Kesalahan satu malam yang tak disengaja membuat dirinya terpaksa mengandung anak dari mas ipar nya .
Akibat kehamilan itu , satu persatu rahasia mulai terbongkar .
"Kenapa harus serumit ini jalan yang harus aku lalui ".- Naretta
"Meskipun seluruh dunia mencaci dan menolak mu . Ingatlah , masih ada aku yang menjadi garda terdepan untuk melindungi mu ".- Xabiru Kaivan Winata.
"Apapun cobaan nya , kita hadapi sama-sama ".- Dean Agani
akan kah Naretta mampu bertahan dengan segala cobaan dan mempertahankan rumah tangganya ?
simak kelanjutannya cerita nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 02
Disebuah kamar hotel bintang 5 tak jauh dari Apartemen yang ditempati Naretta . Terdengar sepasang manusia sedang asyik bergumul dalam satu selimut saling bertukar Saliva maupun keringat .
"Aahh .. Faster baby .." desah wanita yang berada dibawah kungkungan nya .
"anything for you".
Pria itu semakin mempercepat gerakan pinggulnya membuat wanita itu menggelinjang dan mendesah tak karuan .
Dua orang itu adalah Dean dan Sani sekretaris nya . Mereka telah menjalin hubungan terlarang ini tanpa diketahui oleh siapapun termasuk Naretta .
"Akuu-ahh .. Mau keluar ..." racau Sani yang hampir mencapai klimaks
"Bersama ..." ucap Dean , keringat menetes membasahi perut rata Sani .
"Keluarkan didalam .." pinta Sani
"Kenapa ..?"
"Akh-aku ingin akh .. hamil anakmu .." jawab Sani bibir nya terus mengeluarkan desahan .
"Baiklah jika itu mau mu ...Aarggghh". Dean menggeram mencapai puncak ,nafas nya terengah-engah menikmati sisa pelepasannya .
Dean bangkit dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya dan meninggalkan Sani yang memejamkan mata sambil mengatur nafas nya .
Dibawah guyuran shower yang membasahi seluruh tubuh Dean . Ia menundukkan kepala nya dan telapak tangannya menyentuk dinding kamar mandi .
"Naretta sayang .. Maaf mas mengkhianati pernikahan kita ". sesal nya .
Selesai membersihkan diri , Dean langsung keluar dari kamar mandi dan melihat Sani masih belum beranjak dari posisi nya .
Dean berjalan mendekati ranjang dan menyambar pakaiannya yang tergeletak dilantai .
"Cepat bangun dan bersihkan tubuh mu .." perintah nya pada Sani .
Sani yang mendengar itu langsung membuka kedua matanya dan mendudukkan dirinya agar bersandar pada headboard.
"Mas .. Kau ini selalu saja seperti ini .. Setelah puas kau langsung membuangku dan kembali berkata kasar ". Protes Sani
"Jangan banyak bicara , cepat bersihkan tubuh mu dan kita pulang ". Titah Dean .
Sani mengerucutkan bibirnya dan berjalan menuju kamar mandi .
Sedang Dean menunggu nya sambil menyalakan rokoknya .
Sani baru saja selesai membersihkan diri melihat Dean yang merokok terlihat begitu cool dimatanya .
Sani langsung menghampiri nya dan memeluk Dean dari belakang .
"Mas .. Apa kamu tak berniat menceraikan istri mu ?". Tanya Sani
Mendengar itu Dean langsung membalikkan tubuhnya dan mencengkeram lengan Sani .
"Tutup mulut mu ! Kau hanya pelacur ku jadi kau tak berhak mengatur kehidupan ku ". Bentak Dean
"Tapi kau yang pertama untukku mas .. Bagaimana jika nanti aku hamil anak mu ?" . Teriak Sani sambil meringis menahan sakit pada lengan nya .
"Itu mau mu ... Kenapa dengan mudah membuka paha mu untuk ku .."
"Kau jahat mas .."
"Dan perlu kau ingat , aku tak akan menceraikan istriku . Dan sampai kamu hamil anak ku , gugurkan saja !" Ancam Dean , matanya menatap nyalang pada Sani . Cengkeraman tangannya pada lengan Sani ia lepaskan seraya mendorong Sani hingga terjatuh .
Dean berjalan pergi meninggalkan kamar hotel .
Sani hanya bisa menangis terisak , mendapatkan perlakuan seperti ini .. Dia yang begitu bodoh kenapa dulu dengan mudah nya memberikan hal berharga nya pada Pria beristri seperti Dean ,karena obsesi nya yang ingin menjadikan Dean sebagai pasangan hidup nya . Sani rela menjadi pelacur bagi atasan nya itu .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Mama ... " teriak Naretta berlari menghampiri mama Tesa yang sedang duduk diruang tamu sambil menonton saluran acara televisi kesukaannya .
Mama Tesa menoleh mendengar teriakan Naretta .
"Jangan teriak-teriak , ini bukan hutan .." pekik mama Tesa ketika putri nya sudah duduk disamping nya sambil memeluk nya .
"Aahh mama .. Retta kan kangen sama mama ". Ucap Naretta memeluk erat mama Tesa
"Mama doang nih yang dikangenin ?" sindir papa Anggara yang baru saja keluar dari ruang kerja nya .
Naretta menoleh mendengar suara cinta pertama nya itu . "Papa ...." teriak nya dan berlari memeluk papa Anggara
"Gimana kabar mu nak ?" tanya papa Anggara sambil melepas pelukan putri nya itu .
"Seperti yang papa lihat .. Retta sehat wal Afiat ". Jawab Netta seraya menyunggingkan senyum manis nya .
"Kamu sendirian nak ? Dean gak ikut ?" Tanya papa Anggara lagi .
Naretta menggeleng. "Dean lagi ada meeting dadakan pa , jadi gak bisa ikut ".
Papa Anggara mengangguk paham lalu menggandeng tangan putri nya untuk duduk dan ikut bergabung dengan mama nya .
Mereka mengobrol , bercengkrama melepas rindu . Jarang sekali waktu seperti ini bisa Naretta rasakan kembali setelah menikah dengan Dean .
"Ma .. Bikin kue yukk .."Ajak Naretta
"Mau bikin kue apa sih ..? " Tanya mama Tesa
"Kue brownies coklat kesukaan ku ma .." Jawab Naretta .
Naretta merindukan momen-momen ketika dirinya dan sang mama asyik membuat kue brownies kesukaannya . Sambil bermain lempar-lemparan tepung , hingga membuat dapur jadi berantakan mirip kapal pecah .
Papa Anggara juga tak memarahi mereka . Karena bagi papa Anggara apapun yang membuat istri dan anak nya bahagia akan ia lakukan . So sweet banget yaa ...
"Ya udah mama suruh bik Tari cek dulu bahannya .." Kata mama Tesa bangkit dari duduknya dan berjalan menuju dapur .
Tinggallah Naretta dan papa Anggara .
"Nakk ..." panggil papa Anggara
Naretta menoleh menatap papa Anggara . "Ya pa .." jawab nya sambil meletakkan ponsel nya .
"Kamu bahagia kan sama pernikahan mu ?" Tanya papa Anggara .
"Kenapa papa tiba-tiba tanya seperti itu ?"
"Gapapa ... Papa hanya ingin memastikan jika putri papa hidup bahagia dengan pilihannya ." ucap papa Anggara
mendengar itu Naretta langsung mengambur memeluk papa nya . Sungguh meskipun hanya ucapan seperti itu tapi mampu menyentuh hati nya .
"Makasih yaa pa , udah selalu khawatirin keadaan Netta .. Udah jadi papa yang terbaik juga buat Netta .. Maaf kalo Netta masih suka ngrepotin papa ". Kata Naretta , mata nya berkaca-kaca .
Papa Anggara mengelus Surai Naretta .
"Kamu ngomong apa sih nak .. Bagi papa kamu segala nya .. jadi jangan bicara seperti itu lagi .." ucap Papa Anggara
"Pokoknya makasih ya pa .. Udah mau jadi superhero buat Netta . Aku sayang papa ".
"Papa lebih sayang kamu nak ..."
Mama Tesa yang melihat itu ikut tersenyum terharu ...
Mama Tesa merasa beruntung dikarunia suami yang begitu mencintai dan menyayangi nya . Dan menjadi Ayah yang hebat untuk anak-anak nya .
"Udah belum ini acara pelukannya .. Katanya mau bikin kue ". Goda mama Tesa yang melihat Retta masih memeluk papa Anggara .
Naretta langsung melepas pelukan itu dan berjalan menghampiri mama Tesa .
"Jadi dong mah .. " kata Naretta
"Tapi ke supermarket depan dulu yaa .. Ada bahan yang masih kurang .." Ucap mama Tesa
"Siap mah ..." jawab Naretta sambil mengandeng lengan mama Tesa .
Kedua nya pergi kesupermarket depan komplek rumah papa Anggara dengan jalan kaki , karena jarak nya yang dekat . Hanya berkisar 50 m dari rumah .
sepanjang jalan kedua nya asyik mengobrol juga bercanda . Tak lupa juga menyapa tetangga .
"Eh Bu Tesa ... Mau kemana Bu ?" sapa salah satu tetangga ibu-ibu yang berdandan menor meskipun usia nya lebih tua dari mama Tesa .
"Bu Yani .. Mau ke supermarket depan komplek .." Jawab mama Tesa .
"Ini Retta yaa Bu ...?" tanya nya kembali .
Firasat Retta sudah tak enak mendengar pertanyaan dari Bu Yani .. Retta pun langsung mengajak mama Tesa untuk melanjutkan perjalanan nya ke supermarket daripada harus meladeni ibu-ibu berdandan menor itu .
"Iya Bu .. Saya permisi duluan ya Bu Yani .." pamit Mama Tesa
"Oh iya Bu Tesaa .. Silakan ..." ucap Bu Yani