Arman berselingkuh dari istrinya karena cinta masalalu yang hadir ditengah rumah tangga yang mulai dia bina. pernikahan karena perjodohan itu awalnya tak dia terima dengan baik sampai akhirnya dia mulai menyadari kesalahannya dan ingin memperbaiki nya tapi sang Istri Aurora akhirnya menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Perempuan Senasib
Rumaisya menganggukkan kepalanya tanda mengerti alasan Aurora tidak mau berurusan dengan anak orang kaya.
"Tapi tidak semua orang kaya seperti mantan suamimu Aurora, kamu harus bisa membuka hatimu untuk orang lain, anakmu membutuhkan figur seorang ayah".
" Tidak untuk sekarang, aku masih ingin menikmati kesendirianku, apalagi aku masih masa indah yang harusnya belum bisa bepergian jauh tapi karena darurat seperti ini barulah aku harus bisa melakukannya".
Rumaisya menghela nafas kasar, benar kata Aurora dia masih menjalani masa yang harusnya memang sendiri lebih dahulu selama 4 bulan.
"Terserah padamu jika seperti itu Aurora, kamu harus tahu seperti nya lelaki itu menyukai kamu".
"Aku tidak peduli Sya, bagiku yang terpenting sekarang adalah pekerjaanku, kuliahku dan anak-anak ku, bodoh amar dengan lelaki yang berusaha mendekati aku".
"Baiklah itu terserah padamu".
Mereka pun kembali melanjutkan makan mereka karena akan kembali bekerja, kebetulan Aurora masuk mengajar kembali siang hari hingga sore hari.
"Aku akan sholat dulu, bagaimana klau kita bergantian, kamu tidak apa-apa?? Tanya Aurora kepda Rumaisya yang tengah asyik menikmati makanannya.
"Iya Kamu duluan saja, aku masih makan, didalam ada mushollah kecil untuk para dosen yang akan sholat".
"Iya makasih yah, kita bergantian saja".
"Oke". Aurora berjalan meninggalkan Rumaisya yang asyik dengan makanannya dan tengah menjaga anak-anak nya,
Setelah Sholat dia masuk kembali dan mendapati Rumaisya sedang bermain dengan anaknya kemudian dia menungguinya seperti tadi dia di tunggu.
Setelah semua selesai mereka kembali ke rutinitas masing-masing, Rumaisya seorang gadis yang hidup jauh dari keluarganya, dia sengaja mengambil pekerjaan yang jauh karena keluarganya selalu meronrongnya dengan uang ditambah lagi mereka tak pernah memperhatikannya .
Dia sangat senang bisa bertemu dengan Aurora yang ternyata seusia dengannya, dia juga belum memikirkan menikah karena dia tak mau jika keluarganya meminta yang aneh-aneh pada calon suaminya nanti.
"Kita istirahat dirumah saja, bagaimana kalau kita serumah saja, aku bisa membantumu menjaga anak-anak ".
"Boleh sih tapi kita sudah dijatah masing-masing rumah, aku takut nanti kita ditegur oleh yayasan".
"Ah iya aku lupa aturan yayasan, ya sudah tidak apa-apa, nanti kita bergantian saja menginap agar tidak terlalu kesepian".
"mm.. ada yang merasa kesepian ini yah". Colek Aurora pada Rumaisya.
"Kamu teman pertama disini untukku, Rata-rata mereka semua yang datang membawa serta keluarganya, yah suami istri gitu, aku kan tak mau terlalu dekat jika orang berumah tangga begitu tidak bagus".
"Kamu benar, kita harus menjaga diri dan marwah kita sebagai sorang perempuan, kita tidak boleh sembarangan bergaul apalagi yang memiliki anak dan suami, tapi aku juga memiliki sahabat mereka akan datang nanti setelah mereka ada waktu libur dari tempat mereka bekerja masing-masing ".
"Enak yah, kamu memiliki banyak teman, pasti kamu tidak terlalu kesepian, dulu sebelum kesini pun aku jarang punya teman, bukan karena tak mau bergaul tapi tak punya waktu untuk itu, hidupku dihabiskan untuk bekerja tapi bukan akau yang menikmati hasilnya".
"Ternyata kita senasib, tapi aku beruntung karena keluargaku tidak tahu berapa penghasilanku, mereka hanya tahu meminta uang saja, akupun selalu menyusahkan setengah gajiku untuk ku tabung jadi aman, mereka juga tidak tahu, aku menyimpan buku tabunganku ditempat yang aman".
"Ah beginilah hidup menjadi generasi sandwich sungguh tak enak rasanya".
"Iya mau bagaimana lagi, kita harus bersyukur dengan segala yang ada didalam hidup kita, bukankah ujian iru menjadikan kita kuat dan tangguh dalam menghadapi segala cobaan yang datang silih berganti??
"Itu benar Aurora, kadang kita menjauh menajdi lebih baik daripada dekat tapi makan hati".
"Ayo kita pulang, kita istirahat, lagian aku masih banyak pekerjaan, kamu enak tidak perlu menyiapkan bahan ajar tinggal duduk manis didepan komputer".
"Aduh kamu kira enak duduk saja melihat data-data saja, pusing juga lama-lama".
"Hahaha pekerjaan memang melelahkan". Tawa Aurora meledak begitu mendengar perkataan sahabatnya ini.
"Kamu benar juga tak ada pekerjaan yang enak, yang enak itu kalau sudah terima gaji".
"Iya itu benar".
keduanya berjalan keluar kampus menuju kompleks dosen yang tersedia disamping kampus tapi masih dalam satu pagar dengan kampus ini. kampus besar yang memang diperuntukkan bagi mahasiswa dari berbagai penjuru dunia.
Sedangkan Di Indonesia orangtua Arman datang menjenguk anaknya yang sakit dan kini tengah dirawat di balai kesehatan dipenjara.
"Maaf pak, anak saya sebenarnya sakit apa kok bisa seperti ini?? tanya Bu Aminah penasaran dengan penyakit sang anak.
"Benar pak, apa yang sebenarnya terjadi pada putra saya, kok bisa dia sampai masuk rumah sakit seperti ini.
"Putra anda tak mau makan makanan dari penjara, saat ditanya kenapa tidak dimakan, dia berkata, dia merindukan keluarganya, jadi dia selalu tidak makan dan berakhir seperti ini, bapak pasti tahu anak bapak memiliki riwayat penyakit maag".
"Iya itu benar, jika diperbolehkan, boleh saya yang membawahkan makanan kepadanya setiap hari agar dia bisa cepat pulih, aku akan bicara dengannya agar mau makan, bagaimana pak, boleh??
"Ya silahkan saja bu, pak, kami juga tidak mungkin selalu mengurusinya karena disini banyak orang yang perlu diurus".
"Iya pak terima kasih pengertian nya". Ucap keduanya kemudian masuk dalam ruangan Arman dirawat.
"Bunda, ayah?? tanyanya dengan lemah,.
"Kenapa tidak mau makan, kamu mau mati?? Sinis ibu Aminah kepada anaknya itu.
"Maaf bunda, aku hanya sedang tidak berselera karena memikirkan kalian yang tak kunjung memaafkanku".
"Terus dengan berbuat seperti ini, kamu pikir kami akan memaafkanmu begitu?? Kesal Bu Aminah kepada anak satu-satunya ini.
"Bunda jangan seperti itu, dia itu sedang sakit, kok bunda omelin terus-menerus sih".
Bu Aminah mendengus kesal, sebenarnya dia khawatir pada putranya tapi begitu melihat wajah Arman dia selalu teringat bagaimana kelakuannya kepada menantu dan juga cucu tersayangnya itu.
"Sudah, kami sudah memaafkan mu, sekarang kamu makan, kamu itu punya riwayat penyakit maag, selama Aurora menjadi istrimu dia bahkan tak pernah melalaikan makanan mu karena dia tahu kamu punya penyakit maag".
Mendengar Ucapan ayahnya, Arman menundukkan kepalanya, rasa bersalah itu kembali muncul dalam hatinya krena melepaskan berlian indah untuk manusia tidak bermoral seperti Rania.
"Sekarang kamu makan, jangan cari penyakit, kalau kau kenapa-napa yang merasakan sakitnya kamu sendiri tanpa ada yang bisa membantumu, ayah dan bunda tidak bisa masuk kepenjara seenaknya untuk mengurus mu jadi kamu harus bisa mengurus dirimu disini sendiri, masalah memaafkan kami hanya perlu waktu, biar bagaimanapun kamu anak kami satu-satunya ". Dengus bu Aaminah menatap kesal sang putra.
Arman hanya bisa menunduk menyesali segalanya, andai dia tak kembali pada Rania semua kejadian ini tidak akan menimpanya, hidupnya akan tetap baik-baik saja.
blm tentu klo g ada bukti kbusukan rania.... km bkal nyesel sdh mnghianati istri sholihamu....
gmn sih km arman.... otak klo sdh kebalik y gini nich/CoolGuy//CoolGuy/
Maaf Thor... sedikit kritis jika dirasa ada yg kurang sesuai 😁✌️🙏🙏
Overall.. sukkaaa sekali dengan Cerita nya 👍👍👍👍🤗
Soo ditunggu kelanjutannya lagi yaa 👍🤗🤗🤗🤗