NovelToon NovelToon
Mengandung Setelah Bercerai

Mengandung Setelah Bercerai

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Mengubah Takdir / Penyelamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayumarhumah

Nabila tidak pernah membayangkan jika harus di hadapkan dengan situasi rumit seperti ini, dirinya harus terjebak dengan pernikahan semu bersama dengan seorang pria yang bernama Revan Alvaro.

Di usia pernikahan yang ketiga tahun ini dirinya harus berpisah karena Revan sudah ada wanita lain yang sejak dulu singgah di hatinya.

Nabila pun berusaha menerima semua keputusan Revan, dan tanpa dirinya tahu ternyata Allah sudah menitipkan janin di balik perceraiannya itu. Apakah Nabila bisa menemukan kebahagiaannya setelah ini?? temukan jawabannya hanya di manga toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 04 Berkunjung ke rumah Karin

Di depan rumah Karin. Saat ini Nabila sedang mengetuk pintu sambil menenteng beberapa tas kreseknya, dibukalah pintu tersebut oleh si pemilik rumah, dan pada akhirnya mereka berdua saling berpelukan melepas rindu satu sama lain.

Setelah selesai berpelukan, Karin pun langsung mengajak tamunya yang tak lain adalah sahabatnya sendiri itu, untuk memasuki rumahnya, di sini Karin sangat mengerti dengan kedatangan sahabatnya itu kerumahnya, mau apalagi kalau bukan, menyuruhnya untuk menjadi pendengar setianya.

"Bil, ada apa pagi-pagi begini sudah datang ke rumahku?" tanya Karin basa-basi.

"Kamu tuh kalau ada tamu, mbok di suruh duduk gitu, atau di kasih minum, bukan malah di brondong pertanyaan seperti ini," kesal Nabila.

"Iya, ya silahkan duduk, dan kalau masalah suguhan aku tidak menyediakan, karena di dalam kresek itu sudah ada banyak makanan, terimakasih ya, sudah membawakan aku oleh-oleh sehingga diriku tidak perlu bersusah payah menyiapkan itu semua untuk menyambut mu," terang Karin.

"Halah.. bilang saja kamu pelit, sama temen sendiri saja banyak hitung-hitungan lu!" cibir Nabila.

"Aku, bukan pelit tapi lagi, pengiritan, kamu tahu sendiri kan aku bukan berasal dari keluarga mampu seperti anda Nona Nabila Larasati," celetuk Karin.

"Ya, ya. Aku ngerti, sudah sana siapin semua makanan nya," titah Nabila sambil menyodorkan tas kreseknya kepada Karin.

Karin pun berjalan ke arah dapur sambil membawa beberapa kresek dari sahabatnya itu, lagi-lagi Karin di buat kejut dengan isi di dalam kresek tersebut, begitu banyak makanan dan juga berbagai minuman, bisa buat stok untuk beberapa hari, Karin selalu tidak enak terhadap sahabatnya itu, setiap kali bertandang ke rumahnya Nabila selalu membawakan dirinya sesuatu yang selalu dia dan adik-adiknya butuhkan seperti sekarang ini.

'Ya, Allah terimakasih untuk rejeki hari ini pasti Hanna dan Rita sangat senang bila kulkas terpenuhi dengan berbagai macam makanan dan cemilan seperti ini,' ucap karin dalam hati.

Setelah selesai menata makanan dan minuman di dalam kulkas, karin pun membawa sedikit cemilan dan minuman di atas nampan yang akan menemani mereka mengobrol.

"Tara ... ini cemilan dan minuman kesukaan kita, yang akan menemani kita untuk ngobrol," ucap Karin terdengar begitu ceria.

"Seneng amat lo pagi ini habis dapat lotre ya?" tanya Nabila.

"Lotre pala gundulmu, ya nggak lah, aku tuh senang karena kemarin adik-adikku lagi pengen makan ramen karena stok di kulkas sudah habis jadi akhirnya mereka menahan laparnya, dan di pagi ini kamu datang membawa makanan yang begitu banyak sehingga membuat kulkasku terpenuhi, gimana tidak senang hatiku, terimakasih ya Bil, sedari dulu kamu selalu, membantuku dan adik-adik," ungkap Karin sambil memeluk Nabila.

"Oh, iya Bil. Ngomong-ngomong ada masalah apa kamu datang kesini?" tanya Karin tanpa basa-basi lagi.

"Begini Rin, tadi malam mas Revan tidak pulang, jadi aku sangat khawatir mulai tadi malam hingga sekarang aku takut, apa yang selama ini aku takutkan akan terjadi," ucap Nabila.

"Bil, aku memang masih belum berumah tangga, tapi apa yang kamu alami itu sangat menyakiti dirimu sendiri, kamu itu masih mudah, cantik dan juga pintar. Jadi, mulai sekarang aku mohon kepadamu jangan pernah mengharapkan perasaan untuk hal semacam ini, mulai sekarang ayo gunakan logikamu, hidup cuma sekali, jadi jangan sampai kita mengejar sesuatu yang sulit untuk kita taklukkan, buang-buang waktu Bil," terang Karin yang memang selalu berpikir realistis.

"Iya Rin dari dulu kamu selalu menasehati ku seperti ini, dan mungkin ini sudah saatnya hatiku mulai terbuka untuk tidak terlalu berharap lebih dengan rumah tanggaku ini, kalau pun aku memang harus pergi dari kehidupan mas Revan, baik aku akan terima dengan lapang dada."

"Ini, beneran Nabila temanku kan?" tanya Karin yang memang tidak mempercayai temannya berbicara seperti itu, biasanya kalau Karin menasehati pasti Nabila akan menangis dan memilih untuk bertahan dengan alasan cinta, tapi untuk kali ini Nabila memilih untuk sependapat dengan dirinya.

"Iya bego ini aku. Kamu pikir apaan!" ketus Nabila sambil memukul lengan sahabatnya itu.

"Sakit tahu!" pekik Karin.

"Biarin habisnya dirimu selalu ngeselin," gerutu Nabila

"Bukan ngeselin tapi Alhamdulillah akhirnya dirimu mendapatkan hidayah, dan bisa berpikir dengan jernih," cibir Karin.

"Enak saja, tapi apa yang kamu kata ada benarnya juga," ucap Nabila.

Setelah berbincang-bincang dengan sahabat nya itu, Nabila merasa lega dan akhirnya dia memutuskan untuk pamit pulang kepada Karin. Karena memang hari sudah mulai siang dia tidak enak kalau lama-lama meninggalkan rumah.

Di perjalanan saat ini Nabila tengah menatap jalanan yang penuh dengan kendaraan yang berlalu lalang, dia tidak pernah membayangkan kalau kehidupan rumah tangganya akan seperti ini, menurutnya dulu dirinya akan mudah menaklukkan hati Revan, tapi pada kenyataannya ekspetasi tidak semudah kenyataannya, bahkan sudah tiga tahun lebih dia masih belum bisa mendapatkan hati suaminya itu, meskipun dirinya sudah berusaha yang terbaik tapi tetap saja usaha gagal.

Tidak terasa mobilnya terhenti di depan rumahnya, dan saat ini dirinya sudah berada di dalam kamarnya, dan tidak pula dia mendapati tanda-tanda kedatangan suaminya, hal ini begitu terasa menyakitkan baginya, tapi untuk kali ini dia tidak mau meneteskan air matanya untuk lelaki yang selama ini tidak mencintai dirinya. Bahkan mulai saat ini dia terkesan bodoh amat.

****

Di tempat lain saat ini Revan sedang berada di restoran bersama dengan kekasih dan juga mamanya, Andah sengaja memberi tahu mengundang mama Revan untuk datang di Restoran tersebut karena memang dia ingin memberitahu tentang kehamilannya itu, karena memang di dalam keluarga Revan hanya mama Revan sendiri yang tidak menyukai Nabila makanya sedari dulu, Andah selalu, mencari celah Nabila agar supaya mama Revan semakin membenci Nabila.

"Halo, kalian berdua," sapa mama Revan.

"Mama, kok ada di sini?" tanya Revan heran.

"Iya, tadi aku yang mengundang mama," sela Andah.

"Kok kamu ngajak mama tidak bilang sama aku," ucap Revan dengan nada yang sedikit agak kecewa.

"Maaf Sayang aku sengaja ingin memberi mama kejutan atas kehamilan ku," jelas Andah yang membuat mama Revan bahagia.

"Apa! Jadi kamu hamil, syukurlah, akhirnya aku akan memiliki cucu secepatnya," ucap mama Revan.

"Mama, kenapa tidak marah dengan tindakanku ini, padahal jelas-jelas tindakanku salah. Ma di sini aku masih mempunyai istri, meskipun aku tidak mencintai dirinya, tapi di dalam hati kecilku merasa sudah menjadi lelaki brengsek Ma."

"Kamu jangan berpikir seperti itu Nak, sedari dulu kamu memang tidak menginginkan pernikahan ini, jadi wajarlah kalau kamu masih mempertahankan orang yang sudah sedari dulu ada di hatimu," ucap mama Revan yang selalu mempengaruhi anaknya itu.

"Tapi tetap saja Revan merasa bersalah!" tegas Revan.

"Kamu tidak boleh berpikir seperti itu, bahkan istrimu itu tadi pagi bertemu dengan mama di mini market dan dia sangat kurang ajar terhadap mama, masak dia berani berkata kasar terhadap mama bahkan dia menyumpahi adikmu, agar bernasib buruk, apa coba masalah dirinya dengan Reva, yang punya masalah kan dirinya dengan kamu, kenapa harus bawa-bawa Reva dalam kehidupan rumah tangga kalian berdua," ucap mama Revan yang membuat Revan semakin geram dengan istrinya.

1
hanifah rusi fadilah
Revan aaahhhhh kamu Revan
Zahra yg dibisik aku yg kaget dan mukaku merah padam krna nahan malu 😍😍😍
Lala lala
kenapa lah bnyk novel sllu over drama istri² kabur d tengah hujan lebat basah sebadan sekoper, lebay cr penyakit 🤔
mau kabur atau diusir bisa lah duduk teras bntr nunggu hjn reda br pesan grab yg sllu online. klo dia jln pake mantel ujan msh ok lah..
yahh namanya alur dibuat dramatis tp kdg tak logis..ngikut aja dan jg crta bagus n rapi
Elena Sirregar
Luar biasa
Wati Mega
Luar biasa bagus ceritanya bikin penasaran Ijln alurnya juga mudah dipahami dan tdk membosankan
SR.Yuni
cuko....kenapa jadi kuah thooor
SR.Yuni
othor ini kenapa suka sekali pakai diriku dirimu dirinya..,kaku banget jadinya
SR.Yuni
Maaf ya Thor dikit krisan aja kenapa kaku banget penggunaan bahasa disini ya✌️✌️
Rika Fitria
Luar biasa
Dewi Anjasmaraa
kenapa ya novel2 di sini 75% ceritanya 11-12 dengan novel2 lain
Siti Bahjah
oke
Siti Bahjah
karma itu ada,bagi orang" seperti mereka
Sita Sit
baru baca udah ada adegan menjijikkan pasangan selingkuh ,ya ampun nyesek jd nabila
Nurmiati Aruan
mampir dulu
Minah Majin
Suka sekali
Komang Diani
Luar biasa
Maryana Fiqa
semoga Abi tidak terlalu parah,,😭😭😭
Maryana Fiqa
bahagianya mereka jd cepat akrab...
Yantik Purwati
muuuuuuaaaatamuuh
Mella Dewiswita Diningrat
ini jga kasus si nenek lampir Wina gimna kok belum d ceritakan
Bundanya Pandu Pharamadina
cerita yg bagus , terimakasih mbak Author sudah di ijinin baca marathon .
TAMAT
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!