NovelToon NovelToon
Suamiku Guru Galak

Suamiku Guru Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:52k
Nilai: 5
Nama Author: Cahyaning fitri

"Karena kamu yang menggagalkan acara pernikahan ini, maka kamu harus bertanggung jawab!" ucap pria sepuh didepannya.
"Bertanggung jawab!"
"Kamu harus menggantikan mempelai wanitanya!"
"APA?"

****
Bagaimana jadinya kalau seorang siswi yang terkenal akan kenalan dan kebar-barannya menjadi istri seorang guru agama di sekolah?!?

Yah dia adalah Liora Putri Mega. Siswi SMA Taruna Bangsa, yang terkenal dengan sikap bar-barnya, dan suka tawuran. Anaknya sih cantik & manis, sayangnya karena selalu dimanja dan disayang-sayang kedua orang tuanya, membuat Liora menjadi gadis yang super aktif. Bahkan kegiatan membolos pun sangatlah aktif.

Kalau ditanya alasan kenapa dia sering bolos. Jawabnya cuma satu. Dia bolos karena kesetiakawanannya pada teman-teman yang juga pada bolos. Guru BK pusing. Orang tua juga ikut pusing.

Ditambah sikapnya yang seenak jidatnya, menggagalkan pernikahan orang lain. Membuat dia harus bertanggung jawab menggantikan posisi mempelai wanita.

Gimana ceritanya?!!?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 : Gue Kejar Lo Sampai Dapet

Liora terpesona oleh keindahan butik mewah milik papa mertuanya. Butik yang luas dan elegan itu menawarkan berbagai pilihan busana muslimah yang cantik dan anggun. Gamis-gamis dengan desain sederhana namun elegan, hijab-hijab dengan motif yang indah, dan perlengkapan shalat yang rapi dan bersih, semua tersedia di sana.

Butik itu memiliki interior yang mewah dengan lampu-lampu yang terang, lantai marmer yang mengkilap, dan dinding yang dihiasi dengan karya seni Islam. Rak-rak yang terbuat dari kayu mahoni yang elegan menampilkan koleksi busana muslimah terbaru. Di bagian tengah butik, ada sebuah ruang tengah yang luas dengan meja dan kursi yang nyaman untuk para pelanggan beristirahat.

Koleksi busana di butik itu sangat beragam, mulai dari gamis syar'i hingga busana muslimah modern. Ada juga koleksi hijab dari berbagai merek terkenal, seperti hijab paris, hijab turki, dan hijab lokal. Perlengkapan shalat seperti sajadah, mukena, dan tasbih juga tersedia dalam berbagai desain dan bahan.

Papa mertua Liora juga menyediakan layanan khusus untuk pelanggan, seperti desain busana custom, pengemasan hadiah, dan konsultasi gaya. Staf yang ramah dan profesional siap membantu pelanggan menemukan busana yang sesuai dengan kebutuhan dan selera mereka.

"Assalamualaikum!"

"Walaikumsalam," jawab Hidayat dengan senyum hangat, matanya berbinar melihat Agam dan Liora datang ke butiknya.

Agam mencium punggung tangan ayahnya dengan hormat. Liora mengikuti, mencium punggung tangan Hidayat dengan sopan.

"Akhirnya kalian datang? Ayo-ayo, kita duduk di sana!" ajaknya, menunjuk kursi di dekat meja kasir.

Semua mata di butik tertuju pada Liora, kecantikannya mempesona dan membuat mereka bertanya-tanya.

Karyawan-karyawan saling berbisik, terkejut melihat putra bosnya datang dengan wanita. Sebelumnya, mana pernah pria yang terkenal dingin itu membawa teman wanita ke butik.

Hidayat memperhatikan reaksi mereka dan memutuskan untuk memperkenalkan Liora secara resmi.

"Ini adalah Liora, istri Agam, putra saya," kata Hidayat dengan bangga.

"Selamat datang, Liora. Kami sangat senang menyambutmu." Ucap salah satu karyawan yang bekerja di sana.

Liora tersenyum ramah, "Terima kasih banyak."

Suasana menjadi hangat dan nyaman. Karyawan-karyawan mulai berbicara dan bertanya tentang Liora. Ada juga yang tidak suka melihatnya. Namun tidak berani untuk mengatakan.

"Aku nggak nyangka putranya pak Hidayat sudah menikah," kata salah satu karyawan dengan berbisik.

"Iya, sama. Aku juga nggak nyangka. Patah hati sedunia kita....!"

Hidayat memanggil seorang karyawan untuk menyajikan minuman dan kue.

Waktu berlalu begitu cepat. Setelah berbincang panjang, Agam mengajak Liora berpamitan untuk pulang. Namun, saat mereka akan meninggalkan butik, sebuah kejutan tak terduga muncul. Seorang pria paruh baya berpenampilan elegan dan seorang wanita cantik berhijab memasuki butik.

Agam terkejut, matanya terpaku pada kedua tamu yang datang itu. Dia berusaha menyembunyikan kekagetannya dan bersikap biasa-biasa saja. Berbeda dengannya, berbeda pula dengan ayahnya. Hidayat, menyambut kedatangan mereka dengan senyum hangat dan terbuka.

Assalamualaikum, Pak Hidayat!" seru Pak Munaf dengan senyum hangat.

"Walaikumsalam, Pak Munaf. Saya tidak menyangka Anda datang hari ini," jawab Hidayat, menyambutnya dengan hangat pula.

"Kebetulan saja, saya dan Naila ada di sini. Sekalian ambil pesanan istri!" katanya.

"Benarkan, Nay?" Pak Munaf melirik putrinya, Naila, yang tersenyum malu-malu.

Naila menunduk, "Iya, Bi!"

Agam tampak dingin, namun berusaha tetap sopan.

"Eh, ada Nak Agam. Apa kabar?" tanya Pak Munaf.

"Alhamdulillah baik, Om!" jawab Agam tanpa menoleh ke Naila.

Suasana menjadi sedikit tegang, tapi Hidayat memecahkan keheningan. "Pak Munaf, silakan duduk. Saya sediakan minuman."

Liora memperhatikan reaksi Agam dan bertanya-tanya apa yang terjadi. Dia melihat Naila memandang Agam dengan mata yang sendu, berkaca-kaca.

"Ya sudah, aku dan Liora pulang ya, Yah!" pamit Agam lagi, padahal sudah pamit sebelumnya.

"Iya, Gam. Hati-hati di jalan ya!" jawab Hidayat.

Liora mengekor di belakang suaminya, meski benaknya bertanya-tanya.

"Ada apa dengan mereka? Tatapan mereka terlihat aneh!" gumam Liora dalam hati.

*******

"Hey, Nad. Lo lagi nungguin siapa?" tanya Tito sok perhatian.

"Nungguin jemputan." Jawab dara cantik itu.

"Oh nungguin gue ya. Duh, ngomong dong dari tadi. So, tadi gue nggak mampir dulu ke kantin buat makan bakso granatnya Bu Kantin!"

Dahi gadis itu berkerut, "Aku nggak nungguin kamu. Aku lagi nunggu sopir aku.....!" ujarnya manyun.

"Hehehe, kirain nunggu gue.....!" kata Tito dengan kepedean tingkat tinggi.

"Ck,"

"Ehm, Nad."

"Apa?"

"Nggak apa-apa, Sayang!" gombalan Tito receh.

"Hish. Sudah deh sana pulang."

"Cie. Cie. Perhatian banget sih, Nad. Lo nyuruh gue pulang, biar gue nggak keujanan kan. Tuh sebentar lagi turun hujan!"

"Aku nyuruh kamu pulang, karena aku tuh risih dengan kamu. Gombal terus!"

"Hehehehe. Namanya juga usaha, Nad. Kan gue suka sama Lo....!" ucap Tito to the point.

"Ck,"

"Lo tau kenapa gue suka sama Lo?"

Nadia melirik sekilas, lalu menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?" tanyanya.

"Karena Lo buat gue tersenyum tanpa alasan....!" gelaknya, "Hehehehe.....!"

Mata bulat Nadia terbelalak, perutnya enek denger gombalan receh Tito.

"Sehari nggak mandang Lo, rasanya ada yang beda. Apa Lo punya daya magis?"

"Idih.....! Nggak tuh....!"

"Kirain.....!" kekeh Tito.

"Gue anterin yuk! Daripada lama nunggu sopir lo. Mending gue anterin biar lo cepat sampai rumah. Terus cepet-cepet istirahat. Bobok siang, mimpiin Abang Tito ....!"

"Hish, Siapa kamu?"

Nadia langsung melesat cepat, meninggalkan Tito yang masih tersenyum dengan gembira. Dia tidak ingin mendengar gombalan receh Tito lagi, takutnya dia tidak bisa menahan kesabaran.

"Sampai jumpa, Tito!" seru Nadia tanpa menoleh ke belakang.

Tito mengejar nadia dengan langkah cepat. "Hei, Nad! Ingat. Kalau sampai rumah langsung istirahat siang ya, terus mimpiin gue, karena gue suka sama Lo!" teriaknya.

Nadia mempercepat langkahnya, berlari menuju mobil yang sudah menunggu. Dia membuka pintu dan masuk dengan cepat, berharap bisa lepas dari gombalan Tito.

Sopirnya tersenyum. "Selamat datang, Non. Siap berangkat?"

Nadia mengangguk. "Siap, Pak. Mari kita berangkat."

Mobil bergerak perlahan, meninggalkan Tito yang masih berdiri di tempat, tersenyum dengan bangga.

Tito menggelengkan kepala. "Gagal lagi," katanya pada dirinya sendiri. "Tapi gue nggak akan nyerah! Gue kejar Lo sampai dapet!"

Bersambung.....

Hello semua, everybody, Readers kesayangan aku. Maaf sedikit dulu nulisnya. Authornya sibuk banget nyiapin anak laki sunat. Hehehehe....

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan komen, like, favorit, dan kopi.

Eh, eh, eh. Jangan lupa besok Senen ya.

Yang suka novel ini tetep lanjut kasih vote yuk...Komen yang banyak, harus dan wajib.

Hehehehe. Nggak Ding, bercanda.....

Pokoknya terimakasih aja atas dukungannya. Insyaallah, Author kasih dobel up kalau sudah nggak sibuk. Terimakasih banyak.....

😘😘😘

1
Sugiharti Rusli
hadeh si Raisa memang tahu aja kelemahan kakak iparnya kalo urusan yang ga ada feminin" nya yah🙉🙉🙉
☠☀💦Adnda🌽💫
lah punya adek ipar sama *,rusuh nyuruh KK iparnya manjat pohon LG yg ada nyungsuk nanti awas lion jaga image dong 🤭🤪🤣🤪
Sugiharti Rusli
semoga si Liora tekadnya kuat yah, mengingat dunia pesantren pasti sangat berat bagi dirinya yang minim pendidikan agama dulu gegara malas🤭🤭🤭
نور✨
Alhamdulillah selamat Liora 🤩... siap² LDR ya
نور✨
hahaha
☠☀💦Adnda🌽💫
semoga si lion nggak berubah pikiran beneran mantep mau nyantren setelah dua tahu semoga serbafibatasi klo dipesantren ,semangat lion untuk lebih baik
dua udah halal bunyai 🤭🤭
Sugiharti Rusli
semoga si Liora ga mengalami culture shock yah nanti, walo mungkin di awal" pasti terjadi karena penyesuaian diri dengan lingkungan pondok😉😉😉
نور✨
aduuh Buu nyai😭
نور✨
lagi serius lio jangan ngelawak 😭 🤣🤣
Nur Adam
lnjut
Christina Hartini
kl mondok kan jauh gk JD² dong Agam yuniornya 😄
Christina Hartini
waduh monytnya jatuh ya 😄😄😄
Christina Hartini
Liora baru dikeluarkan dari sekolah dng tuduhan Halim diluar nikah, moga itu jg doa kebaikan agar Liora lekas hamidum Krn belah durennya sdh dan kecebongnya TDK dihalangi jd tuh Agam Liora yunior
Christina Hartini
cerita ini kocak smpe kepingkel² aku ketawa
Christina Hartini
hahahaha lucu ceritanya, jigong guru BK Ampe nyemprot, bau lagi😄😄😄🤣emang Liora sendiri emosinya GK ketulungan, keceplosan itu wajar, memang blm waktunya married
Christina Hartini
hahahaha apakah kopinya enak 🤭 rasa asin atau manis ya hanya dng mencium bau Liora percaya diri banget bener gula, Aa minum paling rasa asin🤪
Christina Hartini
lanjut👍
Christina Hartini
Gio jangan ikutan tantemu yg suka tawuran, pelajari ilmu beladiri tuk menolong orang yg membutuhkan
Sugiharti Rusli
yah Liora tetap lha Liora kalo uda sama si Tito, sama sablengnya😝😝😝
Christina Hartini
jangan² hanya preman yg dibAyar untuk melukai Liora oleh Bu Nai kok kebetulan pas jalan yg dilewati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!