kisah seorang gadis yatim piatu yang sejak bayi tak mengetahui bagaimana rupa wajah kedua orangtuanya, semenjak gadis kecil itu berusia 5 tahun tiba-tiba saja muncul kekuatan tak kasat mata melindunginya.
banyak misteri menaungi gadis itu kisah pelik antara dua dunia menjadi bunga bunga tidur gadis itu yang tak kunjung damai sampai akhirnya takdir mengatakan bahwa dia adalah kunci dari segala hal dari keselamatan dunia,..
penasaran yukk simak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode dua puluh tiga
"Wuaaahhh... Ada yang berani nimpuk kesini rupanya,. " Lion yang melihat sebuah benda yang hampir mengenai Abhisya kini membulatkan matanya tanpa berlama-lama dengan gerakan secepat kilat lion pun membawa paksa pergi Abhisya yang masih dalam keadaan linglung karena apa yang sudah dilakukan oleh lion barusan.
Otaknya seakan ngelag dia tak tahu apa yang terjadi karena lion tanpa kata membawa nya begitu saja bahkan Abhisya masih belum sadar kalau lion yang menggendong nya itu masih berwujud manusia.
Entah apa yang sudah dilakukan lion pada gadis itu kini Abhisya tengah terlelap dalam gendongan nya,lion masih berusaha mengecoh sesosok mahluk yang kini tengah membuntuti nya.
" Ni... Nimas... Keluarlah dan hadapi iblis yang mengikuti ku sementara aku akan membawa gadis ini menjauh sejauh mengkin dari sini untuk sementara waktu" ucap Lion entah pada siapa.
Sett
Wuss
"Hhmmm.... Cah Ayuku kenek opo Gus... Wes Ndang gowonen nyingkrih Soko kene urusan Iki Ben aku seng ngadepi,. ( Hhmmm... Bocah cantikku kenapa Gus... Sudah bawa pergi dari sini urusan ini biar aku yang menghadapi,. )" Nampak muncul sosok wanita yang sangat cantik rupawan namun dengan sorot mata tajam dengan pupil mata kosong menatap kedepan.
Sedetik kemudian sosok wanita itupun berubah wujud menjadi sosok seorang gadis cantik yang tak lain adalah seperti sosok Abhisya.bahkan hampir tak bisa membedakan sama sekali. Mungkin yang jadi perbedaannya adalah di mahluk halus dan Abhisya hanya manusia biasa.
Tapi sosok wanita yang menyerupai Abhisya itu sangat kuat dia adalah salah satu pendamping Abhisya yang terkuat dari salah satu yang terkuat tapi sosok Nimas ini lebih cenderung manipulatif dan mampu membuat lawannya terkcoh akan sikap liciknya.
Setelah lion menghilang dari sana nampak Abhisya yang tak lain adalah sosok Nimas tadi tengah duduk pura pura menangis dan kesakitan hingga mampu membuat sesosok mahluk yang tadi mengikuti lion kini beralih menatap gadis yang menyerupai Abhisya itu.
Sett
Tak
Dengan langkah ringan kini sosok mahluk yang tampan rupawan itu mendeka
ti Abhisya.
"Hekk...."
"Hai om ganteng.." sapa Abhisya lembut sambil mengerling nakal.
Sementara sosok yang dipanggil om ganteng hanya diam tak bergeming sama sekali, yang ada justru sosok itu menatap Abhisya dengan penuh penilaian mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Pria dengan tinggi badan 189 cm itu mendekat ke arah Abhisya perlahan tapi pasti bahkan Abhisya yang tadinya sedikit ganjen dibuat buat kini seolah takut dan memundurkan tubuhnya beberapa langkah.
Dahi Abhisya mengernyit heran apa yang hendak dilakukan mahluk ini tapi sedetik kemudian Abhisya pun tersenyum penuh arti dalam benaknya mensyukuri untung dia tadi sempat sedikit mengambil darah Abhisya yang masih dalam gendongan lion.
Hingga dia bisa melumuri setidaknya sedikit saja agar bisa mengecoh mahluk yang ada dihadapannya ini, duplikat Abhisya ini tahu apa yang hendak dilakukan mahluk itu.
Sesosok mahluk yang berwujud sesosok pria yang sangat tampan dengan wajah khas bulenya kini lebih mendekat lagi dan hingga berjarak beberapa centi didepannya.
Abhisya berpura-pura takut dan tegang tapi nyatanya dia bertepuk senang dia bisa melihat pria setampan ini dari dekat, meskipun mereka sama sama mahluk berbeda tapi yang namanya perasaan kagum pasti ada apalagi dipihak wanita,hehe lumayan dia tampan dalam hati Abhisya.
Kedua netra gadis itu tak lepas dari tatapan penuh minat sementara pria tampan itu sedikit memajukan wajahnya dari tingkahnya seperti mengendus endus mencium bau tubuh Abhisya padahal pria itu mencoba mengenali gadis itu dengan cara mengendus mencoba mencari bau yang tadi sempat tercium di penciumannya.
Heekhhhhhh
Sssshhh
Seperti puas akan penciumannya pria itupun tersenyum lembut namun sarat akan tekanan intimidasi agar gadis itu mengikutinya, sementara dipihak Abhisya nampak senyum puas tercetak dibibir seksi nya.
"Kenapa om ... ??" Tanya Abhisya lembut.
"Kau sangat manis gadis kecil..." Dengan lembut pria yang dipanggil om itu menjawab dengan penuh kelembutan.
"Eehhmmm.... Apakah kita saling mengenal Om..." Ucap tanya Abhisya seolah olah dia benar benar tidak tahu siapa dia.
"Kau mau ikut saya... " Masih dengan logat khas bule yang dalam berbahasa Indonesia meskipun sedikit kaku,mencoba komunikasi dengan gadis yang ada didepannya ini.
"Tapi Abhi takut om menculik Abhi..." Gadis itu menjawab sambil menundukkan kepala kini kedua jemari gadis itu meremat ujung kaosnya seolah olah dia benar benar takut akan dirinya.
Pria itu tak menyadari bahwa dibalik itu Abhisya tersenyum smirk dalam pandangan pria itu gadis ini begitu cantik dan polos,tapi ada yang aneh biasanya gadis terpilih itu mempunyai ciri khas tersendiri tapi dia sendiri tidak tahu apa yang menjadi ciri khas gadis itu selain aroma darahnya yang manis.
"Kemarilah... Kamu tidak usah takut gadis kecil,. Kau akan aman bersama saya..." Ujar pria itu lugas nan lembut.
Sorot wajah pria itu begitu tegas penuh dengan senyuman Trik dan intrik manipulatif agar mangsanya bisa segera dia dapatkan,pria itu mencoba meraih kedua tangan Abhisya lalu menggenggamnya lembut.
Setelah mendapatkan apa yang dia mau pria itupun mencium hangat kedua punggung tangan Abhisya secara bergantian dengan penuh perasaan dan kelembutan.
Abhisya berpura-pura kaget senyuman manis masih melekat dibibir Abhisya seakan-akan mengagumi pria tampan itu, sedangkan pria itu masih betah menatap lekat kedua netra gadis itu.
Ada yang berbeda tapi dia tak tahu apa itu,pria itupun mencoba menyelami kedua iris gadis itu, kedua iris mata hitam yang legam tapi nampak kosong tapi penuh misteri seolah olah mampu menyerap segala kekuatan siapa saja yang mencoba memandang nya.
Kedua mata pria itu seakan akan terjebak dalam labirin kehampaan kala menatap kedua iris gadis yang ada didepannya ini, pandangan nya lembut tapi benar benar kosong seperti berada disebuah lembah kehampaan yang sangat dalam hingga siapapun yang mencoba masuk pasti akan terjebak didalamnya.
Pria itupun sadar bahwa gadis yang ada didepannya ini benar benar berbeda lalu senyuman penuh arti dia tunjukkan pada Abhisya agar gadis ituau mengikuti nya.
Dia mencoba mengendalikan pikiran Abhisya namun gagal berusaha beberapa kalipun tetap gagal pria itu tahu tidak bisa sembarangan bisa membawa gadis ini berada dalam pihaknya.
"Shiitt... " Dalam hati dia mengumpat kasar, sedangkan Abhisya yang bisa mendengar umpatan pria itupun ingin tertawa keras tapi dia tahan,dia ingin tahu seberapa keras pria ini mencoba berusaha mencari perhatian nya.
Sementara itu diarena pertarungan kini area itu dipenuhi dengan debu bedu berterbangan,kilatan cahaya menyilaukan entah dari kubu klan mana seolah saling bersahutan untuk saling menyerang satu sama lain.
Nampak dilihat seperti ada syuting film laga tapi sayang nya ini sangat berlebihan nampak sangat mengerikan sebenarnya apa yang diperebutkan dalam pertarungan ini??.
Sraaakkkk
Brukk
Aarrgghhh
Terdengar suara jeritan kesakitan entah apakah itu kubu lawan atau lawan suasana sudah tidak kondusif lagi untuk dilihat, sedangkan area tempat pertarungan itu jika dilihat dalam kasat mata nampak hening tak ada kegiatan apapun namun dalam penglihatan secara tak kasat mata sungguh sangat mengerikan.
Tanpa mereka sadari mereka bertarung dalam lingkup portal seperti sebuah kubah yang membentuk seperti sebuah arena tempat yang dibentuk khusus, suasana ini hanya bentuk dari perbuatan beberapa mahluk agar tidak mengganggu umat manusia.
Ulah siapa lagi kalau bukan dipihak Dimitri dan beberapa klan lain yang mempunyai kemampuan spiritual yang tinggi.
"Kau pikir kami akan kalah ??" Terdengar suara berat dan serak mencoba mengalihkan perhatian Dimitri.
"Yakin kalian lah yang akan pulang dengan tangan kosong..." Seringai kejam tak lepas dari wajah Dimitri.
"Kami sudah mendapatkan mereka,. Mundur.... Kita tunggu waktu yang tepat buat persembahan nya...." Terdengar suara keras dan sangat dalam menggema dari pihak klan musuh.
Tidak ada yang tahu apa sebenarnya maksud dari kata kata mereka tapi tidak dengan Dimitri dan Han juga beberapa klan yang mempunyai kelebihan khususnya.
Mereka tahu apa yang dimaksud suara itu, Dimitri yang melihat Han dia memanggil pemuda itu dengan panggilan keras tapi melalui telepati.
"Handaya... Dari arah jam 9 dari tempat mu usahakan rebut kedua gadis itu dan bawa kemarkas mu segera,." Han yang tersentak kaget tapi tak lama kemudian dia mengerti dan mengangguk kemudian dengan kecepatan tinggi diapun melesat pergi dengan satu kedipan mata Han pun menghilang dari pandangan.
"Kau dan kawanan mu tidak akan bisa pergi dari tempat ini sebelum kami membinasakan mu" ujar Dimitri tegas dan lugas dengan lantang hingga gema suaranya terdengar dari segala penjuru.
"WHITE WOLF... !!! ... KNOW...." Dengan suara lantang kini Dimitri dengan suara nya yang tegas sambil membaca sesuatu entah itu apa,tapi tak lama kemudian terdengar suara gemuruh derap langkah ribuan kaki dan suara khas Auman serigala terdengar saling bersahutan dan menegangkan.
Geerrrrrr
Auuuummmm
Auuuummmm
Saling bersahutan dan dalam sekejap mata mereka pun kini muncul bak pasukan serigala yang haus akan darah sementara Dimitri tersenyum puas melihat akan hal itu.
"KALIAN SEMUA AKU SARANKAN MUNDUR DAN TINGGALKAN TEMPAT INI....!!"
DUANG...
BRUAKK