Queen Azura adalah seorang gadis tangguh dan tidak pernah takut pada apapun. tumbuh sebagai anak Yatin piatu membuatnya menjadi anak yang kuat. Azura juga merupakan gadis berhati dingin dan pendiam. Dia tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang yang tidak dikenalnya terlebih jika orang itu tidak dia sukai. memiliki wajah sangar terkadang membuatnya ditakuti banyak orang, yah tentu saja Azura adalah mantan petinju wanita. dia selalu memenangkan kejuaraan tinju selama ini. Azura hanya memiliki 1 sahabat, sedangkan kekasih Azura tentu saja tidak memilikinya. dengan wajah menakutkan seperti itu memang siapa yang mau menjadi kekasihnya. Selama hidupnya Azura belum pernah merasakan yang namanya cinta dan dia juga tidak begitu tertarik dengan yang namanya cinta. Karena bagi Azura cinta hanya membuat seseorang menjadi lemah.
Bagaimana kisah Azura si perempuan tangguh yang tidak mengenal arti cinta, Justru bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita yang selalu mengejar cinta suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nitaastri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Alexander merasa begitu khawatir melihat kondisi Sofia saat ini, istrinya itu pingsan dengan darah yang masih mengalir di antara pahanya. Alexander benar-benar merasa takut, semoga saja istrinya ini baik-baik saja. Dia tidak ingin kehilangan anaknya lagi, sudah cukup anak pertamanya saja yang pergi jangan dengan anak keduanya juga. Ah, dia benar-benar merasa menjadi pria yang sangat brengsek saat ini. Bagaimana bisa dia menyakiti Sofia, wanita yang sangat dia cintai sekaligus ibu dari anak kandungnya sendiri.
Alexander tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika sampai terjadi sesuatu yang buruk pada Sofia dan anaknya. Ini semua karena Nadine dan kedua anaknya, jika saja dia tidak ke Mension wanita itu tadi dia tidak akan bertengkar dengan istrinya ini. andai saja dia tidak sibuk memikirkan anak wanita yang amat di bencinya itu, istrinya tidak akan mengalami pendarahan seperti ini.
Alexander terus saja menyalakan istri pertama dan kedua anaknya yang sebenarnya sama sekali tidak bersalah itu. Bukankah ini semua murni kesalahannya, bahkan kedua anaknya tidak pernah meminta Alexander untuk memikirkan mereka. Kedua anak malang itu sangat menyadari posisi mereka di mata Alexander. Jadi mereka sama sekali tidak pernah menuntut hak mereka pada sang ayah.
Tapi Alexander justru masih terus mengumpati kedua anaknya itu dalam pikirannya.
"sayang please buka mata kamu, jangan kayak gini. Jangan buat aku takut sayang, please maafin suami kamu ini. Aku janji nggak akan temui Nadine dan kedua anaknya lagi tapi kamu harus janji kamu nggak boleh tinggalin aku." Isak Alexander sambil memeluk erat Sofia, ketakutannya saat ini begitu mendominasi hati dan pikirannya. Tangan Alexandre terkepal erat menahan gejolak amarah yang memenuhi rongga dadanya. Dia merasa marah pada dirinya sendiri, dia juga merasa marah pada kedua anaknya dan Nadine.
"Hisk hiks sayang, please kamu harus bertahan. Kamu kuat aku yakin itu." ujar Alexander sambil mengecup kening Sofia lembut. Pria yang terkenal kuat itu kini sangat lemah karena istri tercintanya sedang terkapar tidak berdaya di pelukannya. Dia terus memeluk bahkan mengecup kening istrinya dengan air mata yang terus terjatuh membasahi pipinya.
"pak Bagas, cepat sedikit pak. Saya tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada istri saya." ujar Alexander, tergambar kekhawatiran di wajah Alexander saat ini. Suaranya bahkan bergetar saat berbicara.
"Sebentar lagi kita sampai tuan, nyonya pasti baik-baik saja." hibur pak Bagas, dia sangat mengerti perasaan tuannya saat ini karena dulu dia juga pernah berada di posisi tuannya ini.
"Kita udah sampai pak." lanjut pak Bagas setelah mobil yang mereka tumpangi sampai di rumah sakit.
Alexander segera keluar lalu menggendong istrinya, dia berteriak memanggil para petugas medis untuk segera meyelamatkan istrinya.
Saat ini Alexander hanya mampu menatap ruangan tempat istrinya di tangani. Dalam hatinya pria itu terus berdoa semoga istri dan anaknya baik-baik saja. Alexander terus berjalan mondar-mandir karena rasa panik dan khawatir. Dia bahkan sampai lupa mengabari keluarganya dan keluarga istrinya atas apa yang sudah terjadi saat ini. Alexander yakin, kedua keluarga itu akan sangat murka padanya saat ini.
Mereka pasti akan kembali menyalahkan dirinya karena selalu menyakiti Sofia, dan tidak pernah menceraikan Nadine. padahal mereka sudah berkali-kali menyuruh Alexander untuk menceraikan istri pertamanya itu dan menikahi Sofia secara sah, Bukan hanya secara agama saja.
Sebenarnya Alexander sudah berkali-kali memberikan surat cerai untuk Nadine, hanya saja istri pertamanya itu selalu menolak perceraian mereka. Dia bahkan selalu merobek surat cerai yang di sodorkan oleh Alexander. Jadi Alexander merasa bahwa hal itu bukanlah merupakan kesalahannya tapi murni kesalahan Nadine. Wanita itu selalu menghalalkan segala cara agar selalu bersama Alexander. Tapi Alexander bersumpah setelah ini dia akan segera menceraikan Nadine. Dia tidak peduli pada anak Nadine, lagipula dia juga akan segera memiliki anak dengan Sofia. Jadi dia tidak membutuhkan mereka dalam hidupnya.
Alexander terus menangis terisak memandangi ruangan tempat istrinya itu di rawat. Alexander merasa menjadi suami yang gagal untuk Sofia saat ini, dia merasa menjadi suami yang buruk.
"maaf sayang, aku janji ini terakhir kalinya aku nyakitin kamu. Setelah ini aku janji akan menceraikan Nadine tidak peduli bagaimanapun caranya. Kalau wanita itu nggak mau bercerai aku janji akan bunuh dia demi kamu." tekat Alexander sambil mengepalkan tangannya.
"Bajingan" teriak Felix yang merupakan kakak kedua Sofia.
BUKK
"Kamu apain adik aku sampai dia harus masuk rumah sakit kayak gini?" Tanya Felix
BUKK
"padahal waktu itu kamu udah janji mau jagain dia, tapi kamu malah kembali sakitin adik aku." ungkap Felix dengan amarah menggebu. bahkan saat ini wajah tampan Alex sudah babak belur karena mendapat amarah dari kakak iparnya itu.
BUKK
"Brengsek" teriak Felix menggebu.
"Jangan pukul dia lagi bang, kendaliin emosi kamu. ini rumah sakit." ungkap Belinda Ibu angkat Sofia yang juga merupakan ibu kandung dari Nadine. Inilah yang dinamakan anak pungut berasa anak kandung dan anak kandung berasa anak pungut.
Karena perlakuan mereka yang tidak adil inilah yang membuat Nadine selalu salah langkah selama ini. Rasa sayang mereka pada Sofia yang begitu besar membuat mereka semua melupakan Nadine yang merupakan anak kandung dan adik kandung mereka. Bukankah merekalah yang bisa di sebut sebagai penjahat sesungguhnya selama ini. Mereka selalu mengatai Nadine sebagai wanita jahat, tapi mereka tidak pernah bercermin kalau mereka bahkan jauh lebih jahat pada wanita malang itu.
Tidak ada orang tua yang menyuruh anak kandungnya sendiri menceraikan suaminya hanya untuk anak angkat mereka. Mungkin hanya orang tua Nadine dan kakak Nadine saja yang seperti itu di dunia ini. Mereka selalu mengatakan ini untuk yang terbaik karena Alexander memang seharusnya hanya untuk Sofia bukan untuk Nadine. Bahkan dengan terang-terangan Karen mengatakan Nadine sebagai wanita pelakor, yang suka merebut pria wanita lain.
Bagi Karen kelakuan Nadine bahkan seperti seorang wanita murahan. Karena dengan tega merebut tunangan dari saudarinya sendiri. Tentu saja mendengar kata-kata tidak mengenakan dari Karen membuat hati Nadine semakin sakit. hatinya seolah teriris sebilah pedang tajam, benar-benar sakit hingga membuatnya sesak.
Nadine tidak peduli jika orang lain yang mengatainya seperti itu, tapi mendengar sang ibu yang mengatakan hal itu membuat luka di hati Nadine semakin menganga lebar. Bahkan luka lama yang di berikan sang ibu belum sembuh sepenuhnya, sang ibu kembali menyakiti hatinya. Kadang Nadine merasa Belinda bukanlah ibu kandungnya. Karena mana ada ibu kandung yang dengan tega menyakiti anak kandungnya sendiri. Hati Belinda seolah sudah mati untuk putri kandungnya itu. Dan melihat apa yang terjadi pada Sofia saat ini membuat amarah dalam diri Belinda semakin meluap. Dia semakin membenci Nadine, padahal Nadine sama sekali tidak melakukan apapun saat ini. Benar-benar keluarga yang aneh bukan.
BERSAMBUNG
SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN CERITA INI YA. MOHON SARANNYA JIKA NOVEL INI MASIH JAUH DARI KATA BAIK, AGAR SAYA BISA LEBIH BANYAK BELAJAR LAGI.☺️
TERIMAKASIH, MOHON DUKUNGANNYA🥰