Hijrah Cinta Annisa
Karena Tak semua Kata, Bisa mewakili rasa, Maka biarlah hati ini menentukan Pilihannya, Diantara Suka,Duka, dan Air Mata.
***
Aku yang di tolak oleh calon suamiku, tepat di hari pernikahan kami, demi wanita masa lalu yang tiba tiba datang untuk memintanya kembali.
Namun Disaat Bersamaan Aku dipertemukan dengan jodoh yang tidak ku duga sebelumnya, Meminang ku, dan Menikahi Ku di waktu yang sama.
Ya. Dia Seorang CEO Emran Company, CEO dingin dan Arogan.
Akankah Cinta bersemi diantara kami.
Nantikan Kisahnya hanya di HIJRAH CINTA ANNISA !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Zyan Malik Abdullah
..."Jadilah seperti bunga, yang memberikan keharuman, Bahkan kepada tangan yang telah merusaknya"...
..._Ali bin Abi Thalib_...
...🍁...
Annisa pun berlalu meninggalkan ruangan Emran dan segera menuju ruangannya untuk mengambil kotak makan yang telah dia siapkan sebelum berangkat ke kantor.
Semenjak pertemuan pertama dengan gadis kecil tersebut, Annisa sering masak dalam jumlah banyak, pasalnya Yasmine akan meminta Annisa untuk membuat makanan yang dia sukai, dan Annisa pun tidak pernah menolaknya,dengan senang hati Annisa akan membuatkan khusus untuk Yasmine.
Selama menyusuri lorong-lorong kantor, banyak diantara rekan kerja Annisa yang kembali menggunjingnya.
Membicarakan dirinya dan juga Emran, Mengenai gosip yang seketika merebak luas diantara ribuan karyawan kantor tersebut.
Namun kali ini bukan tentang Annisa yang hamil di luar nikah, atau Yasmin yang anak haram, namun mengenai hubungan nya dengan sang bos besar.
Banyak diantara mereka yang kini mempertanyakan status hubungan Emran dan Annisa.
Bahkan ada yang dengan berani mengatakan jika Annisa merupakan kekasih Emran, bahkan ada yang menganggap jika Annisa adalah simpanan Emran, hal itu sangat Menyakitkan bagi Annisa dan sangat mengganggu pikiran nya.
"Astaghfirullah" Gumam Annisa dalam hati dengan mengusap dadanya.
Risih ?
Sudah pasti, namun Annisa memilih abai dan tidak menanggapi Ucapan teman-temannya.
Annisa memilih untuk berdoa, untuk menenangkan hati dan pikirannya. Salah satu cara untuk mengobati hati yang gelisah adalah dengan berdoa kepada Allah untuk ketenangan hati.
Karena yang mendatangkan senang dan juga sulitnya persoalan hidup adalah Allah juga. Maka dari itu selayaknya seorang hamba jika ada masalah yang membuat hati gelisah dianjurkan untuk datang kepada Allah SWT, begitu juga dengan Annisa saat ini, hanya Kepada Nya lah Annisa memohon ketenangan hati.
Hal ini adalah manusiawi karena sudah menjadi sunnatullah yang terkadang membuat hati cepat berbalik dari senang menjadi sempit.
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّ جَالِ
Artinya: “Ya Tuhanku, aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kemalasan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat).”
Kembali melangkah menuju Ruang kerja nya "Annisa ?" panggil Syafira yang merupakan sahabat baik ya.
Annisa hanya menundukkan wajahnya ketika telah sampai di ruangannya, terdapat beberapa orang di sana dengan beberapa meja kerja termasuk milik Annisa dan Syafira yang merupakan rekan satu divisi.
"Beib , Please jangan sedih, aku tahu kau kuat, dan aku percaya padamu" Ucap Syafira mencoba memberikan semangat pada Annisa
Annisa hanya menatap sekilas sahabatnya, tersenyum, dan kembali Menundukkan wajah.
"Insyaallah Ra " Ucap Annisa lirih.
"Kau mau kemana beib ?" Tanya Syafira lagi.
Annisa tampak menghela nafas dalam, dan menghembuskan perlahan.
"Makan siang " Ucap Annisa Santai dengan menunjukan kota Kaman yang telah siap dia bawa.
Setelah itu Annisa memilih segera pergi, dan menghampiri Yasmine yang telah menunggunya. Meninggalkan Syafira3 yang berdiri mematung, menatap kepergiannya.
***
"Mommy!" Panggil Yasmine ketika Annisa telah membuka pintu.
Emran hanya menatap sekilas pada Annisa dan kembali fokus pada beberapa kertas dan pena mahal miliknya.
Segera Annisa menghampiri Yasmine yang tengah duduk di sofa sudut ruang kerja Emran.
"Yasmine mau udang kecap ?" Tanya Annisa dengan menyiapkan makanan Yasmine
Yasmine menganggukkan kepala dengan semangat.
Udang kecap, Soup ayam menjadi pilihan Yasmine saat ini , Annisa dengan telaten dan sabar menyuapi Yasmine. Tak jarang Yasmine berlari kesana kemari, dan bahkan melompat lompat karena rasa bahagia.
Namun dengan lembut Annisa menasehati gadis kecil tersebut agar mau duduk, dan menghabiskan makanannya.
Mereka hanya bertiga di ruangan besar tersebut, Karena saat Annisa mengambil bekal makanan sebelumnya, Emran juga meminta kedua pengasuh anaknya untuk makan siang.
Beberapa kali terlihat Emran yang mencuri pandang pada Annisa. Mengamati Annisa dan sikap manis yang di tunjukan pada putri tercintanya.
Emran berfikir dan bertanya dalam hati apakah kata-mata yang baru saja terlontar dari mulutnya tadi sangat keterlaluan, meski begitu enggan bagi Emran untuk meminta maaf pada Annisa.
Melihat sikap Annisa yang begitu baik pada putrinya, Emran menyadari jika memang Annisa tidak pernah memiliki niat memanfaatkan Yasmine untuk mendekati dirinya.
Annisa terlihat sangat tulus dengan kasih sayang dan perhatian yang di berikan pada putri tercinta nya.
Yasmine terlihat sangat nyaman berada di dekat Annisa, padahal sudah banyak wanita yang mencoba mendekati Yasmine, namun dia selalu menolak dan tidak pernah mau di dekati oleh wanita yang coba Emran kenalkan.
Melihat keakraban diantara Annisa dan juga Yasmine tanpa sadar Emran menyunggingkan sebuah senyuman di wajah tampannya.
"Yasmin " Panggil Annisa dengan suara lembut
Yasmine hanya menoleh dan kembali memainkan boneka kesayangannya.
"Yasmine, Mommy harus kembali kerja, Jadi sekarang Yasmine sama Daddy dulu ya, sebentar lagi mbak akan datang" Pinta Annisa pada gadis kecil di pangkuannya.
"No Mommy , Yasmine mau sama Mommy" Rengek Yasmin dengan manja.
Annisa sangat berat sejujurnya, terlebih melihat wajah sendu gadis kecil di hadapannya. Tapi tidak mungkin Annisa membawa Yasmine ke ruangannya. Biasa jadi kejadian seperti tadi akan terulang lagi, dan Yasmine akan kembali sedih karena hal itu.
"Okay, Em Mommy janji setelah selesai semua pekerjaan Mommy, Kita akan bertemu lagi" Tawar Annisa dengan suara lembut.
"Yasmine tidak mau kan Mommy di marahin kalau tidak bekerja" Ucap Annisa dengan wajah di buat memelas.
Mendengar itu, Yasmine baru memahami ucapan Annisa, dan karena tidak ingin mommy nya di marahi, dengan berat hati Yasmine mendengarkan ucapan Annisa, dan menuruti permintaanya.
Emran hanya diam dan mengamati dua orang yang ada di ruangannya tersebut.
Annisa kembali membereskan semua peralatan makan sebelumnya, memasukan Kemabli kedalam boks tanpa di cuci sebelumnya.
Tanpa permisi dan tanpa berpamitan, Annisa hanya meninggalkan sebuah kecupan di pipi gembul Yasmine, kemudian berlalu dari ruang kerja Emran.
***
Annisa kembali ke Apartemen miliknya dengan suasana hati yang kacau, meski di depan Yasmine Annisa tampak baik baik saja, namun ketika sendiri Annisa merasa semua ucapan-ucapan buruk yang dia dengar muncul begitu saja di otaknya.
Teringat tugas revisi yang telah di kirim sang dosen melalui email, meski lelah Annisa kembali membuka laptop miliknya, merevisi Laporan tersebut dan segera mengirimkan pada dosen pembimbingnya.
02.30 waktu Dubai.
Annisa baru selesai dengan semua tugas kuliahnya, dan telah mengirimkan pada prof. Amer untuk dia ajukan kembali.
Belum juga Annisa merebahkan tubuhnya, dering telepon kembai membuatnya harus duduk manis diatas tempat tidur. Meraih Handphone yang dia letakkan di atas meja.
"Ummi " Gumam Annisa
Segera Annisa menggeser Ikon tanda hijau di latar pipih tersebut.
"Assalamualaikum Ummi" Ucap Annisa dengan sopan.
"Waalaikumsalam nak" jawab Ummi Fatimah
"Ada apa Ummi, ?" Tanya Annisa yang merasa sedikit terkejut sang ummi Fatimah menghubunginya di jam-jam segini.
Ummi Fatimah pun kemudian mengatakan pada Annisa jika Abi Ali dan sahabat nya telah menjodohkan dirinya dengan seseorang, dan saat ini dirinya tengah di khitbah oleh seorang laki-laki yang menjadi pilihan Abi nya.
Laki-laki yang dulu pernah Annisa kenal semasa kecil, dan saat ini berniat memperistri Annisa.
Ummi Fatimah meminta Annisa untuk pulang dan memutuskan lamaran tersebut. Meski perjodohan ini telah diatur oleh ayah dan ibunya, namun Abi Ali dan Ummi Fatimah tidak pernah memaksa putrinya untuk hal itu, mereka tetap memberi kesempatan Annisa untuk menerima ataupun menolak lamaran tersebut.
Mendengar hal itu Annisa sedikit terkejut. pasalnya seseorang yang tengah ingin melamarnya adalah orang yang dulu pernah Annisa kenal.
Zyan Malik Abdullah Ya dialah yang berencana menjadikan Annisa istri. Ada rasa ragu dalam diri Annisa, namun sebagai anak yang berbakti pada orang tua, Annisa akan melakukan apapun yang diminta oleh orang tuanya.
"InshaAllah Ummi, Annisa akan mengatur waktu untuk kembali ke Indonesia" Jawab Annisa dengan mengakhiri pembicaraan dengan sang Ummi
Setelahnya Ummi Fatimah menutup sambungan telepon diantara keduanya.
***
Ditempat lain namun masih di waktu yang sama
Yasmin merengek meminta untuk dipertemukan dengan Annisa, namun Emran menolak keras permintaan sang putri, hingga Yasmine melempar semua barang yang ada di kamarnya.
"Daddy jahat !" Ucap Yasmin kesal.
"Stop ! Yasmine, ini sudah malam sayang, Besok kau bisa menemuinya di kantor" Ucap Emran memberi penjelasan pada sang putri.
Sore tadi Emran mengajak Yasmine pulang lebih awal, jadi. Yasmine tidak sempat bertemu dengan Annisa, dan hal itu lah yang memicu kemarahan Yasmine saat ini.
Entah karena Emran yang tidak menyukai Annisa ataukan memnag Emran tidak ingin putrinya dekat dengan Annisa, yang pasti Emran dengan sengaja mengajak putrinya pulang lebih awal.
"Please Daddy , Yasmine kangen Mommy
"Yasmine cuma ingin ketemu Mommy sebentar saja dad " Pinta Yasmine dengan memelas.
Melihat raut wajah sedih sang putri Emran menjadi tidak tega, meski bagaimana pun, Emran lah satu satunya orang tua Yasmine.
Emran pun menyadari jika putrinya membutuhkan sosok ibu, dan dengan Annisa lah nyatanya Yasmine merasa nyaman.
Bukan satu atau dua kali saja Emran mencoba memperkenalkan Yasmine dengan calon ibu baru, namun Yasmin lagi-lagi selalu menolak dengan banyak alasan.
***
Pagi hari.
Annisa terus saja memikirkan ucapan sang ibu mengenai perjodohan yang telah diatur oleh Abi nya.
Bahkan hingga saat ini dirinya yang telah di kantor, bayang-bayang mengenai perjodohan dirinya selalu saja menghantui pikirannya.
Meski berat namun Annisa Akan mencoba untuk menerima semua nya.
Langkah pertama Annisa saat ini adalah segera menyelesaikan tugas Masternya agar dirinya segera lulus dan dapat mengajukan wisuda secepat mungkin.
Mengenai pekerjaan Annisa akan memikirkannya nanti, Karena prioritas nya saat ini adalah Program Masternya selesai secepatnya, dan kembali ke Indonesia.
***
apa lagi lihat di balik cadarnya anissa.
wahhh takutnya emran kena serangan cinta jantungnya