengan suara serak.

Danu tersenyum lembut. “Kamu tidak sendirian. Hutan ini akan membantumu. Dengarkan suara anginnya, perhatikan gerakan pepohonannya. Kamu adalah bagian darinya sekarang, Arga. Seperti aku dulu.”

Air mata mengalir di pipi Arga. Ia ingin mengatakan banyak hal, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar. Hanya rasa kehilangan yang mendalam, bercampur dengan rasa hormat dan tanggung jawab.

“Terima kasih, Danu,” bisiknya.

Danu mengangguk. “Dan terima kasih untukmu. Aku bisa pergi dengan tenang, karena aku tahu hutan ini ada di tangan yang tepat.”

Perlahan, sosok Danu mulai memudar. Bayangannya bercampur dengan kabut malam, menghilang seperti debu yang terbawa angin. Dan akhirnya, ia benar-benar lenyap, meninggalkan Arga sendirian di tengah keheningan.

Sejak malam itu, Arga menjadi bagian dari Hutan Giripati. Ia sering kembali ke sana, bukan untuk menjelajah atau mencari sesuatu, tetapi untuk memastikan bahwa tidak ada yang mengganggu keseimbangan. Ia belajar membaca tanda-tanda hutan—suara burung, arah angin, dan getaran tanah.

Penduduk desa mulai memperhatikannya. Mereka tidak lagi menganggapnya aneh. Sebaliknya, mereka mulai menghormati Arga, meskipun mereka tidak sepenuhnya memahami apa yang ia lakukan.

“Arga adalah penjaga hutan itu,” kata mereka, meskipun mereka tidak tahu kebenarannya.

---

Hutan yang Tenang

Hutan Giripati kini lebih tenang, meskipun rahasianya tetap tersembunyi di dalam bayangan. Tetapi bagi Arga, setiap langkah yang ia ambil di antara pepohonan adalah pengingat akan pengorbanan Danu.

Dan di malam-malam tertentu, ketika angin berbisik lembut di antara daun-daun, Arga merasa bahwa Danu masih ada di sana, mengawasinya, memastikan ia tidak pernah merasa sendirian.

Meskipun berat, Arga merasa damai. Ia tahu bahwa ia telah menemukan tempatnya—sebagai penjaga terakhir Hutan Giripati, dan sebagai penerus Danu yang setia.

1
Tomat _ merah
Ceritanyaa baguss thorr, mmpir balik ke ceritaku yg Terpaksa dijodohkan
そして私
numpang lewat, jangan lupa mampir di after book bang
Novita Ledo: Yups, bentar yah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!